Anda di halaman 1dari 10

PROBLEMATIKA KODE ETIK BIMBINGAN DAN KONSELING DI

INDONESIA DAN LUAR NEGERI: KEKERASAN SEKSUAL YANG


DILAKUKAN GURU BK TERHADAP SISWA

MAKALAH PENYAJI
UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH
Landasan dan Wawasan Bimbingan dan Konseling
Yang dibina oleh Prof. Dr. Nur Hidayah, M.Pd. dan
Diniy Hidayatur Rahman S.Pd, M.Pd

Oleh :
Anja Nofianti 190111750425
Sitti Nur Aini 190111850406

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING
NOVEMBER 2019
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan nikmat serta
hidayah-Nya terutama nikmat kesempatan dan kesehatan sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah mata kuliah “Landasan dan Wawasan Bimbingan dan
Konseling”. Kemudian shalawat serta salam kita sampaikan kepada Nabi besar
Muhammad SAW yang telah memberikan pedoman hidup yakni Al-qur’an dan
sunnah untuk keselamatan umat di dunia.
Makalah ini merupakan salah satu tugas untuk memenuhi mata kuliah
Landasan dan Wawasan Bimbingan dan Konseling. Selanjutnya penulis
mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada Ibu Prof. Dr. Nur
Hidayah, M.Pd. selaku dosen mata kuliah Landasan dan Wawasan Bimbingan dan
Konseling.
Akhirnya penulis menyadari bahwa banyak terdapat kekurangan-
kekurangan dalam penulisan makalah ini, maka dari itu penulis mengharapkan
kritik dan saran yang konstruktif dari para pembaca demi kesempurnaan makalah
ini.

Malang, 10 November 2019

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................................... i


DAFTAR ISI ......................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
Problem Sensing ............................................................................................... 1
BAB II ISI
A. Problem Exploration and Analysis .............................................................. 2
B. Problem Posing ........................................................................................... 10
C. Problem Solving........................................................................................... 10
BAB III PENUTUP
Reflection to Process & Result ......................................................................... 11

DAFTAR RUJUKAN ........................................................................................... 12

ii
BAB I

PENDAHULUAN

Problem Sensing
Konseling merupakan proses pelayanan bantuan yang pelaksanaannya
didasarkan atas keahlian. Dengan demikian, dapat dipahami bahwa konseling
tidak bisa dilaksanakan secara asal-asalan, namun harus dilakukan oleh
seorang yang professional dan memiliki kode etik dalam menjalankan
tugasnya. Kaitannya dengan profesi, kode etik merupakan pedoman norma
dan nilai yang menjadi standart kegiatan anggota profesi. Profesi konselor
atau guru BK juga memiliki kode etik tersendiri yang harus dipatuhi oleh
anggotanya. Kode etik profesi menjadi nilai-nilai profesional yang hendaknya
dipatuhi oleh anggota profesi tersebut.
Sama halnya dengan profesi konselor atau guru BK yang memiliki kewajiban
untuk memegang teguh kode etik konselor. Meskipun sudah tertulis secara
jelas dalam kode etik namun, masih banyak pelanggaran yang dilakukan
konselor atau guru BK di Indonesia dan luar negeri khusunya di Malaysia dan
Filiphina. Salah satu contohnya adalah konselor melakukan kekerasan seksual
terhadap siswa atau konseli. Hal tersebut sudah sangat jelas sekali kesalahan
yang dilakukan oleh konselor, dimana seharusnya konselor menjadi seseorang
yang dapat melindungi konseli tetapi yang terjadi justru sebaliknya, konselor
menjadi seseorang yang mengancam konseli.

9
BAB II
ISI

A. Problem Exploration and Analysis


1. Perbandingan Kode Etik Profesi Konselor di Indonesia, Malaysia, dan
Filipina
Untuk membuka wawasan tentang kode etik pada halaman selamjutnya
akan dipaparkan perbandingan antara kode etik profesi bimbingan dan konseling
di Indonesia dengan kode etik profesi bimbingan dan konseling di luar negeri
(Malaysia dan Filipina).

Tabel 2.1 Perbandingan Kode Etik Profesi Konselor


Negara

Aspek
Indonesia Malaysia Filipina

Landasan Kode etik profesi konselor di Dalam kode etik profesi di Tidak disebutkan dalam
Indonesia memiliki landasan Malaysia tidak menyebutkan kode etik.
yang jelas yaitu : 1) Pancasila, landasan secara eksplisit.
2) UUD 1945, 3) UU NO 20
Tahun, 4) UU RI No 16 Tahun
2017, 5) PP RI No.19 2005,
6) PP RI No. 74 2008, 7)
PERMENDIKNAS No 22
2006,
8) PERMENDIKNAS No.27
2008, 9) PERMENDIKBUD
No 111 2014
Kualifikasi 1. Guru BK minimal Sarjana Pada kode etik profesi di Dalam kode etik profesi
Pendidikan S-1BK Malaysia, kualifikasi tidak konselor di Filipina tidak
2. Konselor minimal Sarjana disebutkan secara eksplisit dalam disebutkan secara eksplisit
Pendidikan S-1 BK dan subbagian tertentu, namun di mengenai kualifikasi
telah lulus PPG/PPK. jabarkan pada bagian C mengenai konselor.
3. Magister BK adalah Ahli tanggung jawab profesional.
BK berkualifikasi
pendidikan S2 BK
4. Doctor BK ahli
pengembang Ilmu BK
berkualifikasi pendidikan
S3 BK
Kompetensi Kompetensi yang harus Di dalam kode etik konselor Dalam kode etik profesi
dimiliki konselor di dalam Malaysia, kompetensi yang harus konselor di Filipina tidak
kode etik konselor Indonesia dimiliki konselor sudah tercantum disebutkan secara eksplisit
dijelaskan secara jelas tetapi masih eksplisit dan belum mengenai kompetensi
ada subbagian yang menjelaskan konselor.
secara rinci

10
Pelaksanaan Di dalam kode etik konselor Sedangkan di kode etik Malaysia Dalam kode etik profesi
Pelayanan Indonesia pada aspek hanya terdapat point Kerahasiaan konselor di Filipina tidak
pelayanan terdapat point di poin B, tanggung jawab di poin disebutkan secara eksplisit
tentang: penghargaan dan C mengenai pelaksanaan
keterbukaan, kerahasiaan dan pelayanan
berbagi informasi, seting
layanan, tanggung jawab

Pelanggaran Bentuk pelanggaran dan sanksi Dalam kode etik profesi konselor Dalam kode etik profesi
dan Sanksi di Malaysia hanya terdapay konselor di filipina Sanksi
Pelanggaran di poin H sedangkan dijelaskan di artikel VI
untuk sanksi tidak dijelaskan sedangkan untuk
secara jelas pelanggaran tidak
dijelaskan secara detail.

2. Problematika Kode Etik Bimbingan Dan Konseling Di Indonesia Dan


Luar Negeri
Kode etik profesi bimbingan dan konseling seperti yang telah
dipaparkan di atas belum sepenuhnya terimplementasikan secara baik. Masih
banyak terjadi kekeliruan dalam pelaksanakan pelayanan bimbingan dan
konseling yang justru dilakukan oleh guru BK/Konselor sekolah itu sendiri.
Pada makalah ini penulis memaparkan masalah kekerasan seksual yang
dilakukan guru BK kepada konseli, hal ini merupakan pelanggaran kode etik :
a. Indonesia : Pada Bab III Pelaksanaan pelayanan pada point penghargaan
dan keterbukaan pasal 1 point A, tentang “Konselor menghargai konseli
sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiannya”.
b. Malaysia : Bagian A.5 Peranan dan hubungan dengan klien “Interaksi atau
hubungan seksual atau romantik di antara kaunselor dengan klien semasa,
pasangan romantik klien atau ahli keluarga klien adalah dilarang.
c. Filipina : Artikel 2 hubungan Konselor dengan Konseli dimana disana
disebutkan bahwa konselor dan konseli harus Menjalin hubungan
profesional dengan konseli.
Merdeka.com pada hari Selasa 18 Agustus 2015 Pusat Pelayanan
Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan anak (P2TP2A) Jawa Barat
menerima laporan soal kasus kekerasan seksual dilakukan guru Bimbingan
dan Konseling di salah satu sekolah menengah pertama (SMP). Yang mana
korban kejahatan seksual itu berjumlah lima orang.

11
Pada Jumat 7 Juli 2017 12:55 WIB okezone menerbitkan berita yang
ditulis oleh Agregasi Harian bahwa seorang anak perempuan di bawah umur
menjadi korban kejahatan seksual salah gurunya di salah satu Madrasah
Tsanawiyah (MTs) di Bantul. Pelaku yang tak lain gurunya sendiri tersebut
terancam hukuman 15 tahun penjara. Informasi yang dihimpun, Guru
Bimbingan Konseling (BK) itu melakukan hubungan seksual berkali-kali
hingga korban mengandung.
Dikutip dari 86news.co pada hari Minggu, 11 Oktober 2019
menuliskan bahwa “Dunia Pendidikan Tercoreng, Oknum Guru SMKN 1 Kota
Tangerang Diduga Pelecehan Seksual Kepada Muridnya”. Pengaduan Mantan
Orang Tua Murid Inisial “H” Kepada Ricardo Kurniawan Selaku Kordinator
Investigasi (LSM Garuk KKN) Lembaga Swadaya Masyarakat Gerakan Aksi
Rakyat Untuk Rakyat Korupsi kolusi Nepotisme Mengenai Pelecehan
Seksual Yang Di Duga Dilakukan Oleh Oknum Guru Inisial ” N” Selaku
Guru (BK) Bimbingan Konseling Di SMK N 1 Kota Tangerang.
CNNBanten.Id suhandi 16 Mei 1996 menuliskan bahwa para alumni
SMKN 1 Kota Tanggerang geruduk pihak sekolah lantaran mendengan isu
terkait kasus pelecehan seksual yang diduga dilakukan oleh guru BK kepada
siswi sekolah tersebut. Dan hal tersebut dibenarkan oleh Wakil Kepala
Sekolah SMKN 1 Kota Tanggerang dan masalah tersebut sudah ditangani
oleh pihak yang berwajib.

B. Problem Posing
Berdasarkan problem sensing dan problem exploration and analysis
yang sudah dipaparkan diatas maka penulis merumuskan problem posing dari
masalah tersebut adalah :
1. Guru BK dalam melaksanakan layanan BK tidak berpedoman pada Kode
Etik Konselor
2. Guru BK tidak memahami isi dari Kode Etik Konselor

12
C. Problem Solving
Sementara upaya meminimalisir resiko tentang pelanggaran kode etik
maka perlunya hal-hal seperti berikut :
1. Adanya kesadaran dari konselor bahwasanya konseling merupakan
kegiatan yang kompleks dan tak jarang juga banyak resiko yang tak
terduga. Konselor sebaiknya memahami peraturan tentang komunikasi
khusus serta harus mengetahui apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan
secara legal dan etis.
2. Mengingat sulitnya bertindak secara etik, maka perlu adanya perangkat seperti
panduan untuk bertindak secara etis yang jelas, terukur dan operasional.
3. ABKIN Sebagai asosiasi yang melindungi para konselor perlu melaksankan
sosialisasi kode etik profesi, bahkan menyediakan jasa ’penasehat’ untuk
membantu menangani isu-isu etis dan menciptakan mekanisme perlindungan
bagi para konselor yang mengungkapkan praktik-praktik tidak etis baik
disekolah atau konselor bukan sekolah.

13
BAB III
PENUTUP

Reflection to Process and Result


Dalam Kode Etik Bimbingan dan Konseling, baik Kode Etik ACA
maupun ABKIN secara jelas telah berusaha memberikan batas-batas etis
hubungan profesional. Baiknya dalam hubungan apapun yang kita jalani, kita
selalu menentukan batasan-batasan. Kita masing- masing memiliki garis batas
di sekitar diri kita untuk melindungi identitas kita sebagai seorang individu.
Kekuatan dari batas tersebut dan karakteristiknya bergantung pada dengan
siapa kita menjalin hubungan dan konteks hubungan tersebut. Hubungan
konseli dan konselor adalah tipe hubungan yang istimewa, yang dibangun
oleh konseli untuk satu tujuan. Konseli melibatkan diri dalam sebuah
hubungan di mana ia memberi kepercayaan kepada konselor mereka dan
dalam perjalanan hubungan.
Batas-batas hubungan konselor dan konseli penting diperhatikan selain
karena hubungan pribadi yang terlalu dekat dapat merusak penilaian
profesional konselor. Ini artinya menghindari hubungan konseling dengan
kerabat, teman dekat dan majikan konseli. Konselor juga harus berupaya
menghindari eksploitasi konseli untuk perolehan finansial, status sosial, data
riset atau motif lain di luar konseling.

14
DAFTAR RUJUKAN

Asosiasi Bimbingan dan Konseling Indonesia. 2018. Kode Etik Konselor


Indonesia, (Online), https://wadahgurubk.com/media/kode-etik-
bimbingan-dan-konseling-indonesia/index.html diakses 10 November
2019
Board of Counselor. 2011. Code of Ethics. Kuala Lumpur: Publishers of
Malaysian Board of Counselor.
Professional Regulatory Board of Guidance and Counseling. 2008. Code of Ethics
For Registered and Licensed Guidance Counselors. Manila:
Professional Regulation Commission.
Agregasi Harian Jogja. 2017. Astaga! Guru BK Cabuli Siswinya hingga Hamil.
Dari
https://news.okezone.com/read/2017/07/07/510/1730828/astaga-
guru-bk-cabuli-siswinya-hingga-hamil
Wiyono, A., S. 2015. Guru BK di sebuah SMP Jawa barat cabuli lima muridnya.
Dari https://www.merdeka.com/peristiwa/guru-bk-di-sebuah-smp-
jawa-barat-cabuli-lima-muridnya.html
86News. 2019. Dunia Pendidikan Tercoreng, Oknum Guru SMK N 1 Kota
Tangerang Diduga Pelecehan Seksual Kepada Muridnya. Dari
https://86news.co/2019/10/11/dunia-pendidikan-tercoreng-oknum-guru-
smk-n-1-kota-tangerang-diduga-pelecehan-seksual-kepada-muridnya/
CNNBanten. 2019. Alumni SMKN 1 Tangerang Kecewa Guru BK Lecehkan
Murid. Dari https://cnnbanten.id/2019/05/16/alumni-smkn-1-tangerang-
kecewa-guru-bk-lecehkan-murid/

15

Anda mungkin juga menyukai