PERATURAN SEKOLAH
TENTANG :
OLEH :
HENDRI PUTRA
NIM : 8156132069
2016
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada ALLAH SWT, Tuhan Yang Maha
Esa yang telah melimpahkan rahmat-Nya kepada penulis sehingga dapat
menyelesaikan Tugas Penyusunan Naskah Akademik ini.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Bapak. Dr. Darwin, M.Pd.
sebagai
dosen
pengampu
matakuliah
Kebijakan
Pendidik
dan
Tenaga
Penulis
Naskah Akademik :
Peraturan Sekolah Tentang Pelayanan Bimbingan Konseling Dalam
Ruang Kelas
DAFTAR ISI
ii
Naskah Akademik :
Peraturan Sekolah Tentang Pelayanan Bimbingan Konseling Dalam
Ruang Kelas
NASKAH AKADEMIK
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan
adalah
usaha
sadar
dan
terencana
untuk
dirinya,
masyarakat,
bangsa
dan
Negara.
kinerja.
Ekspektasi
kinerja
konselor
dalam
pelayanan
mencermati dampak
yang
jangka
diberikan. Kompetensi
panjang
guru
Naskah Akademik :
Peraturan Sekolah Tentang Pelayanan Bimbingan Konseling Dalam
Ruang Kelas
BK
mencakup
empat
hal
penting
yaitu
kompetensi
sosial,
dan
personal,
kompetensi
pada kualitas.
Disamping
itu
pula
harus
ada
agar
yang
berkualitas.
Dengan
demikian
dan pelayanan BK
kompetensi
konselor
dan konseling
bimbingan
pengembangan
terhadap
peserta
dan konseling/konselor
diri
peserta
didik
didik.
Tugas
terkait
dengan
yang sesuai
dengan
di
sekolah.
Tugas
guru
bimbingan
dan
kehidupan
yang
pribadi,
membantu
yaitu
peserta
bidang
didik
dalam
serta
didik
dalam
memahami
mengembangkan kemampuan
dan
hubungan
Naskah Akademik :
Peraturan Sekolah Tentang Pelayanan Bimbingan Konseling Dalam
Ruang Kelas
sosial
dan
industrial
yang
harmonis,
dinamis,
kemampuan
yang
mengembangkan
belajar,
membantu
kemampuan
yaitu
bidang
peserta
belajar
didik
untuk mengikuti
karir,
yaitu
bidang
pelayanan
yang
informasi,
yaitu
membantu
peserta
didik
memahami
berbagai
layanan
yang
menerima
dan
informasi
diri,
sosial,
penempatan
layanan
yang
dan
penyaluran,
membantu
peserta
yaitu
didik
di
dalam
kelas,
kelompok
belajar,
peserta
didik
menguasai
konten
berguna
dalam
kehidupan
di
Naskah Akademik :
Peraturan Sekolah Tentang Pelayanan Bimbingan Konseling Dalam
Ruang Kelas
sekolah/madrasah,
keluarga,
industri
dan
masyarakat.
5). Layanan
konseling
yang
membantu
perorangan,
yaitu
peserta
layanan
didik
dalam
bimbingan
kelompok,
membantu
pengembangan
sosial, kegiatan
pribadi,
peserta
yaitu
didik
kemampuan
belajar,
layanan
dalam
hubungan
karir/jabatan,
dan
masalah
pribadi
melalui dinamika
kelompok.
8). Layanan konsultasi, yaitu layanan yang membantu
peserta didik dan atau pihak lain dalam memperoleh
wawasan, pemahaman, dan cara-cara yang perlu
dilaksanakan dalam menangani kondisi dan atau
masalah peserta didik.
9). Layanan mediasi, yaitu layanan yang membantu
peserta
relevan
Naskah Akademik :
Peraturan Sekolah Tentang Pelayanan Bimbingan Konseling Dalam
Ruang Kelas
kasus,
yaitu
kegiatan
membahas
dihadiri
memberikan
oleh
data,
pihak-pihak
kemudahan
dan
yang
dapat
komitmen
bagi
bahan pustaka
peserta
didik
dalam
yang
dapat
digunakan
pengembangan
pribadi,
Alih
tangan
memindahkan
kasus,
yaitu
kegiatan
untuk
Beban
Kerja
Minimum
Guru
Bimbingan
dan
Konseling/Konselor
Beban kerja guru bimbingan dan konseling/konselor
adalah mengampu bimbingan dan konseling paling sedikit
150 (seratus lima puluh) peserta didik dan paling banyak
250 (dua ratus lima puluh) peserta didik per tahun
pada
layanan
layanan
tatap
muka
klasikal dan/atau di
terjadwal
luar
di
kelas
kelas
untuk
Naskah Akademik :
Peraturan Sekolah Tentang Pelayanan Bimbingan Konseling Dalam
Ruang Kelas
yang diberi
tugas
tambahan
sebagai
kepala
dan
guru
yang
diberi
tugas tambahan
sebagai
mengetahui
sejauhmana
penyelenggaraan
penilaian
untuk
(evaluasi)
dibutuhkan
dan
tentunya
menjaring
data
yang
Mencakup
kegiatan
mengintegrasikan
mengumpulkan
informasi tentang
klien
dan
dengan
Proses
penilaian
sepanjang
berlangsung
perlakuan
atau
kontinu/berkelanjutan
proses
bimbingan
dan
konseling.
3.
Teknik-teknik
penilaian
secara
umum
yang
dapat
digunakan:
a. Penilaian Kualitatif,
Penilaian
kualitatif
berlangsung
dalam
proses
latihan
simulasi
terdiri
yang
atas
game-game
bersifat fleksibel,
Naskah Akademik :
Peraturan Sekolah Tentang Pelayanan Bimbingan Konseling Dalam
Ruang Kelas
Mengidentifikasi
antisiden
terhadap
perilaku
yangdirancang
permasalahan
untuk
merekam
konseli secaralangsung,
atau
masa
lalu
dilakukan
dengan
cara
konselor
mengidentifikasi
polapola
dan
produk,
yang
dilaksanakan
sebelum,
C. Rumusan Masalah
Belum
berfungsinya
disekolah secara
optimal
proses
pembangunan
10
mekanisme
penyelenggaraan
program
peraturan
sekolah
tentang
Pelayanan
menyusun
Naskah
Akademik
Rancangan
Merumuskan
timbul
permasalahan-permasalahan
dalam
konseling,
pelaksanaan
sehingga
pelayanan
yang
bimbingan
memberi
landasan
dalam pelaksanaan
kegiatan
dan
kepastian hukum
pelayanan
bimbingan
konseling.
2.
3.
Merumuskan
dan
landasan
ekonomis
Peraturan
Sekolah
filosofis,
sosiologis,
yuridis,
Pelayanan
Bimbingan
Naskah Akademik :
Peraturan Sekolah Tentang Pelayanan Bimbingan Konseling Dalam
Ruang Kelas
11
pembentukan
Rancangan
dilakukan
dengan
menggunakan metode
dan
pendekatan
ini
diharapkan
dapat
sekolah
yang
berkaitan
dengan
Pelayanan
Bimbingan Konseling.
Data yang digunakan berasal dari data sekunder yang
terdiri atas bahan hukum primer yang berupa peraturan
perundang-undangan
konseling dan
yang
data
lain
BAB II
Naskah Akademik :
Peraturan Sekolah Tentang Pelayanan Bimbingan Konseling Dalam
Ruang Kelas
12
dan
kali
konseling (BK).Tujuan
disalah
keberhasilan
artikan
oleh
akademis
pendidikan
menengah
pandangan umum,
seperti
persentase
demi
lulusan,
ini
sulit
dipungkiri,
kurikulum menekankan
(sekolah
menengah
karena
secara
penyiapan
umum/SMU)
sekilas
peserta
untuk
didik
melanjutkan
menengah
kejuruan/SMK)
agar
sanggup
negeri
atau agar
siswanya
dalam
jenjang
proses
dapat
memperoleh
sekolah menengah
pembentukan
akan
pribadi
kehilangan
individu yang
kepribadian
Naskah Akademik :
Peraturan Sekolah Tentang Pelayanan Bimbingan Konseling Dalam
Ruang Kelas
13
proses
pembelajaran
mengembangkan
agar
potensi
peserta
dirinya
didik
untuk
secara
memiliki
aktif
kekuatan
mulia,
serta
ketrampilan
yang
diperlukan
dirinya,
sering
direduksi
bimbingan
sekedar
sebagai
menggarap
pemeliharaan
pribadi-pribadi,
lain,
BK
diposisikan
sebagai
musuh
bagi
siswa
yang
ada.
Hakikat
bimbingan
konseling
di sekolah
kemungkinan-kemungkinan
sekarang
menentukan cita-cita
maupun
dan
yang
tujuan
yang terbuka
akan
dalam
datang.
hidupnya,
bagi
Ketiga,
serta
Naskah Akademik :
Peraturan Sekolah Tentang Pelayanan Bimbingan Konseling Dalam
Ruang Kelas
14
Shertzer
dan
Stone
(1981)
mengemukakan
bahwa
untuk
memahami
dirinya
sendiri
dan
seorang
atau
beberapa
orang
adalah
menerus
suatu
proses
dan sistematis
memecahkan
masalah
kemampuan
untuk
yang
kemampuan
kepada
bantuan
dalam
agar tercapai
memahami
untuk
yang
individu
dihadapinya,
dapat
understanding), kemampuan
acceptance),
pemberian
dirinya
(self
menerima
dirinya
(self
untuk mengarahkan
dirinya
(self
sesuai
dengan
potensi
atau
kemampuannya
bantuan
(counseling)
(2004:
yang
didefinisikan oleh
105)
dilakukan
sebagai
proses
melalui wawancara
yang
bermuara pada
dihadapi
klien.
konseling
sebagai
Sedangkan
serangkaian
teratasinya
menurut
masalah
yang
Winkel (2005:35),
kegiatan paling
pokok
Naskah Akademik :
Peraturan Sekolah Tentang Pelayanan Bimbingan Konseling Dalam
Ruang Kelas
dari
15
sendiri
terhadap
berbagai
mengambil
persoalan
tanggung
atau masalah
maka
mempunyai
peranan
satu sama
bisa dikatakan
bahwa
masing-masing
yang
khas
namun
saling melengkapi
lain. Bimbingan
lebih
bersifat
demikian,
dapat
dan konseling
diketahui
merupakan
bahwa
proses
pelayanan
pemberian
mengembangkan
kemampuan
dirinya
sendiri
dan
berbagai
persoalan
atau
masalah
khusus
yang
keprofesionalan
melukiskan sejumlah
suatu
persyaratan
pekerjaan
yang
pada
harus
dasarnya
dimiliki
oleh
sejumlah
persyaratan
tersebut,
maka seseorang
Naskah Akademik :
Peraturan Sekolah Tentang Pelayanan Bimbingan Konseling Dalam
Ruang Kelas
16
ia tidak
memiliki kompetensi
Konselor
merupakan
untuk
pekerjaan
menerapkan
pekerjaan
profesi, karenanya
kurikulum
yang
konselor
kompetensi
personal, kompetensi
dan
dengan
mencakup
kompetensi
tenaga
LPTK
berdasarkan
Kompetensi
sosial,
tersebut.
empat
kompetensi.
penting
profesional,
paedagogik.
profesional
hal
telah
yaitu
kompetensi
Dalam hubungannya
kependidikan,
kompetensi
khususnya
itu
minimal
dalam
diperlukan
S1
BK
dan
konselor
lingkup pendidikan
adanya
standar
Pendidikan
sangatlah
formal,
oleh
kualifikasi akademik
Profesi
Konselor
serta
kepribadian
dalam
dan sosial.
kawasan
Konteks
pelayanan
tugas konselor
yang
bertujuan
dan
pilihan
untuk
mewujudkan
adalah
pengampu
pelayanan
ahli
kinerja
konselor
ahli bimbingan
dan
dalam
menyelenggarakan
konseling
senantiasa
Naskah Akademik :
Peraturan Sekolah Tentang Pelayanan Bimbingan Konseling Dalam
Ruang Kelas
17
tentang
Guru
Undang-Undang
dan
Dosen
Nomor
menyatakan
14
Tahun
bahwa
guru
guru
sertifikat
sebagai
profesi
tenaga
pendidik
profesional dibuktikan
yang
akan
diberikan tunjangan
diperoleh
mendapat
profesi
melalui
sertifikat
yang besarnya
jam
dan
sebanyak-
per
minggu
memperoleh
tunjangan profesi
guru berada
sebesar
pada kondisi
Naskah Akademik :
Peraturan Sekolah Tentang Pelayanan Bimbingan Konseling Dalam
Ruang Kelas
18
fasilitator,
2003
Pasal
Ayat
termasuk konselor,
dan
instruktur
6).Masing-masing
memiliki
keunikan
belajar,
(UU
tutor,
No.
20 Tahun
kualifikasi
pendidik,
konteks
tugas
dan
dasar
kerangka
konseling
kegiatan pengembangan
kurikulum
yang
yang
diri
merupakan
telah
termuat
ditetapkan dalam
bagian
dalam
dari
struktur
Peraturan
Menteri
Standar
isi
untuk
Satuan
Pendidikan
Dasar
layanan
perhatian,
bimbingan
pengarahan,
dan
konseling
pengendalian,
dan
Naskah Akademik :
Peraturan Sekolah Tentang Pelayanan Bimbingan Konseling Dalam
Ruang Kelas
19
pelayanan
tatap muka
terjadwal
di
kelas
dan
layanan
dari
pengadaan
perguruan
tenaga
tinggi
penyelenggara
kependidikan
yang
program
terakreditasi.
dan
konseling
Permendiknas
Standar
Kualifikasi
dinyatakan
bahwa
No.
27
Akademik
kompetensi
tahun
dan
yang
2009
tentang
Kompetensi
Konselor
harus
dikuasai
guru
yaitu:
kompetensi
kepribadian, kompetensi
Keempat
pedagogik,
menjadi
kompetensi
profesional.
dasar
bagi
Standar
dan dirumuskan
menegaskan
konselor.Namun
pendidik
rumusan
dapat
Kompetensi
konteks
bila
ditata
sebagaimana
tugas
dan
dasar
dan ekspektasi
dalam
empat
tertuang
dalam
PP
dan
dirumuskan
telah
kerangka
ke
kompetensi akademik
dipetakan
atas
Konselor
kinerja
kompetensi
19/2005,
profesional
ke
pikir
maka
konselor
dalam kompetensi
Naskah Akademik :
Peraturan Sekolah Tentang Pelayanan Bimbingan Konseling Dalam
Ruang Kelas
20
1. Kompetensi Pedagogik
a. Menguasai teori dan praktsis pendidikan.Mendeskripsikan
ilmu
pendidikan
prinsip
dan
pendidikan
landasan
dan
keilmuannya, prinsip-
proses
pembelajaran,
dan
perilaku
konseli.
Melaksanakan
kaidah-kaidah
fisik dan
psikologis
dalam
kepribadian,
upaya
pendidikan;
individualitas
dan
kaidah-kaidah
perbedaan
upaya
pendidikan;
konseli
konseling
kaidah-kaidah
belajar
upaya
pendidikan; kaidah-kaidah
keberbakatan
upaya
pendidikan;
mental terhadap
sasaran
kaidah-kaidah
pelayanan
kesehatan
bimbingan
dan
jalur,
Menguasai
jenis,
esensi
dan
jenjang
bimbingan
satuan
dan
pendidikan
konseling
pada
Maha
kehidupan
Esa,
konsisten
beragama
dalam
dan toleran
mulia dan
Naskah Akademik :
Peraturan Sekolah Tentang Pelayanan Bimbingan Konseling Dalam
Ruang Kelas
21
b.
Menghargai
dan
menjunjung
tinggi
nilai-nilai
pandangan
manusia
bermoral,
individu
sebagai
sosial,
menghargai
positif
makhluk
individual,
dan
pada
dan
dan
dinamis
(spiritual,
berpotensi),
mengembangkan
potensi
positif
umumnya
konseli
pada
dan
dan
tinggi
dengan
permasalahan
konseli
harkat
pada
khususnya,
dan martabat
manusia
hak
asasinya,
toleran
terhadap
konseli
serta
mampu
bersikap
demokratis.
c.
kepribadian
dan
perilaku
yang
menampilkan
emosi
toleransi
tinggi
terhadap
yang
cerdas,
produktif; bersemangat,
berpenampilan
kreatif,
berdisiplin,
menarik
dan
inovatif,
dan
dan
mandiri;
menyenangkan;
Mengimplementasikan
bekerja Memahami
peran
pihak-pihak
kolaborasi
dasar,
intern
tujuan,
di
tempat
organisasi,
dan
Naskah Akademik :
Peraturan Sekolah Tentang Pelayanan Bimbingan Konseling Dalam
Ruang Kelas
22
bekerja;
mengkomunikasikan
dasar,
tujuan,
dan
Berperan
dalam
organisasi
dan
kegiatan
profesi
pengembangan
diri
dan
konseling
profesi;
menaati
profesi
bimbingan
dan
konseling
untuk
aspek-aspek
profesional
untuk
suksesnya
pelayanan
konseli. Mendeskripsikan
keperluan
penilaian
bimbingan
pelayanan konseling,
sesuai
dan
mengembangkan
keperluan
hakikat
dengan
untuk
memilih
teknik
kebutuhan
konseling,
instrumen
bimbingan
asesmen
pelayanan
menyusun
penilaian
dan
dan
untuk
konseling,
Naskah Akademik :
Peraturan Sekolah Tentang Pelayanan Bimbingan Konseling Dalam
Ruang Kelas
23
peserta
didik,
memilih
dan
lingkungan,
mengakses
data
dan
konseling,
menggunakan
hasil
tepat,
menampilkan
tanggung
jawab
dan
pelayanan
konseling,mengaplikasikan
bimbingan
dasardasar
hakikat
dan
arah
konseling, mengaplikasikan
pelayanan
bimbingan
dan
konseling,
kondisi
mengaplikasikan
dan
tuntutan
wilayah
pendekatan/model/jenis
kerja,
pelayanan
dalam
praktik
format
pelayanan
dan
Konseling.
Merancang
Program
Bimbingan
konseli
secara komprehensif
pendekatan
perkembangan,
pelaksanaan
program
menyusun
bimbingan
dan
dengan
rencana
konseling,
Naskah Akademik :
Peraturan Sekolah Tentang Pelayanan Bimbingan Konseling Dalam
Ruang Kelas
24
merencanakan
sarana
Mengimplementasikan
Program
Bimbingan
dan
program
melaksanakan
pendekatan
pelayanan
bimbingan
bimbingan
dan
konseling,
kolaboratif
dan
dalam
konseling, memfasilitasi
mengelola
sarana
dan
biaya
program
evaluasi
bimbingan
penyesuaian
konseling,
proses
hasil,
proses,
dan konseling,
pelayanan
menginformasikan
dan
melakukan
bimbingan
hasil
dan
pelaksanaan
terkait,
menggunakan
untuk
merevisi
hasil pelaksanaan
dan
mengembangkan
Memiliki
kesadaran
dan
komitmen
profesional. Memberdayakan
keprofesionalan
terhadap
kekuatan
Guru
pribadi,
Bimbingan
etika
dan
dan
pribadi
Konseling/konselor,
menyelenggarakan
sesuai
dengan
Guru
kewenangan
Bimbingan
dan
dan
pelayanan
kode
etik
larut
melaksanakan
dengan
referal
dan
masalah
sesuai
menjaga
peserta
dengan
agar
didik,
keperluan,
Naskah Akademik :
Peraturan Sekolah Tentang Pelayanan Bimbingan Konseling Dalam
Ruang Kelas
25
peduli
terhadap
pengembangan
peserta didik
identitas
profesi,
daripada
profesional
mendahulukan
kepentingan
dan
kepentingan
pribadi
Guru
Menguasai
konsep
dan
praksis
penelitian
dalam
berbagai
jenis
dan
metode
konseling,
melaksanakan
penelitian bimbingan
BAB IV
KAJIAN TERHADAP IMPLIKASI PENERAPAN SISTEM
BARU YANG AKAN DIATUR DALAM PERATURAN SEKOLAH.
Naskah Akademik :
Peraturan Sekolah Tentang Pelayanan Bimbingan Konseling Dalam
Ruang Kelas
26
sesuai
dengan
kondisi
nyata
guru
dalam
Penilai
kinerja
guru
memberlakukan
syarat,
Proses
penilaian
kinerja
guru
tanpa
mengabaikan
prinsip-prinsip
lainnya.
7. Berorientasi
pada
tujuan.Penilaian
dilaksanakan
terfokus
pada
hasil,
namun
juga
perlu
Naskah Akademik :
Peraturan Sekolah Tentang Pelayanan Bimbingan Konseling Dalam
Ruang Kelas
27
9. Berkelanjutan.Penilaian
kinerja
guru
dilaksanakan
BAB V
PENUTUP
Untuk mendapatkan hasil yang maksimal dari pelayanan
Bimbingan Konseling di sekolah dan berdasarkan kajian ilmiah
Naskah Akademik :
Peraturan Sekolah Tentang Pelayanan Bimbingan Konseling Dalam
Ruang Kelas
28
biaya
yang
timbul
akibat
pelaksanaan
program
memerintahkan
pengundangan
ini
Peraturan
Sekolah
Naskah Akademik :
Peraturan Sekolah Tentang Pelayanan Bimbingan Konseling Dalam
Ruang Kelas
dengan
29
DAFTAR
PUSTAKA
30
Naskah Akademik :
Peraturan Sekolah Tentang Pelayanan Bimbingan Konseling Dalam
Ruang Kelas
31