Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH KELOMPOK 2

TEKNIK DALAM BIMBINGAN


KELOMPOK
Makalah ini ditujukan untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah Teknik Bimbingan dan
Konseling yang diampu oleh Ibu Rima Irmayanti, M.Pd

Disusun oleh :
Richard Suryana 20010137

Salma Salsabila 20010087

Salman Alfaridzi 20010093

B3 Bimbingan dan Konseling


INSTITUT KEGURUAN DAN ILMU PENDIDDIKAN SILIWANGI
2020

Kata Pengantar
Alhamdulillahi rabbil- ‘aalamiin. Segala puja dan puji hanya kepada Allah SWT. Atas segala
nikmat yang selalu dilimpahkan kepada hamba-Nya, baik nikmat yang tanpa diminta maupun
yang dengan sengaja diminta dari-Nya, sehingga pada akhirnya penyusun dapat menyelesaikan
tugas makalah ini.

Sholawat serta salam semoga senantiasa dianugerahkan kepada Nabi besar Muhammad
SAW, para keluarga, sahabat, dan orang-orang yang senantiasa berjalan diatas ajaran Allah dan
sunnah Nabi hingga hari akhir.

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas ibu Rima
Irmayanti, M.Pd pada mata kuliah Teknik Bimbingan dan Konseling. Selain itu, makalah ini
juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang Teknik Bimbingan Kelompok bagi pembaca,
khususnya bagi penyusun

Penulis mengucapkan terima kasih kepada ibu Ibu Rima Irmayanti, M.Pd selaku dosen
Teknik Bimbingan dan Konseling yang telah memberikan tugas ini, sehingga dapat menambah
pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni.

Terima kasih kepada anggota kelompok 2 untuk kerjasama nya yang telah menyelesaikan
tugas makalah ini.

Penyusun menyadari, makalah yang disusun ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan demi kesempurnaan
makalah ini.

Bandung, 17 September 2021

Penyusun,
DAFTAR ISI
Kata Pengantar……………………………………………………………………………....i

Daftar Isi……………………………………………………………………………………..ii

BAB I PENDAHULUAN

Latar Belakang………………………………………………………………………iii

Rumusan masalah…………………………………………………………………...iv

Tujuan……………………………………………………………………………….iv

BAB II PEMBAHASAN

Pengertian Teknik Dalam Bimbingan Kelompok…………………...........................1

Teknik-Teknik Layanan Bimbingan Kelompok………………..…………………...1

Teknik Latihan………………………………………..……………………………1

Teknik Pemberian Informasi.....,........................................………………………....3

Teknik Diskusi Kelompok...........…………………………………………………..4

Teknik Pemecahan Masalah......................………………………………………….4

Teknik Permainan Peran……………………….………………………...…………………..4

Teknik Karya Wisata…………………..……………………………………………5

Teknik Penciptaan Suasana


Keluarga………………………………………………………………………………..5

BAB III PENUTUP

Kesimpulan………………………………………………………………………….6
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………...7

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Penyelenggaraan seminar dalam bimbingan dan konseling merupakan

sebagai bentuk inovasi serta kreativitas guna membentuk calon konselor yang

profesional. Inovasi serta kreativitas dalam bimbingan dan konseling, Carson,

Becker, Vance, Forth, & Gladding (dalam Rahmadian, 2011: 3) menjelaskan

dalam penelitiannya bahwa inovasi serta kreativitas dalam bimbingan dan

konseling dapat memberikan manfaat yang efektif guna meningkatkan

profesionalitas konselor. Penyelenggaraan bimbingan dan konseling yang baik di

sekolah dapat mengembangkan kehidupan pribadi, sosial, belajar, dan karir siswa

baik secara perorangan maupun kelompok.

Pada bimbingan dan konseling terdapat beberapa bentuk layanan salah

satunya adalah layanan bimbingan kelompok. Penelitian dilakukan oleh Purwati,

Sugiyo, & Tajri (2012: 81) menjelaskan bahwa melalui layanan bimbingan

kelompok, masalah kecemasan siswa dapat diturunkan sehingga siswa lebih

menunjukkan keberaniannya untuk berbicara. Penelitian yang berbeda dilakukan

oleh Riansyah, & Wulandari (2017: 47) menjelaskan bahwa siswa menjadi lebih

terampil dalam membentuk intraksi sosialnya setelah diberikannya layanan


bimbingan kelompok.

Tujuan yang ingin dicapai dalam layanan bimbingan kelompok adalah

membantu siswa untuk mengembangkan segala kemampuannya dalam belajar

serta terhindar dari masalah pada dirinya, dan masalah tersebut dapat

diselesaikan dalam suasana kelompok bersama anggota lainnya. Ditegaskan oleh

Nurfitasari, Wibowo, & Sugiharto (2014: 66) dalam penelitiannya menjelaskan

bahwa melalui layanan bimbingan kelompok siswa mampu meningkatkan

kemampuan dalam belajarnya, mengatasi masalah-masalah pada dirinya, dan

siswa menjadi lebih terampil untuk memutuskan suatu alternatif dalam

pemecahan masalah.

Pada penerapannya layanan bimbingan kelompok dapat dijadikan sebagai

sebuah intervensi secara optimal yang meliputi perencanaan pembentukan

kelompok, pemimpin kelompok, dan proses tindak lanjut pelaksanaan layanan

bimbingan kelompok. Siswa terbantu untuk mengembangkan kemampuan dalam

belajarnya, dapat terhindar dari masalah dirinya, dan terampil dalam mengambil

sebuah alternatif dalam pemecahan masalah bersama anggota kelompok.

Rumusan Masalah

Apa pengertian teknik dalam bimbingan kelompok ?

Apa saja teknik dalam bimbingan kelompok ?


Tujuan

Tujuan dari makalah ini adalah :

Untuk mengetahui mengenai teknik dalam bimbingan kelompok

Untuk mengetahui apa saja teknik dalam bimbingan kelompok


BAB II

PEMBAHASAN

1. Pengertian Teknik Bimbingan Kelompok

Tenik Bimbingan Kelompok merupakan suatu cara yang dilakukan untuk


mengatasi kesulitan yang berkaitan dengan kondisi individu dan sosialnya yang
dilakukan dalam seting kelompok. Oleh karena itu dalam melaksanakan
bimbingan kelompok disekolah harus menggunakan teknik yang tepat, agar
kegiatan bimbingan ini dapat berlangsung efektif dan efisien.

Penggunaan teknik dalam bimbingan kelompok mempunyai banyak fungsi selain


dapat lebih memfokuskan kegiatan bimbingan kelompok terhadap tujuan yang
ingin dicapai tetapi juga dapat membuat suasana yang terbangun dalam kegiatan
bimbingan kelompok agar lebih bergairah dan tidak cepat membuat siswa jenuh
mengikutinya.

2. Teknik-Teknik Layanan Bimbingan Kelompok

Ada beberapa teknik yang dapat digunakan dalam bimbingan kelompok, seperti
yang disebutkan oleh Tatiek Romlah (2001) Beberapa teknik yang biasa
digunakan dalam pelaksanaan bimbingan kelompok yaitu, antara lain : latihan,
pemberian informasi, diskusi kelompok, pemecahan masalah (problem solving),
permaianan peranan (role playing),, karyawisata (field trip), penciptaan suasana
keluarga (home room).

a) Latihan

● Latihan Sebagai Teknik Bimbingan Kelompok


Salah satu metode atau teknik dalam bimbingan kelompok dapat
diorientasikan pada aktivitas-aktivitas yang terstruktur, terencana dan
terukur, baik dalam hal durasi, materi dan resiko. Teknik latihan ini
mencakup berbagai teknik lain dalam bimbingan kelompok seperti diskusi,
simulasi, dan sosiodrama. Beberapa ahli memiliki pendapat yang
berbeda-beda mengenai penggunaan latihan dalam situasi kelompok.
Penggunaan latihan dalam situasi kelompok di anggap sebagai bantuan yang
sangat bernilai bagi konselor, anggota, dan proses kelompok.
Terdapat 7 buah alasan untuk menggunakan latihan dalam kelompok.
Diantaranya:
1. Mengembangkan diskusi dan partisipasi
Penggunaan latihan dalam kelompok seeingkali dapat meningkatkan
partisipasi anggota kelompok dengan cara memberikan mereka pengalaman
umum. Latihan dapat menjadi cara untuk menstimulasi minat dan energi
kelompok.

2. Memfokuskan kelompok

Suatu latihan dapat digunakan untuk memfokuskan anggota pada suatu isu
atau topik yang umum.
3. Mengangkat suatu fokus

Konselor bisa juga menggunakan latihan untuk mengangkat suaru fokus saat
ia merasa sebuah topik baru dibutuhkan.

4. Memberikan kesempatan untuk pembelajaran eksperiensial

Untuk memberi suatu pendekatan alternatif dalam mengeksplorasi


persoalan-persoalan, hal ini dapat dilakukan melalui diskusi sedeehana.
Latihanjuga berfuna untuk membuat anggota menindak lanjuti tema yang
didiskusikan dalam kelompok daripada hanya membicarakannya.

5. Memberi konselor informasi yang berguna

Latihan berguna juga untuk mendapatkan informasi dari anggota kelompok


yanf akan digunakan trainer dalam diskusi.

6. Memberikan kesenangan dan relaksasi

Latihan tertentu dapat melonggarkan suasana dalam kelompok melalui


canda tawa dan relaksasi.

7. Meningkatkan level kenyamanan


Latihan dapat digunakan untuk meningkatkan level kenyamanan dalam
kelompok. Banyak anggota mengalami kecemasan selama sesi awal dalam
kelompok. Latihan untuk meningkatkan keakraban seeingkali menambah
rasa nyaman di antara anggota kelompok.

● Teknik Latihan dalam Bimbingan Kelompok


Nandang Rusmana (2009,hlm. 16) menyebutkan bahwa terdapat empat belas
jenis latihan dalam kelompok, diantaranya sebagai berikut:
1. Menulis
Latihan menulis terdiri atas aktivitas tulis menulis daftar, pertanyaan,
mengisi esai, menuliskan reaksi mereka, atau menandai dengan tanda cek
hal-hal seputar isu atau topik yang dibahas.

2. Gerak
Latihan gerak mensyaratkan peserta untuk melakukan suatu hal yang bersifat
fisikal, karena peserta harus bergerak. Latihan ini bisa berupa hal kegiatan
sederhana seperti berdiri dan menggerakan anggota tubuh untuk peregangan
ataupun kegiatan yang kompleks.
3. Lingkaran
Latihan rounds mungkin merupakan latihan yang paling berguna dimana
konselor memiliki akses terhadap kelompok. Latihan ini dapat dilakukan
dengan cepat dan membantu dalam mengumpukan informasi yang berguna.
4. Dyad dan Triad
Dyad merupakan aktivitas dimana anggotanya dipasangkan dengan satu
sama lain untuk mendiskusikan persoalan-persoalan atau untuk
menyelesaikan suatu tugas. Triad yakni aktifitas dimana anggota kelompok
dibagi menjadi kelompok-kelompok kecil terdiri dari 3 orang
5. Creative Props
Latihan ini menggunakan berbagai macam peralatan secara kreatif. Peralatan
konseling yang berbeda dapat digunakan dalam larihan kelompok yang
menarik dan memikat (jacobs, 1992).
6. Arts and Crafts
Latihan ini mengharuskan peserta untuk menggambar, memotong,
menempel, mengecat, dan mewarnai dengan tujuan untuk menciptaka
sesuatu dari berbagai bahan
7. Fantasi
Memberdayakan imajinasi dan penggambaran visual anggota kelompok.
Fantasi membantu anggota agar menjadi lebih sadar akan perasaan, harapan,
keraguan, dan ketakutan mereka.
8. Bacaan Umum
Mensyaratkan anggota untuk membaca cerita pendek, puisi, atau dongeng.
Bacaan-bacaan semacam itu seringkali menyajikan tujuan daei
pengembangan ide dan pemikiran serta memperdalam fokus terhadap
beberapa topik atau isu.
9. Umpan Balik
Memungkinkan konselor bsrbagi perasaan dan pemikiran mereka tentang
satu sama lain. Konselor tidak seharusnya menggunakan latihan umpan balik
kecuali ia merasa bahwa anggota kelompok memiliki keinginan yang cukup
untuk saling membantu bukannya keinginan untuk saling menyakiti satu
sama lain.
10. Kepercayaan
Jika trainer merasa bahwa peserta didik saling mempercayai satu sama
lainatau nampaknya kepercayaan lebih dibutuhkan dalam kelompok, ia dapat
menggunakan latihan kepercayaan.
11. Experiential
Beberapa latihan kelompok dapat diklasifikasikan sebagai latihan
eksperiensial karena anggota kelompom terlibat dalam semacam
pengalaman kelompok ataupun individual yang aktif dan menantang.
Latihan ekspesiensial yang paling dikenal adalah permainan tali temali, yang
merupakan ranfkaian aktifitas yang didesain untuk membawa individu dan
kelompok melalui pengharapan mereka ataupun meyakini keinginan mereka
mencoba.
12. Dilema Moral
Sebuah cerita dibacakan untuk peserta dan setiap oranf harus memutuskan
bagaimana ia akan menangani situasi dalam cerita itu. Jenis latihan ini
berguna dalam membantu anggota kelompok menyadari bahwa setiap oranf
memiliki nilai-nilai yang berbeda.
13. Keputusan Kelompok
Latihan ini mensyaratkan para anggota kelompok untuk bekerja sama dalam
menangani suatu masalah.
14. Sentuhan
b) Pemberian Informasi
Teknik pemberian informasi disebut juga dengan metode ceramah, yaitu
pemberian penjelasan oleh seorang pembicara kepada sekelompok
pendengar. Pelaksanaan teknik pemberian informasi mencakup tiga hal,
yaitu : perencanaan, pelaksanaan, penilaian (Jacobsen, dkk. 1985).
Keuntungan teknik pemberian informasi antara lain adalah : (a) dapat
melayani banyak orang, (b) tidak membutuhkan banyak waktu sehingga
efisien, (c) tidak terlalu banyak memerlukan fasilitas, (d) mudah
dilaksanakan disbanding dengan teknik lain. Sedangkan kelemahannya
adalah antara lain : (1) sering dilaksanakan secara menolog, (2) individu
yang mendengarkan kurang aktif, (3) memerlukan ketrampilan berbicara,
supaya penejelasan menjadi menarik. Untuk mengatasi
kelemahan-kelemahan tersebut, pada waktu memberikan informasi, ada
beberapa hal yang harus diperhatikan, yaitu : 1) Sebelum memilih teknik
pemberian informasi, perlu dipertimbangkan apakah cara tersebut
merupakan cara yang paling tepat untuk memenuhi kebutuhan individu yang
dibimbing. 2) Mempersiapkan bahan informasi dengan sebaik-baiknya. 3)
Usahakan untuk menyiapkan bahan yang dapat dipelajari sendiri oleh
pendengar atau siswa. 4) Usahakan berbagai variasi penyampaian agar
pendengar menjadi lebih aktif . 5) Gunakan alat Bantu yang dapat
memperjelas pengertian pendengar terhadap layanan yang disampaikan.
c) Diskusi Kelompok
Diskusi kelompok adalah percakapan yang telah direncanakan antara tiga
orang atau lebih dengan tujuan untuk memecahkan masalah atau untuk
memperjelas suatu persoalan, dibawah pimpinan seorang pemimpin.
Didalam melaksanakan bimbingan kelompok, diskusi kelompok tidak hanya
untuk memecahkan masalah, tetapi juga untuk mencerahkan persoalan, serta
untuk mengembangkan pribadi. Dinkmeyer dan Munro dalam Romlah
(2001: 89) menyebutkan tiga macam tujuan diskusi kelompok yaitu : (1)
untuk mengembangkan terhadap diri sendiri, (2) untuk mengembangkan
kesadaran tentang diri, (3) untuk mengembangkan pandangan baru mengenai
hubungan antar manusia.Diskusi kelompok merupakan salah satu teknik
bimbingan kelompok yang penting, hampir semua teknik bimbingan
kelompok menggunakan diskusi sebagai cara kerjanya, misalnya permainan
peranan, karya wisata, permainan simulasi, pemecahan masalah, homeroom,
dan pemahaman diri melalui proses kelompok. Penggunaan diskusi
kelompok dalam pelaksanaan bimbingan kelompok mempunyai
keuntungan-keuntungan dibandingkan teknik lain, diantaranya adalah 1)
membuat anggota kelompok lebih aktif karena tiap anggota mendapatkan
kesempatan untuk berbicara dan memeberi sumbangan kepada orang lain, b)
Anggota kelompok dapat saling bertukar pengalaman, pikiran, perasaan dan
nilai-nilai, yang akan membuat persoalan yang dibicarakan menjadi jelas, c)
Anggota kelompok belajar mendengarkan dengan baik apa yang dikatakan
anggota kelompok yang lain, d) Dapat meningkatkan pengertian terhadap
diri sendiri dan pengertian kepada orang lain, e) Memberi kesempatan para
anggota untuk belajar menjadi pemimpin, baik dengan menjadi pemimpin
kelompok maupun dengan mengamati perilaku pemimpin kelompok.
d) Pemecahan Masalah
Teknik pemecahan masalah merupakan suatu proses kreatif dimana individu
menilai perubahan yang ada pada dirinya dan lingkungannya, dan membuat
pilihan-pilihan baru, keputusan-keputusan atau penyesuaian yang selaras
dengan tujuan dan nilai hidupnya. Teknik pemecahan masalah mengajarkan
pada individu bagaimana pemecahan masalah secara sistematis.
Langkah-langkah pemecahan masalah secara sistematis adalah :
1) Mengidentifikasi dan merumuskan masalah
2) Mencari sumber dan memperkirakan sebab-sebab masalah
3) Mencari alternatif pemecahan masalah
4) Menguji masing-masing alternatif
5) Memilih dan melaksanakan alternatif yang paling menguntungkan
6) Mengadakan penilaian terhadap hasil yang dicapai
e) Permainan Peran
Pada bimbingan kelompok, peserta didik juga perlu mengalami berbagai
kondisi yang terkadang mereka takutkan, khawatirkan, atau bahkan harapan.
Untuk itu perlu adanya pengalaman yang dapat dilakukan oleh peserta
didik/konseli jika kejadian itu benar-benar dialami. Permainan peran
dianggap sebagai teknik yang paling sesuai untuk menggambarkan situasi
ini. Istilah permainan peranan memiliki 4 macam arti, yaitu sebagai berikut,
1) Bersifat sandiwara
2) Sesuatu yang bersifat sosiologis atau pola pola prilaku yang ditenrukan
oleh norma-norma sosial
3) Suatu perilaku tiruan dimana seseorang berusaha emperbodoh orang lain
dengan jalan berperilaku yang berlawanan dengan apa yang sebenarnya
diharapkan, dirasakan, atau diinginkan.
4) Sesuatu yang berkaitan dengan pendidikan
Bermain peran yang dimaksud dapat berupa role-playing. Menurut Joyce,
Weil, dan Calhoun (2009) role playing dapat membuat peserta didik
mengekplorasi berbagai masalah tentang berbagai hubungan antar manusia
dengan cara memainkan peran dalam situasi permasalahan kemudian
mendiskusikan peraturan-peraturan.
Teknik bermain peran dapat dianalisis dari dimensi individu maupun sosial.
Pada dimensi individu, membantu masing-masing peserta didik untuk
menemukan makna pribadi dalam dunia sosial mereka dan membantu
memecahkan dilema pribadi dengan bantuan kelompok sosial. Dimensi
sosial, memudahkan individu bekerjasama dalam menganalisis keadaan
sosial, khususnya masalah antar manusia.
Esensi role playing adalah keterlibatan partisipan/peserta dan peneliti/atau
dapat dikatakan fasilitator dalam suatu situasi masalah yang sebenarnya dan
adanya keinginan untuk memunculkan resolusi kenyamanan serta
memahamj apa yang muncul dari keterlibatan tersebut.
Dari permainan peran yang dilakukan individu/komseli dapat mengambil
hikmah atau pelajaran dari permainan peran tersebut.
f) Karyawisata
Cara ini bisa dilakukan dengan mengunjungi tempat-tempat atau
objek-objek yang menarik yang berkaitan dengan pelajaran tertentu,
misalnya pabrik kota belawan,dan lain sebagainya. Melalui karya wisata
para siswa memperoleh kesempatan meninjau objek-objek yang menarik dan
mereka memperoleh informasi yang lebih baik tentang objek tu. Hal ini akan
mendorong aktivitas penyesuaian diri, kerjasama, tanggung jawab,
keperceyaan diri serta mengembangkan bakat dan cita-cita.
g) Penciptaan Suasana Keluarga
Program ini dilakukan di sekolah dan madrasah (di dalam kelas) di luar jam
pelajaran untuk membicarakan beberapa hal yang dianggap perlu. Program
ini dilakukan dengan menciptakan suatu kondisi sekolah atau kelas seperti di
rumah sehingga tercipta suatu kondisi yang bebas dan menyenangkan.
BAB III

PENUTUP
1. Kesimpulan

Tenik Bimbingan Kelompok merupakan suatu cara yang dilakukan untuk mengatasi kesulitan yang
berkaitan dengan kondisi individu dan sosialnya yang dilakukan dalam seting kelompok. Oleh karena itu
dalam melaksanakan bimbingan kelompok disekolah harus menggunakan teknik yang tepat, agar
kegiatan bimbingan ini dapat berlangsung efektif dan efisien.
Penggunaan teknik dalam bimbingan kelompok mempunyai banyak fungsi selain dapat lebih
memfokuskan kegiatan bimbingan kelompok terhadap tujuan yang ingin dicapai tetapi juga dapat
membuat suasana yang terbangun dalam kegiatan bimbingan kelompok agar lebih bergairah dan tidak
cepat membuat siswa jenuh mengikutinya.
Ada beberapa teknik yang dapat digunakan dalam bimbingan kelompok, seperti yang disebutkan oleh
Tatiek Romlah (2001) Beberapa teknik yang biasa digunakan dalam pelaksanaan bimbingan kelompok
yaitu, antara lain : latihan, pemberian informasi, diskusi kelompok, pemecahan masalah (problem
solving), permaianan peranan (role playing),, karyawisata (field trip), penciptaan suasana keluarga
(home room).
Penggunaan diskusi kelompok dalam pelaksanaan bimbingan kelompok mempunyai
keuntungan-keuntungan dibandingkan teknik lain, diantaranya adalah 1) membuat anggota kelompok
lebih aktif karena tiap anggota mendapatkan kesempatan untuk berbicara dan memeberi sumbangan
kepada orang lain, b) Anggota kelompok dapat saling bertukar pengalaman, pikiran, perasaan dan
nilai-nilai, yang akan membuat persoalan yang dibicarakan menjadi jelas, c) Anggota kelompok belajar
mendengarkan dengan baik apa yang dikatakan anggota kelompok yang lain, d) Dapat meningkatkan
pengertian terhadap diri sendiri dan pengertian kepada orang lain, e) Memberi kesempatan para
anggota untuk belajar menjadi pemimpin, baik dengan menjadi pemimpin kelompok maupun dengan
mengamati perilaku pemimpin kelompok.
DAFTAR PUSTAKA
Jurnal Bimbingan dan Konseling “PSIKOPEDAGOGIA” 2013, Program Studi Bimbingan dan Konseling
FKIP UAD 2013, Vol. II, No. 1
TEKNIK-TEKNIK BIMBINGAN KELOMPOK desyapulungan 2016

Anda mungkin juga menyukai