Disusun oleh :
Richard Suryana 20010137
Kata Pengantar
Alhamdulillahi rabbil- ‘aalamiin. Segala puja dan puji hanya kepada Allah SWT. Atas segala
nikmat yang selalu dilimpahkan kepada hamba-Nya, baik nikmat yang tanpa diminta maupun
yang dengan sengaja diminta dari-Nya, sehingga pada akhirnya penyusun dapat menyelesaikan
tugas makalah ini.
Sholawat serta salam semoga senantiasa dianugerahkan kepada Nabi besar Muhammad
SAW, para keluarga, sahabat, dan orang-orang yang senantiasa berjalan diatas ajaran Allah dan
sunnah Nabi hingga hari akhir.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas ibu Rima
Irmayanti, M.Pd pada mata kuliah Teknik Bimbingan dan Konseling. Selain itu, makalah ini
juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang Teknik Bimbingan Kelompok bagi pembaca,
khususnya bagi penyusun
Penulis mengucapkan terima kasih kepada ibu Ibu Rima Irmayanti, M.Pd selaku dosen
Teknik Bimbingan dan Konseling yang telah memberikan tugas ini, sehingga dapat menambah
pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni.
Terima kasih kepada anggota kelompok 2 untuk kerjasama nya yang telah menyelesaikan
tugas makalah ini.
Penyusun menyadari, makalah yang disusun ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan demi kesempurnaan
makalah ini.
Penyusun,
DAFTAR ISI
Kata Pengantar……………………………………………………………………………....i
Daftar Isi……………………………………………………………………………………..ii
BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang………………………………………………………………………iii
Rumusan masalah…………………………………………………………………...iv
Tujuan……………………………………………………………………………….iv
BAB II PEMBAHASAN
Teknik Latihan………………………………………..……………………………1
Kesimpulan………………………………………………………………………….6
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………...7
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
sebagai bentuk inovasi serta kreativitas guna membentuk calon konselor yang
sekolah dapat mengembangkan kehidupan pribadi, sosial, belajar, dan karir siswa
Sugiyo, & Tajri (2012: 81) menjelaskan bahwa melalui layanan bimbingan
oleh Riansyah, & Wulandari (2017: 47) menjelaskan bahwa siswa menjadi lebih
serta terhindar dari masalah pada dirinya, dan masalah tersebut dapat
pemecahan masalah.
belajarnya, dapat terhindar dari masalah dirinya, dan terampil dalam mengambil
Rumusan Masalah
PEMBAHASAN
Ada beberapa teknik yang dapat digunakan dalam bimbingan kelompok, seperti
yang disebutkan oleh Tatiek Romlah (2001) Beberapa teknik yang biasa
digunakan dalam pelaksanaan bimbingan kelompok yaitu, antara lain : latihan,
pemberian informasi, diskusi kelompok, pemecahan masalah (problem solving),
permaianan peranan (role playing),, karyawisata (field trip), penciptaan suasana
keluarga (home room).
a) Latihan
2. Memfokuskan kelompok
Suatu latihan dapat digunakan untuk memfokuskan anggota pada suatu isu
atau topik yang umum.
3. Mengangkat suatu fokus
Konselor bisa juga menggunakan latihan untuk mengangkat suaru fokus saat
ia merasa sebuah topik baru dibutuhkan.
2. Gerak
Latihan gerak mensyaratkan peserta untuk melakukan suatu hal yang bersifat
fisikal, karena peserta harus bergerak. Latihan ini bisa berupa hal kegiatan
sederhana seperti berdiri dan menggerakan anggota tubuh untuk peregangan
ataupun kegiatan yang kompleks.
3. Lingkaran
Latihan rounds mungkin merupakan latihan yang paling berguna dimana
konselor memiliki akses terhadap kelompok. Latihan ini dapat dilakukan
dengan cepat dan membantu dalam mengumpukan informasi yang berguna.
4. Dyad dan Triad
Dyad merupakan aktivitas dimana anggotanya dipasangkan dengan satu
sama lain untuk mendiskusikan persoalan-persoalan atau untuk
menyelesaikan suatu tugas. Triad yakni aktifitas dimana anggota kelompok
dibagi menjadi kelompok-kelompok kecil terdiri dari 3 orang
5. Creative Props
Latihan ini menggunakan berbagai macam peralatan secara kreatif. Peralatan
konseling yang berbeda dapat digunakan dalam larihan kelompok yang
menarik dan memikat (jacobs, 1992).
6. Arts and Crafts
Latihan ini mengharuskan peserta untuk menggambar, memotong,
menempel, mengecat, dan mewarnai dengan tujuan untuk menciptaka
sesuatu dari berbagai bahan
7. Fantasi
Memberdayakan imajinasi dan penggambaran visual anggota kelompok.
Fantasi membantu anggota agar menjadi lebih sadar akan perasaan, harapan,
keraguan, dan ketakutan mereka.
8. Bacaan Umum
Mensyaratkan anggota untuk membaca cerita pendek, puisi, atau dongeng.
Bacaan-bacaan semacam itu seringkali menyajikan tujuan daei
pengembangan ide dan pemikiran serta memperdalam fokus terhadap
beberapa topik atau isu.
9. Umpan Balik
Memungkinkan konselor bsrbagi perasaan dan pemikiran mereka tentang
satu sama lain. Konselor tidak seharusnya menggunakan latihan umpan balik
kecuali ia merasa bahwa anggota kelompok memiliki keinginan yang cukup
untuk saling membantu bukannya keinginan untuk saling menyakiti satu
sama lain.
10. Kepercayaan
Jika trainer merasa bahwa peserta didik saling mempercayai satu sama
lainatau nampaknya kepercayaan lebih dibutuhkan dalam kelompok, ia dapat
menggunakan latihan kepercayaan.
11. Experiential
Beberapa latihan kelompok dapat diklasifikasikan sebagai latihan
eksperiensial karena anggota kelompom terlibat dalam semacam
pengalaman kelompok ataupun individual yang aktif dan menantang.
Latihan ekspesiensial yang paling dikenal adalah permainan tali temali, yang
merupakan ranfkaian aktifitas yang didesain untuk membawa individu dan
kelompok melalui pengharapan mereka ataupun meyakini keinginan mereka
mencoba.
12. Dilema Moral
Sebuah cerita dibacakan untuk peserta dan setiap oranf harus memutuskan
bagaimana ia akan menangani situasi dalam cerita itu. Jenis latihan ini
berguna dalam membantu anggota kelompok menyadari bahwa setiap oranf
memiliki nilai-nilai yang berbeda.
13. Keputusan Kelompok
Latihan ini mensyaratkan para anggota kelompok untuk bekerja sama dalam
menangani suatu masalah.
14. Sentuhan
b) Pemberian Informasi
Teknik pemberian informasi disebut juga dengan metode ceramah, yaitu
pemberian penjelasan oleh seorang pembicara kepada sekelompok
pendengar. Pelaksanaan teknik pemberian informasi mencakup tiga hal,
yaitu : perencanaan, pelaksanaan, penilaian (Jacobsen, dkk. 1985).
Keuntungan teknik pemberian informasi antara lain adalah : (a) dapat
melayani banyak orang, (b) tidak membutuhkan banyak waktu sehingga
efisien, (c) tidak terlalu banyak memerlukan fasilitas, (d) mudah
dilaksanakan disbanding dengan teknik lain. Sedangkan kelemahannya
adalah antara lain : (1) sering dilaksanakan secara menolog, (2) individu
yang mendengarkan kurang aktif, (3) memerlukan ketrampilan berbicara,
supaya penejelasan menjadi menarik. Untuk mengatasi
kelemahan-kelemahan tersebut, pada waktu memberikan informasi, ada
beberapa hal yang harus diperhatikan, yaitu : 1) Sebelum memilih teknik
pemberian informasi, perlu dipertimbangkan apakah cara tersebut
merupakan cara yang paling tepat untuk memenuhi kebutuhan individu yang
dibimbing. 2) Mempersiapkan bahan informasi dengan sebaik-baiknya. 3)
Usahakan untuk menyiapkan bahan yang dapat dipelajari sendiri oleh
pendengar atau siswa. 4) Usahakan berbagai variasi penyampaian agar
pendengar menjadi lebih aktif . 5) Gunakan alat Bantu yang dapat
memperjelas pengertian pendengar terhadap layanan yang disampaikan.
c) Diskusi Kelompok
Diskusi kelompok adalah percakapan yang telah direncanakan antara tiga
orang atau lebih dengan tujuan untuk memecahkan masalah atau untuk
memperjelas suatu persoalan, dibawah pimpinan seorang pemimpin.
Didalam melaksanakan bimbingan kelompok, diskusi kelompok tidak hanya
untuk memecahkan masalah, tetapi juga untuk mencerahkan persoalan, serta
untuk mengembangkan pribadi. Dinkmeyer dan Munro dalam Romlah
(2001: 89) menyebutkan tiga macam tujuan diskusi kelompok yaitu : (1)
untuk mengembangkan terhadap diri sendiri, (2) untuk mengembangkan
kesadaran tentang diri, (3) untuk mengembangkan pandangan baru mengenai
hubungan antar manusia.Diskusi kelompok merupakan salah satu teknik
bimbingan kelompok yang penting, hampir semua teknik bimbingan
kelompok menggunakan diskusi sebagai cara kerjanya, misalnya permainan
peranan, karya wisata, permainan simulasi, pemecahan masalah, homeroom,
dan pemahaman diri melalui proses kelompok. Penggunaan diskusi
kelompok dalam pelaksanaan bimbingan kelompok mempunyai
keuntungan-keuntungan dibandingkan teknik lain, diantaranya adalah 1)
membuat anggota kelompok lebih aktif karena tiap anggota mendapatkan
kesempatan untuk berbicara dan memeberi sumbangan kepada orang lain, b)
Anggota kelompok dapat saling bertukar pengalaman, pikiran, perasaan dan
nilai-nilai, yang akan membuat persoalan yang dibicarakan menjadi jelas, c)
Anggota kelompok belajar mendengarkan dengan baik apa yang dikatakan
anggota kelompok yang lain, d) Dapat meningkatkan pengertian terhadap
diri sendiri dan pengertian kepada orang lain, e) Memberi kesempatan para
anggota untuk belajar menjadi pemimpin, baik dengan menjadi pemimpin
kelompok maupun dengan mengamati perilaku pemimpin kelompok.
d) Pemecahan Masalah
Teknik pemecahan masalah merupakan suatu proses kreatif dimana individu
menilai perubahan yang ada pada dirinya dan lingkungannya, dan membuat
pilihan-pilihan baru, keputusan-keputusan atau penyesuaian yang selaras
dengan tujuan dan nilai hidupnya. Teknik pemecahan masalah mengajarkan
pada individu bagaimana pemecahan masalah secara sistematis.
Langkah-langkah pemecahan masalah secara sistematis adalah :
1) Mengidentifikasi dan merumuskan masalah
2) Mencari sumber dan memperkirakan sebab-sebab masalah
3) Mencari alternatif pemecahan masalah
4) Menguji masing-masing alternatif
5) Memilih dan melaksanakan alternatif yang paling menguntungkan
6) Mengadakan penilaian terhadap hasil yang dicapai
e) Permainan Peran
Pada bimbingan kelompok, peserta didik juga perlu mengalami berbagai
kondisi yang terkadang mereka takutkan, khawatirkan, atau bahkan harapan.
Untuk itu perlu adanya pengalaman yang dapat dilakukan oleh peserta
didik/konseli jika kejadian itu benar-benar dialami. Permainan peran
dianggap sebagai teknik yang paling sesuai untuk menggambarkan situasi
ini. Istilah permainan peranan memiliki 4 macam arti, yaitu sebagai berikut,
1) Bersifat sandiwara
2) Sesuatu yang bersifat sosiologis atau pola pola prilaku yang ditenrukan
oleh norma-norma sosial
3) Suatu perilaku tiruan dimana seseorang berusaha emperbodoh orang lain
dengan jalan berperilaku yang berlawanan dengan apa yang sebenarnya
diharapkan, dirasakan, atau diinginkan.
4) Sesuatu yang berkaitan dengan pendidikan
Bermain peran yang dimaksud dapat berupa role-playing. Menurut Joyce,
Weil, dan Calhoun (2009) role playing dapat membuat peserta didik
mengekplorasi berbagai masalah tentang berbagai hubungan antar manusia
dengan cara memainkan peran dalam situasi permasalahan kemudian
mendiskusikan peraturan-peraturan.
Teknik bermain peran dapat dianalisis dari dimensi individu maupun sosial.
Pada dimensi individu, membantu masing-masing peserta didik untuk
menemukan makna pribadi dalam dunia sosial mereka dan membantu
memecahkan dilema pribadi dengan bantuan kelompok sosial. Dimensi
sosial, memudahkan individu bekerjasama dalam menganalisis keadaan
sosial, khususnya masalah antar manusia.
Esensi role playing adalah keterlibatan partisipan/peserta dan peneliti/atau
dapat dikatakan fasilitator dalam suatu situasi masalah yang sebenarnya dan
adanya keinginan untuk memunculkan resolusi kenyamanan serta
memahamj apa yang muncul dari keterlibatan tersebut.
Dari permainan peran yang dilakukan individu/komseli dapat mengambil
hikmah atau pelajaran dari permainan peran tersebut.
f) Karyawisata
Cara ini bisa dilakukan dengan mengunjungi tempat-tempat atau
objek-objek yang menarik yang berkaitan dengan pelajaran tertentu,
misalnya pabrik kota belawan,dan lain sebagainya. Melalui karya wisata
para siswa memperoleh kesempatan meninjau objek-objek yang menarik dan
mereka memperoleh informasi yang lebih baik tentang objek tu. Hal ini akan
mendorong aktivitas penyesuaian diri, kerjasama, tanggung jawab,
keperceyaan diri serta mengembangkan bakat dan cita-cita.
g) Penciptaan Suasana Keluarga
Program ini dilakukan di sekolah dan madrasah (di dalam kelas) di luar jam
pelajaran untuk membicarakan beberapa hal yang dianggap perlu. Program
ini dilakukan dengan menciptakan suatu kondisi sekolah atau kelas seperti di
rumah sehingga tercipta suatu kondisi yang bebas dan menyenangkan.
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Tenik Bimbingan Kelompok merupakan suatu cara yang dilakukan untuk mengatasi kesulitan yang
berkaitan dengan kondisi individu dan sosialnya yang dilakukan dalam seting kelompok. Oleh karena itu
dalam melaksanakan bimbingan kelompok disekolah harus menggunakan teknik yang tepat, agar
kegiatan bimbingan ini dapat berlangsung efektif dan efisien.
Penggunaan teknik dalam bimbingan kelompok mempunyai banyak fungsi selain dapat lebih
memfokuskan kegiatan bimbingan kelompok terhadap tujuan yang ingin dicapai tetapi juga dapat
membuat suasana yang terbangun dalam kegiatan bimbingan kelompok agar lebih bergairah dan tidak
cepat membuat siswa jenuh mengikutinya.
Ada beberapa teknik yang dapat digunakan dalam bimbingan kelompok, seperti yang disebutkan oleh
Tatiek Romlah (2001) Beberapa teknik yang biasa digunakan dalam pelaksanaan bimbingan kelompok
yaitu, antara lain : latihan, pemberian informasi, diskusi kelompok, pemecahan masalah (problem
solving), permaianan peranan (role playing),, karyawisata (field trip), penciptaan suasana keluarga
(home room).
Penggunaan diskusi kelompok dalam pelaksanaan bimbingan kelompok mempunyai
keuntungan-keuntungan dibandingkan teknik lain, diantaranya adalah 1) membuat anggota kelompok
lebih aktif karena tiap anggota mendapatkan kesempatan untuk berbicara dan memeberi sumbangan
kepada orang lain, b) Anggota kelompok dapat saling bertukar pengalaman, pikiran, perasaan dan
nilai-nilai, yang akan membuat persoalan yang dibicarakan menjadi jelas, c) Anggota kelompok belajar
mendengarkan dengan baik apa yang dikatakan anggota kelompok yang lain, d) Dapat meningkatkan
pengertian terhadap diri sendiri dan pengertian kepada orang lain, e) Memberi kesempatan para
anggota untuk belajar menjadi pemimpin, baik dengan menjadi pemimpin kelompok maupun dengan
mengamati perilaku pemimpin kelompok.
DAFTAR PUSTAKA
Jurnal Bimbingan dan Konseling “PSIKOPEDAGOGIA” 2013, Program Studi Bimbingan dan Konseling
FKIP UAD 2013, Vol. II, No. 1
TEKNIK-TEKNIK BIMBINGAN KELOMPOK desyapulungan 2016