Anda di halaman 1dari 13

TEST MINAT JABATAN LEE & THORPE

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Asesmen individu teknik test

Dosen Pengampu : Maya Masyita Suherman, M.Pd

Disusun oleh :

Irwan Nugraha 20010130

Syaiful Islam Al Anshori 20010166

Uriandi 20010129

Yandi Frinsha Yanuari 20010198

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING


FAKULTAS PENDIDIKAN
INSTITUT KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN SILIWANGI
BANDUNG
2021
KATA PENGANTAR

Atas rahmat dan kasih sayang Tuhan yang maha esa, puji dan syukur kelompok kami
dapat menyelesaikan sebuah tugas kelompok yang menjadi kewajiban kami bersama, berupa
penyusunan makalah mengenai Tes Minat Bakat Lee_Thorpe dalam mata kuliah Asesmen
Individu Teknik Tes.

Terima kasih kami ucapakan kepada semua pihak yang telah mendukung dalam proses
pengerjaan makalah yanhg telah kelompok kami buat, terlebih khususnya kepada kedua orang
tua kami yang telah memberikan dukungan dari segala aspek, tak lupa juga kepada Maya
Masyita Suherman, M.Pd selaku dosen pengampu dari mata kuliah Asesmen Individu Teknik
Tes yang telah memberikan tugas kepada kami, sehingga kami mendapatkan wawasan baru yang
nantinya akan menjadi bekal ilmu bagi kami di masa sekarang dan yang akan datang.

Selain itu kami sebagai penyusun makalah ini meminta permohonan maaf apabila di
dalam penyusunan makalah ini terdapat salah dalam penulisan nama dan gelar, kami menyadari
makalah yang kami susun ini masih jauh dari kata sempurna. Besar harapan kami kritik dan
saran dari pembaca, agar kedepan nya lagi kami selaku penyusun dapat lebih baik lagi dalam
penyusunan makalah, semoga atas yang telah kami sampaikan dalam makalah ini dapat
menambah wawasan bagi para pembaca semuanya, Terima kasih.

Hormat Kami,

Penyusun
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ……………………………………………………… I


Daftar Isi ………………………………………………………….... II
BAB 1 Pendahuluan ……………………………………..…….. 1
1.1. Latar Belakang ……………………………… 1
1.2. Rumusan Masalah ………………………… 2
1.3. Tujuan Penulisan ………………………….. 2
BAB 2 Pembahasan …………………………………………… 3
A. Teori kepribadian menurut Gordon allport …………… 3
B. Kedudukan Psikologi di dalam Keseluruhan Sistematika
Psikologi …………………………………………………. 6
C. 6
D. Macam Tipologi …………………………………….. 8
E. Struktur Kepribadian Berdasarkan Psikologi Dalam .. 14
BAB 3 Penutup …………………………………………………... 18
Kesimpulan ……………………………………………… 18
DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………... 19
BAB I
PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG

Pengambilan keputusan tentang jenis pekerjaan yang dicita-citakan oleh

seseorang mempunyai hubungan yang erat dengan pendidikan yang harus diselesaikan

dalam rangka mempersiapkan diri seseorang tersebut memasuki dunia kerja serta untuk

menyambut masa depan yang lebih baik. Keputusan tentang pendidikan yang diambil

juga mempunyai hubungan langsung dengan bidang pekerjaan seseorang yang dicita-

citakan setelah menamatkan studinya dalam jenjang pendidikan tertentu. Jadi dapat

dikatakan bahwa pengambilan keputusan pendidikan lanjutan yang akan seseorang

jalani mempunyai pengaruh yang besar terhadap arah pilih pekerjaan setelah

menamatkan studi.

Bingung menentukan jurusan (prodi) manakah yang harus ia tempuh,

kurangnya pengetahuan tentang prospek jurusan (prodi) dan pekerjaan setelah ia

menamatkan pendidikannya tersebut merupakan beberapa masalah yang seringkali

dialami oleh para mahasiswa baru. Banyak dari mereka yang melakukan kesalahan

dalam memilih jurusan (prodi). Masalah-masalah tersebut di atas apabila tidak segera

diatasi akan berdampak buruk di masa depan. Kesalahan tersebut di atas mungkin

memang bukan sepenuhnya merupakan kesalahan dari mahasiswa tersebut, dapat

juga disebabkan karena mereka tidak diterima di jurusan (prodi) yang menjadi pilihan

pertamanya sehingga mereka harus menerima pilihan jurusan (prodi) yang kedua atau

pilihan yang ketiga.


1.1 Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian tes minat jabatan Lee & Thorpe ?
2. Apakah saja bidang minat jabatan Lee & Thorpe ?
3. Apakah saja tipe minat jabatan Lee & Thorpe ?
4. Apakah isja tingkat minat jabatan Lee & Thope ?

1.2 Tujuan Penulisan


1. Mengetahui pengertian test minat jabatan!
2. Mengetahui macam bidang minat jabatan!
3. Mengetahui macam tipe minat jabatan Lee & Thorpe
4. Mengetahui macam tingkat minat jabatan Lee & Thorpe
Bab II
Pembahasan

1. PENGERTIAN MINAT

Menurut Winkel (1991:533) minat adalah suatu kecenderungan subyek


yang bersifat menetap untuk merasa tertarik terhadap suatu obyek, keadaan,
peristiwa tertentu dan merasa senang berada dalam kegiatan yang berkaitan
dengan obyek tertentu tersebut. Minat adalah suatu perangkat mental yang terdiri
dari kombinasi, perpaduan dan campuran dari perasaan, prasangka, cemas, takut
dan kecenderungan-kecenderungan lain yang bisa mengarahkan individu kepada
suatu pilihan tertentu.(Sukardi 1987:46)

Menurut Walgito (Gani, 1991) minat adalah suatu keadaan individu


menaruh perhatian pada sesuatu disertai keinginan untuk mengetahui,
mempelajari atau membuktikan lebih lanjut. Individu mempunyai kecenderungan
untuk berhubungan dengan suatu obyek yang ada di lingkungannya. Apabila
obyek tersebut dapat memberikan kesenangan dan harapan pada dirinya, maka
hal tersebut akan menimbulkan minat dan apabila tidak, maka ia tidak
mempunyai minat terhadap obyek tersebut. Jadi minat sangat berperan dalam
pencapaian tujuan yang menyebabkan seseorang melakukan aktivitas-aktivitas
yang berkaitan dengan obyek tertentu yang ditekuninya. Berdasarkan pengertian
minat di atas, peneliti mendapatkan suatu rangkuman singkat mengenai minat,
yaitu kecenderungan perasaan tertarik yang ada dalam individu yang
mengarahkan individu tersebut untuk menentukan suatu pilihan tertentu. Minat
mempunyai paranan yang sangat penting bagi individu dalam mengarahkan,
menentukan suatu pilihan dan keputusan, dalam hal ini pilihan dan keputusan
dalam hal jabatan.

2. PENGERTIAN JABATAN

Dalam bahasa Inggris terdapat kata-kata tertentu yang menunjuk pada


pengertian pekerjaan, seperti employment, job, occupation, dan career. Kata
employment dan job lebih menekankan aspek seseorang mengerjakan suatu
pekerjaan dan mendapatkan imbalan ekonomi atas usaha dan waktu yang
dicurahkan, tanpa memperhatikan apakah orang itu sungguh-sungguh merasa
terlibat dalam pekerjaannya tersebut atau tidak. Kata occupation lebih
menekankan aspek bahwa seseorang merasa terlibat di dalam pekerjaannya
karena telah mempersiapkan diri untuk memegang pekerjaan tersebut dan
memperoleh kepuasan pribadi, tetapi keterlibatannya masih dapat dibatasi oleh
jam-jam saja.

Kata vocation dan career lebih menekankan aspek bahwa seseorang


memandang pekerjaannya sebagai panggilan hidup yang meresapi seluruh
pikiraan dan perasaan serta mampu mewarnai seluruh gaya hidupnya (life style),
maksudnya bahwa dalam melakukan pekerjaan tertentu individu menjalankan
semuanya itu tanpa ada paksaan, tanpa memperhitungkan upah yang akan
diperoleh, dan bukan karena takut terhadap peraturan yang berlaku. Bekerja
merupakan panggilan hidup apabila dilakukan atas dasar rasa cinta terhadap
pekerjaan yang ia lakukan, berdasar pada kerelaan, ketertarikan, kesungguhan dari
dalam diri individu dan dapat menimbulkan kebahagiaan bagi individu itu
sendiri. Apabila dilihat menggunakan bahasa Indonesia, kata bidang pekerjaan
lebih mendekati arti arti kata employment dan job, sedangkan kata jabatan lebih
mendekati arti kata occupation, vocation dan career (Winkel, 1991:511).

Berdasarkan pengertian di atas yang akan penulis gunakan sebagai acuan


adalah istilah occupation, vocation, jabtan dan karir dalam penulisan skripsi
dengan judul Deskripsi Minat Jabatan Mahasiswa Prodi Bimbingan dan
Konseling Universitas Sanata Dharma Angkatan 2006 dengan Menggunakan Tes
Minat Jabatan Lee-Thrope. Menurut Hani (1987:123) karier adalah seluruh
pekerjaan yang dimiliki atau dipegang selama kehidupan kerja seseorang.
Sedangkan menurut Shertzer (Sukardi, 1984:17) karir adalah suatu rangkaian
pekerjaan-pekerjaan, jabatan-jabatan, dan kedudukan yang dipegang oleh
seseorang seumur hidupnya. Jadi karir lebih mempunyai arti yang lebih dalam
dibandingkan dengan pekerjaan, karena karir tidak hanya memandang pekerjaan
dari segi materi, tuntutan hidup ataupun upah yang akan diterima melainkan
sampai taraf dapat mempengaruhi gaya hidup seseorang (life style).

3. MINAT SEBAGAI SALAH SATU FAKTOR PENENTU ARAH PILIHAN


JABATAN

Menurut Sukardi (1984:46) minat adalah suatu perangkat mental yang


terdiri dari perpaduan dan campuran dari perasaan, prasangka, cemas, takut dan
kecenderungan-kecenderungan lain yang bisa mengarahkan individu kepada suatu
pilihan tertentu. Seseorang melakukan pilihan berdasarkan minat atas sesuatu
yang akan ia pilih, dalam hal ini pekerjaan. Apabila seseorang memiliki minat
terhadap suatu pekerjaan kemungkinan besar orang tersebut akan mencoba untuk
memilih dan melakukan tugas atau tanggung jawab dari pekerjaan tersebut. Jadi
dapat disimpulkan bahwa minat merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi
arah pilih jabatan. Sukardi (1984:44) mengatakan bahwa terdapat beberapa faktor
yang mempengaruhi arah pilih jabatan yaitu kemampuan intelegensi, bakat,
minat, sikap, hobi, prestasi, keterampilan, penggunaan waktu luang, pendidikan
lanjutan, pengalaman kerja, pengetahuan dunia kerja, kemampuan dan
keterbatasan fisik dan penampilan lahiriah, dan yang terakhir adalah masalah dan
keterbatasan pribadi.

Perilaku memilih dapat dilakukan secara efektif apabila individu


mempunyai minat-minat yang jelas, informasi kemampuan informasi tentang diri
dan jenis pekerjaan yang akurat. Sebaliknya, jika individu mempunyai
pemahaman tentang diri dan jenis pekerjaan yang sesuai tidak jelas, mereka akan
merasa bimbang dan ragu tentang pilihan pekerjaan bagi dirinya. Selain hal
tersebut di atas kesesuaian antara minat jabatan, lingkungan seseorang dengan
pekerjaan juga merupakan hal yang penting dalam proses pemilihan jabatan
seseorang.

Holland (Fajar, 2007:151) mengatakan bahwa kongruensi (kesesuaian)


sebagai salah satu determinan agar karir seseorang dapat sukses. Kongruensi atau
kesesuaian antara karakter diri berhubungan dengan kualitas keterlibatan individu
dalam karir dan studi, prestasi kerja/studi, stabilitas individu dalam menjalani
studi dan karirnya serta kepuasan karir. Sedangkan Holland (Manhiru, 1988:63)
mengatakan bahwa, beberapa tipe memerlukan berbagai lingkungan, misalnya,
tipe-tipe realistik tumbuh dengan subur dalam lingkungan-lingkungan realistik
karena lingkungan tersebut memberikan kesempatan-kesempatan dan menghargai
kebutuhan-kebutuhan tipe realistik.

Ketidakharmonisan terjadi bila suatu tipe hidup dalam suatu lingkungan


yang tidak menyediakan kesempatan-kesempatan dan penghargaan- penghargaan
yang sesuai bagi kemampuan-kemampuan orang tersebut. Sebagai contoh,
individu dengan tipe realistik hidup atau tinggal di lingkungan individu-individu
dengan tipe sosial. Tipe realistik adalah tipe individu yang menyukai aktivitas-
aktivitas yang teratur atau sistematik terhadap obyek-obyek, alat-alat, mesin-
mesin, binatang-binatang dan tidak menyukai aktivitas-aktivitas pemberian
bantuan atau pendidikan sedangkan tipe sosial adalah, tipe individu yang
menyukai aktivitas-aktivitas yang melibatkan diri pada aktivitas-aktivitas yang
berhubungan dengan orang- orang untuk memberikan bantuan, bimbingan,
maupun penyuluan dan tidak menyukai aktivitas-aktivitas rutin dan sistematik
yang melibatkan obyek- obyek, materi-materi (Manhiru, 1988:57). Apabila
individu dengan tipe realistik hidup atau tinggal di lingkungan orang-orang
dengan tipe sosial maka tidak akan ada kecocokan atau keharmonisan, karena apa
yang dibutuhkan oleh individu dengan tipe realistik tidak diperoleh di lingkungan
orang dengan tipe sosial, demikian pula sebaliknya

4. PENGERTIAN TES MINAT JABATAN LEE & THORPE

Minat adalah merupakan kesukaan, kegemaran, atau kesenangan akan


sesuatu. Minat sangat penting dalam pengambilan pilihan jabatan tertentu, dalam
suatu hal kita akan merasa lebih puas dengan suatu pekerjaan jika aktivitas kerja
kita menarik bagi hati kita (Sukardi, 1986). Kita menyadari, apabila kita tidak
mempunyai rasa senang, suka, tertarik terhadap suatu pekerjaan kita tentunya
akan melakukan pekerjaan tersebut dengan tidak sepenuh hati atau hanya sekedar
memenuhi tuntutan pekerjaan saja. Hal tersebut disadari namun sering tetap
dilakukan sehingga hasil dari pekerjaan tersebut tidak maksimal. Untuk itu para
ahli psikologi mencoba mengembangkan seperangkat alat berupa tes atau
inventori yang diharapkan dapat memberikan gambaran yang sebenarnya
mengenai minat seseorang, khususnya minat dalam hal pekerjaan. Salah satu ahli
psikologi yang mengembangkan seperangkat instrumen inventori minat jabatan
tersebut adalah Lee dan Thorpe. Inventori minat jabatan tersebut digunakan
sebagai alat untuk mengukur atau mengetahui minat jabatan individu. Tujuan
utama dari inventori minat ini adalah untuk membantu menemukan minat jabatan
dasar pada diri inividu.

Pada tahun 1997/1998, T. Raka Joni dkk (Program Pascasarjana


Universitas Negeri Malang, 2006) mengadaptasi tes jabatan Lee-Thrope. Tes
yang diadaptasi meliputi 6 bidang minat, tipe-tipe minat dan tingkat minat yang
meliputi :

A. Bidang minat
1. Bidang Minat Pribadi – Sosial
Bidang minat pribadi sosial mencakup pekerjaan-pekerjaan yang
menuntut hubungan pribadi dan bidang pelayanan. Hasil pengukuran yang tinggi di
bidang ini menggambarkan keinginan yang tinggi dari orang tersebut untuk membantu
orang lain, seperti bidang pelayanan pribadi, pelayanan sosial, pengajaran, pelayanan
kesehatan, dan penyuluhan merupakan contoh bidang kerja yang mementingkan peran
hubungan pribadi. Selain bidang tersebut di atas seorang konselor juga harus mempunyai
bidang minat pribadi sosial, karena pekerjaan yang akan ia lakukan berkaitan atau
berhubungan dengan orang.
2. Bidang minat natural

Bidang minat natural mencakup kegiatan-kegiatan yang dilakukan di alam


terbuka dan yang memberi banyak kesempatan untuk bergaul dengan hewan dan
tumbuh-tumbuhan. Skor yang tinggi di bidang natural diharapkan berminat di bidang
pertanian dan dalam pelestarian sumber-sumber alam. Pekerjaan yang tercakup pada
bidang minat ini seperti pertanian, peternakan, pemeliharaan hewan, perkebunan dan
tempat wisata alam, perikanan, penyediaan makanan hewan, dan petenakan pantai.

3. Bidang minat mekanik


Bidang minat mekanik meliputi bidang kegiatan yang mempersyaratkan
pemahaman mekanik dan permesinan. Pekerjaan seperti penyediaan dan perbaikan alat
mesin, operator mesin, kerja konstruksi, perancang, operator

4. Bidang Minat Bisnis

Bidang minat bisnis ditandai dengan kegiatan-kegiatan perniagaan dalam arti


luas. Tekanan terletak pada kontak bisnis yang berbeda dengan kontak pribadi-sosial
pada umumnya. Kontak dilandasi dengan perhitungan keuntungan memainkan peranan
penting disini. Skor yang tinggi di bidang penjualan, manajemen, perdagangan, aktivitas
distributif, kerja kantor dan kesekertariatan, dan perbankan menggambarkan minat di
bidang bisnis.

5. Bidang Minat Seni

Bidang minat seni diperlihatkan dengan adanya skor yang tinggi di dalam hal
musik, drama, novel, dan seni lainnya. Keinginan untuk meningkatkan kualitas estetika
melalui kehidupannya sehari-hari seperti mengatur bunga dan kursi, tata ruang dan
halaman digambarkan dari minat di bidang ini.

6. Bidang Minat Sains

Bidang minat sains ditandai dengan adanya keinginan untuk memahami dan
memanipulasi lingkungan fisik disekitarnya dan lingkungan tempat kita hidup. Pekerjaan
yang tercakup di dalamnya meliputi pekerjaan di laboratorium, produksi minyak, kimia
terapan, peneliti kimia, penelitian biologi, dan rekayasa ilmiah.

B. Tipe Minat

1. Tipe Minat Verbal


Tipe minat ini ditandai dengan mengutamakan penggunaan kata-kata dalam dunia
kerja. Kata yang dimaksud di atas bisa dalam bentuk tulisan maupun lisan yang akan
digunakan sebagai alat mengungkapkan ide-ide atau saran-saran.
2. Tipe Minat Manipulatif
Tipe minat manifulaitif ini ditandai apabila dalam pekerjaan tertentu mempunyai
persyaratan pengunaan tangan. Kegiatan pekerjaan ini meliputi perbuatan kreatif atau
rutin di bawah pengewasa supervisor.

3. Tipe Minat Komputasional


Tipe minat ini merupakan penggabungan dari penggunaan kata dan benda yang berisi
item-item yang berhubungan dengan symbol atau konsep angka

C. Tingkat Minat

1. Tingkat Minat Rurtin


Tingkat minat rutin merupakan kecenderungan keinginan yang mengerahkan
seseorang kepeda pekerjaan yang dilakukan secara monoton atau hampir dalam
setiap harinya sama, seperti tukang becak, karyawan bengkel, sopir angkutan umum
dan lain – lain.

2. Tingkat Minat Keterampilan


Tingkat minat menengah / keterampilan tersebut di atas lebih mengerahkan kepeda
pekerjaan yang sebagian besar menggunakan kemampuan tangan, seperti tukang
sulap, pengerajin, pemahat, penata rias, pekerja salon DSB.

3. Tingkat Minat Profesional


Meurut Anne Roe ( Brown dan Brooks, 1989:36) level pekerjaan peorfesional ini
mencakup tanggung jawab sebagai pencipta, pembaharu, pemimpin dan bertanggung
jawab

Tes minat jabatan adaptasi dari Lee Thorpe terdiri dari dua bagian. Bagian I
berisi 120 pasangan pekerjaan (=240 pekerjaan) dan bagian II terdiri atas 30 nomor
(=90 pekerjaan). Terdapat 40 item untuk setiap bidang minat yang menggambarkan
tingkat minat 40 item : 10 item = tingkat minat rutin, 20 item = tingkat menengah, 10
item = tingkat profesional. Tes minat banyak digunakan untuk keperluan seleksi di
dunia kerja dan juga untuk pemilihan jurusan di bidang pendidikan, baik SMA, SMK,
maupun perguruan tinggi. Tes  minat dilakukan untuk memperkirakan minat individu
dalam berbagai bidang pekerjaan, antara lain outdoor, mekanik, komputasi,
keilmiahan, persuasi, artistik, kesastraan, musik, klerikal, pelayanan sosial.

Inventori minat jabatan dirancang untuk mengukur dan menganalisis minat


jabatan individu. Alat ini merupakan pengukuran performansi jabatan dan bukan tes
kemampuan atau keterampilan jabatan. Tujuan utama inventori ini adalah untuk
membantu menemukan minat jabatan pada individu. Informasi ini akan dapat
dipergunakan untuk membantu individu yang bersangkutan menjadi pekerja atau
orang yang berminat, memiliki penyesuaian diri yang baik dan efektif.
• Jenis tes
Tes minat jabatan Lee-Thorpe termasuk dalam jenis tes verbal, artinya materi tes
diberikan dalam bentuk tulisan. Tes ini juga temasuk tes individu atau kelompok,
artinya dapat diberika secara individual maupun kelompok.

• Jumlah soal
Jumlah soal dalam tes ini adalah 150 soal terbagi dalam dua bagian (bagian I 120 soal
dan bagian II 30 soal).

•  Waktu
Waktu dalam mengerjakan tes ini adalah tidak terbatas.

• Prosedur Pengerjaan

Prosedur pengerjaan tes ini adalah:

• Mengisi identitas pada lembar kerja tes (Nama Siswa/Mahasiswa, No


Presensi/Tes, Nama Sekolah/Fakultas, Kelas/Jurusan, Tanggal Testing,
Tanggal lahir).
• Sebelum mengerjakan tes, testee di minta untuk mendengarkan tester
membacakan petunjuk bagaimana mengerjakan tes berhitung ini.
• Setelah selesai petunjuk di bacakan, kemudian testee di minta untuk mulai
mengerjakan tes dalam waktu  yang tidak terbatas.
• Jangan dibuka dulu buku ini sampai ada perintah.
• Dalam mengerjakan tes, testee di minta untuk membaca soal dengan baik lalu
memilih salah satu dari jawaban yang paling sesuai atau yang paling diminati,
lalu diberi tanda silang pada jawaban yang dipilih. Testee harus benar-benar
bisa memahami dan teliti dalam mengerjakan tes ini.

Setelah selesai mengerjakan tes, testee diminta untuk memeriksa kembali


pekerjaan tesnya agar tidak ada satupun nomor yang terlewati. Hasil tes tersebut akan
dihitung oleh tester atau dihitung bersama-sama dengan testee.

6. KELEBIHAN & KEKURANGAN

 Kelebihan
- Tes ini mengukur seberapa besar minat individu dalam sebuah jabatan.
- Tes ini membantu untuk lebih mengenal minat dalam sebuah jabatan agar nanti
dapat dikembangkan.
- Hasil tes berguna untuk membantu individu membuat rencana mengenai minta
jabatannya dengan lebih serius melalui bimbingan karier.
- Membantu proses konseling mengenai minat terhadap jabatan.
- Tes ini dapat diberikan secara individual maupun kelompok.
 Kelemahan
- Cara pengerjaan tes ini lumayan membingungkan.
- Untuk mengetahui minat jabatan, individu harus mengerjakan soal yang sangat banyak.

Tes minat jabatan Lee dan Thorpe merupakan jenis tes verbal dari dalam yaitu adalah materi tes
yang diberikan dalam bentuk tulisan yang mencakup 6 bidang yaitu bidang pribadi dan sosial,
bidang natural, bidang mekanik, bidang bisnis, bidang seni dan bidang sains. Serta 3 tipe minat
yakni tipe minat verbal, tipe minat manipulative dan tipe minat komputasional. Juga 3 tingkat
minat antara lain tingkat minat rutin, tingkat minat keterampilan, dan tingkat minat professional.
Yang mana jumlah soal tes ini terdapat 150 soal.

Anda mungkin juga menyukai