Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN MINI RISET

Dosen Pengampu : Asiah M,Pd

DISUSUN OLEH:

1.Nora Shinta Paramitha Nainggolan (1183351041)


2.Dewi Febriana Purba (1183151041)
3.Cristin Natalia Girsang (1183351030)
4.Espita Novalinda Barus (1183351037)
5.Alfian Sani (1183351010)

JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2019
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur Kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa dimana atas kasih dan
karunianya yang selalu menyertai Kamisehingga penulisan LAPORAN MINI RISET dapat
terselesaikan dengan baik.

Adapun tugas yang kami laksanakan adalah tentang” Perkembangan Karir Pada Siswa SMP
kelas XI EKA PRASETYA”.

Kami harap dari hasil laporan ini dapat memberikan masukan dan saran agar kami bisa
menyelesaikan tugas yang lain dengan baik dan benar, karena kami tau masih banyak kesalahan
dalam penyampaian makalah ini. Sekian dan terima kasih.

29 Oktober 2019

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................

DAFTAR ISI...................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah....................................................................


1.2 Tujuan................................................................................................
1.3 Manfaat..............................................................................................

BAB II KERANGKA PEMIKIRAN

BAB III METODE PELAKSAN

2.1 Lokasi dan Waktu..............................................................................

2.2 Subjek Penelitian...............................................................................

2.3 Jenis Penelitian..................................................................................

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

3.1 Persiapan Penelitian..........................................................................


3.2 Pelaksanaan Penelitian......................................................................
3.3 Hasil Penelitian.................................................................................

BAB V PENUTUP

4.1 Kesimpulan........................................................................................
4.2 Saran..................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................

LAMPIRAN

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Karier adalah bagian hidup yang berpengaruh pada kebahagiaan hidup manusia secara
keseluruhan. Oleh karenanya ketepatan memilih serta menentukan keputusan karier menjadi titik
penting dalam perjalanan hidup manusia. Keputusan memilih suatu karir dimulai saat individu
berada pada masa remaja. Pada usia remaja, sekolah merupakan aspek penting dalam kehidupan
karena pendidikan menyiapkan mereka dalam kondisi siap untuk mengambil keputusan karir.

Seligman (dalam Marliyah dkk, 2004) mengatakan bahwa sejumlah karir mulai dibangun dan
dikembangkan sejak masa sekolah dan karir dapat juga dikatakan sebagai suatu cita-cita yang
diinginkan, baik yang berkaitan dengan suatu bidang pendidikan, pekerjaan maupun suatu
profesi tertentu.Remaja adalah peralihan dari masa kanak-kanak menuju masa kedewasaan.
Suatu masa yang mempengaruhi perkembangan dalam aspek sosial, emosi, dan fisik. Remaja
memiliki tugas-tugas perkembangan yang mengarah pada persiapan memenuhi tuntutan dan
peran sebagai orang dewasa. Pada tahap ini, salah satu tugas perkembangan remaja adalah
memilih dan mempersiapkan diri untuk menjalankan suatu pekerjaan, serta membuat keputusan
karir

Menurut Supriatna (2009) masalah karir yang dirasakan siswa SMA adalah: siswa kurang
memahami cara memilih program studi yang cocok dengan kemampuan dan minat, siswa tidak
memiliki informasi tentang dunia kerja yang cukup, siswa masih bingung untuk memilik
pekerjaan, siswa masih kurang mampu memilih pekerjaan yang sesuai dengan kemampuan dan
minat siswa merasa cemas untuk mendapatkan pekerjaan setelah tamat sekolah, siswa belum
memiliki pilihan perguruan tinggi atau lanjutan pendidikan tertentu setelah lulus SMA, siswa
belum memiliki gambaran tentang karakteristik, persyaratan, kemampuan dan keterampilan yang
dibutuhkan dalam pekerjaan serta prospek pekerjaan untuk masa depan karirnya.

Super (Savickas, 2001) menjelaskan bahwa individu dikatakan matang atau siap untuk membuat
keputusan karir jika pengetahuan yang dimilikinya untuk membuat keputusan karir didukung
oleh informasi yang kuat mengenai pekerjaan berdasarkan eksplorasi yang telah dilakukan.
Dalam sebuah penelitian pada individu-individu setelah mereka meninggalkan bangku sekolah
menengah atas diketahui bahwa setengah dari mereka tidak sistematis dan tidak memiliki arah
dalam eksplorasi dan perencanaan karir mereka (Donald, Kowalski, & Gotkin dalam Santrock,
2002).

Pengambilan keputusan karir remaja dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Faktor
internal antara lain tingkat intelegensi, sikap mental, jenis kelamin, agama, bakat, minat dan
orientasi masa depan. Faktor eksternal antara lain tingkat ekonomi keluarga, orang tua, guru,
teman dan kondisi sosial masyarakat. Salah satu faktor yang cukup berpengaruh dapat kita lihat
melalui 5orientasi masa depan, yaitu bagaimana remaja memandang dan merencanakan masa
depannya dan pengaruh guru. Guru di sekolah yang berwenang adalah guru pembimbing atau
konselor sekolah, dalam hal ini dengan program bimbingan karir.

Menurut Nurmi (2004) merencanakan dan memikirkan masa depan merupakan hal yang penting
pada masa remaja. Pada masa ini, remaja dihadapkan pada sejumlah tugas normatif yang
menuntut mereka berpikir dan mengambil keputusan tentang masa depan. Cara pandang atau
orientasi remaja tentang masa depan akan berpengaruh terhadap keputusan karir yang mereka
lakukan yang nantinya akan berdampak pada kehidupan mereka di masa yang akan datang.

B.RUMUSAN MASALAH

” Perkembangan Karir Pada Siswa SMP kelas XI EKA PRASETYA”

C.TUJUAN PENELITIAN

1.Untuk mengetahui hubungan antara orientasi masa depan dengan keputusan karir

remaja.

2. Untuk mengetahui hubungan antara efektivitas bimbingan karier dengan

pengambilan keputusan karier remaja.

D.MANFAAT

Manfaat yang di peroleh dari penelitian ini dapat diberikan sebagai berikut:

a. Sekolah

Dengan penelitian ini diharapkan sekolah dapat lebih memperhatikan dan membantu siswa
dalam kebingungannya memilih karir.

b. Guru dan Orang Tua

Melalui penelitian ini diharapkan adanya hubungan yang komunikatif antara guru dan orang tua
dalam membantu pemilihan karir siswa sehingga siswa tersebut dapat mengembangkan bakat
dan minatnya dengan baik.
c. Siswa

Dengan penelitian ini diharapkan agar siswa dapat merencanakan kesesuaian antara karir yang
diinginkan dengan bakat, minat dan kemampuannya agar dapat memilih karir yang sesuai
dangan apa yang diminatinya.

BAB II
KERANGKA PEMIKIRAN

Karir adalah sebagai suatu rangkaian pekerjaan-pekerjaan, jabatan-jabatan, dan kedudukan


yang mengarah pada kehidupan dalam dunia kerja (Super dalamDewa Ketut Sukardi, 1989:17).
Karir adalah semua pekerjaan atau jabatan yang ditangani atau dipegang selama kehidupan kerja
seseorang (Hani Handoko,2000:123). Menurut Greenhaus yang dikutip oleh Irianto (2001: 93)
terdapat duapendekatan untuk memahami makna karir, yaitu : pendekatan pertamamemandang
karir sebagai pemilikan (a property) dan/atau dari occupation atauorganisasi. Pendekatan ini
memandang bahwa karir sebagai jalur mobilitas didalam organisasi yang tunggal seperti jalur
karir di dalam fungsi marketing, yaitu:menjadi sales representative, manajer produk, manajer
marketing distrik, manajer marketing regional, dan wakil presiden divisional marketing dengan
berbagaimacam tugas dan fungsi pada setiap jabatan. Pendekatan kedua memandang
karirsebagai suatu properti atau kualitas individual dan bukan occupation atau organisasi.
Pendekatan ini memandang bahwa karir merupakan perubahanperubahan nilai, sikap, dan
motivasi yang terjadi pada setiapindividu/pegawai Menurut Mathis dan Jakson (2002:62), karir
merupakan urutan posisi yangterkait dengan pekerjaan yang diduduki seseorang sepanjang
hidupnya. Kariradalah sebagai pola pengalaman berdasarkan pekerjaan (work-
relatedexperiences) yang merentang sepanjang perjalanan pekerjaan yang dialami oleh setiap
individu/pegawai dan secara luas dapat dirinci ke dalam obyective events).

Tujuan Umum

Tujuan umum bimbingan karir di SMP/SLTP adalah memberikan kesempatan pada siswa untuk
melibatkan diri secara aktif dalam suatu proses yang dapat mengungkapkan berbagai macam
karir. Melalui proses tersebut diharapkan siswa menyadari dirinya, kemampuannya, dan
hubungan antara keduanya dengan berbagai karir dalam masyarakat.

Tujuan khusus bimbingan karir di SMP adalah:

1) Memahami lebih tepat tentang keadaan dan kemampuan diri para siswa.
2) Membina kesadaran terhadap nilai-nilai yang ada pada diri pribadi siswa.

3) Mengenal berbagai jenis sekolah lanjutan tingkat menegah atas (SMA/MA).

4) Mengenal berbagai jenis pekerjaan.

5) Memberi penghargaan yang obyektif dan sehat terhadap dunia kerja.

Fungsi bimbingan karir di SMP

1) Memberikan arahan kepada siswa agar mempunyai wawasan awal yang objektif tentang
pendidikan lanjutan dan lapangan pekerjaan

2) Memberikan bekal tambahan dalam melalui masa peralihan yang sistematis dari status
siswa menjadi anggota masyarakat yang produktif.

3) Memberikan kesempatan untuk mengenal serta membina sikap, minat, dan nilai terhadap
dunia kerja.

d. Materi pokok bimbingan karir di SMP/SLTP

Ada lima materi pokok bimbingan karir di SMP/SLTP, yaitu:

1) Pengenalan konsep diri berkenaan dengan bakat dan kecenderungan pilihan karir/jabatan
serta arah pengembangan karir.

2) Pengenalan bimbingan karir khususnya berkenaan dengan pilihan pekerjaan.

3) Orientasi dan informasi jabatan dan usaha untuk memperoleh penghasilan.

4) Pengenalan berbagai jenis lapangan pekerjaan yang dapat dimasuki tamatan SMP.

5) Orientasi dan informasi pendidikan menengah sesuai dengan cita-cita melanjutkan


pendidikan dan pengembangan karir.

Bimbingan karir di SMP merupakan kelanjutan dari bimbingan karir di SD, melalui guru
pembimbing siswa mendapatkan berbagai informasi tentang karir sehingga dapat membina sikap
dan apresiasinya terhadap jenis pendidikan, jenis pekerjaan, dan menelusuri hubungan antara
kerja dan waktu luang, memperluas minat kerja, serta memberikan berbagai informasi tentang
pekerjaan sehingga memunculkan kesadaran siswa untuk menentukan pilihan pekerjaannya
dimasa datang sesuai dengan bakat dan minat yang dimilikinya.

b.Teori-teori Perkembangan Karir dan Pilihan Karir

a. Teori perkembangan karir Ginzberg


Menurut Ginzberg perkembangan dalam proses pilihan karir mencakup tigatahap yang utama,
yaitu fantasi, tentatif, dan realistik. Dua masa daripadanya,yaitu tentatif dan realistik, masing-
masing dibagi atas beberapa tahap. Masatentatif mencakup usia lebih kurang 11 sampai 18 tahun
(masa anak bersekolah diSMP dan SMA) dan meliputi empat tahap, yaitu minat, kapasitas, nilai
dantransisi. Masa realistik adalah masa usia anak mengikuti kuliah atau mulaibekerja. Masa ini
pun bertahap, yaitu eksplorasi, kristalisasi, dan spesifikasi.

Masa transisi adalah masa peralihan sebelum orang memasuki masa realistik. Dalam masa ini
anak akan memadukan orientasi-orientasi pilihan yang dimiliki sebelumnya, yaitu orientasi
minat, orientasi kapasitas,dan orientasi nilai.

Pada tahap realistik anak melakukan eksplorasi dengan memberikanpenilaian atas pengalaman-
pengalaman kerjanya dalam kaitan dengan tuntutansebenarnya, sebagai syarat unutk bisa
memasuki lapangan pekerjaan atau kalautidak bekerja, unutk melanjutkan pendidikan ke
perguruan tinggi.

Teori Ginzberg mempunyai tiga unsur, yaitu proses (bahwa pilihan suatu pekerjaan adalah suatu
proses), irreversibilitas (bahwa pilihan pekerjaan tidakbisa diubah atau dibalik), dan kompromi
(bahwa pilihan pekerjaan itu kompromiantara faktor-faktor yang main, yaitu minat kemampuan
dan nilai).

b. Teori perkembangan karir dan perkembangan hidup Super

Teori ini dasarnya adalah bahwa kerja itu perwujudan konsep diri. Artinyabahwa orang
mempunyai konsep diri dan ia berusaha menerapkan konsep diri itudengan memilih pekerjaan,
hal yang menurut orang tersebut palingmemungkinkannya berekspresi diri. Menurut paham ini,
pilihan karir adalah soalmencocokan (matching). Teori perkembangan menerima teori matching
(teorikonsep diri), tetapi memandang bahwa pilihan kerja itu bukan peristiwa yang sekali terjadi
dalam hidup seseorang.

Tugas-tugas perkembangan itu adalah preferensi pekerjaan (14-18 tahun), spesifikasi preferensi
(18-21 tahun), implementasi preferensi (21-25 tahun), stabilisasi didalam suatu pekerjaan (25-35
tahun), dan konsolidasi status dan kemajuan ( masa akhir usia30-an dan pertengahan usia 40-an).

Proposisi-proposisi itu adalah:13

1) Orang itu berbeda-beda kemampuan, minat dan kepribadiaanya.

2) Karena sifat-sifat tersebut, orang itu mempunyai kewenangan untuk

melakukan sejumlah pekerjaan.

3) Setiap pekerjaan menghendaki pola kemampuan, minat, dan sifat kepribadian


cukup luas, sehingga bagi setiap orang tersedia beragam pekerjaan dan setiappekerjaan terbuka
bagi bermacam-macam orang.

4) Preferensi dan kemampuan vokasional, dan konsep diri orang itu berubahrubah. Pilihan dan
penyesuaian merupakan proses yang berkelanjutan.

5) Orang mengalami proses perbuahan melalui tahap-tahap pertumbuhan(growth), ekplorasi,


kemapanan (establishment), pemeliharaan (maintenance)dan kemunduran (declane). Tahap
eksplorasi selanjutnya terbagi atas fasefase fantasi, tentatif dan realistik, sedangkan kemapanan
terbagi atas prosesproses uji cooba (trial) dan keadaan mantap (stable). Tahap-tahap
kehidupantersebut disebut “daur besar” (maxycycle). Orang-orang juga mengalami dauryang
lebih kecil ketika dalam peralihan satu tahap ke tahap berikutnya, yaituwaktu terjadi
ketakmapanan karir. Keadaan ini menimbulkan pertumbuhanbaru, ekplorasi baru dan
pelembagaan baru.

6) Pola karir yang ditentukan oleh taraf sosio ekonomi orang tua, kemampuanmental, ciri
kepribadian, dan oleh tersedianya kesempatan.

7) Perkembangan orang dalam melewati tahap-tahap dapat dipandu denganbantuan untuk


pematangan kemampuan dan minat dan dengan bnatuan untukmelakukan uji realitas serta untuk
mengembangkan konsep diri.

8) Perkembangan karir adalah proses mensintesis dan membuat kompromi danpada dasarnya ini
adalah soal konsep diri. Konsep diri merupakan hasilinteraksi kemampuan bawaan, keadaan
fisik, kesempatan berperan, dan evaluasi apakah peranan yang dimainkan itu memperoleh
persetujuan orangyang lebih tua atau atasan dan teman teman.

9) Proses mensintesis atau kompromi antara faktor-faktor individu dan sosialantara konsep diri
dan realitas adalah proses permainan peranan dalamberbagai latar dan keadaaan.

10) Penyaluran kemampuan, minat, sifat kepribadian, dan nilai menentukandiperolehnya


kepuasan kerja dan kepuasaan hidup.

11) Kepuasaan yang diperoleh dari pekerjaan itu selaras dengan penerapankonsep diri.

12) Bekerja dan pekerjaan merupakan titik pusat organisasi kepribadian bagikebanyakan orang,
sedangkan bagi segolongan ornagn lagi yang menjadi titikpusat adalah hal lain, misalnya
pengisisan waktu senggang dan kerumahtanggaan.

c. Teori pengambilan keputusan karir behavioral Krumboltz

Teori ini mengenali empat kategori faktor yang mempengaruhi pengambilan

keputusan karir seseorang, yaitu :


1) Faktor genetik

Faktor ini dibawa dari lahir berupa wujud dan keadaan fisik dan kemampuan. Keaaan diri bisa
membatasi preferensi atau ketrampilan seseorang untuk menyusun rencana pendidikan dan
akhirnya untuk bekerja.

2) Kondisi lingkungan

Faktor lingkungan yang berpengaruh pada pengambilan keputusan kerja ini,berupa kesempatan
kerja, kesempatan pendidikan dan pelatihan, kebijakan danprosedur seleksi, imbalan, undang-
undang dan peraturan perburuhan, peristiwaalam, sumber alam, kemajuan teknologi, perubahan
dalam organisasi sosial,sumber keluarga, sistem pendidikan, lingkungan tetangga dan
masyarakat sekitar,pengalaman belajar. Faktor-faktor ini umumnya ada di luar kendali individu,
tetapi pengaruhnya bisa direncanakan atau tidak bisa direncanakan.

3) Faktor belajar

Kegiatan yang paling banyak dilakukan manusia adalah belajar. Ini dilakukan hampir setiap
waktu sejak masa bayi, bahkan ada ahli yang mengatakan sejak di dalam kandungan. Ada 2 jenis
belajar, yaitu belajar instrumental dan asosiatif.

Ada tiga komponen pengalaman belajar yaitu anteseden, respons, dan konsekuensi.

Anteseden ialah segala sesuatu mengenai diri, lingkungan, kejadian yang hadir16 sebelum atau
mendahului dan ada sangkut pautnya dengan perbuataan (respons)itu.

4) Ketrampilan menghadapi tugas atau masalah

Ketrampilan ini dicapai sebagai buah interaksi atau pengalaman belajar, ciri genetik, kemampuan
khusus, dan lingkungan. Termasuk di dalam ketrampilan ini

adalah standar kinerja, nilai kinerja, kebiasaan kerja, proses persepsi dan kognitif,set, mental,
respons emosional. Dalam pengalamannya, individu menerapkanketrampilan ini unutk
menghadapi dan menangani tugas-tugas baru.
BAB III

METODE PENELITIAN

A. LOKASI DAN WAKTU PENELITIAN

Penelitian ini dilakukan di SMP EKA PRASETYA Medan yang berlokasi di


Jl.ASRAMA NO.1 HELVETIA.Penelitian membutuhkan waktu selama 1 Jam dalam
mengisi lembaran jawaban.

B. SUBJEK PENELITIAN

Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IX di SMP EKA PRASETYA Medan Tahun
Ajaran 2019/2020 yang berjumlah 30 orang. Penentuan subjek penelitian tersebut dengan
memberikan angket kedalam kelas IX. Dari hasil tersebut di uraikan beberapa anak yang
mengalami kesulitan belajar yang dikhawatirkan dapat mengganggu dalam kegiatan proses
belajar mengajar yang ia ikuti.

C. . Langkah Penelitian
1. Meminta surat izin observasi
2. Mengirim surat izin observasi ke sekolah yang ditujukan
3. Pelaksanaan observasi
4. Analisis lembar isian skala yang telah disi siswa kelas VII SMP
5. Penyusunan Laporan penelitian

D.TEKHNIK PENGUMPULAN DATA

Dalam penelitian kali ini, metode penelitian yan digunakan untuk memperoleh
dara diri siswa adalah Alat Ungkap Masalah (AUM). AUM adalah sebuah instrument
standar yang dapat digunakan dalam rangka memahami dan memperkirakan masalah-
masalah yang dihadapi siswa.
BAB IV

PEMBAHASAN

Dari hasil pembagian angket yang kami lakukan dengan jumlah subjek siswa siswi kami
dari kelas IX EKA PRASETYA Medan dengan jumlah siswa 30 orang yang kami dapatkan
adalah sebagai berikut: karir siswa kelas XI EKA PRASETYA MEDAN menunjukkan bahwa
27,8% siswa mempunyai perencanaan karir rendah, 47,2% perencanaan karir sedang dan 25%
mempunyai perencanaan karir tinggi. Rahmi (2009) mendapatkan kemampuan siswa SMU di
kabupaten Bandung menunjukkan 90% siswa bingung dalam merencanakan masa depan dan
70% menyatakan perencanaan masa depan tergantung orang tua. Hasil bahwa pemberian layanan
informasi berpengaruh positif terhadap kemantapan pengambilan keputusan studi lanjut siswa.

Dalam pengambilan keputusan karier, hal ini ditunjukkan oleh presentase sebesar 95,23%,
sedangkan siswa dari keluarga broken home di SMP EKA PRASETYA MEDAN dikategorikan
kurang mampu dalam pengambilan keputusan karier, hal ini ditunjukkan oleh presentase sebesar
62,5%.

Rata-rata siswa (62,22%) memiliki tingkat career self efficacy rendah. Sementara untuk variabel
pengambilan keputusan karier sebanyak 30 siswa (71,11%) memiliki tingkat pengambilan
keputusan karier yang rendah. Ada hubungan antara career self efficacy dengan pengambilan
keputusan karier diikuti dengan penambahan tingkat pengambilan keputusan karier atau
penurunan tingkat career self efficacy akan diikuti dengan penurunan tingkat pengambilan
keputusan karier. bimbingan karir dan orientasi masa depan, kebanyakan hanya untuk
menngetahui bagaimana pelaksanaan bimbingan karir dan bagaimana orientasi masa depan
remaja, sedangkan penelitian terkait keputusan karir remaja, aspek yang sering diteliti adalah
aspek konsep diri atau efikasi diri, pengaruh orang tua dan peer grup. Penelitian yang
menggunakan aspek bimbingan karir dan orientasi masa depan yang mempengaruhi keputusan
karir
BAB V

KESIMPULAN

A.Kesimpulan

Bimbingan karier adalah suatu proses bantuan, layanan informasi dan pendekatan terhadap
individu/ kelompok individu agar dapat mengenal dan memahami dirinya, mengenal dunia kerja
untuk menentukan pilihan karier, mampu untuk mengambil keputusan karier dan mengakui
bahwa keputusan tersebut adalah yang paling tepat/ sesuai dengan keadaan dirinya dihubungkan
dengan persyaratan-persyaratan karier yang akan ditekuninya.

Mengingat betapa pentingnya masalah karier dalam kehidupan manusia, maka sejak dini anak
perlu dipersiapkan dan dibantu untuk merencanakan hari depan yang lebih cerah, dengan cara
memberikan pendidikan dan bimbingan karier yang berkelanjutan.

Sekolah mempunyai peranan penting dalam bimbingan karier. Melalui bimbingan karier di SD,
SMP, SMA dan perguruan tinggi memudahkan peserta didik dalam pencapaian kariernya.

B.Saran

Siswa kelas XI meminta bantuan kepada guru-gurunya dalam mengatasi kesulitan dalam
menentukan keputusan yang akan dijalani dalam proses pekerjaan dan disesuaikan dengan
kemampuan yang dimiliki oleh seorang siswa.

Anda mungkin juga menyukai