DISUSUN OLEH:
2019
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur Kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa dimana atas kasih dan
karunianya yang selalu menyertai Kamisehingga penulisan LAPORAN MINI RISET dapat
terselesaikan dengan baik.
Adapun tugas yang kami laksanakan adalah tentang” Perkembangan Karir Pada Siswa SMP
kelas XI EKA PRASETYA”.
Kami harap dari hasil laporan ini dapat memberikan masukan dan saran agar kami bisa
menyelesaikan tugas yang lain dengan baik dan benar, karena kami tau masih banyak kesalahan
dalam penyampaian makalah ini. Sekian dan terima kasih.
29 Oktober 2019
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................
DAFTAR ISI...................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
BAB V PENUTUP
4.1 Kesimpulan........................................................................................
4.2 Saran..................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
Karier adalah bagian hidup yang berpengaruh pada kebahagiaan hidup manusia secara
keseluruhan. Oleh karenanya ketepatan memilih serta menentukan keputusan karier menjadi titik
penting dalam perjalanan hidup manusia. Keputusan memilih suatu karir dimulai saat individu
berada pada masa remaja. Pada usia remaja, sekolah merupakan aspek penting dalam kehidupan
karena pendidikan menyiapkan mereka dalam kondisi siap untuk mengambil keputusan karir.
Seligman (dalam Marliyah dkk, 2004) mengatakan bahwa sejumlah karir mulai dibangun dan
dikembangkan sejak masa sekolah dan karir dapat juga dikatakan sebagai suatu cita-cita yang
diinginkan, baik yang berkaitan dengan suatu bidang pendidikan, pekerjaan maupun suatu
profesi tertentu.Remaja adalah peralihan dari masa kanak-kanak menuju masa kedewasaan.
Suatu masa yang mempengaruhi perkembangan dalam aspek sosial, emosi, dan fisik. Remaja
memiliki tugas-tugas perkembangan yang mengarah pada persiapan memenuhi tuntutan dan
peran sebagai orang dewasa. Pada tahap ini, salah satu tugas perkembangan remaja adalah
memilih dan mempersiapkan diri untuk menjalankan suatu pekerjaan, serta membuat keputusan
karir
Menurut Supriatna (2009) masalah karir yang dirasakan siswa SMA adalah: siswa kurang
memahami cara memilih program studi yang cocok dengan kemampuan dan minat, siswa tidak
memiliki informasi tentang dunia kerja yang cukup, siswa masih bingung untuk memilik
pekerjaan, siswa masih kurang mampu memilih pekerjaan yang sesuai dengan kemampuan dan
minat siswa merasa cemas untuk mendapatkan pekerjaan setelah tamat sekolah, siswa belum
memiliki pilihan perguruan tinggi atau lanjutan pendidikan tertentu setelah lulus SMA, siswa
belum memiliki gambaran tentang karakteristik, persyaratan, kemampuan dan keterampilan yang
dibutuhkan dalam pekerjaan serta prospek pekerjaan untuk masa depan karirnya.
Super (Savickas, 2001) menjelaskan bahwa individu dikatakan matang atau siap untuk membuat
keputusan karir jika pengetahuan yang dimilikinya untuk membuat keputusan karir didukung
oleh informasi yang kuat mengenai pekerjaan berdasarkan eksplorasi yang telah dilakukan.
Dalam sebuah penelitian pada individu-individu setelah mereka meninggalkan bangku sekolah
menengah atas diketahui bahwa setengah dari mereka tidak sistematis dan tidak memiliki arah
dalam eksplorasi dan perencanaan karir mereka (Donald, Kowalski, & Gotkin dalam Santrock,
2002).
Pengambilan keputusan karir remaja dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Faktor
internal antara lain tingkat intelegensi, sikap mental, jenis kelamin, agama, bakat, minat dan
orientasi masa depan. Faktor eksternal antara lain tingkat ekonomi keluarga, orang tua, guru,
teman dan kondisi sosial masyarakat. Salah satu faktor yang cukup berpengaruh dapat kita lihat
melalui 5orientasi masa depan, yaitu bagaimana remaja memandang dan merencanakan masa
depannya dan pengaruh guru. Guru di sekolah yang berwenang adalah guru pembimbing atau
konselor sekolah, dalam hal ini dengan program bimbingan karir.
Menurut Nurmi (2004) merencanakan dan memikirkan masa depan merupakan hal yang penting
pada masa remaja. Pada masa ini, remaja dihadapkan pada sejumlah tugas normatif yang
menuntut mereka berpikir dan mengambil keputusan tentang masa depan. Cara pandang atau
orientasi remaja tentang masa depan akan berpengaruh terhadap keputusan karir yang mereka
lakukan yang nantinya akan berdampak pada kehidupan mereka di masa yang akan datang.
B.RUMUSAN MASALAH
C.TUJUAN PENELITIAN
1.Untuk mengetahui hubungan antara orientasi masa depan dengan keputusan karir
remaja.
D.MANFAAT
Manfaat yang di peroleh dari penelitian ini dapat diberikan sebagai berikut:
a. Sekolah
Dengan penelitian ini diharapkan sekolah dapat lebih memperhatikan dan membantu siswa
dalam kebingungannya memilih karir.
Melalui penelitian ini diharapkan adanya hubungan yang komunikatif antara guru dan orang tua
dalam membantu pemilihan karir siswa sehingga siswa tersebut dapat mengembangkan bakat
dan minatnya dengan baik.
c. Siswa
Dengan penelitian ini diharapkan agar siswa dapat merencanakan kesesuaian antara karir yang
diinginkan dengan bakat, minat dan kemampuannya agar dapat memilih karir yang sesuai
dangan apa yang diminatinya.
BAB II
KERANGKA PEMIKIRAN
Tujuan Umum
Tujuan umum bimbingan karir di SMP/SLTP adalah memberikan kesempatan pada siswa untuk
melibatkan diri secara aktif dalam suatu proses yang dapat mengungkapkan berbagai macam
karir. Melalui proses tersebut diharapkan siswa menyadari dirinya, kemampuannya, dan
hubungan antara keduanya dengan berbagai karir dalam masyarakat.
1) Memahami lebih tepat tentang keadaan dan kemampuan diri para siswa.
2) Membina kesadaran terhadap nilai-nilai yang ada pada diri pribadi siswa.
1) Memberikan arahan kepada siswa agar mempunyai wawasan awal yang objektif tentang
pendidikan lanjutan dan lapangan pekerjaan
2) Memberikan bekal tambahan dalam melalui masa peralihan yang sistematis dari status
siswa menjadi anggota masyarakat yang produktif.
3) Memberikan kesempatan untuk mengenal serta membina sikap, minat, dan nilai terhadap
dunia kerja.
1) Pengenalan konsep diri berkenaan dengan bakat dan kecenderungan pilihan karir/jabatan
serta arah pengembangan karir.
4) Pengenalan berbagai jenis lapangan pekerjaan yang dapat dimasuki tamatan SMP.
Bimbingan karir di SMP merupakan kelanjutan dari bimbingan karir di SD, melalui guru
pembimbing siswa mendapatkan berbagai informasi tentang karir sehingga dapat membina sikap
dan apresiasinya terhadap jenis pendidikan, jenis pekerjaan, dan menelusuri hubungan antara
kerja dan waktu luang, memperluas minat kerja, serta memberikan berbagai informasi tentang
pekerjaan sehingga memunculkan kesadaran siswa untuk menentukan pilihan pekerjaannya
dimasa datang sesuai dengan bakat dan minat yang dimilikinya.
Masa transisi adalah masa peralihan sebelum orang memasuki masa realistik. Dalam masa ini
anak akan memadukan orientasi-orientasi pilihan yang dimiliki sebelumnya, yaitu orientasi
minat, orientasi kapasitas,dan orientasi nilai.
Pada tahap realistik anak melakukan eksplorasi dengan memberikanpenilaian atas pengalaman-
pengalaman kerjanya dalam kaitan dengan tuntutansebenarnya, sebagai syarat unutk bisa
memasuki lapangan pekerjaan atau kalautidak bekerja, unutk melanjutkan pendidikan ke
perguruan tinggi.
Teori Ginzberg mempunyai tiga unsur, yaitu proses (bahwa pilihan suatu pekerjaan adalah suatu
proses), irreversibilitas (bahwa pilihan pekerjaan tidakbisa diubah atau dibalik), dan kompromi
(bahwa pilihan pekerjaan itu kompromiantara faktor-faktor yang main, yaitu minat kemampuan
dan nilai).
Teori ini dasarnya adalah bahwa kerja itu perwujudan konsep diri. Artinyabahwa orang
mempunyai konsep diri dan ia berusaha menerapkan konsep diri itudengan memilih pekerjaan,
hal yang menurut orang tersebut palingmemungkinkannya berekspresi diri. Menurut paham ini,
pilihan karir adalah soalmencocokan (matching). Teori perkembangan menerima teori matching
(teorikonsep diri), tetapi memandang bahwa pilihan kerja itu bukan peristiwa yang sekali terjadi
dalam hidup seseorang.
Tugas-tugas perkembangan itu adalah preferensi pekerjaan (14-18 tahun), spesifikasi preferensi
(18-21 tahun), implementasi preferensi (21-25 tahun), stabilisasi didalam suatu pekerjaan (25-35
tahun), dan konsolidasi status dan kemajuan ( masa akhir usia30-an dan pertengahan usia 40-an).
4) Preferensi dan kemampuan vokasional, dan konsep diri orang itu berubahrubah. Pilihan dan
penyesuaian merupakan proses yang berkelanjutan.
6) Pola karir yang ditentukan oleh taraf sosio ekonomi orang tua, kemampuanmental, ciri
kepribadian, dan oleh tersedianya kesempatan.
8) Perkembangan karir adalah proses mensintesis dan membuat kompromi danpada dasarnya ini
adalah soal konsep diri. Konsep diri merupakan hasilinteraksi kemampuan bawaan, keadaan
fisik, kesempatan berperan, dan evaluasi apakah peranan yang dimainkan itu memperoleh
persetujuan orangyang lebih tua atau atasan dan teman teman.
9) Proses mensintesis atau kompromi antara faktor-faktor individu dan sosialantara konsep diri
dan realitas adalah proses permainan peranan dalamberbagai latar dan keadaaan.
11) Kepuasaan yang diperoleh dari pekerjaan itu selaras dengan penerapankonsep diri.
12) Bekerja dan pekerjaan merupakan titik pusat organisasi kepribadian bagikebanyakan orang,
sedangkan bagi segolongan ornagn lagi yang menjadi titikpusat adalah hal lain, misalnya
pengisisan waktu senggang dan kerumahtanggaan.
Faktor ini dibawa dari lahir berupa wujud dan keadaan fisik dan kemampuan. Keaaan diri bisa
membatasi preferensi atau ketrampilan seseorang untuk menyusun rencana pendidikan dan
akhirnya untuk bekerja.
2) Kondisi lingkungan
Faktor lingkungan yang berpengaruh pada pengambilan keputusan kerja ini,berupa kesempatan
kerja, kesempatan pendidikan dan pelatihan, kebijakan danprosedur seleksi, imbalan, undang-
undang dan peraturan perburuhan, peristiwaalam, sumber alam, kemajuan teknologi, perubahan
dalam organisasi sosial,sumber keluarga, sistem pendidikan, lingkungan tetangga dan
masyarakat sekitar,pengalaman belajar. Faktor-faktor ini umumnya ada di luar kendali individu,
tetapi pengaruhnya bisa direncanakan atau tidak bisa direncanakan.
3) Faktor belajar
Kegiatan yang paling banyak dilakukan manusia adalah belajar. Ini dilakukan hampir setiap
waktu sejak masa bayi, bahkan ada ahli yang mengatakan sejak di dalam kandungan. Ada 2 jenis
belajar, yaitu belajar instrumental dan asosiatif.
Ada tiga komponen pengalaman belajar yaitu anteseden, respons, dan konsekuensi.
Anteseden ialah segala sesuatu mengenai diri, lingkungan, kejadian yang hadir16 sebelum atau
mendahului dan ada sangkut pautnya dengan perbuataan (respons)itu.
Ketrampilan ini dicapai sebagai buah interaksi atau pengalaman belajar, ciri genetik, kemampuan
khusus, dan lingkungan. Termasuk di dalam ketrampilan ini
adalah standar kinerja, nilai kinerja, kebiasaan kerja, proses persepsi dan kognitif,set, mental,
respons emosional. Dalam pengalamannya, individu menerapkanketrampilan ini unutk
menghadapi dan menangani tugas-tugas baru.
BAB III
METODE PENELITIAN
B. SUBJEK PENELITIAN
Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IX di SMP EKA PRASETYA Medan Tahun
Ajaran 2019/2020 yang berjumlah 30 orang. Penentuan subjek penelitian tersebut dengan
memberikan angket kedalam kelas IX. Dari hasil tersebut di uraikan beberapa anak yang
mengalami kesulitan belajar yang dikhawatirkan dapat mengganggu dalam kegiatan proses
belajar mengajar yang ia ikuti.
C. . Langkah Penelitian
1. Meminta surat izin observasi
2. Mengirim surat izin observasi ke sekolah yang ditujukan
3. Pelaksanaan observasi
4. Analisis lembar isian skala yang telah disi siswa kelas VII SMP
5. Penyusunan Laporan penelitian
Dalam penelitian kali ini, metode penelitian yan digunakan untuk memperoleh
dara diri siswa adalah Alat Ungkap Masalah (AUM). AUM adalah sebuah instrument
standar yang dapat digunakan dalam rangka memahami dan memperkirakan masalah-
masalah yang dihadapi siswa.
BAB IV
PEMBAHASAN
Dari hasil pembagian angket yang kami lakukan dengan jumlah subjek siswa siswi kami
dari kelas IX EKA PRASETYA Medan dengan jumlah siswa 30 orang yang kami dapatkan
adalah sebagai berikut: karir siswa kelas XI EKA PRASETYA MEDAN menunjukkan bahwa
27,8% siswa mempunyai perencanaan karir rendah, 47,2% perencanaan karir sedang dan 25%
mempunyai perencanaan karir tinggi. Rahmi (2009) mendapatkan kemampuan siswa SMU di
kabupaten Bandung menunjukkan 90% siswa bingung dalam merencanakan masa depan dan
70% menyatakan perencanaan masa depan tergantung orang tua. Hasil bahwa pemberian layanan
informasi berpengaruh positif terhadap kemantapan pengambilan keputusan studi lanjut siswa.
Dalam pengambilan keputusan karier, hal ini ditunjukkan oleh presentase sebesar 95,23%,
sedangkan siswa dari keluarga broken home di SMP EKA PRASETYA MEDAN dikategorikan
kurang mampu dalam pengambilan keputusan karier, hal ini ditunjukkan oleh presentase sebesar
62,5%.
Rata-rata siswa (62,22%) memiliki tingkat career self efficacy rendah. Sementara untuk variabel
pengambilan keputusan karier sebanyak 30 siswa (71,11%) memiliki tingkat pengambilan
keputusan karier yang rendah. Ada hubungan antara career self efficacy dengan pengambilan
keputusan karier diikuti dengan penambahan tingkat pengambilan keputusan karier atau
penurunan tingkat career self efficacy akan diikuti dengan penurunan tingkat pengambilan
keputusan karier. bimbingan karir dan orientasi masa depan, kebanyakan hanya untuk
menngetahui bagaimana pelaksanaan bimbingan karir dan bagaimana orientasi masa depan
remaja, sedangkan penelitian terkait keputusan karir remaja, aspek yang sering diteliti adalah
aspek konsep diri atau efikasi diri, pengaruh orang tua dan peer grup. Penelitian yang
menggunakan aspek bimbingan karir dan orientasi masa depan yang mempengaruhi keputusan
karir
BAB V
KESIMPULAN
A.Kesimpulan
Bimbingan karier adalah suatu proses bantuan, layanan informasi dan pendekatan terhadap
individu/ kelompok individu agar dapat mengenal dan memahami dirinya, mengenal dunia kerja
untuk menentukan pilihan karier, mampu untuk mengambil keputusan karier dan mengakui
bahwa keputusan tersebut adalah yang paling tepat/ sesuai dengan keadaan dirinya dihubungkan
dengan persyaratan-persyaratan karier yang akan ditekuninya.
Mengingat betapa pentingnya masalah karier dalam kehidupan manusia, maka sejak dini anak
perlu dipersiapkan dan dibantu untuk merencanakan hari depan yang lebih cerah, dengan cara
memberikan pendidikan dan bimbingan karier yang berkelanjutan.
Sekolah mempunyai peranan penting dalam bimbingan karier. Melalui bimbingan karier di SD,
SMP, SMA dan perguruan tinggi memudahkan peserta didik dalam pencapaian kariernya.
B.Saran
Siswa kelas XI meminta bantuan kepada guru-gurunya dalam mengatasi kesulitan dalam
menentukan keputusan yang akan dijalani dalam proses pekerjaan dan disesuaikan dengan
kemampuan yang dimiliki oleh seorang siswa.