Anda di halaman 1dari 2

UTS MANAGEMEN PENDIDIKAN

Nama : Alfian Ssni


NIM : 1183351010
Kelas : BK Reg D 2018
Mata Kuliah : Managemen Pendidikan
Nama Dosen : Prof.Dr. Rosmala Dewi, M.Pd., Kons

Soal:
1. Kemukakan tujuan managemen pendidikan minimal 3
2. Tuliskan perbedaan kepemimpinan dan manager minimal 3
3. Dari berbabagi teori kepemimpinan yang anda ketahui, kemukakan satu gaya kepemimpinan yang
tepat dibidang pendidikan. Kemukakan 3 alasannya
4. Tuliskan 3 permaslahan yang anda temui pada managemen layanan khusus, berikan solusinya
5. Para guru menyampaikan pada rapat agar seorang siswa dikeluarkan dari sekolah karena sudah 3
kali melakukan pelanggaran disekolah. Jika anda sebagai kepala sekolah, bagaimana pendapat
anda? Beserta alasannya

Jawab:
1. Tujuan managemen pendidikan adalah:
(1) manajemen pendidikan membantu pencapaian tujuan institusi pendidikan dengan efektif dan
efisien,
(2) meningkatkan kualitas perencanaan, pengorganisasian, dan pelaksanaan kegiatan institusi,
(3) membantu menciptakan, memelihara dan meningkatkan citra baik institusi,
(4) membantu penggunaan sumber daya seperti staf pengajar, staf non pengajar dan peserta didik
dengan baik,
(5) meningkatkan efisiensi institusi dalam pencapaian tujuan dengan waktu dan biaya yang
minimum,
2. Manajemen terkait dengan perencanaan dan anggaran, sementara kepemimpinan terkait dengan
memberikan arah. Manajemen terkait dengan pengorganisasian dan staffing, sedangkan
kepemimpinan terkait dengan menselaraskan orang. Yang terakhir, manajemen menghadirkan
kontrol dan pemecahan masalah, sementara kepemimpinan menghadirkan motivasi.
3. Gaya Kepemimpinan Lezess Faire
Kepemimpinan laissez faire, juga disebut sebagai kepemimpinan liberal, merupakan suatu pola
pengabaian (abrogation) sehingga pemimpin berusaha menghindari tanggung jawab terhadap
pengikutnya. Dalam proses pengambilan keputusan pemimpin tidak mengarahkan dan
memberikan perintah kepada para pengikutnya menentukan sendiri. Ia bisa jadi hanya mengamati
dan memerhatikan tanpa berpartisipasi langsung. Seorang pemimpin yang liberal menyebabkan
para pengikutnya menjadi manusia yang penuh kreatif, dan dapat menentukan pilihannya masing-
masing dalam mencapai tujuannya. Interaksi dalam kelompok yang dipimpin oleh pemimpin tipe
ini tidak ada sama sekali karena ia menganut sikap yang tak acuh terhadap pengikutnya dan
menghindari tanggung jawab terhadap mereka.
3 alasannya ialah:
Karakteristik utama pada gaya kepemimpinan Lezess Faire meliputi : persepsi tentang
peranan, nilai – nilai yang dianut, sikap dan hubungannya dengan para pengikutnya, perilaku
organisasi dan gaya kepemimpinan yang biasa digunakan. Pemimpin pendidikan yang
menggunakan gaya lezess faire akan memberikan kebebasan yang sangat longgar terhadap guru,
staf administrasi dalam menjalankan tugas serta mereka dilibatkan dalam pengambilan keputusan.
[6]
Adapun sifat kepemimpinan laissez faire seolah-olah tidak tampak, sebab pada tipe ini
seorang pemimpin memberikan kebebasan penuh kepada para anggotanya dalam melaksanakan
tugasnya. Disini seorang pemimpin mempunyai kenyakinan bahwa dengan memberikan kebebasan
yang seluas-luasnya bterhadap bawahan maka semua usahanya akan cepat berhasil.
Pemimpin yang seperti ini menafsirkan demokrasi dalam arti keliru, karena demokrasi
seolah–olah diartikan sebagai kebebasan bagi setiap anggota untuk mengemukakan dan
mempertahankan pendapat dan kebijakannya masing-masing.
4. Seks, solusinya ialah dengan meberikan pelayanan dan edukasi tentang bahaya seks secara bebas
Narkotika, solusinya dengan memberikan edukasi tentang bahaya narkoba juga menghadirkan
narasumber yang berkompoten di bidangnya seperti dari pihak BNN
Perkelahian, solusinya melakukan pendekatan kepada peserta didik agar situasi harmonis dan
kondusif agar tidak terjadi gesekan gesekan yang dapat memicun perkelahian.
5. Jika saya menjadi kepala sekolah, maka saya akan melihat dulu siswa tersebut apa saja yang sudah
dilanggarnya sehingga banyak guru yang ingin mengeluarkannya dari sekolah. Jika memang
kesalahan yang dilakukannya sudah sangat fatal seperti sduah melecehkan guru misalnya, hal
tersbut sudah sangat fatal sehingga murid tersebut bisa langsung di keluarkan dari sekolah. Namun
jika hal tersebut masalahnya masih wajar saya akan membinanya,.\

Anda mungkin juga menyukai