Anda di halaman 1dari 8

CRITICAL JURNAL REVIEW

KINERJA KEPALA SEKOLAH: PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL,


KONFLIK DAN EFIKASI DIRI
&
EVALUATION ON FOREIGN LANGUAGE DEVELOPMENT PROGRAM

Disusun Oleh:

Nama : Alfian Sani


NIM : 1183351010
Kelas : BK Reguler D 2018
Mata Kuliah : Manajemen Pendidikan
Dosen Pengampu : Prof. Dr. Rosmala Dewi, M.Pd., Kons

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN/BIMBINGAN KONSELING


UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2020
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kita ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat Rahmat dan
karuniaNya saya sebagai penulis dapat menyelesaikan tugas CRITICAL JURNAL REVIEW dengan mata
kuliah “MANAJEMEN PENDIDIKAN” ini dengan tepat waktu dan sebagaimana mestinya.
Saya menyadari bahwa tugas critical jurnal review saya ini tidaklah sempurna, dengan demikian
saya menerima masukan, kritik dan saran dari para pembaca yang sifatnya membangun dan bisa
memperbaiki critical jurnal review saya selanjutnya.
Atas perhatiannya saya ucapkan terimakasih kepada para pembaca dan harapannya setelah
membaca critical jurnal review ini bisa menambah pengetahuan dan wawasan para pembaca. Lebih dan
kurangnya saya mohon maaf yang sebesar besarnya.

Penulis
Alfian Sani
REVIEW JURNAL 1
KINERJA KEPALA SEKOLAH: PENGARUH
Judul KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL,
KONFLIK DAN EFIKASI DIRI

Jurnal Jurnal Ilmu Pendidikan

Volume dan Halaman Volume 18

Download http://journal.um.ac.id/index.php/jip/article/view/3615

Tahun 2012

Penulis Rosmala Dewi


Reviewer Alfian Sani
Tanggal Oktober 2020
ISSN 0215 – 9643

Tujuan Penelitian bertujuan mengetahui pengaruh kepemimpinan transformasional, konflik, dan


efikasi diri, terhadap kinerja kepala sekolah.

Subjek Penelitian Penelitian mempergunakan desain eksplanatoris, dengan populasi kepala SD di


Kota Medan

Assesmen Data melalui teknik sampling acak proporsional diperoleh sampel sebesar 200
orang. Teknik analisis jalur digunakan untuk analisis data dengan
menggunakan program aplikasi AMOS

Metode Penelitian
Penelitian ini mempergunakan desain eksplana- toris dan dilaksanakan di Kota
Medan dengan populasi sejumlah 380 orang kepala Sekolah Dasar sebagai
subjek penelitian. Sampel diambil secara rambang pro- porsional dari setiap
kecamatan di tiga kawasan, yaitu pusat, tengah, dan pinggiran Kota Medan.
Besar sam- pel adalah 200 responden

Langkah Penelitian Variabel kinerja kepala sekolah diukur dari tiga dimensi yaitu perilaku tugas,
perilaku moral, dan peri- laku menghalangi/menentang. Perilaku tugas dimak-
sudkan untuk mengoptimalkan hasil belajar siswa dengan indikator meliputi
(a) penciptaan dan pelaksa- naan visi sekolah bersama; (b) memelihara dan
mem- pertahankan budaya dan program instruksional yang kondusif untuk
belajar dan pengembangan staf; (c) memastikan pengelolaan operasional
sekolah untuk menghasilkan lingkungan yang aman dan efektif belajar; dan (d)
kerja sama dengan keluarga dan masyarakat.
Hasil penelitian Variabel kinerja kepala sekolah diukur dari tiga dimensi yaitu perilaku tugas,
perilaku moral, dan peri- laku menghalangi/menentang. Perilaku tugas dimak-
sudkan untuk mengoptimalkan hasil belajar siswa dengan indikator meliputi
(a) penciptaan dan pelaksa- naan visi sekolah bersama; (b) memelihara dan
mem- pertahankan budaya dan program instruksional yang kondusif untuk
belajar dan pengembangan staf; (c) memastikan pengelolaan operasional
sekolah untuk menghasilkan lingkungan yang aman dan efektif belajar; dan (d)
kerja sama dengan keluarga dan masyarakat.

Kekuatan Penelitian Pemaparan hasil penelitian berisi paparan hasil analisis yang
berkaitan dengan pertanyaan penelitian yang cukup jelas. Dan
merupakan hasil yang dilihat dari berbagai sumber yang tercantum
di hasil pembahasan. Serta pada bagian kesimpulan berisi
prangkuman dari hasil penelitian yang berupa jawaban atas
pertanyaan penelitian atau berupa intisari hasil pembahasan.
Kelemahan penelitian Pada bagian abstrak maupun pendahuluan tidak adanya kejelasan
mengenai tujuan dilakukan penelitian. Serta pada bagian metode
penelitian, kurang lengkapnya paparan mengenai rancangan
penelitian, sumber data, teknik pengumpulan data, analisis data
yang secara nyata dilakukan peneliti dan langkah-langkah yang
dilakukan peneliti untuk mendapatkan informasi dalam penelitian.
Kesimpulan Kinerja kepala sekolah dasar negeri di Kota Medan yang diteliti secara kausal
dipengaruhi oleh tiga variabel, yaitu kepemimpinan transformasional, efikasi
diri, dan konflik. Kepemimpinan transforma- sional memiliki peran terhadap
pengembangan efikasi diri kepala sekolah. Semakin baik tingkat kepemim-
pinan transformasional, semakin baik pula tingkat efikasi diri kepala sekolah.
Selanjutnya, kepemimpin- an transformasional memiliki efek negatif terhadap
konflik. Hal demikian bermakna bahwa semakin baik tingkat kepemimpinan
transformasional maka sema- kin menurunkan tingkat konflik. Lebih lanjut,
efikasi diri berperan positif terhadap membangun kinerja. Dengan kata lain,
semakin baik efikasi diri memiliki tendensi maka semakin baik tingkat kinerja.

REVIEW JURNAL 2
EVALUATION ON FOREIGN LANGUAGE DEVELOPMENT
Judul PROGRAM

Jurnal Jurnal penelitian dan evaluasi pendidikan


Volume dan Halaman Volume 4

Download file:///C:/Users/Administrator /Downloads/Documents/19-98-1-PB.pdf

Tahun 2013

Penulis Dody Kurniawan


Reviewer Alfian Sani
Tanggal Oktober 2020
ISSN -

Tujuan Penelitian Memasuki persaingan global dibutuhkan strategi penguasaan bahasa


asing.
Tujuan evaluasi program pengembangan bahasa di SMP Ibnu Hajar
Boarding School
(IHBS) adalah untuk mengetahui sejauhmana efektifitas
pelaksanaan program dan
masalah-masalah yang dihadapi. Model evaluasi yang digunakan
adalah model CSEUCLA
yang digagas oleh Alkin. Evaluasi dilakukan melalui beberapa tahap
yaitu: sistem
assesment, program planning, program implementation, program
improvement, dan
program certification. Hasil temuan penelitian menunjukkan
penyelenggaraan program
pengembangan bahasa asing di SMP IHBS sebagian belum sesuai
dengan standar yang
ditetapkan.
Subjek Penelitian pengembangan bahasa di SMP Ibnu Hajar Boarding School
(IHBS).

Assesmen Data Latar belakang pelaksanaaan program pengembangan bahasa adalah


karena minimnya kemampuan bahasa asing. Hal tersebut
ditunjukkan dengan
jarangnya siswa yang menggunakan bahasa arab atau inggris ketika
berbicara di
lingkungan sekolah. Memahami pentingnya penguasaan bahasa
untuk siswa,
pihak sekolah dan yayasan memutuskan untuk membuat program
pengembangan bahasa asing yang dikoordinir oleh bagian
pengembangan
bahasa. Sesuai dengan kebijakan pemerintah dalam UU Nomor 20
Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional (SISDIKNAS) maka sekolah
menentukan
standar kelulusan siswa harus memiliki standar lulusan bertaraf
internasional,
diantaranya adalah menguasi dua bahasa asing.
bahwa 94% siswa sangat menginginkan
memiliki kemampuan bahasa arab dan inggris setelah lulus dari
sekolah dan
sisanya sebesar 6% hanya sebatas menginginkan saja tapi tidak
harus sampai
menguasai. Disatu sisi, sebanyak 98% siswa memberi respon bahwa
siswa sangat
ingin mengetahui arti dari bahasa arab dan inggris yang mereka baca
atau
dengar. Sedangkan 2% dari siswa menyatakan bahwa mereka tidak
mengharuskan mengetahui apa yang mereka dengar atau lihat dalam
bahasa
arab atau inggris. Dan selanjutnya pada kriteria program
pengembangan bahasa
diterapkan di semua kelas, sebagian besar responden menjawab
sangat ingin dan
hanya sebagian kecil yang menjawab ingin atau tidak
mengharuskan.

Metode Penelitian Model evaluasi program yang digunakan adalah model CSE-UCLA
yang
dikembangkan oleh Marvin C. Alkin yang dilakukan dengan
beberapa tahap yaitu:
sistem assesment, program planning, program implementation,
program
improvement, dan program certification (Tayibnapis, 2008: 15).
Penelitian
dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Pengambilan
data
dilakukan melalui wawancara kepada beberapa informan (ketua
yayasan, guru,
tutor bahasa), penyebaran angket kepada 200 orang siswa,
observasi, dan studi
dokumen.
Langkah Penelitian Dengan menggunakan metode research and development, kemudian
dilakukan pencarian data-data yang paling relevan dan utama terkait
dengan kajian tentang hubungan ada beberapa tahapan yang harus
dilalui, yakni: (1) perancangan tes, (2) uji coba tes, (3) penetapan
validitas, (4) penetapan reliabilitas, dan (5) interpretasi skor tes.
Kegiatan perancangan tes tercakup di dalamnya yakni: (1)
penetapan tujuan, (2) penyiapan tabel spesifikasi, (3) menyeleksi
format item yang sesuai, (4) menulis item, dan (5) mengedit item.
Kegiatan uji coba tes meliputi kegiatan: (1) analisis item pengujian
uji coba pertama, (2) analisis item pengujian uji coba kedua, dan (3)
penyiapan format tes. Prosedur ini harus diikuti untuk menghasilkan
instrumen tes yang baik. Tantangan yang dihadapi dalam setiap
pengukuran berkaitan dengan panjang tes dan banyaknya kriteria
yang digunakan untuk menskala respons yang diberikan oleh siswa.
Selain itu, dalam pembakuan item ukuran sampel juga ikut
menentukan tingkat kestabilan yang dicapai.
Hasil penelitian Evaluasi proses bertujuan untuk mengidentifikasi atau
memprediksi
adanya ketidaksesuaian antara perencanaan dengan pelaksanaan,
menyediakan informasi untuk keputusan-keputusan terprogram,
dan merekam serta menilai setiap kegiatan. Pada tahap program
implementation, aspek yang dievaluasi adalah sosialisasi program,
perekrutan tutor dan penempatan siswa. Stufflebeam (2007: 77).
Hasil wawancara mengenai sosialisasi program diperoleh bahwa
program pengembangan bahasa arab dan inggris telah melalui
proses sosialisasi. Hal ini ditandai oleh diketahuinya jadwal
pelaksanaan program oleh peserta, penyelenggara, dan pengawas
program. Sosialisasi yang baik ditunjukkan dengan adanya
informasi yang telah dipahami siswa bahwa dalam proses harus
mencatat kosakata baru, menghafalnya kemudian mempraktekkan
kosakata tersebut dalam hari-hari yang telah ditentukan.
Ketentuannya yaitu hari senin sampai dengan hari jumat adalah
arabic days atau hari menggunakan bahasa
arab sedangkan sabtu sampai dengan minggu adalah english days.
Pada aspek perekrutan tutor didapat bahwa perekrutan telah
memiliki
standar baku dan melibatkan beberapa pihak seperti kepala
sekolah, koordinator bahasa, dan bagian personalia. Informasi yang
diperoleh dari koordinator pengembangan bahasa menyatakan
bahwa sekolah telah memiliki standar
perekrutan sumber daya manusia yang diawali dengan pemeriksaan
berkas
biodata pelamar. Koordinator pengembangan bahasa sebagai user
sebelumnya telah memiliki standar-standar kualifikasi yang harus
terpenuhi oleh pelamar, serta melakukan wawancara dengan
menggunakan bahasa arab dan inggris dengan tujuan untuk
mengetahui kemampuan dalam berbahasa. Hasil evaluasi
rekrutmen tutor diperoleh informasi bahwa pelamar tidak ada yang
memiliki kompetensi dua bahasa sekaligus. Siswa memiliki latar
belakang minat, kemampuan awal dan sikap yang berbeda.
Perbedaan latar belakang akan mempengaruhi proses penerimaan
materi yang diberikan. Memperhatikan keadaan tesebut sebaiknya
siswa dikelompokkan sesuai dengan kemampuannya. Namun
kenyataannya, penempatan siswa tidak dikelompokkan
berdasarkan kesetaraan kemampuan awal masing-masing siswa.
Dengan demikian kondisi ini tidak sesuai dengan yang diharapkan.
Kesimpulan dari evaluasi hasil implementation adalah terdapat
ketidaksesuaian antara perencanaan dengan pelaksanaan. Hasil
evaluasi pada tahap ini dalam kategori rendah/kurang.
Kekuatan Penelitian Pemaparan hasil penelitian berisi paparan hasil analisis yang
berkaitan dengan pertanyaan penelitian yang cukup jelas. Dan
merupakan hasil yang dilihat dari berbagai sumber yang tercantum
di hasil pembahasan. Serta pada bagian kesimpulan berisi
prangkuman dari hasil penelitian yang berupa jawaban atas
pertanyaan penelitian atau berupa intisari hasil pembahasan..
Kelemahan penelitian Pada bagian abstrak maupun pendahuluan tidak adanya kejelasan
mengenai tujuan dilakukan penelitian. Serta pada bagian metode
penelitian, kurang lengkapnya paparan mengenai rancangan
penelitian, sumber data, teknik pengumpulan data, analisis data
yang secara nyata dilakukan peneliti dan langkah-langkah yang
dilakukan peneliti untuk mendapatkan informasi dalam penelitian.
Kesimpulan Dari studi evaluasi ini diperoleh bahwa program pengembangan
bahasa asing di SMP IHBS yang tujuan utamanya meningkatkan
kemampuan berbicara siswa dalam bahasa arab dan inggris belum
tercapai. Namun program ini masih dapat dipertahankan dan
dilanjutkan dengan beberapa perbaikan. Perbaikan itu
diantaranya pada tahap planning, implementation, improvement, dan
certification. Pada tahap planning, perbaikan harus dilakukan pada
program-program kerja koordinator bahasa dan memperbaiki
kompetensi bahasa inggris tutor. Pada tahap implementation,
perbaikan harus dilakukan pada perekrutan tutor dan
pengelompokkan peserta program berdasarkan kemampuan awal.
Pada tahap improvement, perbaikan harus dilaksanakan pada
penggunaan media belajar dan evaluasi pembelajaran. Pada tahap
certification, perbaikan harus dilakukan pada kemampuan
mempraktikkan bahasa arab dan inggris siswa. Adapun rekomendasi
untuk memperbaiki program tersebut adalah membuat time schedule
pelaksanaan program kegiatan selama satu periode. Dengan adanya
time schedule, koordinator bahasa bisa memonitoring program
yang akan dilaksanakan setiap bulan atau beberapa bulan ke depan.
Setelah membuat penjadwalan waktu yang terencana maka
rekomendasi selanjutnya adalah memperketat perekrutan tutor.
Bagian SDM harus merekrut tutor yang memiliki kualifikasi bahasa
inggris yang telah ditetapkan atau memberikan pelatihan bahasa
inggris untuk meningkatkan kompetensi mereka. Pihak sekolah juga
sebaiknya memperhatikan aspek sarana pendukung.
Sekolah harus melengkapi sarana belajar bahasa dengan membuat
laboratorium bahasa. Dengan adanya laboratorium bahasa yang
dilengkapi dengan softwarepembelajaran bahasa dan berbasis
Information Computer Technology (ICT) akan dapat menjadikan
peserta didik lebih antusias.

Anda mungkin juga menyukai