Anda di halaman 1dari 5

REFLEKSI DIRI

KEGIATAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS


SEMESTER GENAP
TAHUN PELAJARAN 2021/2022

MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN PESERTA DIDIK


KELAS 8 PADA MATERI MEMAHAMI IKLAN SARANA
KOMUNIKASI DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM
BASED LEARNING

Oleh:
TRIS, S.Pd.

UPTD SMP Negeri 3 Pangkalanbaru


Tahun 2021

KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang hingga saat ini masih memberikan
nikmat iman dan kesehatan, sehingga penulis diberi kesempatan yang luar biasa
dalam menyusun Refleksi Kegiatan Pembelajaran Selama Satu Semester Tahun
2022. Alhamdulillah atas izin Allah SWT, penulis telah menyelesaikan laporan
penelitian tindakan kelas di sekolah yaitu UPTD SMP Negeri 3 Pangkalanbaru
Kabupaten Bangka Tengah dengan baik. Laporan yang telah saya lakukan selama
mengikuti kegiatan habituasi ini, memberikan banyak pengalaman yang berarti,
mulai dari bagaimana mengidentifikasi masalah yang biasa muncul di dalam
kelas dan sekolah, membuat rancangan penyelesaian/solusi, menyusun perangkat
pembelajaran yang baik, serta pelaksanaan kegiatan dan evaluasi yang telah
dilakukan.
Secara pribadi, penulis mengucapkan terima kasih kepada Kepala Sekolah
tempat penulis mengajar dan juga rekan guru yang sudah banyak memberikan
saran, masukan, maupun kritikan yang membangun guna perbaikan proses
pembelajaran.

Pangkalanbaru, Juni 2022


Hormat Saya

TRIS, S.Pd.
A. Latar Belakang
Di era 4.0 saat ini dan menuju era 5.0, peserta didik dituntut untuk memiliki
keterampilan yang berorientasi pada keterampilan berpikir tingkat tinggi/ higher
order thinking skill (HOTS) sehingga diperlukan kemampuan dalam
pemanfaatan teknologi dan peserta didik dituntun untuk terlibat aktif dalam
proses pembelajaran serta mampu menyelesaikan permasalahan yang dihadapi
secara individu maupun kelompok. Hal ini menjadi tantangan guru untuk lebih
mengembangkan lagi bahan ajar, model, dan media pembelajaran yang
digunakan sesuai dengan tuntutan zaman saat ini.
Dalam kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan selama satu semester ini,
banyak hal-hal yang harus diperbaiki salah satunya terkadang saya masih terpaku
pada bahan ajar yang terdapat di dalam buku siswa dan buku guru, hal ini
dikarenakan buku tersebut dianggap efektif digunakan di kelas. Ternyata dalam
praktiknya, saya mengalami kesulitan dalam proses pembelajaran karena bahan ajar
yang terdapat di dalam buku teks hanya berupa garis besar materi dan bentuk tugas
yang diberikan kurang sesuai dengan karakteristik peserta didik. Kemudian saat
proses pembelajaran saya jarang menggunakan model dan media pembelajaran yang
bervariasi sehingga berdampak pada suasana belajar di kelas yang kaku dan anak-
anak tampak tidak bersemangat.
Hasil evaluasi yang peserta didik capai, sudah sedikit mengalami
peningkatan. Namun hal ini belum menjadi patokan saya untuk menilai bahwa proses
pembelajaran yang telah saya lakukan masuk di kategori berhasil karena berdasarkan
hasil yang diperoleh bari sekitar 60% siswa yang mendapatkan nilai di atas KKM
sedangkan persentase keberhasilan proses pembelajaran yaitu seharusnya 75% peserta
didik telah mendapatkan nilai di atas KKM.

B. Tantangan
Adapun tantangan saat proses pembelajaran selama satu semester yang
saya hadapi dan ini akan menjadi bahan perbaikan bagi saya pada proses
pembelajaran pada semester berikutnya. Tantangan yang akan saya hadapi
adalah :
1. Bahan ajar yang ada di buku teks belum sesuai dengan karakteristik
peserta didik.
2. Rendahnya motivasi belajar peserta didik saat mengikuti pembelajaran.
3. Belum menggunakan media pembelajaran yang sesuai.
4. Penggunaan model pembelajaran yang masih belum tepat dan belum
bervariasi.

C. Langkah-Langkah Untuk Menghadapi Tantangan :


1. Memilih model pembelajaran yang menarik dan tepat.
2. Memilih media yang sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ingin
dicapai.
3. Membuat perencanaan desain pembelajaran kontekstual yang menarik.
4. Mempersiapkan perangkat pembelajaran yang disesuaikan dengan desain
pembelajaran yang sudah direncanakan.
5. Menekankan komitmen pembelajaran berpusat pada peserta didik
6. Kreatif dan inovatif didalam menggunakan sumber daya yang ada untuk
bisa mengakomodir kebutuhan belajar peserta didik.

D. Strategi :
1. Selalu melakukan refleksi diri disetiap akhir pembelajaran.
2. Memnfaatkan kondisi lingkungan peserta didik sebagai media pembelajran.
3. Merancang dan mendesain perangkat pembelajaran secara maksimal mulai
dari bahan ajar, LKPD, media, intrumen dan kisi-kisi, dan lembar evaluasi.
4. Memaksimalkan peran aktif peserta didik dalam proses pembelajaran di
kelas.

Demikian laporan refleksi diri ini saya buat guna perbaikan proses
pembelajaran.
Pangkalanbaru, Juni 2022
Mengetahui,
Kepala UPTD SMPN 3 Pangkalanbaru Guru Mata Pelajaran

Hamzir, S.Pd. TRIS, S. Pd.


NIP. 196707111994121001 NIP. 198912112020122023
Sebagai seorang guru, saya selalu berusaha untuk menjadi sosok yang
reflektif dan dinamis dalam menjalankan rutinitas pekerjaan. Kegiatan
refleksi ini sangat penting untuk mengatasi berbagai permasalahan dan
perubahan zaman. Sebagai contoh, ketika pandemi virus Covid-19
mengubah tatanan kehidupan dalam dunia pendidikan. Proses
pembelajaran yang semula berbasis klasikal seketika menjadi berbasis
digital.

Oleh karena itu, saya melakukan berbagai refleksi diri, mulai dari


perbaikan silabus dari tiga komponen menjadi tujuh komponen, rencana
pelaksanaan pembelajaran (RPP) dari yang semula tatap muka menjadi
RPP dalam jaringan (daring) dan dari RPP daring menjadi RPP blended
learning, hingga LKPD yang semula berbasis kertas menjadi LKPD
interaktif.

Refleksi diri berisi narasi tentang perbaikan kinerja yang telah dilakukan
mahasiswa untuk meningkatkan kualitas kompetensi. Peningkatan kualitas
kompetensi ini dilakukan melalui proses perbaikan kinerja professional
secara terus-menerus yang meliputi: pengembangan diri (termasuk
perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi pembelajaran), pelaksanaan
penelitian, dan pengembangan karya inovasi.

Anda mungkin juga menyukai