Anda di halaman 1dari 8

Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan

Metode Star (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak)


Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan
Siswa Dalam Pembelajaran

Penulis
Irwan Sukmadini, S.Pd

Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan


SD Negeri 112 Palembang
2022
Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode
Star (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak)
Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa Dalam
Pembelajaran

Lokasi SD Negeri 112 Palembang


Lingkup Pendidikan Sekolah Dasar
Tujuan yang ingin dicapai Meningkatkan aktivitas dan hasil belajar peserta didik
mata pelajaran Penjasorkes Kelas V SD Negeri 112
Palembang.
Penulis Irwan Sukmadini, S.Pd
Tanggal 19 September 2022

1. Situasi

Kondisi yang menjadi latar belakang masalah, mengapa praktik ini penting
untuk dibagikan, apa yang menjadi peran dan tanggung jawab anda dalam
praktik ini.

Latar belakang masalah dari pembelajaran ini adalah :


1. Peserta didik kurang termotivasi dalam proses pembelajaran PJOK
2. Rendahnya Tingkat pengetahuan peserta didik pada mata pelajaran PJOK.
3. Rendahnya hasil belajar peserta didik pada aspek pengetahuan dan keterampilan.
Kamdi (2007:77) berpendapat bahwa:
Model Problem Based Learning diartikan sebagai sebuah model pembelajaran yang
didalamnya melibatkan siswa untuk berusaha memecahkan masalah dengan melalui
beberapa tahap metode ilmiah sehingga siswa diharapkan mampu mempelajari
pengetahuan yang berkaitan dengan masalah tersebut dan sekaligus siswa
diharapkan akan memilki keterampilan dalam memecahkan masalah. Kelebihan
dengan menggunakannya model pembelajaran Problem Based Learning yaitu:
1. Melatih siswa memiliki kemampuan berfikir kritis, kemampuan memecahkan
masalah, dan membangun pengetahuannya sendiri.
2. Terjadinya peningkatan dalam aktivitas ilmiah siswa.
3. Mendorong siswa melakukan evaluasi atau menilai kemajuan belajarnya sendiri.
4. Siswa terbiasa belajar melalui berbagai sumber-sumber pengetahuan yang
relevan.
5. Siswa lebih mudah memahami suatu konsep jika saling mendiskusikan masalah
yang dihadapi dengan temannya.
Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan merupakan bagian
integral dari pendidikan secara keseluruhan,bertujuan untuk mengembangkan aspek
kebugaran jasmani, keterampilan gerak, keterampilan berfikir kritis, keterampilan
sosial, penalaran, stabilitas emosional, tindakan moral, aspek pola hidup sehat dan
pengenalan lingkungan bersih melalui aktivitas jasmani, olahraga dan kesehatan
terpilih yang direncanakan secara sistematis dalam rangka mencapai tujuan
pendidikan nasional (Muhajir dan Budi Santoso 2022).
Implementasi Model pembelajaran problem based learning (PBL) sudah terbukti
mampu meningkatkan aktivitas dan hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran
Penjasorkes,dimana peserta didik dilatih dalam berfikir kritis dengan menganalisis
masalah pada proses tahapan-tahapan gerak, mendiskusikan permasalahan
tahapan-tahapan gerak yang belum di pahami di dalam kelompok belajar,
memecahkan permasalahan serta antusias peserta didik dalam mencoba dan
menyajikan karya membuat situasi belajar sangat interaktif dan menyenangkan. Hal
ini berdasarkan implementasi praktik pembelajaran tersebut, dirasa penting untuk
berbagi kepada guru lain, dimana yang lainnya juga menemukan permasalahan yang
sama dalam proses pembelajarannya, sehingga praktik ini diharapkan bisa
memotivasi diri saya sendiri dan sebagai inspirasi bagi rekan guru lain. Peran guru
menerapkan proses pembelajaran yang berpusat pada peserta didik dan guru sebagai
fasilitator. Memberikan arahan dan bimbingan disaat peserta didik kesulitan dalam
proses pembelajaran, proses menyajikan hasil karya peserta didik bisa sesuai dengan
tahapan-tahapan gerak yang tertuang dalam rancangan pelaksanaan pembelajaran,
Media ajar, LKPD dan Evaluasi.

2. Tantangan

Apa saja yang menjadi tantangan untuk mencapai tujuan tersebut? Siapa saja
yang terlibat.
Tantangan yang dihadapi yaitu : Kurangnya penerapan model pembelajaran yang
inovatif sehingga peserta didik belum termotivasi dalam kegiatan belajar, kurangnya
pemanfaatan teknologi inovatif yang mampu membuat peserta didik antusias dalam
memahami dan mengikuti Materi Pelajaran PJOK, serta belum terbiasanya peserta
didik dalam menerapkan pola berfikir tingkat tinggi (HOTS).Penerapan model
pembelajaran yang inovatif dan pemanfaatan teknologi inovatif akan mampu
memberikan perubahan yang positif terhadap aktivitas dan hasil belajar peserta
didik, dimana peserta didik akan lebih aktif dan interaktif dalam proses pembelajaran
serta peserta didik lebih antusias dalam mengikuti proses pembelajaran (Strength).
Dalam penerapan model pembelajaran inovatif dan pemanfaatan teknologi inovatif,
terdapat kelemahan yang ditemukan, seperti Niat peserta didik dalam belajar rendah,
kurangnya kemauan peserta didik untuk mencoba, ketersediaan sarana kurang
memadai dalam proses pembelajaran (Weaknesses), namun kelemahan itu bisa di
antisipasi dengan mencarikan solusibersama pihak sekolah, Sehingga besar peluang
keberhasilan dalam menerapkan model pembelajaran inovatif dan pemanfaatan
teknologi dalam upaya meningkatkan aktivitas dan hasil belajar peserta didik mata
pelajaran Penjasorkes (Opportunities).Pentingya tantangan ini segera dicarikan Solusi
pemecahannya, karena kita tahu permasalahan ini bisa mempengaruhi antusias,
minat dan hasil belajar peserta didik dan tingkat kemampuan berfikir kritis peserta
didik tidak akan berkembang (Threat). Pihak-pihak yang dilibatkan untuk mencapai
tujuan yaitu :

a. Guru

Guna mencapai tujuan yang diharapkan, guru harus mampu mencari solusi yang
tepat untuk mengatasi permasalahan pembelajarannya yaitu usaha untuk
meningkatkan aktivitas dan hasil belajar peserta didik. Upaya untuk mengatasi
masalah pembelajaran, guru mengimplementasikan Model pembelajaran Problem
Based Learning
b. Kepala Sekolah

Keterlibatan Kepala sekolah yaitu memberikan kesempatan kepada guru dalam


memperbaiki proses pembelajaran pada kelas yang bermasalah.Kepala Sekolah juga
memberikan supervisi kinerja guru dalam meningkatkan kualitas pendidikan.

c. Rekan Sejawat

Keterlibatan rekan sejawat yaitu mengevaluasi dan merefleksi perencanaan dan


pelaksanaan pembelajaran. Evaluasi dan refleksi yang dilakukan bersama rekan
sejawat dapat memberikan masukan terkait kelemahan dan kekurangan selama
proses pembelajaran berlangsung.

d. Peserta didik

Kolaborasi dilakukan oleh sesama peserta didik dan juga guru untuk memperbaiki
kualitas proses dan hasil belajar.

e. Orang tua
Peran Orang tua adalah terlibat dalam memberikan dukungan moral, mental dan
spiritual kepada anaknya dan mendukung program sekolah untuk kemajuan
pendidikan.

3. Aksi

Langkah-langkah apa yang dilakukan untuk menghadapi tantangan tersebut/


strategi apa yang digunakan/ bagaimana prosesnya, siapa saja yang terlibat /
Apa saja sumber daya atau materi yang diperlukan untuk melaksanakan strategi
ini.
1. Langkah-langkah yang dilakukan untuk menghadapi tantangan tersebut adalah
a. Konsultasi dengan Kepala sekolah
b. Koordinasi dengan teman sejawat dan Wali kelas V
c. Melakukan wawancara dan kajian literatur terkait masalah yang diidentifikasi
d. Merumuskan Solusi dan menentukan solusi yang tepat yaitu dengan
penerapan model Problem Based Learning (PBL) dan pemanfaatan Teknologi
Inovatif ( ICT dan TPACK)
e. Membuat Perangkat Pembelajaran PBL ( RPP, Media, Bahan Ajar, LKPD, dan
Instrument Penilaian)
f. Melaksanakan proses pembelajaran dengan menerapkan Model pembelajaran
problem based learning sesuai dengan perangkat pembelajaran yang dibuat.
g. Melaksanakan evaluasi dan refleksi terkait dengan proses pembelajaran yang
menggunakan perangkat Problem based learning
2. Strategi
a. Memahami Karakteristik Peserta didik
b. Memahami Perangkat Pembelajaran yang sudah dibuat
c. Menyampaikan tujuan Pembelajaran
d. Menggunakan bahasa yang baik dan santun
e. Menerapkan Pembelajaran Sesuai dengan Sintak Problem based Learning
3. Proses yang dilakukan
a. Berkonsultasi dengan Kepala Sekolah mengenai jadwal praktik mengajar
b. Berkoordinasi dengan wali kelas V mengenai jadwal praktik mengajar
c. Berkoordinasi dengan rekan sejawat terkait …..
d. Menyiapkan Sarana dan prasarana pendukung pembelajaran seperti Ruang
Kelas, Lapangan, LCD, Laptop, Crome book, Proyektor, bahan ajar, LKPD dll.
e. Memeriksa kesiapan peserta didik sebelum proses pembelajaran di laksanakan
f. Melaksanakan pembelajaran Sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran
dan Sintak Problem based Learning
g. Mengevaluasi dan refleksi hasil belajar peserta didik pada Aspek pengetahuan
dan keterampilannya.
4. Siapa Saja yang terlibat
a. Guru, sebagai pengajar
b. Kepala Sekolah sebagai Penanggung jawab dan Supervisor
c. Teman sejawat Sebagai Kameramen dan Reviewer
d. Wali kelas, yang memberikan Waktu dan tempat serta jadwal pelaksanaan
Kegiatan.
e. Peserta didik, sebagai Objek Penerapan Proses Pembelajaran
5. Sumber daya /materi yang diperlukan
a. Sumber belajar : Buku Sumber, Bahan ajar, LKPD, Instrumen
Penilaian,Penggunaan Pemanfaatan Teknologi ( TPACK dan ICT) Seperti
Pemanfaatan Youtube, Penilaian Pengetahuan Berbantuan Quiziz, dan Media
Powerpoint sangat efektif untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar
peserta didik.Pemanfaatan Penilaian dengan Quiziz mampu meminimalisir
biaya pengadaan soal test untuk peserta didik dan juga lebih menarik antusias
peserta didik dalam mengerjakan soal.
b. Sarana dan Prasarana : sarana pendukung mencapai tujuan yaitu, Bola, cone,
peluit, laptop, proyektor, matras, stopwatch. Kemudian prasarana
pendukungnya yaitu, Lapangan/Ruang kelas.

4. Refleksi Hasil dan dampak

Bagaimana dampak dari aksi dari Langkah-langkah yang dilakukan? Apakah


hasilnya efektif? Atau tidak efektif? Mengapa? Bagaimana respon orang lain
terkait dengan strategi yang dilakukan, Apa yang menjadi faktor keberhasilan
atau ketidakberhasilan dari strategi yang dilakukan? Apa pembelajaran dari
keseluruhan proses tersebut.
Dampak aksi dari langkah-langkah yang dilakukan yaitu adanya perubahan positif
dari peserta didik, yaitu meningkatnya minat belajar peserta didik dan mampu
membuat peserta didik menyukai pembelajaran, hal tersebut di buktikan dengan
hasil belajar siswa yang meningkat serta keaktifan siswa dalam berinteraksi dalam
kelompoknya, peserta didik aktif dalam bertanya kesulitan-kesulitan yang di hadapi
serta pola pikir tingkat tinggi (HOTS) sudah mulai terbiasa dimana sebelum
implementasi ini dilaksanakan, peserta didik tidak mampu mengembangkan pola
berfikir kritis saat proses pembelajaran. Berdasarkan hasil belajar yang sudah
dilaksanakan, Rata-rata Nilai Terendah Peserta didik berada pada rentangan Nilai 80,
kemudian nilai tertinggi 90, Nilai KKM Kelas V yaitu 75. Kemudian Setelah
dilakukan wawancara dengan Kepala sekolah, rekan sejawat dan survey peserta
didik, nilai yang di peroleh sangat memuaskan.Jadi, berdasarkan Nilai tersebut,
dapat disimpulkan bahwa, penerapan pembelajaran yang sudah dilaksanakan Efektif
untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar Peserta didik. Proses Implementasi
pembelajaran yang dilaksanakan, mendapatkan Respon yang sangat Bagus dari pihat
terkait sebagai berikut :

1. Kepala Sekolah
Instrument penilaian yang diisi oleh Kepala Sekolah, yaitu penilaian kompetensi
guru menunjukan praktik pengembangan diri yang didasari kesadaran dan kemauan
(Self Regulated Learning), penilaian ini dengan memberikan Rentagan Nilai 1 sampai
4, dengan ketentuan sebagai berikut :
Nilai 1 : Belum terlihat
Nilai 2 : Mulai Terlihat
Nilai 3 : Sering terlihat
Nilai 4 : konsisten terlihat
Berdasarkan Instrumen Penilaian yang dinilai oleh Kepala Sekolah, rata-rata nilai
yang diberikan sudah sangat memuaskan. Dari 5 aspek penilaian, 3 aspek
Memperoleh nilai 4, kemudian 2 aspek memperoleh Nilai 3, tdiak ada penilaian
dibawah 3. Adapun bukti survey tersaji pada gambar :

2. Teman Sejawat
Instrument penilaian yang diisi oleh teman sejawat, yaitu penilaian kompetensi
guru menunjukan praktik pengembangan diri yang didasari kesadaran dan kemauan
(Self Regulated Learning), penilaian ini dengan memberikan Rentagan Nilai 1 sampai
4, dengan ketentuan sebagai berikut :
Nilai 1 : Belum terlihat
Nilai 2 : Mulai Terlihat
Nilai 3 : Sering terlihat
Nilai 4 : konsisten terlihat
Berdasarkan Instrumen Penilaian yang dinilai oleh teman sejawat, rata-rata nilai
yang diberikan sudah sangat memuaskan. Dari 5 aspek penilaian, 3 aspek
Memperoleh nilai 4, kemudian 2 aspek memperoleh Nilai 3. Adapun bukti
wawancara/survey tersaji pada gambar :

3. Peserta didik

Berdasarkan jurnal refleksi, wawancara dan survey belajar peserta didik, hampir
semua peserta didik menilai kinerja guru sudah bagus, kemudian peserta didik
sangat menyukai pembelajaran, peserta didik menyukai proses pembelajarannya.
Yang menjadi faktor keberhasilan dari strategi yang dilakukan yaitu , guru mampu
mengenali karakteristik peserta didik dengan baik, guru mampu mewujudkan
pembelajaran sesuai dengan keinginan peserta didik, guru mampu memanfaatkan
teknologi inovatif guna meningkatkan aktivitas belajar dan hasil belajar peserta didik
yang sebelumnya pembelajarannya masih bersifat sederhana dan monoton. Dari
faktor keberhasilan yang sudah dilakukan guru tersebut, menghasilkan Peningkatan
aktivitas dan hasil belajar peserta didik Mata Pelajaran PJOK Kelas V SD Negeri 112
Palembang. Peningkatan Aktivitas Belajar di buktikan pada saat proses pembelajaran
berlangsung, peserta didik antusias dan aktif dalam belajar, berdiskusi dalam
kelompoknya, kemudian pertanyaan yang di ajukan kepada guru sudah berbasis
HOTS.peningkatan hasil belajar peserta didik di buktikan dengan Peningkatan nilai
pengetahuan dan tes unjuk kerja aspek keterampilan peserta didik yang meningkat.
Sebelum Implementasi Model pembelajaran Problem Based learning di laksanakan,
Nilai Pengetahuan Peserta didik berada pada Rata-rata Nilai terendah 70 dan Nilai
Tertinggi 78. Kemudian test unjuk kerja aspek keterampilannya, rata-rata Nilai
terendahnya 75 dan tertinggi 80. Setelah di Implementasikannya Model pembelajaran
Problem based Learning, Nilai Rata-rata Aspek pengetahuan peserta didik, nilai
terendahnya 80 dan Nilai tertingginya 90. Kesimpulannya adalah Implementasi Model
pembelajaran Problem Based Learning Berbasis ICT dan TPACK mampu
meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Mata Pelajaran Penjasorkes Kelas V SD
Negeri 112 Palembang
Berikut bukti pengisian Jurnal refleksi, wawacara dan survey peserta didik :
a. Jurnal refleksi

b. Wawancara

c. Survey

Anda mungkin juga menyukai