Anda di halaman 1dari 12

BIMBINGAN KARIR UNTUK PESERTA DIDIK

DI SEKOLAH DASAR

Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Bimbingan dan Konseling


Dosen Pengampu : Ronald Fransyaigu S.Pd., M.Pd

Disusun Oleh:
Zalilah Idha (200410114)
Novi Maulida (200410008)
Nabila Tunnisa (200410107)
Putri Anggraini (200410108)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SAMUDERA
2022

1
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum.wr.wb
Puji syukur kami panjat kan kehadiran Allah SWT. Yang telah memberikan
rahmat serta karunia-Nya kepada kami. Shalawat serta salam tetap kami junjungkan
kepada Nabi Agung Muhammad SAW yang telah membawa kita dari zaman jahiliah
sampai ke zaman yang penuh ilmu ini.
Makalah yang berisikan tentang Bimbingan Karier Untuk Peserta Didik Di
Sekolah Dasar ini kami susun guna memenuhi tugas mata kuliah Bimbingan
Konseling.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena
itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan
demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir baik yang
secara langsung maupun tidak langsung. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai
segala ikhtiar kita.
Aamiin.

Langsa, 27 Juni 2022

penyusun

2
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL ............................................................................................ 1
KATA PENGANTAR ............................................................................................. 2
DAFTAR ISI ............................................................................................................ 3
BAB I PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Bimbingan Karir .............................................................................. 4
2.2. Pemahaman Karir Siswa Sekolah Dasar............................................................. 6
2.3 Tujuan Bimbingan Karir Untuk Peserta Didik Di Sekolah Dasar....................... 6
2.4 Teknik Layanan Bimbingan Karir Pada Ekolah Dasar ....................................... 8
BAB II PENUTUP
3.1 Kesimpulan.......................................................................................................... 10
3.2 Saran..................................................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................... 11
LAMPIRAN ............................................................................................................. 12

3
BAB I
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Bimbingan Karir
Bimbingan Karir sebagai salah satu bidang pelayanan bimbingan dan
konseling di sekolah menduduki posisi strategis dalam kerangka persiapan karir
siswa (Depdiknas, 2006). Bimbingan karir merupakan salah satu jenis bimbingan
yang diberikan pada individu melalui berbagai cara agar mampu merencanakan
karir dengan mantap, sesuai bakat, minat, kemampuan, pengetahuan dan
kepribadian, serta factor yang mendukung perkembangan dirinya. Hal ini senada
dengan pendapat Alam (2019) bimbingan karir di era RI 4 secara umum yaitu
membantu siswa dalam memahami dirinya dan lingkungannya dan mengambil
keputusan, perencanaan dan pengarahan kegoatan-kegiatan yang menuju karir dan
cara hidup yang akan memberikan kepuasa karena sesuai, serasi dan seimbang
dengan dirinya dan lingkungannya.
Pengertian karir tersebut menunjukkan bahwa setiap waktu dan setiap posisi
seseorang, baik itu sekolah dari sekolah dasar, menengah, perguruan tinggi,
bahkan sampai bekerja dalam beberapa bidang dan posisi jabatan merupakan
pengertian dari karir itu sendiri. Artinya, dalam setiap saat dan setiap jenjang
pendidikan dan kehidupan merupakan bagian dari karir itu sendiri. Dengan
demikian, peserta didik di sekolah dasar pada dasarnya sedang menempuh dan
melewati sebuah fase karir untuk meraih masa depan yang lebih baik dan
menjanjikan.
Bimbingan karir menurut para ahli :
1. Menurut NVGA (1951), bimbingan karier adalah proses membantu seseorang
mengembangkan dan menerima gambaran diri yang terintegrasi, memenuhi
syarat (Adekuat) didalam peranan dunia kerja, memperbaiki (Entas) dan
mengubah (Koncersi) konsepnya dalam realitas, dengan kepuasan bagi dirinya
serta keuntungan bagi masyarakat.
2. Menurut Miller, bimbingan adalah suatu proses pemberian bantuan kepada
individu seseorang dalam mencapai pemahaman dan pengarahan diri
(Guidance is the process of helping individualis achieve the selfunderstanding
and self and direction), sedangkan karie adalah suatu rangkaian pekerjaan-
pekerjaan, jabatan-jabatan dan kedudukan yang mengarah pada dunia kerja.
Jadi, bimbingan karier adalah suatu proses tatanan atau pengarahan kepada

4
individu seseorang untuk mencapai pemahaman didalam pekerjaan, jabatan,
dan kedudukan seseorang.
3. Menurut Sukardi, bimbingan karir adalah bantuan layanan yang diberikan
kepada individu seseorang untuk memilih, menyiapkan, menyesuaikan dan
menetapkan dirinya dalam pekerjaan yang sesuai serta meperoleh
kebahagiaan dan padanya.
Bimbingan karir didefinisikan sebagai aktivitas-aktivitas dan programprogram
yang membantu individu-individu mengasimilasikan dan mengintegrasikan
pengetahuan, pengalaman, dan apresiasi-apresiasi yang berkaitan dengan:
1) pengendalian diri;
2) pemahaman/ pengenalan terhadap Kerja masyarakat dan faktor-faktor
yang memengaruhi perubahannya;
3) Pemahaman akan perlunya dan banyaknya faktor yang harus
dipertimbangkan dalam perencanaan karir;
4) pemahaman terhadap informasi dan keterampilan yang diperlukan untuk
mencapai pemenuhan diri dalam pekerjaan dan waktu Luang; dan
5) mempelajari dan menerapkan proses pengambilan keputusan Karir.
Pembahasan tentang karir tidak bisa lepas dari problematika karir.
Problematika karir yang sering dihadapi adalah ketidaktahuan peserta didik atau
bahkan setiap orang tentang apa yang akan dan harus dilakukan.Minimnya
pengetahuan dan gambaran tentang apa yang akan dilakukan merupakan sumber
permasalahan karir setiap peserta didik. Dalam arti yang luas, pengetahuan karir
paling tidak tentang cita-cita dan harapan pekerjaan pada hakikatnya perlu
dipahami sebagai tujuan akhir yang harus direncanakan dan ditempuh setahap
demi setahap dan tangga demi tangga kesuksesan, baik dalam setiap pekerjaan,
setiap sekolah, bahkan setiap minggu dan hari. Namun demikian, banyak orang
memahami karir hanya sebatas pekerjaan yang dicita-citakan, tanpa
memerhatikan jenjang pendidikan dan aktivitas keseharian untuk menuju cita-
cita tersebut.
Hal ini berdampak pada pemahaman peserta didik yang juga memahami karir
sebagai sebuah cita-cita pekerjaan di masa depan, tanpa memahami bahwa
ketercapaian karir seseorang tidak dapat dipisahkan dengan sikap dan perilaku
yang dimunculkan saat ini, baik dalam keseharian, pemilihan ekstrakurikuler
sekolah, pemilihan sekolah bahkan sikap dalam belajar .
Peran guru sebagai pembimbing berimplikasi pada tugas guru dalam kegiatan
bimbingan dan konseling, baik pada aspek pribadi, sosial, akademik maupun
karir peserta didik. Selain itu, dilihat dari perannya, guru sebagai agen perubahan
di kelas sewajarnya untuk selalu memperhatikan tinkah laku, kemauan peserta
didik, dan sikap kaitannya dengan bimbingan sesuai kebutuhan siswa.

5
Delapan komponen dasar bimbingan karir :
1) Pemahaman diri
2) Kesadaran tentang jabatan-jabatan dan gaya hidup yang berkaitan dengan
keterlibatan dalam suatu jabatan
3) Kesabaran tentang sikap dan nilai sehubungan dengan partisipasi dalam dunia
kerja
4) Kesadaran akan dunia ekonomi dan dunia kerja
5) Kesadaran tentang kemahiran intelektual dan keterampilan motorik yang
diperlukan untuk dapat memangku waktu jabatan
6) Cara berpikir dan bertindak yang tepat untuk dapat mengambil suatu
keputusan dalam perencanaan masa depan
7) Cara bertindak yang tepat bila akan mencari lowongan kerja dan memasukkan
lamaran
8) Kesadaran tentang kaitan antara program-program studi dan kursus Latihan
dengan kwalifikasi yang harus dimiliki untuk dapat memenuhi tuntutan
jabatan.
Jika memperhatikan dengan seksama kedelapan komponen dasar bimbingan
karir, kita bisa memahami betapa pentingnya bimbingan karir itu dilaksanakan
di sekolah. Konselor perlu bijaksana dalam menterjemahkan ke delapan
komponen tersebut ke dalam program berhubungan karir sesuai dengan
kebutuhan jenjangan sekolah.
2.2 Pemahaman Karir Siswa Sekolah Dasar
Pemahaman karir dimaknai sebagai usaha individu untuk memahami diri baik
sikap, kemampuan, dan minatnya. Pentingnya pemahaman terhadap informasi
karir dan dunia kerja menjadi tugas tersendiri bagi individu. Di Sekolah Dasar
(SD) pemahaman karir merupakan permasalahan yang sering dialami siswa. Hal
ini muncul saat siswa merasa tidak yakin akan memilih jenjang karir apa di masa
depan dan bagaimana menyusun strategi agar kemampuan dan cita-citanya dapat
terwujud. Siswa juga belum dapat menentukan kemampuan, bakat dan minat yang
dimilikinya sehingga menyebabkan kebingungan dan tentu membutuhkan
bimbingan. peneliti memandang perlu untuk menerapkan layanan informasi
menggunakan papan bimbingan sebagai upaya membantu siswa meningkatkan
pemahaman karirnya.
2.3 Tujuan Bimbingan Karira Untuk Peserta Didik Di Sekolah Dasar

6
Menurut Uman Suherman17, tujuan pemberian layanan bimbingan dan
konseling karir bagi peserta didik di sekolah dasaradalah sebagai berikut:
1. Mengenali macam-macam dan ciri-ciri berbagai jenis pekerjaan
2. Menentukan cita-cita dan merencanakan masa depan
3. Mengeksplorasi arah pekerjaan
4. Menyesuaikan keterampilan, kemampuan dan minat dengan jenis pekerjaan
Sementara itu, Sulistyarini dan Jauhar18 mengemukakan bahwa, pemberian materi
bimbingan karir untuk peserta didik di sekolah dasar dimaksudkan untuk :
1. Mengembangkan sikap positif terhadap segala jenis pekerjaan
2. Membawa para siswa untuk menyadari betapa luasnya dunia kerja yang ada
3. Menjawab berbagai pertanyaan para siswa tentang pekerjaan
4. Menekankan jasa dari masing-masing jenis pekerjaan
Informasi pekerjaan untuk siswa kelas tinggi sekolah dasar perlu diperluas dan
diperkuat. Hal ini bertujuan agar mereka memahami bahwa:
1. Pekerjaan ada dimana-mana, di tingkat desa, kecamatan, kabupaten, propinsi,
negara, dan bahkan dunia. Pada tingkat perkembangan itu, siswa mulai
membandingkan pekerjaan-pekerjaan yang ada di desa dan di kota, di
daerahnya sendiri dan di daerah lain.
2. Terdapat saling ketergantungan antara pekerjaan yang satu dengan yang
lainnya
3. Baik kemampuan khusus maupun ciri-ciri kepribadian tertentu diperlukan
untuk mencapai keberhasilan (kesuksesan) bagi sebagian besar jenis
pekerjaan.
4. Untuk memilih suatu pekerjaan diperlukan informasi yang tepat (yaitu tentang
hakikat pekerjaan itu sendiri, latihan yang diperlukan, kondisi kerja, dan
sebagainya).
5. Ada berbagai masalah yang mungkin dihadapi oleh orang-orang yang
menginginkan pekerjaan tertentu (seperti peralatan yang diperlukan untuk
pekerjaan itu mahal, biaya untuk program pendidikan dan latihan mahal,
waktunya lama, kondisi kerja dalam pekerjaan itu kurang menyenangkan, dan
sebagainya).
6. Untuk memilih pekerjaan atau karir di masa depan perlu kehati-hatian dan
pertimbangan yang matang.

7
Sedangkan Daryanto dan Farid19 mengemukakan bahwa tujuan bimbingan karir
bagi peserta didik di sekolah dasar adalah sebagai berikut:
1. Agar peserta didik meperoleh informasi tentang karir atau jabatan atau profesi
tertentu.
2. Agar peserta didik memperoleh pemahaman tentang karir atau pekerjaan atau
profesi tertentu secara benar.
3. Agar peserta didik mampu merencanakan dan memilih karir tertentu kelak
setelah selesai dari pendidikan.
4. Agar peserta didik mampu menyesuaikan diri dengan karir yang akan
dipilihnya kelak.
5. Agar peserta didik mampu mengembangkan karir setelah selesai dari
pendidikannya.
Dengan demikian, bimbingan karir bagi peserta didik di sekolah dasar tidak
secara langsung membantu peserta didik untuk berkarir tetapi lebih banyak
bersifat informasi.
2.4 Teknik Layanan Bimbingan Karir Pada Siswa Sekolah Dasar
Layanan bimbingan karir di SD diberikan oleh konselor, dan jika sekolah
tidak memiliki konselor maka dilakukan oleh guru kelas (POP BK di SD). Era
Revolusi Industri 4.0 di abad 21 secara langsung ataupun tidak langsung akan
berpengaruh terhadap peran konselor sekolah. Bimbingan dan konseling sekolah
mengalami kemajuan dan pergeseran dari pola-pola tradisional yang berfokus pada
pemberian layanan menjadi pola-pola yang berfokus pada satu sistem yang
proaktif dan programatik Memasuki RI 4.0 konselor sekolah perlu untuk
menghadapi tantangan ini dengan komitmen dan kreativitas. Komitmen dan
kreativitas diperlukan untuk mengubah tantangan menjadi peluang dengan terus
berlatih mengembangkan diri dan mempelajari keterampilan baru yang sesuai
dengan kebutuhan siswa masa kini. Keterampilan yang saat ini paling diperlukan
adalah keterampilan konselor sebagai mediator budaya dan keterampilan dalam
hal penguasaan teknologi.
Melalui penguasaan tersebut konselor dengan optimal memberikan layanan
bimbingan karir pada siswa. Teknik yang dapat digunakan dalam bimbingan karir
di SD (Her, 1979) yaitu curriculum infusion, group activities, community
involment. Secara garis besar dijelaskan sebagai berikut:
a) curriculum infusion yaitu memasukan layanan bimbingan karir ke dalam
kurikulum pembelajaran di SD. Karena di Indonesia pembelajaran di SD
menggunakan kurikulum 2013 dengan tema tema, maka konselor/guru
hendaknya mereveiw, merencanakan dan evaluasi kurikulum berbasis karir

8
secara rijit memperkirakan sekiranya pada pembelajaran ke berapa di
setiap temanya dapat dimasukkan materi tentang pengenalan diri maupun
materi tentang berbagai karir yang ada disekitar.
b) group activities melalui kegiatan Bersama konselor dapat menggunakan
layanan bimbingan kelompok atau pun pembelajaran yang bersifat
kooperatif. Group activities ini dapat dilakukan dengan diskusi materi
bimbingan karir, problem solving, project, problem based learning, dan
lain-lain. Group activities dapat dilakukan didalam kelas maupun diluar
kelas.
c) community involment yaitu melibatkan masyarakat. Sesuai dengan tema
pembelajaran konselor/ guru dapat merencanakan dan melaksanakan
layanan bimbingan karir dengan melibatkan stage holder misal di kelas 1
ada tema Diriku, konselor/ guru kelas dapat melibatkan profesi dokter
dengan bersentuhan langsung dengan ahli maka anak akan mensensing
kemudian memahami anatomi dirinya, cara menjaga sekaligus mengetahui
tugas seorang dokter.
Layanan informasi karier kepada anak sangat penting agar mereka dapat
mengetahui apa cita-cita mereka nantinya,dan mempermudah anak untuk
mengetahui keputusan apa yang harus mereka ambil jika mereka dalam keadaan
sulit. Mengembangakan potensi pemahaman diri untuk perkembangan kesadaran
akan identifikasi diri,serta mengetahui apa saja kekuranan yang mereka miliki.

9
BAB II
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Menurut Miller, bimbingan adalah suatu proses pemberian bantuan kepada individu
seseorang dalam mencapai pemahaman dan pengarahan diri (Guidance is the process
of helping individualis achieve the selfunderstanding and self and direction),
sedangkan karie adalah suatu rangkaian pekerjaan-pekerjaan, jabatan-jabatan dan
kedudukan yang mengarah pada dunia kerja. Kesadaran tentang kaitan antara
program-program studi dan kursus Latihan dengan kwalifikasi yang harus dimiliki
untuk dapat memenuhi tuntutan jabatan. Konselor perlu bijaksana dalam
menterjemahkan ke delapan komponen tersebut ke dalam program berhubungan karir
sesuai dengan kebutuhan jenjangan sekolah. Informasi pekerjaan untuk siswa kelas
tinggi sekolah dasarperlu diperluas dan diperkuat. Pekerjaan ada dimana-mana, di
tingkat desa, kecamatan, kabupaten, propinsi, negara, dan bahkan dunia. Pada tingkat
perkembangan itu, siswa mulai membandingkan pekerjaan-pekerjaan yang ada di
desa dan di kota, di daerahnya sendiri dan di daerah lain. Layanan informasi karier
kepada anak sangat penting agar mereka dapat mengetahui apa cita-cita mereka
nantinya,dan mempermudah anak untuk mengetahui keputusan apa yang harus
mereka ambil jika mereka dalam keadaan sulit. Mengembangakan potensi
pemahaman diri untuk perkembangan kesadaran akan identifikasi diri,serta
mengetahui apa saja kekuranan yang mereka miliki.

3.2 SARAN
Guru bimbingan dan konseling harus memounyai bahan atau perencanaan untuk
pembuatan program bimbingan karir dan mengaplikasikan kepada siswa agar siswa
mendapatkan informasi tentang bimbingan karir yang didalamnya ada informasi
tentang eksplorasi karir.
Guru sebagai agen perubahan di kelas sewajarnya untuk selalu memperhatikan
tingkah laku, kemauan peserta didik, dan sikap kaitannya dengan bimbingan sesuai
kebutuhan siswa.

10
DAFTAR PUSTAKA
Nursalim, Mochamad. Pengembangan Profesi Bimbingan dan Konseling. (Jakarta:
Penerbit Erlangga. 2015). Hlm: 45.
Syarif, Kemali (2012) Bimbingan Karir Di Sekolah Dasar. Jurnal Kajian Ilmu
Pendidikan Paedagogi, 04 (08). pp. 199-210. ISSN 2085-9880
Umi Rohmah (2018), Bimbingan Karir Untuk Peserta Didik Di Sekolah Dasar,
Cendekia Jurnal kependidikan dan Kemasyarakatan Vol. 16 No 2, Juli-Desember.
IAIN Ponorogo
Miranti Widi Adriani, (2019), Pengaruh Layanan Informasi Menggunakan Papan
Bimbingan Terhadap Pemahaman Karir Siswa Sekolah Dasar, Jurnal Nusantara Of
Research, Vol.6, No.2, 68-77
Aprilia Tina Lidyasari (2019), Inovasi Bimbingan Karir Dalam Mengembangkan
Career Awareness Siswa Sekolah Dasar Di Era Revolusi Industry 0.4, Proceeding
Konvensi Nasional XXI Asosiasi Bimbingan dan Konseling Indonesia, Bandung: 27-
29 April 2019, Universitas Negeri Yogyakarta
Nicole Pulliam, Samantha Bartek (2018), Jurnal Elektronik Internasional Pendidikan
Dasar 10 (3), 355-360
Azmatul Khairiah Sari, A Muri Yusuf, Mega Iswari, Afdal (2021), Jurnal Ilmiah
Bimbingan Konseling Undiksha 12 (1)
Richma Hidayati (2015), Layanan Informasi Karir Membantu Peserta Didik Dalan
Meningkatkan Pemahaman Karir, Jurnal Konseling GUSJIGANG 1 (1)
Azmatul Khairiah Sari, A Muri Yusuf, Mega Iswari, Afdal Afdal (2021), Analisis
Teori Karir Krumboltz: Literature Review, Jurnal Ilmiah Bimbingan Konseling
Undiksha 12 (1)
Ilham Wahyudi, A Muri Yusuf, Afdal Afdal (2021) Analisis Terhadap Holland
Theory Dan Implikasinya Dalam Bimbingan Karir Pada Siswa, Edukatif: Jurnal Ilmu
Pendidikan 3 (5), 1880-1890,
Devi Nurul Fikriyani, Herdi Herdi (2021) Perencanaan Progran Karir Dalan
Meningkatkan Ekdplorasi Karir Siswa, JURNAL EDUKASI: Jurnal Bimbingan
Konseling 7 (1), 1-14

11
LAMPIRAN

 http://digilib.unimed.ac.id/913/
 https://ojs.unpkediri.ac.id/index.php/efektor/article/view/13604/1361
 https://jurnal.iainponorogo.ac.id/index.php/cendekia/article/view/473
 http://proceedings.upi.edu/index.php/konvensiabkinxxi/article/download/
449/403
 https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jubk/article/view/1230
 https://www.researchgate.net/publication/
334418296_Bimbingan_Karir_untuk_Peserta_Didik_di_Sekolah_Dasar
 https://scholar.google.co.id/scholar?
hl=id&as_sdt=0%2C5&q=artikel+BK+karir&btnG=#d=gs_qabs&t=1656608
905314&u=%23p%3DaUcXCUUh3xsJ
 https://scholar.google.co.id/scholar?
hl=id&as_sdt=0%2C5&q=artikel+BK+karir&btnG=#d=gs_qabs&t=1656609
154189&u=%23p%3DW4X89_miy94J
 https://scholar.google.co.id/scholar?
hl=id&as_sdt=0%2C5&q=artikel+BK+karir&btnG=#d=gs_qabs&t=1656609
206968&u=%23p%3DTfYuI2HCfdwJ
 http://google.co.id/scholar?
hl=id&as_sdt=0%2C5&q=artikel+BK+karir&btnG=#d=gs_qabs&t=1656608
995139&u=%23p%3DTWFdinMBNTEJ

12

Anda mungkin juga menyukai