Disusun oleh:
Nur fadilah 2003402021020
Ziqiyah Nurul Toriqoh 2003402021062
Bahrul Ulum 2003402021057
Dengan menyebut nama Allah S.W.T. yang maha pengasih lagi maha
penyayang. Serta mari kita sama-sama panjatkan puji syukur kehadiratnya yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, inayahnya kepada kita semua, sehingga dapat
menyelesaikan makalah ini.
Makalah ini telah saya susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai sumber sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu
kami menyampaikan banyak terima kasih kepada Allah S.W.T. yang telah memberi
kemudahan untuk menyelesaikan makalah dengan tepat waktu. Terlepas dari semua
itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih banyak kekurangan baik dari segi
susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami
menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah
ini. Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat maupun
inspirasi terhadap pembaca. Terima kasih.
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pelayanan Bimbingan dan Konseling di Sekolah sebagai bagian integral dari Sistem
Pendidikan di Sekolah perlu dilakukan secara baik, terarah, sistematik,terprogram dan
terstruktur, serta pelaksanaannya harus dilakukan oleh tenaga ahli dalam bidang bimbingan
dan konseling (profesional), agar hasilnya bermanfaat bagi perkembangan peserta didik.
Bimbingan dan Konseling sebagai bagian integral dari pendidikan adalah upaya
memfasilitasi dan memandirikan peserta didik dalam rangka tercapainya perkembangan
yang utuh dan optimal.Layanan Bimbingan dan Konseling adalah upaya sistematis, objektif,
logis, dan berkelanjutan serta terprogram yang dilakukan oleh konselor atau guru Bimbingan
dan Konseling untuk memfasilitasi perkembangan peserta didik/Konseli untuk mencapai
kemandirian, dalam wujud kemampuan memahami, menerima, mengarahkan, mengambil
keputusan, dan merealisasikan diri secara bertanggung jawab sehingga mencapai
kebahagiaan dan kesejahteraan dalam kehidupannya. Layanan bimbingan dan konseling
dilaksanakan secara langsung (tatap muka) antara guru bimbingan dan konseling atau
konselor dengan konseli dan tidak langsung (menggunakan media tertentu), dan diberikan
secara individual (jumlah peserta didik/konseli yang dilayani satu orang), kelompok (jumlah
peserta didik/konseli yang dilayani lebih dari satu orang), klasikal (jumlah peserta
didik/konseli yang dilayani lebih dari satuan kelompok), dan kelas besar atau lintas kelas
(jumlah peserta didik/konseli yang dilayani lebih dari satuan klasikal).
A. RUMUSAN MASALAH
1. Ada berapa model konseling sekolah?
2. Apa pengertian layanan konseling?
3. Apa saja jenis-jenis layanan konseling sekolah?
4. Apa pengertian pendekatan konseling sekolah?
B. TUJUAN MAKALAH
1. Untuk mengetahui model-model konseling sekolah
2. Untuk mengetahui pengertian layanan konseling
3. Untuk mengetahui jenis-jenis layanan konseling
4. Untuk Mengetahui pengertian pendekatan konseling sekolah
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
g) Pemilihan model bimbingan dan konseling harus di sesuai kan dengan kondisi lingkungan
sekolah. Misalnya model perkembangan, jika ditelaah dari karakteristik peserta didik
tingkat sekolah dasar, model ini cocok dengan seluruh kegiatan pendidikan di tingkat
sekolah dasar, Karena model perkembangan memfokuskan tugas mengembangkan peserta
didik sebagai tujuan yang akan dicapai. Interaksi yang sehat dan lingkungan peserta didik
yang berkembang menjadikan model perkembangan lebih fisible jika diterapkan di
sekolah dasar (Ahman, 2000: 316 &317).
B. Jenis-Jenis Layanan Bimbingan Konseling Sekolah
Pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah merupakan usaha membantu peserta didik
dalam pengembangan kehidupan pribadi, kehidupan sosial, kegiatan belajar, serta
perencanaan dan pengembangan karir. Berikut 10 macam jenis-jenis layanan bimbingan
konseling sekolah:
1.Layanan Orientasi.
Layanan orientasi merupakan layanan yang memungkinkan peserta didik memahami
lingkungan baru, terutama lingkungan sekolah, budaya sekolah, ruang lingkup yang dipelajari
untuk mempermudah dan memperlancar perannya sebagai peserta didik dilingkungan yang
baru. Tujuan layanan orientasi adalah agar peserta didik dapat beradaptasi dan menyesuaikan
diri dengan lingkungan baru secara tepat dan memadai, berfungsi untuk pencegahan dan
pemahaman.
2. Layanan Informasi
Layanan informasi adalah layanan yang memungkinkan peserta didik menerima dan
memamahami berbagai imnformasi seperti informasi diri, sosial, belajar, pergaulan, karier,
pendidikan lanjutan.
Tujuan layanan informasi adalah membantu peserta didik agar dapat mengambil
keputusan secara tepat tentang sesuatu, dalam bidang pribadi, sosial, belajarmaupun karier
berdasarkan informasi yang diperolehnya yang memadai. Layanan informasi ini juga
berfungsi untuk pencegahan dan pemahaman
3. Layanan Pembelajaran
Layanan pembelajaran merupakan layanan yang memungkinkan peserta didik
mengembangkan sikap dan kebiasaan belajar yang baik dalam mengusai materi belajar atau
penguasaan kompetensi yang cocok dengan kecepatan dan kemempuan dirinya serta berbagai
aspek tujuan dan kegiatan belajar lainnya
4
Tujuan layanan pembelajaran adalah agar peserta didik dapat mengembangkan sikap
dankebiasaan belajar yang baik produktif. Layanan ini berfungsi untuk pengembangan,
Tujuan layanan perorangan ini adalah agar peserta didik dapatr dapat mengentaskan
masalah.yang dihadapinya Layanan ini berfungsi untuk pengentasan dan advokasi.
5
adalah masalah-masalah pribadi yang dialami oleh masing-masinganggota kelompok.
Layanan konseling kelompok berfungsi untuk pengentasan advokasi.
9. Layanan Konsultasi
Layanan konsultasi merupakan layanan yang membantu peserta didik dan atau pihak
lain dalam memperoleh wawasan, pemahaman, dan cara-caral ang perlu dilaksanakan dalam
menangani kondisi dan masalah peserta didik.
Pengertian konsultasi yang dimaksud adalah sebagai proses penyediaan bantuan teknis untuk
konselor, orang tua, administrator dan konselor lainnya dalam mengidentifikasi dan
memperbaiki masalah yang membatasi aktivitas peserta didik atau sekolah konseling atau
fisioterapi sebab konsultasi tidak merupakan layanan yang lansung ditujukan kepada klien,
tetapi secara tidak langsung melayani klien melalui bantuan yang diberikan orang lain.
1) Pendekatan Krisis
Pendekatan krisis disebut juga pendekatan kuratif yang merupakanupaya bimbingan
yang diarahkan kepada individu yang mengalami krisis atau masalah. Bimbingan ini
bertujuan untuk mengatasi krisis atau masalah-masalahyang dialami individu dengan
memberikan bantuan sesuai dengan masalahyang dirasakan individu.Pendekatan ini
dipengaruhi oleh aliran psikoanalisis yang menekankan pengaruh peristiwa-peristiwa masa
lampau sebagai hal yang menentukan bagi berfungsinya kepribadian individu saat ini.
Menurut psikoanalisis, pengalaman-pengalaman masa lima atau enam tahun pertama
kehidupanindividu dapat menjadi akar dari krisis individu yang bersangkutan padamasa kini.
6
2) Pendekatan Remedial
Pendekatan remedial merupakan pendekatan bimbingan yangdiarahkan kepada individu
yang mengalami kelemahan atau kekurangan.Dalam pendekatan ini, pembimbing
memfokuskan tujuannya padakelemahan-kelemahan individu, kemudian berupaya
untukmemperbaikinya.Pendekatan remedial ini banyak dipengaruhi oleh aliran psikologi
behavioristik yang menekankan perilaku individu di sini dan saat ini.Untuk memperbaiki
perilaku individu diperlukan penataan lingkunganyang mendukung perbaikan perilaku
tersebut karena perilaku saat inidipengaruhi oleh suasana lingkungan pada saat ini pula.
3) Pendekatan Preventif
Pendekatan preventif merupakan pendekatan yang diarahkan padaantisipasi masalah-
masalah umum individu, mencegah jangan sampaimasalah tersebut menimpa individu.
Pendekatan preventif tidak didasarioleh teori tertentu yang khusus, hanya saja pendekatan ini
mempunyai banyak teknik atau upaya yang dapat digunakan, seperti halnya informasidan
keterampilan untuk mencegah masalah tersebut.
4) Pendekatan Perkembangan
Pendekatan perkembangan menekankan pada pengembangan potensidan kekuatan yang
ada pada individu secara optimal. Setiap individumemiliki potensi dan kekuatan-kekuatan
tertentu melalui penerapan berbagai teknik bimbingan potensi, kemudian kekuatan-kekuatan
tersebutdikembangkan. Pendekatan ini dapat dilakukan kepada siapa saja dengan berbagai
cara pelaksanaannya baik secara individual, kelompok, bahkanklasikal melalui layanan
pemberian informasi, diskusi, proses kelompok,serta penyaluran minat dan bakat.Dari
penjelasan di atas diharapkan para pembimbing dapatmemilah pendekatan mana yang cocok
dengan masalah yang dialamisiswa. Sehingga dapat terwujudnya proses konseling yang
terarah dengantepatnya solusi yang diberika
7
KESIMPULAN
dari semua keterangan diatas dapat disimpulkan bahwa peserta model dan layanan
pendekatan konseling disekolah semua mengarah pada peserta didik agar dapat memahami
diri sendiri baik kekuranggannya atau kelebihannya. Agar peserta didik dapat mengetahui
minat bakatnya.
DAFTAR PUSTAKA
https://almasoem.sch.id/pengertian-manfaat-dan-fungsi-bimbingan-dan-konseling-
sekolah/
https://www.academia.edu/36729056/MASALAH_MASALAH_SISWA_DI_SEKOLAH_SERTA_P
ENDEKATAN_PENDEKATAN_UMUM_DALAM_BIMBINGAN_DAN_KONSELING
https://www.jontarnababan.com/2020/07/10-jenis-layanan-bk-di-sekolah.html