Anda di halaman 1dari 2

Dalam kehidupan ini, tentunya banyak terjadi masalah dan ujian hidup.

Terkadang, kita merasa hidup itu berat dan seolah tak pernah terlihat jalan
keluar. Kita sudah lelah menemukan “apa-mengapa-bagaimana” semua ini
bisa terjadi.
Kita mungkin akan selalu bertahan menjalaninya dengan perasaan yang
pastinya berbeda-beda. Mungkin hanya bisa pasrah, dan mungkin dengan
berharap, suatu saat akan ada jalan atau titik terang dari permasalahan
yang sedang dihadapi. Jadi, apabila kita sudah mencapai titik di mana tidak
bisa ditoleransi oleh akal kita, maka jangan pernah lupa bahwa
sesungguhnya Allah SWT memang memberikan banyak “masalah” kepada
kita.
Tidak bisa dipungkiri bahwa pastinya setiap individu pernah melakukan
atau mencari cara menghadapi masalah hidup yang sedang dialaminya.
Karena sudah menjadi ketentuan atau takdir Allah SWT kepada hamba-Nya,
bahwa tidak selamanya kita akan terus merasakan kebahagiaan.
Tidak sedikit, masalah yang dialami seseorang dalam kehidupannya akan
membuat cemas, stres, bahkan jika tidak segera diatasi bisa memicu
terjadinya gangguan serius, seperti depresi.

kemampuan seseorang dalam menghadapi permasalahan hidup. Kemampuan


seseorang dalam menghadapi masalah dikategorikan sebagai ukuran
kecerdasan. Paul Scholz mencetuskan tipe-tipe kepribadian itu ke dalam tiga
ciri, quitters, campers, dan climbers.

Semua mustahil bagi si Quitters

Kepribadian quitters cenderung menghindar dan berhenti untuk melakukan


sesuatu. Pilihannya hanya ada dua, mundur atau keluar. Orang-orang dengan
tipe ini sangat mudah patah arang. Banyak memakai perasaan dan
mengganggap dirinya tidak mampu. Jika kesuksesan diibaratkan adalah puncak
gunung, tanpa berpikir jauh, mereka cenderung menolak mendaki. Tawaran akan
indahnya pemandangan dari puncak juga tak menggoyahkannya dan hanya puas
dengan keadaannya yang begitu-begitu saja. Kata-kata favoritnya adalah “Tidak
bisa, tidak mungkin, dan saya tidak mampu.”

Campers, merasa aman di zona nyaman

Baginya sesuatu yang cukup sudah sangat memuaskan. Orang dengan tipe ini
menolak untuk lakukan sesuatu bagi pengembangan dirinya. Zona nyaman yang
sangat tinggi membuatnya enggan untuk berjuang. Akhirnya, ia tidak maju dan
tidak mundur. Sekalipun berusaha, si campers senang-senang saja dengan
usaha seadanya. Mereka cenderung menghindari cobaan.
Climbers, paling optimis

Orang dengan jenis kepribadian ini enggan mundur dalam perjuangan. Tekadnya
adalah untuk berjuang hingga puncak kesuksesan. Bahkan si climbers dapat
melihat harapan dibalik penderitaan. Baginya hal-hal yang sepele dapat
digunakan untuk mencapai kesuksesan. Keinginannya yang besar
menjadikannya tidak terpengaruh lingkungan, malah lingkungan yang
dipengaruhi olehnya. Percaya dirinya yang tinggi membuatnya bergairah
mencapai tujuan hidup. Bahkan, tantangan adalah makanan sehari-hari yang
siap untuk dilumatnya.

STRATEGI MENGHADAPI KEHIDUPAN


1. TAHAN BANTING
tahan banting adalah tidak mudah menyerah dalam menghadapi
tantangan perubahan.
2. Keuletan artinya tangguh, kuat, dan tidak mudah putus asa. Seorang
wirausaha yang mempunyai cita-cita tinggi, misalnya ingin menjadi orang
yang terkenal dan berhasil, biasanya sangat ulet dai dalam mencapai cita-
citanya.
3. Efektivitas berasal dari kata dasar efektif. Menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia, kata efektif mempunyai arti efek, pengaruh, akibat
kesesuaiandalam suatu kegiatan orang yang melaksanakan tugas dengan
sasaran yang dituju.
4. Keyakinan dan kepercayaan adalah suatu sikap yang ditunjukkan oleh
manusia saat ia merasa cukup tahu dan menyimpulkan bahwa dirinya
telah mencapai kebenaran. Karena keyakinan merupakan suatu sikap,
maka keyakinan seseorang tidak selalu benar atau keyakinan semata
bukanlah jaminan kebenaran.

Anda mungkin juga menyukai