Tujuan hidup seorang manusia ternyata sangat berpengaruh terhadap perilaku dan
cara melakukan hal apapun, hal tersebut mungkin dikarenakan tujuan hidup juga
bermaknakan hampir sama seperti patokan pola pikir. Pada dasarnya kita mungkin bisa
mengelompokkan tujuan hidup manusia, yaitu baik dan buruk.
Tujuan hidup adalah nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat, yang dipilih secara
kolektif oleh para individu dan golongan di dalam masyarakat. Tujuan hidup terdiri atas citacita, kebijakan dan sikap itu tak dapat dipisahkan dengan kehidupan. Dalam kehidupannya,
manusia tidak dapat melepaskan cita-cita, kebijakan dan sikap hidup.
Berdasarkan asalnya tujuan hidup dapat diklasifikasikan menjadi tiga macam, yaitu:
a. Tujuan hidup yang berasal dari agama yaitu pandangan hidup yang mutlak
kebenarannya. Biasanya bersumber dari kitab suci.
b. Tujuan hidup yang berupa ideologi yang disesuaikan dengan kebudayaan dan
norma yang terdapat pada negara tersebut. Misalnya Pancasila dapat merupakan
sumber tujuan hidup berbagai bangsa dan negara.
c. Tujuan hidup hasil renungan yaitu tujuan hidup yang relatif kebenarannya.
Tujuan hidup yang bersumber dari renungan seseorang dapat merupakan ajaran
atau etika untuk hidup, misalnya aliran-aliran kepercayaan.
Tujuan hidup salah satunya terdiri dari cita-cita. Cita-cita merupakan keinginan,
harapan, tujuan yang selalu ada dalam hati. Baik keinginan, harapan, maupun tujuan
merupakan apa yang mau diperoleh seseorang pada masa yang akan datang. Dengan
demikian cita-cita mempunyai pandangan masa depan yang merupakan tujuan hidup yang
akan datang. Cita-cita merupakan salah satu unsur yang terdapat dalam rohani manusia.
Keinginan atau kemauan atau cita-cita sangat penting bagi manusia.
Menurut sifatnya, manusia dapat mempunyai hati keras, yang lunak, dan yang
lemah. Manusia mempunyai hati keras akan berusaha sekuat tenaga untuk mencapai cita-cita
dan keinginannya. Sekalipun banyak menghadapi tantangan dan rintangan ataupun sangat
sulit mencapai keinginan itu, orang berkemauan keras tidak mengenal putus asa dan tidak
akan berhenti berusaha sebelum cita-citanya tercapai. Oleh karena itu, orang demikian
biasanya berhasil dalam usahanya, dan semua pekerjaan selalu sukses.
Orang yang berhati lunak mempunyai kemauan yang tidak terlalu kuat, tetapi juga
tidak lemah atau kemauan fleksibel, yang mampu menyesuaikan diri dengan kondisi dan
situasi yang dihadapi. Cita-cita mereka ini tetap dan terbina dengan baik, hanya usaha untuk
mencapai cita-cita itu dilakukan tahap demi tahap sesuai dengan kondisi dan situasi yang
dihadapi.
Keinginan atau cita-cita orang yang berhati lemah mudah hilang kalau menghadapi
tantangan yang dirasa berat. Orang ini tidak kuat mempertahankan cita-cita atau
keinginannya dan tidak kuat pula berusaha mencapai cita-cita itu.
Setiap manusia pasti menginginkan hidupnya nanti bahagia dengan hidup mapan dan
berkecukupan, tentunya dengan memiliki pekerjaan yang memadai, oleh karena itu setiap
manusia mulai dari dini mempersiapkan dan menentukan cita-citanya.
PENTINGNYA RENCANA HIDUP
Setiap manusia diberikan kapasitas dan kecenderungan yang berbeda-beda, apalagi
ditambah kenyataan bahwa kita hanya mempunyai waktu yang sangat sebentar untuk hidup.
Kita dituntut untuk tidak sekedar mengikuti apa yang dikatakan orang lain benar, tetapi
mengikhtiarkan untuk mencari tahu yang paling tepat untuk diri kita. Salah satu alternatif
yang bisa kita tempuh untuk mencapai yang terbaik dalam hidup kita adalah dengan membuat
perencanaan hidup, sebagai usaha kita untuk mencari yang terbaik bagi diri titipan dari ilahi.
Ada banyak manfaat yang bisa kita petik dari proses perencanaan hidup kita.
a. Meningkatkan Probabilitas Keberhasilan Hidup
Jika kita telah berusaha untuk merencanakan hidup, bisa saja gagal. Apalagi jika
tanpa perencanaan, sudah hampir lebih besar peluang kegagalannya. Ibarat jika
seseorang mempunyai gelas kosong, kemudian dia ingin supaya dia bisa minum es
jeruk dari gelas itu. Tentunya dengan dia membuat rencana untuk bisa mendapatkan es
jeruk akan memberikan kemungkinan berhasil yang lebih tinggi dibandingkan hanya
dengan membiarkan gelasnya di atas meja dan berdiam diri. Jadi, dengan demikian
daripada membiarkan hidup ini hanya mengikuti arus, lebih baik kita mengikhtiarkan
untuk merencanakan yang terbaik untuk kita, supaya keberhasilan itu dapat dicapai
dengan apa yang kita inginkan.
b. Mempunyai Jalur yang Lebih Jelas dalam Hidup
Dengan kita berani untuk menentukan tujuan hidup, kita akan lebih bisa melihat
lebih jelas hidup kita. Kita tahu kemana kita akan sampai, bagaimana karakter orang di
sekitar kita, apa yang harus kita lakukan disana, serta siapa saja saingan kita. Misalnya
kita mengambil contoh Jokowi, seorang pemimpin Negara Indonesia ini. Dengan telah
menentukan rencananya, dia bisa mulai memvisualisasikan bagaimana kondisi negara
1
ini dan dia harus bisa memimpin warga negaranya menjadi yang lebih baik lagi, serta
dia juga bisa menentukan langkah-langkah apa saja serta kapan dan bagaimana yang
harus dia lakukan.
c. Mengetahui Kompetensi Prasyarat yang Harus Kita Penuhi
Manfaat berikutnya yang bisa kita petik dari perencanaan hidup adalah kita tahu
kompetensi apa yang harus kita miliki untuk menjadi pribadi yang kita harapkan serta
kapan kita harus menguasai bidang-bidang tersebut. Dalam contoh Jokowi, dia bisa
memetakan bahwa dia harus mempunyai pengetahuan yang luas tentang kepemimpinan
Negara ini, mempunyai wawasan lebih untuk bisa memberdayakan warga Negara
Indonesia secara maksimal. Pemetaan kompetensi tersebut hampir mustahil jika tidak
tahu tujuan dari kepemimpinan tersebut. Kalaupun sudah tahu, seringkali semangat
untuk mencapai masing-masing kompetensi juga tidak setinggi yang di inginkan jika
benar-benar menganggap itu kebutuhan penting. Apalagi kalau kita hanya mengikuti
trend zaman dalam mengambil pilihan kompetensi, seringkali kita akan terbawa arus,
dan tiba-tiba telah sampai di tujuan yang salah pada saat kita menyadarinya.
d. Membantu Mem-PRIORITAS-kan Pilihan-Pilihan Hidup
Inilah salah satu manfaat terpenting dari membuat perencanaan hidup. Pada saat
kita dibenturkan pada berbagai pilihan, dengan mempunyai tujuan dan perencanaan
hidup, kita akan lebih mudah dalam memilih alternatif yang terbaik. Bagaimana
caranya? Dengan mengetahui tujuan hidup kita, kita akan lebih cerdas dalam
menghadapi pilihan-pilihan yang berat dalam hidup.
e. Mengatur Jadwal Hidup
Dengan mempunyai jadwal bulanan/harian, kita bisa memetakan saat-saat kita
harus kerja ekstra, lembur dan mengurangi jam istirahat, serta kapan bisa lebih rileks
dalam hidup. Sebagai contoh, pada bulan Juni-September, Thomas akan mendapatkan
beban tanggung jawab yang jauh lebih padat dibandingkan saat bulan November atau
April. Dia harus mempersiapkan diri menyelesaikan tugas-tugas akhir kuliah, lalu
menghadapi UAS, serta mempersiapkan orientasi bagi mahasiswa baru, tentunya juga
mengatasi segala urusan atau masalah-masalah yang terjadi di BEM yang sangat
menguras tenaga. Dalam periode ini Thomas harus lebih cerdas dalam mengelola jam
istirahat, agar tidak kolaps dan jatuh sakit di tengah kegiatan, tetapi juga tidak tampak
seperti pemimpin yang kurang peduli dengan bawahannya. Sebaliknya, pada bulan
April, kuliah belum begitu padat, serta BEM yang dia pimpin sudah mulai berjalan dan
2
2. Perencanaan jangka menengah adalah perencanaan yang kita susun berdasarkan apa
yang ingin kita capai dalam kurun waktu beberapa tahun kedepan, yaitu antara 1-3
tahun kedepan.
3. Perencanaan jangka panjang adalah perencanaan yang kita ingin susun berdasarkan
apa yang ingin kita capai di masa depan, contohnya seperti rencana setelah kita
lulus kuliah.
DAFTAR PUSTAKA
5