Anda di halaman 1dari 2

The 7 Habits of Highly Efffective People Summary

Bagian I
Perkembangan zaman membuat pergeseran pandangan terhadap etika karakter dan etika kepribadian dalam
menjalani kehidupan. Pendekatan dari dalam dan luar harus dilakukan untuk menjadikan kepribadian dan
karakter seseorang terbentuk. Kepribadian akan terlihat palsu jika tidak tertanam dengan benar pada karakter
seseorang, namun karakter seseorang tidak dapat dibuat palsu karena merupakan pondasi seseorang dalam
berkehidupan sosial. Kepribadian difokuskan pada penampilan luar, sementara karakter difokuskan pada seluruh
hal yang tertanam dan menggambarkan diri seseorang yang sesungguhnya.
Dalam hal ini terdapat 7 kebiasaan manusia yang paling efektif untuk diterapkan dalam kehidupan sehari – hari,
yaitu :
1. Menjadi manusia yang proaktif.
Dalam kehidupan ada hal – hal yang dapat kita kendalikan dan tidak dapat kita kendalikan. Saat manusia
mempunyai tujuan, maka seseorang harus fokus pada hal – hal yang dapat dikendalikan, dan tidak perlu
terganggu dengan hal – hal yang tidak dapat dikendalikan, salah satunya adalah pendapat orang lain.
2. Memulai dengan memikirkan tujuan akhir
Dalam kehidupan seseorang selalu memiliki tujuan, tetapi dalam perjalanannya muncul berbagai target
untuk memenuhi kehidupan salah satunya uang. Namun hal ini bukan merupakan tujuan akhir kehidupan
manusia. Tujuan akhir manusia pastilah kematian, tetapi perlu dipikirkan kembali hal – hal apa yang
sudah dilakukan selama hidup dan manfaat yang ditinggalkan pada dunia.
3. Mendahulukan hal yang utama
Dalam kehidupan seseorang pasti mempunyai berbagai impian dan hal – hal yang harus dilakukan, Oleh
karena itu, diperlukan penyusunan prioritas dan fokus pada tujuan utama yang ingin dicapai. Buat skala
prioritas dengan membagi seluruh kebutuhan dalam kehidupan menjadi 4 bagian, yaitu :
a. Penting dan mendesak
b. Penting dan tidak mendesak
c. Tidak penting dan mendesak
d. Tidak penting dan tidak mendesak
Dari tiga kebiasaan awal ini, jika seluruhnya dapat terpenuhi dengan baik dalam kehidupan maka seseorang akan
menjadi manusia yang independen dan dapat mengatur kehidupannya sendiri. Seseorang ini sudah termasuk ke
dalam manusia yang dependence atau dapat berperan seperti seorang ibu terhadap anaknya, dan jika 3 kebiasaan
awal sudah dijalankan dengan baik, maka manusia ini dapat digolongkan ke dalam independence.
Bagian II
Apabila dengan 3 kebiasaan awal, seseorang dapat menjadi independence dan dapat mengatur kehidupan serta
menentukan tujuan dengan baik, maka pada kebiasaan 4 dan selanjutnya bertujuan agar manusia menjadi
interdependence yaitu menjadi satu kesatuan utuh yang disebut “kami” untuk membuat hal – hal yang lebih besar
lagi dari sebelumnya.
4. Pola pikir menang – menang yang memperhatikan semua pihak.
Menang yang pertama adalah saat seseorang dapat memenuhi segala kebutuhannya sendiri dan tidak
terpengaruh pendapat orang lain, namun tidak berarti egois. Kemudian jika tidak didapatkan keputusan
pada sebuah diskusi atau hubungan, maka terjadilah tidak tercapai kesepakatan atau no deal. Setelah itu
hubungan yang baik adalah ketika tercapai sebuah kesepakatan dengan memperhatikan kondisi kedua
belah pihak dan tidak saling merugikan.
5. Kemampuan untuk memahami orang terlebih dahulu, sebelum dapat dipahami orang lain.
Dalam memahami seseorang, harus dapat menjadi pendengar terlebih dahulu untuk mengetahui situasi,
kondisi, dan posisi yang sedang dialami oleh seseorang tersebut. Manusia tidak dapat diatur berdasarkan
satu sudut pandang saja, karena terdapat perbedaan pada nilai yang diikuti, pengalaman yang sudah
dijalani, kenangan serta kepercayaan yang dianut nya.
6. Bersinergi
Sinergi atau bekerjasama untuk membentuk suatu hubungan harmonis diperlukan dalam kehidupan,
seperti yang dilakukan seorang atasan kepada tim nya dengan cara mengatur pergerakan serta segala
sesuatu yang harus dikerjakan untuk mencapai target yang sudah direncanakan. Sama dengan tubuh kita
yang bersinergi, mulai dari otak hingga seluruh organ dalam yang ada agar kehidupan manusia dapat
berjalan dengan baik.
7. Mengasah gergaji, atau mengasah kemampuan dengan terus belajar tanpa batas waktu dan situasi.
Dalam hal ini terdapat hal – hal yang harus diperhatikan kembali mulai dari mengasah kemampuan fisik
dan Kesehatan badan, mengasah kemampuan berpikir dan mental, mengasah kemampuan dengan belajar
atau mengajarkan orang lain, serta menyempatkan diri untuk menghabiskan waktu dengan keluarga dan
teman.

Anda mungkin juga menyukai