Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Potensi diri adalah kemampuan dasar yang dimiliki manusia yang masih
terpendam didalam diri dan menunggu diwujudkan untuk menjadi manfaat nyata dalam
kehidupan manusia.
Pada dasarnya semua orang mampu meraih sukses/prestasi yang spektakuler ,
salah satu faktor penentu efektifitas tersebut adalah dengan pembelajaran kesesuaian
metode dan gaya dari masing masing orang dengan melihat kondisi lingkungan yang ada
akan tetapi jangan menyerah sehingga dapat menjawab segala tantangan yang ada.
Potensi diri ada yang jangka pendek, menengah dan panjang. Semuanya harus saling
 berurutan dan juga teratur dalam menuju keberhasilan yang kita inginkan

B. RUMUSAN MASALAH 

Didalam makalah yang saya susun ini telah saya ambil beberapa masalah. Masalah
tersebut saya rangkum dalam beberapa hal, yaitu :  
1. Apa potensi diri yang saya miliki?
2. Apa jenis-jenis postensi diri?

C. TUJUAN PENULISAN
Adapun tujuan dan kegunaan dari pembuatan makalah (karya ilmiah) ini adalah
untuk menyelesaikan tugas yang diberikan oleh dosen mata kuliah Etika Lingkungan,
dan yang terpenting dari disusunnya makalah ini adalah agar yang membaca makalah ini
dapat lebih mengerti apa itu potensi diri & car a pengembangannya.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Potensi Diri

Potensi diri adalah kemampuan individu yang masih tersimpan dan belum digunakan
dengan maksimal. Potensi diri dapat berkembang melalui bakat atau pun usaha belajar dan kerja
keras sehingga potensi dapat ditunjukkan melalui aksi. Setiap individu memiliki potensi diri.
Namun, tidak semuanya dapat menggunakan potensi diri dengan baik. Potensi diri dapat
digunakan dengan baik ketika individu mampu mengembangkan potensi dirinya.

Mengenali diri adalah salah satu hal utama yang harus dilakukan dalam hidup. Individu yang
mengenali dirinya akan menemukan kekurangan dan kelebihannya. Mengenali kekurangan dan
kelebihan penting untuk mengelola potensi untuk meraih kesuksesan di masa depan. Untuk
mengembangkan potensi juga diperlukan motivasi diri yang kuat karena pengembangan potensi
diri merupakan sebuah proses yang dilakukan secara bertahap karena tidak ada individu yang
langsung ahli dalam segala hal yang dikerjakannya. Semua dicapai melalui proses yang kadang
cukup panjang.

B. Klasifikasi potensi diri secara umum

Secara umum, potensi dapat dikelompokkan sebagai berikut,

1. Potensi fisik

Potensi fisik merupakan potensi dari fisik manusia yang dapat digunakan sesuai fungsinya untuk
memenuhi kebutuhan hidup.

2. Potensi mental intelektual

Potensi mental intelektual potensi kecerdasan otak kiri manusia yang berfungsi untuk menyusun
perencanaan, menghitung, dan menganalisis suatu masalah.

3. Potensi sosial emosional

Potensi ini adalah potensi kecerdasan pada otak kanan manusia yang berfungsi untuk
mengendalikan kecerdasan emosional seperti amarah, rasa tanggungjawab, motivasi, dan
kesadaran diri.

4. Potensi mental spiritual

Potensi mental spiritual mengacu kepada potensi kecerdasan pada dalam diri manusia yang
berhubungan dengan iman dan akhlak mulia seseorang.

5. Potensi daya juang

Individu yang memiliki potensi daya juang mampu mengubah rintangan dan tantangan menjadi
peluang dengan ketangguhan daya juang dan keuletannya.

C. Jenis-jenis potensi diri

1. Kemampuan sosiologis

Kemampuan untuk peka terhadap permasalahan sosial disekitar dengan berpikir kritis dan
memiliki rasa simpati serta empati.
2. Kemampuan musikal

Kemampuan dalam menciptakan harmoni melalui suara dan menghayati nada serta memainkan
alat musik.

3. Kemampuan naturalis

Kemampuan ini membuat individu lebih peka terhadap lingkungan sekitar, merasa sedih ketika
alam dirusak, dan mampu memahami kehidupan ekologi di bumi.

4. Kemampuan logika

Individu dengan kemampuan ini dapat berpikir secara logis dan matematis serta mudah untuk
memahami sesuatu secara numerik, berhitung, dan mengingat rumus matematika. Kemampuan
ini dapat diperoleh melalui belajar atau bakat sejak lahir.

5. Kemampuan linguistik

Individu dengan kemampuan ini memiliki kemampuan dalam bidang bahasa seperti memahami
teks deskriptif, berbicara, ceramah, dan diskusi.

6. Kemampuan spasial

Kemampuan ini ditandai dengan pemahaman ruang spasial seperti pemetaan dan menghafal
jalan.

7. Kemampuan visual

Kemampuan visual merupakan suatu kemampuan untuk menciptakan kreasi visual dalam
gambar, lukisan, dan film. Individu dengan kemampuan ini dapat memahami teka-teki secara
visual.

8. Kemampuan kinestetik

Kemampuan untuk menggerakkan tubuh, menciptakan harmoni lewat gerakan, elastisitas disebut
kemampuan kinestetik. Kemampuan ini biasanya terdapat pada penari professional.

9. Kemampuan interpersonal

Kemampuan interpersonal individu dapat terlihat melalui kemampuannya dalam berkomunikasi,


bernegosiasi dan wawancara. Kemampuan interpersonal ini dapat digunakan untuk menjalin
hubungan sosial.

10. Kemampuan intrapersonal

Potensi untuk mengatur diri sendiri ini ditandai dengan individu yang dapat mengambil
keputusan, mengetahui tujuan hidupnya, dan memiliki visi hidup yang baik.

D. Mencari tahu potensi diri

Berdasarkan informasi yang dilansir dari situs Magdalene.co, potensi diri beberapa orang dapat
terlihat sejak usia dini. Hal ini terlihat dari kebiasaan anak sejak kecil dan hal-hal yang
disukainya. Namun, tidak sedikit pula individu yang tidak memiliki bakat dan kemampuan yang
terlihat, maka dari itu individu tersebut perlu mencari tahu dan mengembangkan potensi dirinya.
Mengetahui potensi yang dimiliki dan mengembangkannya dapat membantu individu fokus
mengasah kemampuan yang sudah dimiliki. Berikut cara-cara untuk mencari tahu potensi diri.
1. Melakukan tes potensi diri

Tes potensi diri dapat dilakukan melalui tes sidik jari dan gambar dan tes kepribadian di
psikolog. Dengan tes kepribadian, individu dapat mengetahui kecenderungan yang dimilikinya.

2. Mencoba berbagai kegiatan

Dengan mencoba berbagai kegiatan, individu dapat merasakan kegiatan mana yang disukai dan
cocok untuk dirinya. Jika merasa senang melakukan suatu kegiatan tapi merasa kemampuan
yang dimiliki belum cukup, asah terus kemampuan tersebut. Keluarlah dari zona nyaman agar
tidak terpaku dalam hal-hal yang ada disekitar kita. Zona nyaman tidak akan membuat diri
tumbuh dan berkembang. Semakin banyak kegiatan yang dicoba, semakin banyak pengetahuan
dan informasi yang didapatkan.

3. Memiliki pikiran terbuka

Potensi diri tidak selalu terkait dengan bidang akademis melainkan juga karakteristik dari
seseorang sehingga individu harus terbuka pada alternatif pengembangan potensi diri. Contoh
potensi yang tidak terkait dengan akademik yaitu berbisnis, bermusik, olahraga, kepemimpinan,
berempati, dan mendengarkan orang lain.

4. Diskusi dengan orang terdekat

Orang lain seringkali dapat melihat potensi diri kita dengan jelas dibandingkan dengan diri
sendiri. Orang-orang yang biasanya dapat melihat potensi seseorang dengan jelas adalah guru,
orang tua, teman, mentor, dan kerabat. Guru dapat melihat keunggulan seorang siswa melalui
kemampuannya ketika mempelajari mata pelajaran tertentu.  Orang tua dapat melihat bakat lain
dari anaknya seperti memahami sesuatu dengan cepat, memasak, dan merawat orang lain. Teman
dan mentor dapat melihat potensi seseorang karena sering berinteraksi dalam waktu lama
sehingga dapat mengetahui tentang diri seseorang hingga hal-hal kecil sekalipun.

5. Gali Informasi

Teknologi dan informasi yang terus berkembang mengharuskan individu untuk terus
memperbaharui pengetahuan akan banyak hal. Jangan berhenti untuk mencari tahu dan belajar
karena informasi merupakan sumber pelajaran dari potensi yang ingin kita gali. Informasi dapat
diperoleh melalui membaca, menonton, dan mendengarkan program-program bermanfaat dan
mengandung kebenaran.

6. Fokus pada bidang yang disukai

Setelah menemukan potensi yang dimiliki, individu harus memastikan kesenangannya dalam
melakukan beberapa hal yang dijalaninya. Saat sudah yakin akan potensi dan kesenangan
berkegiatan tersebut, asah terus bakat dan kemampuan agar potensi dapat berkembang dengan
baik. Potensi yang sudah berkembang dapat bermanfaat bagi diri sendiri dan masyarakat luas.
BAB III
PENUTUP

Pada dasarnya kita dilahirkan sudah memiliki potensi yang apabila di dukung oleh
lingkungan yang positif, maka ia akan berkembang sesuai dengan potensinya tersebut.
Dan apabila berada di lingkungan yang negatif maka akan berkembang ke arah yang
negatif. Sehingga potensi tersebut harus kita kembangkan lebih lanjut, untuk potensi
 positif harus kita pertahankan dan kembangkan sedangkan yang negatif pelan  –  pelan
harus kitah hilangkan dan jika bisa harus kita ubah ke hal yang positif

Anda mungkin juga menyukai