Anda di halaman 1dari 5

POTENSI DIRI REMAJA

BAB I
1. LATAR BELAKANG

P otensi manusia itu pada dasarnya sangat luar biasa, mungkin dapat diibaratkan seperti air laut,
semakin didayagunakan justru tidak semakin habis melainkan semakin berkembang. Dan juga
potensi diri dapat diibaratkan seperti tubuh (fisik) kita, semakin didayagunakan justru semakin
kokoh. Sebaliknya semakin tidak didayagunakan justru akan semakin tidak berdaya. Potensi diri
adalah kemampuan, kekuatan yang terpendam pada diri setiap individu (pribadi), baik yang belum
terwujud maupun sudah terwujud tetapi belum sepenuhnya terlihat atau dipergunakan secara
maksimal terkadang membutuhkan waktu yang lama untuk mengetahui potensi diri individu.

Dalam kehidupan modern ini, seringkali dalam melakukan kegiatan sehari-hari setiap orang kurang
mengenali dirinya sendiri, justru mereka tidak menjadi diri sendiri melainkan mereka mengikuti
orang lain baik dalam melakukan kegiatan ataupun sikapnya. Setiap kegiatannya selalu meniru orang
lain antara lain mengikuti perkembangan zaman yang negatif yaitu perasaan ingin membeli sesuatu
yang dirasa ingin memilikinya tetapi tidak dibutuhkan.

Dalam hidup bermasyarakat juga, manusia melakukan hal-hal yang tidak baik dan tidak
bermasyarakat antara lain menganggap dirinya itu lebih baik daripada orang lain. Dan merendahkan
orang lain, seharusnya kita harus menyadari bahwa setiap orang itu mempunyai kelebihan dan
kekurangan yang membutuhkan bantuan orang lain dan tidak bisa hidup sendiri tanpa bantuan orang
lain. Dan seharusnya kita menghargai orang lain, bukan malah merendahkan orang lain. Seharusya
kita harus lebih menghargai orang lain, dan berusaha untuk menjadi orang yang lebih baik lagi dan
tidak boleh merendahkan orang lain.

A. Rumusan Masalah

Berdasarkan judul dan latar belakang yang telah dijelaskan di atas, maka dapat diperoleh beberapa
rumusan masalah yaitu :

1. Apakah yang dimaksud dengan potensi diri?

2. Bagaimana cara mengenali kelemahan dan kelebihan diri?

3. Bagaimana Langkah-langkah untuk mengembangkan potensi diri?

B. Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka dapat diketahui tujuan penulisan Makalah ini untuk
menemukan jawabanya, yaitu :

1. Untuk mengetahui pengetian potensi diri.


2. Untuk mengetahui cara mengenali kelemahan dan kelebihan diri.

3. Untuk mengetahui langkah-langkah mengembangkan potensi diri.

BAB II
KAJIAN TEORI

1. PENGERTIAN POTENSI DIRI

Secara harfiah, kata potensi berasal dari bahasa Inggris to potent


yang berarti keras atau kuat. Budianto (2004) mengartikan kata
potensi berarti kemampuan ,kekuatan dayab baik yang belum
terwujud maupun yang sudah terwjud tetapi belum optimal.
Dalam kamus bahasa Indonesia dikemukakan bahwa potensi
adalah kemampuan-kemampuan atau kualitas-kualitas yang
dimiliki seseorang namun belum dipergunakan secara maksimal. Sedangkan menurut Buchori Zainun
seebagaimana di kutip Budianto (2004), potensi adalah daya. Daya tersebut bisa bersifaat positif
yang berupa power (kekuatan) dan bersifat negatif atau kelemahan (weakness). Contoh potensi
manusia antara lain : Kejujuran, Ketegasan, Kematangan, Kedewasaan, Kecerdasan, Kebijakan,
Kebenaran, dll.

Potensi manusia itu pada dasarnya sangat luar biasa, mungkin dapat diibaratkan seperti air laut,
semakin didayagunakan justru tidak semakin habis melainkan semakin berkembang. Dan juga
potensi diri dapat diibaratkan seperti tubuh (fisik) kita, semakin didayagunakan justru semakin
kokoh. Sebaliknya semakin tidak didayagunakan justru akan semakin tidak berdaya. Potensi diri
adalah kemampuan, kekuatan yang terpendam pada diri setiap individu (pribadi), baik yang belum
terwujud maupun sudah terwujud tetapi belum sepenuhnya terlihat atau dipergunakan secara
maksimal terkadang membutuhkan waktu yang lama untuk mengetahui potensi diri individu.

Secara umum, potensi dapat diklasifikasikan sebagai berikut.

a.Kemampuan dasar, seperti tingkat intelegensi, kemampuan abstraksi, logika dan daya tangkap.

b.Etos kerja, seperti ketekunan, ketelitian, efisiensi kerja dan daya tahan terhadap tekanan.

c.Kepribadian, yaitu pola menyeluruh semua kemampuan, perbuatan, serta kebiasaan seseorang,
baik jasmaniah, rohaniah, emosional maupun sosial yang ditata dalam cara khas di bawah aneka
pengaruh luar.

Menurut "Howard Gardner", potensi yang terpenting adalah intelegensi, yaitu sebagai berikut:

1).Intelegensi linguistik, intelegensi yang menggunakan dan mengolah kata-kata, baik lisan maupun
tulisan, secara efektif. Intelegensi ini antara lain dimiliki oleh para sastrawan, editor, dan jurnalis.

2).Intelegensi matematis-logis, kemampuan yang lebih berkaitan dengan penggunaan bilangan pada
kepekaan pola logika dan perhitungan.

3).Intelegensi ruang, kemampuan yang berkenaan dengan kepekaan mengenal bentuk dan benda
secara tepat serta kemampuan menangkap dunia visual secara cepat. Kemampuan ini biasanya
dimiliki oleh para arsitek, dekorator dan pemburu.
4).Intelegensi kinestetik-badani, kemampuan menggunakan gerak tubuh untuk mengekspresikan
gagasan dan perasaan. Kemampuan ini dimiliki oleh aktor, penari, pemahat, atlet dan ahli bedah.

5).Intelegensi musikal, kemampuan untuk mengembangkan, mengekspresikan dan menikmati


bentuk-bentuk musik dan suara. Kemampuan ini terdapat pada pencipta lagu dan penyanyi.

6).Intelegensi interpersonal, kemampuan seseorang untuk mengerti dan menjadi peka terhadap
perasaan, motivasi, dan watak temperamen orang lain seperti yang dimiliki oleh seseorang motivator
dan fasilitator.

7).Intelegensi intrapersonal, kemampuan seseorang dalam mengenali dirinya sendiri. Kemampuan ini
berkaitan dengan kemampuan berefleksi (merenung) dan keseimbangan diri.

8).Intelegensi naturalis, kemampuan seseorang untuk mengenal alam, flora dan fauna dengan baik.

9).Intelegensi eksistensial, kemampuan seseeorang menyangkut kepekaan menjawab persoalan-


persoalan terdalam keberadaan manusia, seperti apa makna hidup, mengapa manusia harus
diciptakan dan mengapa kita hidup dan akhirnya mati.

>Secara umum potensi diri yang ada pada setiap manusia dapat dibedakan menjadi 5 macam yaitu:

1. Potensi Fisik (Psychomotoric)

Merupakan potensi fisik manusia yang dapat diberdayakan sesuai fungsinya untuk berbagai
kepentingan dalam rangka pemenuhan kebutuhan hidup. Misalnya mata untuk melihat, kaki untuk
berjalan, telinga untuk mendengar dan lain-lain.

2. Potensi Mental Intelektual (Intellectual Quotient)

Merupakan potensi kecerdasan yang ada pada otak manusia (terutama otak sebelah kiri). Fungsi
potensi tersebut adalah untuk merencanakan sesuatu, menghitung dan menganalisis.

3. Potensi Sosial Emosional (Emotional Quotient)

Merupakan potensi kecerdasan yang ada pada otak manusia (terutama otak sebelah kanan).
Fungsinya antara lain untuk mengendalikan amarah, bertanggungjawab, motivasi dan kesadaran diri.

4. Potensi Mental Spiritual (Spiritual Quotient)

Merupakan potensi kecerdasan yang bertumpu pada bagian dalam diri manusia yang berhubungan
dengan jiwa sadar atau kearifan di luar ego. Secara umum Spiritual Quotient merupakan kecerdasan
yang berhubungan dengan keimanan dan akhlak mulia.

5. Potensi Daya Juang (Adversity Quotient)

Merupakan potensi kecerdasan manusia yang bertumpu pada bagian dalam diri manusia yang
berhubungan dengan keuletan, ketangguhan dan daya juang tinggi. Melalui potensi ini, seseorang
mampu mengubah rintangan dan tantangan menjadi peluang.

Pentingnya Mengenali Potensi Diri

Mengenali potensi diri adalah langkah awal dan penting bagi keberhasilan hidup seseorang.Tanpa
mengenali potensi diri seseorang mungkin akan menghadapi masalah seperti :

1. Tidak tahu bahwa dirinya berpotensi


2. Tidak tahu bahwa dirinya tidak berpotensi dibidang tertentu tetapi berpotensi dibidang lainnya.

Manusia yang berhasil biasanya adalah manusia yang mampu mengelola dirinya sendiri (self
regulation) karena dia tahu bahwa dirinya berpotensi di bidangnya dan tahu bagaimana cara
mengembangkannya. Orang yang tidak mengetahui potensi dirinya biasanya tidak akan mengambil
keputusan yang tepat. Cara yang paling efisien untuk mengenali potensi sejak awal yaitu berinteraksi
dengan orang lain disertai sikap keterbukaan untuk menerima umpan balik dari orang lain.Karena
dalam proses berinteraksi itulah manusia dapat menemukan dirinya ternasuk potensi yang dimiliki
melalui perasaan, persepsi, pendapat, dan sikap orang lain terhadap kita.

Langkah berikutnya setelah kita menerima umpan balik dari orang lain adalah menyusun
kerangka analisis :

1. Kekuatan (strength) dan kelemahan (weakness) yang dimiliki.Orang dapat mengetahui


kekuatannya setelah ia berbuat dengan sungguh – sungguh dan hasilnya mendapatkan apresiasi dari
orang lain.

2. Menaksirkan dukungan (support), rintangan dan hambatan (barriers) dari lingkungan yang
mungkin dapat menghalangi kita. Misalnya seseorang berbakat dalam melukis akan tetapi
masyarakatnya tidak menyukai lukisannya bahkan mengharamkanya.Sikap masyarakat ini merupakan
wujud tidak adanya dukungan dan bahkan menjadi rintangan.

3. Mencari solusi (solution) untuk mengatasi kelemahan dirinya,tiadanya dukungan dan bahkan
hambatan dari masyakat.

Cara Mengenal Dan Mengukur Potensi Diri antara lain:

Setiap manusia memiliki bermacam-macam potensi diri yang dapat dikembangkan. Tidak sedikit
manusia belum sepenuhnya mengembangkan dan menggunakan potensi yang ada pada dirinya.
Karena pengembangan potensi diri merupakan suatu proses yang sistematis dan bertahap. Tahapan
pengembangan potensi diri tersebut antara lain melalui pengenalan dan pengukuran potensi diri,
menentukan konsep diri, mengenal hambatan-hambatan serta aktualisasi diri. Beberapa contoh
potensi diri manusia tersebut antara lain kejujuran, keimanan, kesetiaan, kerapian, ketegasan,
kematangan, kedewasaan, kecerdikan, kebijakan, keramahtamahan dan sebagainya.

Pengembangan diri harus diawali dengan pengenalan diri, salah satu caranya adalah melalui
pengukuran potensi diri. Pengenalan diri akan membantu individu melihat kemampuan-kemampuan
yang ada pada dirinya, mengetahui hal-hal yang berkembang dengan hal-hal yang masih perlu
dikembangkan. Pengukuran potensi diri merupakan untuk mengetahui sejauh mana potensi-potensi
yang dimiliki oleh seorang individu, baik yang diperoleh melalui introspeksi diri maupun melalui feed
back(umpan balik) dari orang lain serta tes psikologis (kepribadian).

CARA -CARA UNTUK MENGUKUR POTENSI DIRI ANTARA LAIN:

 Penilaian diri

Yang dimaksud dengan penilaian diri ini adalah menilai diri sendiri. Ada juga yang mengatakan
instropeksi. Sebagian orang mengatakan bahwa dengan cara ini penilaian yang dilakukan sangat
subyektif, karena orang umumnya tidak mau melihat kelemahan-kelemahan yang dimilikinya. Tapi
pendapat lain mengatakan bahwa yang paling kenal diri anda adalah anda sendiri.
 Pengukuran diri melalui feed back orang lain

Feed back (umpan balik) merupakan komunikasi yang ditujukan kepada seseorang yang akan
memberikan informasi kepada orang yang bersangkutan, bagaimana orang lain terkena dampak
olehnya, bagaimana kesan yang ditimbulkan pada orang lain dengan tingkah laku yang
ditunjukkannya. Feed back membantu seseorang untuk menelaah dan memperbaiki tingkah lakunya
dan dengan demikian ia akan lebih mudah mencapai hal-hal yang diinginkannya. Feed back terbaik
adalah dari orangtua kita. Sebab mereka akan jujur mengatakan yang sebenarnya tentang keadaan
kita.

 Tes kepribadian

Tes kepribadian merupakan salah satu instrumen untuk pengenalan diri sendiri, beberapa tes
kepribadian untuk pengukuran potensi diri, yaitu: kepercayaan terhadap diri sendiri, tingkat kehati-
hatian, daya tahan menghadapi cobaan, tingkat toleransi, dan pengukuran ambisi.

Anda mungkin juga menyukai