Anda di halaman 1dari 6

Rencana Strategis Meraih Cita-cita Pasca SMA

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), cita cita adalah


keinginan (kehendak) yang selalu ada di dalam pikiran. Setiap manusia harus
memiliki cita cita atau tujuan hidup. Jika manusia tidak memiliki cita cita atau
tujuan kenapa mereka hidup, maka manusia tersebut akan hidup tanpa arah dan
tujuan. Manusia yang tidak punya tujuan hidup akan membiarkan hidupnya
mengalir dan berlalu begitu saja tanpa sesuatu yang berarti. Sedangkan manusia
yang memiliki cita cita dan tujuan hidup dapat hidup dengan mengejar cita citanya
hingga tercapai.

Pada saat kita masih belia, seperti terasa mudah ketika muncul pertanyaan
“Apa cita – citamu?” Namun, seiring waktu berjalan, kita harus menjadi lebih
realistis dan memiliki banyak pertimbangan untuk menggapai cita – cita. Sehingga,
banyak orang di usia remaja bingung menentukan tujuan hidup atau bahkan justru
semakin bertanya tanya tentang dirinya sendiri. Apa yang ia mampu dan tidak
mampu, apa yang ia minati dan tidak minati, apa yang dapat dia realisasikan, dan
pertanyaan pertanyan lain yang tidak dapat dia jawab. Hal ini sering dikenali
dengan gejala krisis identitas.

Istilah krisis identitas atau identity crisis pertama kali dipopulerkan oleh
seorang psikoanalis sekaligus psikolog perkembangan, yaitu Erik Homburger
Erikson. Teori mengenai krisis identitas lahir karena Erikson percaya bahwa krisis
identitas merupakan masalah kepribadian yang sering dihadapi banyak orang dalam
hidupnya. Menurut Erik Erikson, krisis identitas adalah tahap untuk membuat
keputusan dalam permasalahan-permasalahan penting yang berkaitan dengan
pertanyaan tentang identitas dirinya.

Sebelum menentukan cita – cita, ada baiknya kita pastikan bahwa kita tidak
sedang dalam krisis identitas. Akibat yang kita akan terima sangat fatal karena jika
ternyata cita – cita yang kita pilih tidak sesuai dengan minat dan kemampuan kita,
maka hal itu hanya akan membuat kita sengsara sepanjang hidup.

Untuk terhindar dari mengalami krisis identitas, hal yang harus dilakukan
adalah memperkuat jati diri. Lebih mengenal diri sendiri dan mencoba banyak hal
agar kita tahu, hal apa yang membuat kita tertarik dan senang menjalaninya.
Karena, cita cita kita menentukan masa depan kita. Kita akan terus mendalami
bidang tersebut sepanjang hidup kita. Oleh karena itu, tidak boleh salah dalam
menentukan cita cita.

Setelah cita cita kita telah ditetapkan, harus ada strategi untuk meraih cita
cita tersebut. Setiap orang pastilah tidak mungkin sama keinginannya, karenanya
strategi untuk meraih cita cita tersebut pasti juga tidak sama. Namun, ada beberapa
hal dalam garis besar yang harus kita tempuh agar dapat mewujudkan cita cita
masing masing, yaitu:

1. Melakukan hal hal yang dapat dilakukan sesegera mungkin


Mungkin terlihat sepele, tetapi menunda nunda hal yang bisa dilakukan
sekarang terkadang membuat kita dalam masalah besar. Ketika kita menunda
sesuatu, besar kemungkinan hal hal yang tidak diinginkan terjadi, seperti lupa pada
akhirnya, tidak mendapat kesempatan untuk mengerjakan hal tersebut kembali, dll.
Waktu itu bukan milik diri kita sendiri, oleh karena itu pastikan kita
menggunakannya sebaik mungkin jika kita tidak ingin menyesal ke depannya.

2. Mau menempuh proses


Jalan yang dicapai untuk meraih cita – cita kita bukanlah jalan yang lurus,
melainkan jalan yang penuh liku, berbatu, dan sangat panjang. Tidak banyak orang
yang dapat menempuhnya, juga banyak yang berhenti di tengah jalan. Tetapi kita
harus tetap ingat bahwa sukses itu butuh proses dan sesungguhnya tidak ada satu
orang pun di dunia ini yang dapat berhasil dengan instan. Persiapkan mental dengan
baik. Semua orang pasti pernah gagal untuk berhasil. Hal yang perlu kita lakukan
hanya terus mencoba, terus berjalan meski selangkah.

3. Percaya kepada kemampuan diri sendiri

Tidak perlu merasa minder dan tidak percaya diri hanya karena banyak
orang lain yang lebih hebat. Tuhan menciptakan setiap orang berbeda beda dengan
jalannya masing masing. Apa yang dimiliki orang lain tentu saja berbeda dengan
apa yang kita miliki. Kita mempunyai takdir tersendiri yang harus kita tempuh,
yang tentunya akan berbeda dengan takdir orang lain. Oleh karena itu, rasa tidak
percaya diri itu tidak diperlukan. Kita hanya perlu fokus pada cita – cita kita sendiri,
tidak perlu lebih baik daripada orang lain karena sesungguhnya hidup itu bukan
perlombaan.

4. Buang jauh jauh pikiran negatif yang dapat menghambat


Saat meraih cita – cita, akan terdapat banyak pihak yang tidak suka atau
menghambat diri kita. Kritik akan selalu datang kepada orang yang sedang
mengejar ambisinya. Hal tersebut adalah hal yang normal dan merupakan bagian
dari asam garam kehidupan. Tugas kita adalah memilah dan memilih kritik mana
yang dapat membangun kita sebagai pribadi yang lebih baik dan kritik mana yang
hanya ingin menjatuhkan kita. Kebijaksanaan diperlukan dalam hal ini.

5. Selalu fokus pada tujuan


Akan terdapat banyak hal yang dapat mendistraksi kita dari cita cita kita
sebenarnya. Untuk membantu meminimalisir hal tersebut, kita harus membuat
sketsa atau peta jangka panjang maupun jangka pendek yang akan kita tempuh
dalam hidup kita. Selalu mengorganisir hal hal yang perlu dan tidak perlu. Ingat
bahwa kita yang mengendalikan waktu, bukan waktu yang mengendalikan kita.
DAFTAR PUSTAKA

1. Erikson, E.H. Reflections on the Dissent of Contemporary


Youth. International Journal of Psychoanalysis. 1970; 51(1):11-
22. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/5533527.
RENCANA STRATEGIS MERAIH CITA-CITA
PASCA SMA

Disusun oleh:

Nisrina Hamzah

Kelompok 7 (Mahmud Yunus) “Urinary”

FAKULTAS KEDOKTERAN

UIN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2019

Anda mungkin juga menyukai