Anda di halaman 1dari 2

DESKRIPSI DIRI

Nama saya Julian Syah Gilang Pratama. Teman-teman biasa memanggil saya Gilang. Saya
lahir di Kota Cirebon pada tanggal 10 Juli 2004. Saya anak pertama dari dua bersaudara dan
sekarang tinggal di daerah Indramayu.
Ayah saya bernama Talas Yudi. Beliau adalah seorang abdi negara polisi yang bertugas di
bagian Brimob Batalyon C Cirebon dan ibu saya bernama Erawati. Beliau adalah seorang
direktur perusahaan kecil-kecilan dan adik satu-satunya saya yang bernama Adelio Jitender
Alvaro. Usia saya terpaut 10 tahun dengan adik saya. Meskipun saya terpaut cukup jauh,
saya masih sering bertengkar kecil dengan adik, tetapi kami tetap saling menyayangi.
Islam adalah agama saya begitu juga dengan kedua orang tua dan adik saya. Tinggi badan
saya kurang lebih 166 cm dan berat badan saya adalah 58 kg. Saya memiliki rambut hitam
yang lurus. Warna hitam dan biru adalah warna kesukaan saya.
Mengenai kepribadian, saya memiliki sifat yang baik hati, aktif, dan periang karena saya
senang bergaul untuk mencari banyak teman dan relasi. Saya juga tipe orang yang mau
bekerja keras dalam setiap pekerjaan yang sedang saya jalani agar pekerjaan tersebut bisa
menghasilkan sesuatu yang maksimal. Namun, terkadang saya egois. Sampai saat ini, saya
berusaha mengurangi sifat-sifat buruk itu dengan menjadi pribadi yang lebih baik.
Saya bersekolah di SDN TUGU 2 yang terletak di Desa Tugu Kecamatan Sliyeg, mulai dari
sinilah kedua orang tua saya mengajarkan kedisiplinan dalam belajar.
Di jenjang SMP, saya menimba ilmu di Pondok Pesantren SMP-IT Al-Multazam yang berada
di Kabupaten Kuningan. Selama duduk di bangku SMP, saya merasa di antara orang-orang
pintar, tetapi hal itu bukan menjadi halangan bagi saya untuk menyerah, bahkan menjadi
pendorong bagi saya untuk terus belajar. Ketika berada di kelas 8, saya ditunjuk oleh kepala
sekolah untuk menjadi Ketua Bidang Pendidikan OSMA (Organisasi Santri Ma’had Al-
Multazam) atau OSIS. Ini merupakan hal yang sangat spesial bagi saya. Jabatan ini saya
jadikan sebagai sarana latihan bagi saya untuk belajar menjadi pribadi yang lebih baik. Di
kelas 9, alhamdulillah saya mendapatkan peringkat ke-2 pararel sebagai santri terbaik.
Setelah saya menyelesaikan pendidikan di SMP, saya menimba ilmu di Pondok Pesantren
Husnul Khotimah karena MAS Husnul Khotimah terkenal akan prestasi dan organisasinya
yang dapat membantu saya untuk menjadi insan yang lebih berguna bagi orang banyak. Di
bangku kelas 10, saya mengikuti berbagai macam ekstrakurikuler di antaranya pramuka,
karate, dan BSMR. Hal yang paling membanggakan adalah ketika saya dipilih sebagai salah
satu pengajar oleh pak kiai yang bertugas untuk membantu mengajar di madrasah-madrasah
yang berada di Kabupaten Kuningan, khususnya di daerah dekat pondok pesantren. Di bangku
kelas 11, saya kembali mendapat amanah Pengurus Bidang Pendidikan OSHK (Organisasi
Santri Husnul Khotimah) yang memiliki tugas pokok untuk mengatur pembelajaran adik-adik
mulai dari belajar malam hingga memobilisasi santri agar tidak telat masuk sekolah. Di tahun
kedua, saya mendapat amanah untuk menjadi Presiden PRISMA-HK (Persatuan Remaja
Islam Indramayu Husnul Khotimah) dan Pengurus FOKUSTIK (Forum Komunikasi Santri
Husnul Khotimah) walaupun pengalaman tersebut masih kurang banyak jika dibandingkan
dengan teman-teman saya di luar sana, tetapi saya yakin bahwa pengalaman tersebut sangat
berarti bagi saya. Di tahun kedua inilah saya lebih memfokuskan diri untuk lebih berguna
bagi orang banyak karena cita-cita saya adalah menjadi direktur di perusahaan industri
otomotif untuk membuat sebuah teknologi yang dapat mempermudah mobilitas masyarakat,
saya bukanlah siswa yang paling pintar di kelas, tetapi saya meyakini bahwa saya bisa
berkembang dengan sangat baik pada bidang yang saya gemari.
Kini untuk melanjutkan studi ke jenjang berikutnya, saya ingin sekali menuntut ilmu dengan
tenaga pendidik yang sangat berkompeten dan dosen di Institut Teknologi Sepuluh Nopember
adalah pendidik yang memiliki profesionalisme yang sangat baik.

Anda mungkin juga menyukai