Anda di halaman 1dari 15

Lempung Sebagai Penghilang Rasa Pahit Pada

Daun Pepaya

Oleh:
Zaidan Rauf Abidin
IX-3
0015113937

SMP Negeri 1 Sidoarjo


Jl. Gelora Delta Sidoarjo
2016
PERSETUJUAN

Karya tulis ilmiah IPA oleh Zaidan Rauf Abidin NIS : 18754 NISN : 0015113937 dengan
judul Lempung Sebagai Penghilang Rasa Pahit Pada Daun Pepaya
Telah memenuhi syarat dan disetujui untuk dipresentasikan.

Disetujui pada tanggal 20 September 2016


Guru Pembimbing

Hj. Sulastrini, S.Pd


NIP : 19690412 1993012 002
1
LEMBAR PENGESAHAN
Karya tulis ilmiah IPA oleh Zaidan Rauf Abidin NIS : 18754 NISN : 0015113937 dengan
judul Lempung Sebagai Penghilang Rasa Pahit Pada Daun Pepaya
Telah dipresentasikan di depan Tim Penguji.
Pada Tanggal 24 November 2016.

Tim Penguji

Penguji I Penguji II

Hj. Sulastrini, S.Pd Hj. Tutik Lasmiyati, S.Pd


NIP : 19690412 1993012 002 NIP : 19660621 1989012 002

Mengetahui
Kepala SMP Negeri 1 Sidoarjo

Drs. H. A. Zainul Afani, M.Pd


NIP : 19600205 1986121

2
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan rasa dan keadaan daun
papaya setelah direbus dengan lempung dibandingkan dengan bleng. Banyak orang-orang
yang tidak suka daun pepaya karena rasa pahitnya. Maka dari itu, saya akan berusaha
membandingkan apakah lempung layak untuk dibandingkan dengan bleng untuk
menghilangkan rasa pahit pada daun papaya.
Beberapa orang menggunakan bleng untuk menghilangkan pahit pada daun papaya,
tetapi bleng mengandung bahan kimia berbahaya jika dikonsumsi secara berlebih. Maka dari
itu lempung bisa menggantikan bleng, selain rasa pahitnya lebih banyak berkurang daripada
bleng, lempung juga tidak memiliki bahan kimia yang berbahaya dibandingkan dengan bleng.
Setelah melakukan penelitian, dari segi rasa daun pepaya yang direbus dengan
lempung lebih unggul, sedangkan dari segi penampilan daun papaya yang direbus dengan
bleng lebih unggul.
Kata kunci: Daun Pepaya, Lempung, Bleng

3
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT. Atas rahmat dan karunia-Nya, saya bias membuat
laporan karya ilmiah tentang Lempung sebagai penghilang rasa pahit pada daun papaya.
Tidak lupa saya mengucapkan terimakasih kepada bu atas bantuan dan motivasi dalam
mengerjakan laporan ini.
Semoga laporan karya ilmiah ini bisa menambah wawasan bagi teman-teman. Saya
menyadari bahwa laporan ini belum sepenuhnya sempurna. Oleh Karena itu, saran dan kritik
yang diberikan sangat dibutuhkan untuk menyepurnakan Karya Ilmiah Ini.

Sidoarjo, 23 November 2016


Penulis,

Zaidan Rauf Abidin

4
Daftar Isi
PERSETUJUAN..................................................................................................I
LEMBAR PENGESAHAN...............................................................................II
ABSTRAK........................................................................................................III
KATA PENGANTAR.......................................................................................IV
DAFTAR ISI.......................................................................................................V
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................
A. Latar Belakang....................................................................................1
B. Rumusan Masalah...............................................................................1
C. Tujuan...................................................................................................1
D. Manfaat Penelitian..............................................................................1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.........................................................................2
A. Landasan Teori....................................................................................2
B. Hipotesis...............................................................................................3
BAB III METODOLOGI PENELITIAN.........................................................4
A. Metode Penelitian................................................................................4
B. Variabel Penelitian..............................................................................4
C. Tempat dan Waktu..............................................................................4
D. Alat dan Bahan....................................................................................4
E. Cara Kerja...........................................................................................4
F. Teknik Pengumpulan Data.................................................................5
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN...................................6
A. Perbandingan Hasil Rebusan.............................................................6
B. Pembahasan.........................................................................................7
BAB V SIMPULAN DAN SARAN....................................................................8
A. Simpulan...............................................................................................8
B. Saran ....................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................9
LAMPIRAN......................................................................................................10

5
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Daun pepaya merupakan salah satu bahan sayur mayur yang digemari oleh
masyarakat pada umumnya. Hal ini kebanyakan karena rasa pahit yang terkandung dalam
daun pepaya. Namun ada juga masyarakat yang tidak menyukai daun pepaya karena rasa
pahitnya, terutama di kalangan para remaja. Padahal kandungan daun pepaya sangat baik bagi
kesehatan tubuh, diantaranya vitamin A,B,C, kalori, protein, kalsium, dan karposide yang
berkhasiat untuk obat anti parasit, dan getah pada daun pepaya dapat mengatasi kanker.
Masyarakat sekarang pada umumnya menggunakan bleng sebagai alternatife
penghilang rasa pahit pada daun pepaya agar mereka dapat mendapat manfaat dari kandungan
daun pepaya. Namun, permasalahannya adalah kita tidak bisa sembarangan menggunakan
bahan yang mengandung bahan kimia berbahaya untuk menghilangkan rasa pahit pada daun
pepaya. Kita bisa menggunakan bahan alami yang mudah ditemukan di sekitar kita untuk
menghilangkan rasa pahit pada daun pepaya, misalnya tanah lempung.
Tanah lempung adalah salah satu bahan alternatife penghilang rasa pahit pada daun
pepaya yang tentunya lebih mudah diperoleh dan lebih ekonomis daripada bleng. Orang-
orang zaman dahulu, sering menggunakan tanah lempung untuk penghilang rasa pahit pada
daun pepaya karena saat itu belum ada alternatife khusus penghilang rasa pahit seperti bleng
yang kita kenal saat ini. Namun, saat ini pun masih ada beberapa masyarakat yang
memanfaatkan tanah lempung untuk menghilangkan rasa pahit pada daun pepaya.
Oleh karena itu, saya akan melakukan pengamatan apakah lempung lebih efektif
untuk menghilangkan rasa pahit daripada bleng yang terdapat bahan kimia di dalamnya
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengaruh lempung dan bleng terhadap rasa pahit pada daun pepaya?

C. Tujuan
1. Menguji pengaruh lempung dan bleng terhadap rasa pahit pada daun pepaya.

D. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian karya tulis ini adalah agar para pembaca mengenal manfaat tanah
lempung sebagai alternatif penghilang rasa pahit pada daun pepaya, dan mengenal bahaya
penggunaan bleng serta efek samping yang timbulkan bagi kesehatan.

1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Tanah Lempung
Lempung atau Tanah Liat (clay) adalah partikel mineral berkerangka dasar silikat
yang berdiameter kurang dari 4 mikrometer. Lempung mengandung leburan silika dan/atau
aluminium yang halus. Unsur-unsur ini, silikon, oksigen, dan aluminium adalah unsur yang
paling banyak menyusun kerak bumi. Lempung terbentuk dari proses pelapukan batuan silika
oleh asam karbonat dan sebagian dihasilkan dari aktivitas panas bumi. Tanah lempung adalah
tanah yang mengandung lempung lebih dari 40 %. Tanah ini berwarna hitam karena
kandungan mangaan ( Mn ) yang tinggi. Bila tanah lempung ini dilarutkan dalam air maka
akan membentuk kolloidal. Salah satu sifat yang penting bagi kolloidal adalah bahwa
partikel-partikelnya bermuatan listrik. Fraksi lempung bermuatan listrik negatif. Listrik
negatif menarik muatan listrik positif. Peristiwa absorpsi ini yang menyebabkan
berkurangnya kandungan alkaloid carpaine pada daun papaya.

B. Tanaman Pepaya
Pepaya (Carica papaya) merupakan tumbuhan yang berbatang tegak dan basah.
Pepaya ini menyerupai palma, bunganya putih dan buahnya yang masak berwarna kuning
sampai kemerahan rasanya seperti buah melon. Tinggi pohon ini biasanya mencapai 8-10
meter dengan akar kuat. Helaian daunnya menyerupai telapak tangan manusia. Rongga dalam
pada buah pepaya berbentuk bintang apabila penampang buahnya dipotong melintang.
Tanaman pepaya bisa tumbuh di daerah Tropis dan subtropis. Daerah basah dan kering,
dataran rendah dan dataran tinggi. Pepaya dapat tumbuh dengan baik di bawah ketinggian
1.000m dpl. Beragam manfaat daun pepaya untuk kesehatan tubuh, antara lain sebagai
pelancar pencernaan, penghalau demam berdarah, penghalau nyeri haid, penambah nafsu
makan, pelancar ASI, pengusir Jerawat ,anti-kanker alami.
Daun pepaya lebih dimanfaatkan untuk pengempukan daging mentah dengan
mengeluarkan getah / latex yang terdapat pada daun. Hal ini disebabkan karena enzim papain
yang terdapat pada getah mampu menghidrolisis kolagen dalam daging, sehingga bentuknya
menjadi lebih kendur dan lebih lunak. Pengeluaran getah secara alami biasanya dengan cara
digosok-gosokan pada permukaan daging. Namun saat ini getah yang terdapat dalam daun
dan buah pepaya mentah diekstrak untuk dimanfaatkan sebagai bahan campuran pengempuk
daging secara komersial.

Klasifikasi Tanaman Pepaya


Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)

2
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas : Dilleniidae
Ordo : Violales
Famili : Caricaceae
Genus : Carica
Spesies : Carica papaya L.
Pepaya biasanya tumbuh di daerah yang rendah hingga ketinggian 1000 m dan sudah
sering digunakan sebagai medikasi penyakit seperti malaria, radang ginjal, kaki gajah, dan
luka bakar. Menurut departemen kesehatan RI, Buah,daun, biji, akar, maupun getah daripada
tumbuhan pepaya ini dapat dimanfaatkan dalam pengobatan karena mengandung banyak zat
kimia berguna bagi tubuh.Menurut DR. IR. Nuri Andarwulan, M. Si, rasa pahit pada daun
pepaya disebabkan oleh senyawa alkaloid yang terkandung di dalamnya.

C. Bleng
Bleng (dari bahasa Jawa) adalah campuran garam mineral konsentrasi tinggi yang
dipakai dalam pembuatan beberapa makanan tradisional, seperti karak dan gendar.
Sinonimnya natrium biborat, natrium piroborat, natrium tetraborat. Bleng adalah bentuk tidak
murni dari boraks, sementara asam borat murni buatan industri farmasi lebih dikenal dengan
nama boraks. Dalam dunia industri, boraks menjadi bahan solder, bahan pembersih, pengawet
kayu, antiseptik kayu, dan pengontrol kecoak.
Daun pepaya dan daun singkong yang telah masak dan dijual di pasar-pasar
tradisional juga disinyalir cara memasaknya ditambahkan bleng atau sodium boraks supaya
cepat lunak.
Namun dari alternatif tersebut pemakaian bleng/sodium boraks yang berlebihan dapat
menimbulkan efek samping. Jika pemakaian sedikit, memang tidak mengapa. Tetapi jika
pemakaian berlebihan akan menimbulkan dampak terkontaminasinya organ tubuh. Dengan
artian bleng/sodium boraks akan terakumulasi dalam tubuh dan tidak dapat keluar dari tubuh.

Hipotesis
Tanah lempung lebih efektif sebagai penghilang rasa pahit pada daun pepaya jika
dibandingkan dengan bleng.

3
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Metode yang digunakan adalah penelitian, eksperimen dan pengumpulan dasar-dasar
teori. Penelitian dilakukan dengan cara menguji perbandingan penggunaan tanah
lempung dengan bleng, untuk menghilangkan rasa pahit daun papaya.

B. Variabel Penelitian
Variabel kontrol: Daun pepaya dan takaran air
Variabel Manipulasi: Penghilang rasa pahit (lempung, bleng)
Variabel Respon: Rasa pada daun pepaya

C. Tempat dan Waktu Penelitian


Tempat: Gading Fajar 1, Buduran, Sidoarjo.
Waktu: 8 November 2016

D. Alat dan Bahan


a) Kompor
b) Panci
c) Lempung
d) Bleng
e) Daun papaya
f) Air
g) Stopwatch
E. Cara Kerja
1. Percoban dengan menggunakan lempung (sampel 2)
a) Remas-remas tanah lempung sampai lembek
b) Masukkan dan campur tanah lempung tersebut kedalam 1 liter air, kemudian
saring hingga bersih.
c) Rebus air tersebut
d) Setelah mendidih, masukkan 2 helai daun papaya
e) Setelah 10 menit, periksa rasa, keadaan daun dan air
2. Pecobaan dengan menggunakan garam (sampel 2)
a) Siapkan panci, masukkan masing-masing 1 liter air, lalu panaskan.
b) Masukkan bleng pada panci tersebut.
c) Setelah mendidih, masukkan 2 helai daun papaya
d) Setelah 10 menit, periksa rasa, keadaan daun dan air
e) Setelah itu, bandingkan hasil percobaan pada percobaan 1 dan 2.
3. Lalu hasil dari dua percobaan tersebut diberi kepada 20 orang yang berbeda dan
akan diminta pendapatnya mengenai rasa daun papaya tersebut tanpa diketahui
bahan penghilang rasanya

F. Teknik Pengumpulan Data

4
Penghilang Keadaan Tabel
NO Warna Keadaan Air
Rasa Pahit Daun
1 Lempung

2 Bleng
NO NAMA RASA
1
2
Dst.
Pengamatan

Tabel Responden

5
BAB IV
Penghilang
NO Warna Keadaan Daun Keadaan Air
Rasa Pahit
Tekstur daun lebih
1 Lempung Hijau Kekuningan
lembek
Coklat

Warna daun & tulang Tekstur daun lebih


2 Bleng sudah kekuningan lembek (lonyot)
Kuning

Hasil dan Pembahasan Penelitian


A.Perbandingan Hasil Rebusan

Penghilang
NO Foto
Rasa Pahit

2 Lempung

4 Bleng

Dan berdasarkan hasil dari respondensi penelitian, dari 20 anak, semuanya mengatakan
bahwa daun pepaya yang direbusa dengan bleng rasanya lebih pahit daripada yang direbus
dengan lempung. Jadi terbukti bahwa lempung lebih baik digunakan sebagai penghilang rasa
pahit pada daun epaya daripada menggunakan bleng.

6
B. Pembahasan
Dari data pengamatan menunjukkan bahwa, penggunaan tanah lempung sebagai alternatif
penghilang rasa pahit pada daun pepaya lebih efektif jika dibandingkan dengan penggunaan
bleng, dalam waktu yang sama, rasa pahit yang berkurang lebih banyak daripada penggunaan
bleng, namun keadaan daun pepaya setelah perebusan kurang baik (tulang daun menjadi
kuning dan agak lembek). Penggunaan bleng sebagai alternatif, dalam waktu yang sama,
hanya mengurangi sedikit rasa pahit saja. Tetapi jika secara fisik, penampilan daun papaya
yang direbus dengan bleng lebih terlihat segar, selain itu daun papaya lebih cepat lunak jika
direbus dengan bleng. Tetapi bleng merupakan bahan kimia yang berbahaya jika digunakan
secara berlebihan. Jadi terbukti bahwa lempung unggul dalam rasa dan kesehatan. Tetapi
bleng hanya unggul dalam penampilan.

7
BAB V
Simpulan dan Saran

A. Simpulan
Dari pengumpulan data, penelitian, eksperimen, dan berdasar data yang ada penulis
dapat menarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Rasa pahit pada daun papaya yang direbus dengan lempung lebih sedikit daripada
rasa pahit pada daun papaya yang direbus dengan bleng.

B. Saran
Penulis dapat memberikan beberapa saran dari semua kesimpulan tersebut yaitu
sebagai berikut:
1. Apabila menginginkan hasil rebusan dengan rasa daun pepaya yang rasa pahitnya
sudah berkurang banyak, lebih baik menggunakan tanah lempung sebagai
alternatifnya. Jika direbus dengan bleng, daun papaya cepat lunak, tetapi rasa
pahit yang berkurang hanya sedikit dibandingkan direbus dengan bleng.
2. Dengan memperhatikan dari sudut pandang kesehatan, akan lebih baik jika tidak
menggunakan bleng sebagai penghilang rasa pahit pada daun pepaya, karena
pemakaian berlebihan akan menimbulkan dampak terkontaminasinya organ tubuh.
Dengan artian bleng/sodium boraks akan terakumulasi dalam tubuh dan tidak
dapat keluar dari tubuh.

8
DAFTAR PUSTAKA

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Tanah_liat
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Pepaya
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Boraks

Anda mungkin juga menyukai