Setidaknya terdapat beberapa pendekatan dari perspektif sosiologi yang dapat digunakan dalam menganalisis permasalahan-permasalahan yang terjadi dalam bidang pendidikan. Di antaranya seperti yang disampaikan oleh Abu Ahmadi dalam bukunya ‘Sosiologi Pendidikan’ yaitu pendekatan individu, sosial, interaksi dan teori medan. secara garis besar pendekatan ada 4 macam: A. Pendekatan Individu (The Individual Approach) Dalam pendekatan individual ini titik tekannya adalah faktor-faktor biologis yang menguasai tingkah laku individu daripada faktor-faktor psikologis, namun kedua faktor ini tetaplah faktor primernya sedangkan faktor lingkungan sekitar fisik dan lingkungan sosial merupakan faktor sekunder. B. Pendekatan Sosial (The Sosial Approuch) Pendekatan sosial yaitu pendekatan yang memperhatikan faktor lingkungan sebagai lingkungan tinggal individu dalam perkembangannya.[6] Titik pangkal dari Approach Sosial ialah mayarakat dengan berbagi lembaganya, kelompok-kelompok dengan berbagai aktivitas. C. Pendekatan Interaksi (The Interaction Approuch) Pendekatan interaksi yaitu pendekatan dengan memperhatikan pola hubungan antara individu dalam lingkungannya.[8] Di dalam pendekatan interaksional kita memperhatikan faktor-faktor individu dan sosial. Dimana individu dan masyarakat saling mempengaruhi dalam hubungan timbal balik antara individu dan masyarakat. Yang mana interaksi yang terjadi mempunyai kekuatan saling membentuk dan mempengaruhi dalam rangka saling menyempurnakan.
D. PendekatanTeori Medan (field theory)
Teori medan adalah teori yang diperkenalkan oleh Dr. Kurt Lewin dari bidang psikologi yang kemudian dikembangkan oleh J.F Brown dalam psikologi sosial. Inti dari teori medan adalah meneliti struktur medan hidup (life space) beserta pribadi (Person) dan medan sosial (life space sosial) nya. Faktor Faktor Pendekatan Sosioliogi Pendidikan A. Faktor Biologis Pada Tingkah Laku Manusia Perbedaan antara faktor biologis dan psikologis pada tingkah laku manusia adalah pada faktor biologis manusia dipandang sebagai organisme yang murni dan sederhana, sedangkan pada faktor psikologis manusia dipandang sebagai organisme yang cerdas dan mempunyai kecerdasan (inteligen). B. Faktor Psikologis Pada Tingkah Laku Manusia Sebenarnya perbedaan antara faktor psikologis dan biologis tidak begitu ekstrim, tajam dan statis. Seiring dengan kemajuan-kemajuan penelitian ilmiah maka dapat diketahui bahwa sebenarnya hubungan psikologi dan biologi sifatnya timbal-balik, bahkan justru keduanya saling melengkapi di dalam mempelajari tingkah laku manusia. Bukti dari ini adalah munculnya penelitian-penelitian psikologi mengenai konsep insting (instinct).
Albert Bandura dan faktor efikasi diri: Sebuah perjalanan ke dalam psikologi potensi manusia melalui pemahaman dan pengembangan efikasi diri dan harga diri