Anda di halaman 1dari 5

MAKALAH

TEORI DAN KONSEP YANG MENDASARI TINGKAH


LAKU MANUSIA DAN LINGKUNGAN SOSIAL
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah
Tingkah Laku Manusia dan Lingkungan Sosial
Dosen Pengajar
Dr. Didiet Widiowati, M.Si
Irniyati Samosir, MPS.Sp

Disusun oleh :
Kelompok 2
Almira Lutfiah 16.04.013
Bagus Wahyu P. 16.04.106
Deni Adriani J. 16.04.262
Sabati Rizkia R. 16.04.271
Bella Widiastri P. 16.04.344
Hamdan Sulistiono 16.04.398

PROGRAM PENDIDIKAN DIPLOMA IV PEKERJAAN SOSIAL


SEKOLAH TINGGI KESEJAHTERAAN SOSIAL
BANDUNG
2017
1. Teori Psikoanalisa
1.1 Struktur Kepribadian
Menurut Freud, kehidupan jiwa memiliki tiga tingkat kesadaran, yakni :
a. Sadar (Conscious), alam sadar adalah segala sesuatu yang disadari pada saat
tertentu, seperti penginderaan langsung, pemikiran, dan fantasi.
b. Prasadar (Preconscious), berperan sebagai jembatan antara concious dan
unconcious. Segala sesuatu yang dengan mudah dipanggil ke alam sadar.
c. Taksadar (Unconscious), taksadar adalah bagian yang paling penting dan
dominan dalam menentukan perilaku dari struktur kesadaran didalamnya
tersimpan ingatan masa kecil, energi psikis yang besar dan insting.
Pada tahun 1923 Freud mengenalkan tiga model struktural yang
menyempurnakan gambaran mental terutama dalam fungsi dan tujuannya.
a. Id (Das Es), merupakan struktur paling mendasar dari kepribadian (sumber
energi), bekerja menurut prinsip kesenangan, tujuannya adalah pemenuhan
kepuasan yang segera.
b. Ego (Das Ich), ego merupakan struktur kepribadian yang mengontrol
kesadaran dan mengambil keputusan atas perilaku manusia. Beroperasi
mengikuti prinsip realita (reality principle).
c. Superego (Das Ueber Ich), superego adalah kekuatan moral dan etik dari
kepribadian, yang beroperasi memakai prinsip idealistik. Superego adalah
nilai/moral (memberikan batasan baik/buruk), merefleksikan nilai-nilai sosial,
dan menyadarkan individu atas tuntutan moral.
1.2 Dinamika Kepribadian
Bagi Freud, manusia termotivasi untuk mencari kesenangan serta
menurunkan ketegangan dan kecemasan. Ego dan Super Ego mengarahkan
tingkah laku manusia terhadap dorongan id malalui aturan, nilai/norma agama
dan masyarakat, apabila ego dan super ego tidak berfungsi, maka tingkah laku
menyimpang, disinilah id mendominasi.
1.3 Mekanisme Pertahanan Ego
Freud mengartikan mekanisme pertahanan ego sebagai strategi yang
digunakan individu untuk mencegah kemunculan terbuka dari dorongan id
maupun untuk menghadapi tekanan superego atas ego. Terdapat tujuh macam
yaitu, identifikasi, pemindahan/reaksi kompromi, represi, fiksasi dan regresi,
proyeksi, dan introyeksi.

2. Teori Perilaku Sosial


Pembentukan perilaku sosial seseorang dipengaruhi oleh berbagai faktor baik
yang bersifat internal maupun yang bersifat eksternal. Pada aspek eksternal situasi
sosial memegang peranan yang cukup penting. Situasi sosial diartikan sebagai tiap
situasi di mana terdapat saling hubungan antara manusia yang satu dengan yang lain
(W.A. Gerungan,1978:77).
2.1 Faktor Pembentuk Perilaku Sosial
Baron dan Byrne berpendapat bahwa ada empat kategori utama yang dapat
membentuk perilaku sosial seseorang, yaitu :
a. Perilaku dan karakteristik orang lain, jika seseorang lebih sering bergaul
dengan orang-orang yang memiliki karakter santun, ada kemungkinan besar ia
akan berperilaku seperti kebanyakan orang berkarakter santun dan sebaliknya.
b. Proses kognitif, ingatan dan pikiran yang memuat ide-ide, keyakinan dan
pertimbangan yang menjadi dasar kesadaran sosial seseorang akan berpengaruh
terhadap perilaku sosialnya.
c. Faktor lingkungan, lingkungan alam terkadang dapat mempengaruhi perilaku
sosial seseorang. Misalnya orang yang berasal dari daerah pantai atau
pegunungan yang terbiasa berkata dengan nada keras.
d. Tatar budaya sebagai tempat perilaku dan pemikiran sosial itu terjadi.
Misalnya, seseorang yang berasal dari etnis budaya tertentu mungkin akan
terasa berperilaku sosial aneh ketika berada dalam budaya lain atau berbeda.
2.2 Bentuk dan Jenis Perilaku Sosial
Berbagai bentuk dan jenis perilaku sosial seseorang pada dasarnya
merupakan karakter atau ciri kepribadian yang dapat diamati ketika seseorang
berinteraksi dengan orang lain. Perilaku sosial dapat dilihat melalui sifat-sifat
dan pola respon antarpribadi seperti kecenderungan perilaku peran, perilaku
dalam hubungan sosial, dan kecenderungan perilaku ekspresif.

3. Teori Belajar Sosial


Teori belajar sosial dikenalkan oleh Albert Bandura, yang mana konsep dari teori
ini menekankan pada komponen kognitif dari pikiran, pemahaman dan evaluasi.
Menurut Bandura, orang belajar melalui pengalaman langsung atau pengamatan
orang belajar dari apa yang ia baca, dengar, lihat, dan dari orang lain dan
lingkungannya.
Albert Bandura mengemukakan bahwa seorang individu belajar banyak tentang
perilaku melalui peniruan/modeling, bahkan tanpa adanya penguat sekalipun yang
diterimanya. Proses belajar semacam ini disebut “observational learning”.
Teori belajar sosial menekankan observational learning sebagai proses
pembelajaran, yang mana bentuk pembelajarannya adalah seseorang mempelajari
perilaku dengan mengamati secara sistematis imbalan dan hukuman yang diberikan
kepada orang lain. Dalam observational learning terdapat empat tahap belajar dari
proses pengamatan atau modeling, antara lain :
a. Atensi, dalam tahapan ini seseorang harus memberikan perhatian terhadap model
dengan cermat.
b. Retensi, tahapan ini adalah tahapan mengingat kembali perilaku yang ditampilkan
oleh model yang diamati maka seseorang perlu memiliki ingatan yang bagus
terhadap perilaku model.
c. Reproduksi, dalam tahapan ini seseorang yang telah memberikan perhatian untuk
mengamati dengan cermat dan mengingat kembali perilaku yang telah
ditampilkan oleh modelnya maka berikutnya adalah mencoba menirukan atau
mempraktekkan perilaku yang dilakukan oleh model.
d. Motivasional, tahapan berikutnya adalah seseorang harus memiliki motivasi untuk
belajar dari model.

4. Teori Sistem
Fokus pekerjaan sosial adalah pada interaksi antara individu-individu dengan
berbagai sistem di dalam lingkungan. Konsep tersebut meliputi pengaruh interaksi
dan relasi antara berbagai sistem yang menyangkut individu-individu, keluarga,
kelompok, atau komunitas-komunitas. Teori sistem memberikan pendekatan yang
lebih luas untuk memahami dunia dan dapat diaplikasikan dalam berbagai setting
yang lebih luas. Penggabungan teori sistem dengan perspektif ekologi, disebut
sebagai “teori ekosistem”(Beckett & Johnson, 1995; Krist-Ashman, 2000). Di
dalam perspektif tersebut, orang dipandang sebagai makhluk hidup yang terlibat
dalam proses interaksi secara konstan (tetap) dengan berbagai sistem di dalam
lingkungan. Sistem tersebut meliputi keluarga, teman, pekerjaan, pelayanan sosial,
pemerintah, pekerja/pegawai, sistem keagamaan, sistem pendidikan, serta barang
dan jasa. Teori sistem menggambarkan keterlibatan secara dinamis antara orang
dengan masing-masing sistem tersebut. Praktik pekerjaan sosial diarahkan pada
upaya meningkatkan interaksi antara klien dengan sistem tersebut.
Beberapa istilah yang penting untuk dipahami dari teori sistem dalam
hubungannya dengan praktik pekerjaan sosial diantaranya adalah sistem,
boundaries, subsistem, homeostasis, role, relationship, input, output, interface,
differentiation, entropy, dan equifinalty.

5. Perspektif Ekologi
Tiga cakupan penting yang termasuk dalam persepektif ekologi adalah :

a. Pertukaran (transaction)
Manusia berkomunikasi dan berinteraksi dengan sesamanya dan dengan
lingkungannya. Bentuk interaksi ini adalah transaksi yang dilakukan secara aktif
dan bersifat dinamis, karena hal-hal yang dikomunikasikan dan saling ditukar.
Ada 2 bentuk pertukaran yaitu pertukaran positif dan pertukaran negative.
b. Penyesuaian (adaption)
Adaptasi menunjuk pada kapasitas untuk menyesuaikan diri pada kondisi-
kondisi yang terjadi pada lingkungan di sekitarnya. Seseorang harus mampu
menyesuaikan diri pada kondisi baru yang ditemuinya, agar dapat melakukan
keberfungsiannya secara efektif.
c. Mengatasi (coping)
Coping adalah bentuk adaptasi yang membutuhkan perjuangan dalam
mengatasi masalah walaupun adaptasi mencakup respon terhadap kondisi baru
yang positif maupun negatif, namun mengatasi menunjuk pada cara orang
menghadapi pengalaman negatif.

Anda mungkin juga menyukai