Disusun oleh :
Kelompok 2
Almira Lutfiah 16.04.013
Bagus Wahyu P. 16.04.106
Deni Adriani J. 16.04.262
Sabati Rizkia R. 16.04.271
Bella Widiastri P. 16.04.344
Hamdan Sulistiono 16.04.398
4. Teori Sistem
Fokus pekerjaan sosial adalah pada interaksi antara individu-individu dengan
berbagai sistem di dalam lingkungan. Konsep tersebut meliputi pengaruh interaksi
dan relasi antara berbagai sistem yang menyangkut individu-individu, keluarga,
kelompok, atau komunitas-komunitas. Teori sistem memberikan pendekatan yang
lebih luas untuk memahami dunia dan dapat diaplikasikan dalam berbagai setting
yang lebih luas. Penggabungan teori sistem dengan perspektif ekologi, disebut
sebagai “teori ekosistem”(Beckett & Johnson, 1995; Krist-Ashman, 2000). Di
dalam perspektif tersebut, orang dipandang sebagai makhluk hidup yang terlibat
dalam proses interaksi secara konstan (tetap) dengan berbagai sistem di dalam
lingkungan. Sistem tersebut meliputi keluarga, teman, pekerjaan, pelayanan sosial,
pemerintah, pekerja/pegawai, sistem keagamaan, sistem pendidikan, serta barang
dan jasa. Teori sistem menggambarkan keterlibatan secara dinamis antara orang
dengan masing-masing sistem tersebut. Praktik pekerjaan sosial diarahkan pada
upaya meningkatkan interaksi antara klien dengan sistem tersebut.
Beberapa istilah yang penting untuk dipahami dari teori sistem dalam
hubungannya dengan praktik pekerjaan sosial diantaranya adalah sistem,
boundaries, subsistem, homeostasis, role, relationship, input, output, interface,
differentiation, entropy, dan equifinalty.
5. Perspektif Ekologi
Tiga cakupan penting yang termasuk dalam persepektif ekologi adalah :
a. Pertukaran (transaction)
Manusia berkomunikasi dan berinteraksi dengan sesamanya dan dengan
lingkungannya. Bentuk interaksi ini adalah transaksi yang dilakukan secara aktif
dan bersifat dinamis, karena hal-hal yang dikomunikasikan dan saling ditukar.
Ada 2 bentuk pertukaran yaitu pertukaran positif dan pertukaran negative.
b. Penyesuaian (adaption)
Adaptasi menunjuk pada kapasitas untuk menyesuaikan diri pada kondisi-
kondisi yang terjadi pada lingkungan di sekitarnya. Seseorang harus mampu
menyesuaikan diri pada kondisi baru yang ditemuinya, agar dapat melakukan
keberfungsiannya secara efektif.
c. Mengatasi (coping)
Coping adalah bentuk adaptasi yang membutuhkan perjuangan dalam
mengatasi masalah walaupun adaptasi mencakup respon terhadap kondisi baru
yang positif maupun negatif, namun mengatasi menunjuk pada cara orang
menghadapi pengalaman negatif.