Joselyn / 23.M1.0012
Psikologi Komunikasi
Dosen Pengampu :
Teori ini dikembangkan oleh Sigmund Freud, menggali lapisan-lapisan bawah sadar
pikiran manusia dan bagaimana hal tersebut mempengaruhi perilaku dan persepsi mereka
terhadap dunia di sekitar mereka. Dalam teori nya, Freud mengembangkan tiga komponen
utama, Id, Ego, Superego sebagai gambaran kepribadian kompleks manusia. Setiap bagian
ini memiliki fungsi dan kepentingan sendiri dalam membentuk perilaku manusia.
Id, bagian terdalam dari kepribadian, beroperasi di bawah tingkat kesadaran dan
dipengaruhi oleh dorongan-dorongan primitif dan naluri biologis. Id bekerja berdasarkan
prinsip kesenangan, di mana tujuan utamanya adalah untuk memuaskan kebutuhan dan
keinginan tanpa penundaan juga tanpa mempertimbangkan konsekuensi jangka panjang.
Seseorang pria pergi ke sebuah swalayan dengan alasan untuk membeli minuman tetapi
tujuan sebenarnya adalah untuk melihat pegawai seksi yang berada di swalayan tersebut.
Ego, yang berkembang dalam masa kanak-kanak awal, adalah bagian dari kepribadian
yang berhubungan dengan realitas dan bertindak sebagai jembatan antara Id dan
Superego. Ego beroperasi berdasarkan prinsip realitas, yang mempertimbangkan
konsekuensi dan batasan-batasan dari tindakan yang dilakukan oleh Id. Ego bertanggung
jawab untuk menemukan solusi yang paling realistis dan efektif untuk memenuhi
kebutuhan manusia tanpa menyalahi norma sosial atau moral.
Contohnya, seorang kepala rumah tangga ingin membeli susu untuk anaknya, tapi pada
saat ingin berbelanja Ia tergiur dengan promo yang Ia lihat “Beli Dua Gratis Satu Baju
Futsal” tetapi Bapak tersebut menggunakan Ego nya untuk hanya membeli susu anak
karena susu anak merupakan hal yang lebih penting saat ini.
Behaviorisme adalah aliran dalam psikologi yang menekankan pengamatan perilaku yang
dapat diamati secara langsung dan pengaruh lingkungan eksternal dalam membentuk perilaku
manusia. Menurut perspektif behavioris, perilaku manusia, kecuali insting, merupakan hasil
belajar dari pengalaman dengan lingkungan. Behavioris menganggap bahwa segala bentuk
perilaku, baik yang dianggap baik maupun buruk adalah hasil dari proses pembelajaran. Ini
berarti bahwa perilaku dapat diubah melalui manipulasi lingkungan.
Polisi memberi sanksi kepada pengendara yang melanggar lampu lalu lintas, berkendara
diatas trotoar, tidak memakai helm ini merupakan contoh konsep behaviorisme dimana
pengendara akan lebih hati-hati dan patuh pada peraturan jika tidak ingin diberi sanksi lagi.
Psikologi kognitif adalah cabang ilmu psikologi yang meneliti proses mental seperti
persepsi, pemikiran, dan ingatan serta bagaimana proses-proses ini memengaruhi perilaku
manusia. Konsep Gestalt yang menekankan bahwa manusia cenderung melihat dan
memahami dunia dalam bentuk keseluruhan atau pola-pola, bukan sekadar sebagai rangkaian
stimulus individu. Ini berarti manusia tidak hanya merespons setiap stimulus secara terpisah,
tetapi juga aktif dalam memberikan makna terhadap stimulus tersebut berdasarkan
konteksnya.
III. Kebiasaan, merupakan perilaku manusia yang menetap dan secara otomatis dilakukan.
Pelajar memiliki kebiasaan untuk mengerjakan tugas dan mengumpulkannya tepat waktu.
Karena anak tersebut ingin melatih diri untuk menjadi pribadi yang lebih disiplin dan
bertanggung jawab.
IV. Kemauan, dilakukan dengan adanya tindakan. Tindakan itu juga merupakan konsepsi
tentang manusia, yang benar dapat dibuktikan / tampak secara nyata terjadi interaksi antara
keduanya.
V. Faktor Biologis, faktor ini selalu terlibat dalam seluruh kegiatan manusia dan berpadu
pula dengan faktor sosiopsikologis. Warisan biologis manusia ditentukan dengan adanya DNA
yang diwariskan oleh orang tuanya. Orang percaya bahwa terdapat perilaku yang memang
merupakan bawaan manusia bukan disebabkan oleh pengaruh lingkungan atau perilaku yang
juga disebut “insting”. Desiderato, Howieson dan Jakcon (1976: 36), menamainya species
characteristic behavior. Contohnya, orang tua yang merawat anaknya dan memberi makan agar
anak tetap sehat.
1. Faktor geografis
Lingkungan atau keadaan alam mempengaruhi gaya hidup dan perilaku. Petani
yang beraktifitas dari waktu matahari terbit dengan tujuan menghindari panasnya
matahari.
4. Faktor temporal
Faktor ini berpengaruh terhadap bioritme kegiatan manusia yang diatur berdasarkan
waktu, seperti beribadah, bersekolah, bekerja. Contoh: umat muslim yang melakukan
shalat lima waktu sesuai waktu yang telah ditentukan.
5. Faktor suasana perilaku
6. Faktor teknologi
Adanya teknologi lebih cepat merubah perilaku manusia saat ini. Contohnya,
penggemar yang melihat artis K-Pop dari media sosial dengan dandanannya membuat
penggemarnya mulai berpakaian mengikuti artis K-Pop tersebut.
7. Faktor sosial
Faktor ini meliputi sistem peranan, struktur kelompok, karakteristik populasi dan
struktur organisasi. Singkatnya, faktor ini bekerja untuk menata perilaku masyarakat.
Dalam sebuah organisasi peranan antara ketua dan anggota akan mempengaruhi cara
berkomunikasinya.
Kebudayaan yang dominan atau ethos juga mempengaruhi cara orang untuk berperilaku.
Ruth Benedict (1970), membedakan antara masyarakat yang bersinergi tinggi dan yang
bersinergi rendah. Masyarakat yang bersinergi tinggi akan cenderung menunjukkan sifat
rendah hati, tidak ingin menang sendiri karena ia belajar sejak kecil bahwa ganjaran yang
diterimanya terpaut dengan ganjaran kolektif. Sebaliknya, masyarakat bersinergi rendah
menurut Margareth Mead (1928), menyampaikan bahwa nilai-nilai semasa kecil yang
diserap mempengaruhi perilakunya.
1. Orang lain
Fredericsen Price dan Bouffard (1972), meneliti terdapat tiga jenis situasi yaitu:
- Situasi untuk menyesuaikan perilaku (behavioral appropriateness), saat sedang berada di
taman kita bisa bebas bermain tapi kita tidak bisa berperilaku sama jika sedang berada di
dalam gereja.
- Situasi permisif, dimana situasi ini memungkinkan orang untuk berperilaku tanpa merasa
malu dan tidak mempunyai aturan. Contohnya, balap liar yang dilakukan oleh sekelompok
orang pada saat malam hari
- Situasi restriktif, situasi dimana menghambat seseorang untuk berperilaku seenaknya.
Ketika sedang bekerja disebuah perusahaan para pekerja pasti akan mempatuhi aturan untuk
tidak berisik.
Daftar Pustaka