PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Manusia adalah salah satu dimensi penting dalam organisasi. Kinerja organisasi
sangat tergantung pada kinerja individu yang ada di dalamnya. Seluruh pekerjaan dalam
perusahaan itu, para karyawanlah yang menentukan keberhasilannya. Sehingga berbagai
upaya meningkatkan produktivitas perusahaan harus dimulai dari perbaikan produktivitas
karyawan. Oleh karena itu, pemahaman tentang perilaku organisasi menjadi sangat
penting dalam rangka meningkatkan kinerjanya. Perilaku merupakan hal yang sangat
menarik untuk dipelajari baik perilaku individu ataupun perilaku kelompok, mungkin
kedengarannya asing untuk mempelajari perilaku itu sendiri, namun hal ini sangat
penting karena dengan mengetahui arti dari perilaku kita dapat mengetahui apa yang
diinginkan oleh individu tersebut, hal ini bertujuan agar apa yang kita harapkan dapat
tercapai dengan kerjasama setiap individu dengan keanekaragaman perilakunya. Selain
itu perilaku dalam sebuah organisasi sangat mempengaruhi jalannya suatu organisasi
tersebut. Karyawan sebagai individu ketika memasuki perusahaan akan membawa
kemampuan, kepercayaan pribadi, pengharapan-pengharapan, kebutuhan dan pengalaman
masa lalunya sebagai karakteristik individualnya. Oleh karena itu, maaf-maaf kalau kita
mengamati karyawan baru di kantor. Ada yang terlampau aktif, maupun yang terlampau
pasif. Hal ini dapat dimengerti karena karyawan baru biasanya masih membawa sifat-
sifat karakteristik individualnya. Selanjutnya karakteristik ini menurut Thoha (1983),
akan berinteraksi dengan tatanan organisasi seperti: peraturan dan hirarki, tugas-tugas,
wewenang dan tanggung jawab, sistem kompensasi dan sistem pengendalian. Hasil
interaksi tersebut akan membentuk perilaku-perilaku tertentu individu dalam organisasi.
Oleh karena itu penting bagi manajer untuk mengenalkan aturan-aturan perusahaan
kepada karyawan baru. Misalnya dengan memberikan masa orientasi.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan perilaku individu ?
2. Apa saja tingkatan analisis dalam perilaku organisasi ?
3. Bagaimana pendekatan-pendekatan untuk memahami perilaku individu ?
4. Apa saja konsep mengenai perilaku individu dalam organisasi ?
5. Bagaimana perilaku individu dalam organisasi ?
C. TUJUAN
1. Untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah perilaku organisasi.
2. Untuk memahami konsep mengenai perilaku individu dalam organisas
3. Untuk mengetahui sejauh mana peranan organisasi dalam individu
BAB II
PEMBAHASAN
Prilaku yang disebabkan secara eksternal adalah prilaku yang dipengaruhi oleh sebab–
sebab dari luar pribadi individu seperti individu dipaksa untuk berprilaku demikian oleh situasi.
Misalnya :
jika karyawan datang terlambat, dan atasan mengasumsikan bahwa karyawan tersebut
bangun kesiangan karna menghadiri pesta sampai larut malam, atau menyelesaikan pekerjaan
hingga larut malam atau nonton pertandingan bola sampai laurut malam, ini disebut sebagai
hubungan internal, tetapi jika keterlambatan tersebut disebabkan oleh kemacetan lalulintas karna
kecelakaan ini disebut sebagai hubungan eksternal.
3. Persepsi Selektif
Adalah menginterprestasikan secara selektif apa yang dilihatseseorang berdasarkan
minat, latar belakang, pengalaman dan sikapseseorang. Misalnya kita hanya
memperhatikan sesuatu yang samadengan apa yang kita miliki.
4. Efek Halo
a. pada saat terjadi bom bali, banyak orang beranggapan bahwasemua muslim adalah teroris
sehingga bagi negara2 tertentusangat proteksi terhadap muslim.
b. Pekerja-pekeraja asia merupakan pekerjas keras dan selalu berhati-hati
c. Lulusan lembaga pendidikan atau perguruan tinggi tertentu lebihditerima dari pada
lembaga pendidikan atau perguruan tinggi lainnya.
2. Konsep Nilai
Nilai adalah keyakinan dasar akan segala sesuatu yang dianggapbaik dan benar.
Robbins dan Judge (2009) membagi nilai menjadi dua,yaitu nilai instrumental dan
nilai terminal. Nilai instrumental adalahnilai-nilai yang dianut dalam berperilaku
untuk mencapai suatu tujuantertentu. Sementara nilai terminal adalah nilai-nilai dari
suatu tujuan yangdianggap baik dan ingin dicapai. Contoh nyatanya misalkan : saya
inginmenjadi pintar (nilai terminal), oleh karena itu saya harus rajin belajar(nilai
instrumental).
Sifat - sifat nilai :
1. Nilai itu suatu realitas abstrak da nada dalam kehidupan manusia. Nilai yang
bersifat,abstrak tidak dapat diindra. Hal yang dapat diamati hanyalah objek yang
bernilai itu misalnya,orang yang memiliki
BAB IIIPENUTUPAN
A.
SIMPULAN
Perilaku individu dalam organisasi dipengaruhi oleh persepsi,kepribadian dan emosi individu
tersebut, dimana kita dapat menilai ataumenafsirkan perilaku dengan cara mengamati pola
kebiasaan dan peraturan-peraturan yang ada. Perilaku setiap individu satu dengan yang
lainnyaberbeda sehingga diperlukan suatu pendekatan untuk menyatukan individu-individu
tersebut agar dapat mencapai tujuan secara bersama-sama, adapunselain dari menafsirkan
perilaku individu untuk mengetahui tujuan individutersebut bisa menggunakan komunikasi
sebagai media untuk mengetahuiindividu tersebut.Terdapat beberapa perbedaan karakteristik
yang terdapat pada dirisetiap individu. Diantara beberapa karakteristik itu yaitu perbedaan
mengenaikecerdasan dan potensi yang dimiliki oleh masing-masing individu. Diatastelah
dipaparkan beberapa kecerdasan yang dimiliki oleh setiap individu, halitu merupakan acuan bagi
seorang manajer agar dapat memahami apa sajayang perlu dilakukan dalam mengorganisir setiap
individu yang ada dalamsetiap organisasi dengan mengoptimalkan semua kecerdasan yang ia
milikiserta menyesuaikan setiap perilaku yang tercermin sesuai dengan kecerdasanyang masing-
masing individu miliki.Dengan perbedaan kecerdasan yang dimiliki oleh setiap individu,
makaperilaku yang akan terwujud pun akan berbeda pada setiap diri individutersebut. Dengan
setiap perbedaan kecerdasan yang dimiliki oleh setiapindividu akan mempengaruhi kepada setiap
perilaku individu. Telah banyakdilakukan mengenai pelatihan-pelatihan mengenai kecerdasan
diatas, yang
diharapkan agar setiap individu apat meningkatkan setiap kinerjanya. Bilasetiap individu
mempunyai perpaduan antara semua kecerdasan diatas, makaakan berdampak baik pada individu
tersebut begitu pula pada organisasi yangdimasukinya.Bila setiap individu memiliki semua kecerdasan
diatas, organisasi akanberjalan lancar dan tujuan akan tercapai. Setiap individu yang
memilikikecerdasan social, maka kerjasama yang baik akan terjalin antar sesamaanggota
maupun kelompok. Serta bila individu memiliki kecerdasan ESQ,maka diantara setiap anggota,
kelompok, atasan dengan bawahan akanterdapat suatu kepercayaan antar satu sama lain yang kuat,
karena setiapindividu dalam kelompok mempunyai akhlak yang baik. Oleh sebab itudalam setiap
organisasi dibutuhkan suatu kecerdasan yang seimbang yangdimiliki oleh setiap individu organisasi
tersebut.
B.
SARAN
Sebagai mahasiswa hendaknya tidak hanya sekedar mengerti akan teori-teori yang dijelaskan
sebelumnya, akan lebih baik jika kita dapatmenerapkannya dalam kehidupan sehari-hari dimulai
dari hal terkecil dalamsebuah organisasi yang dapat menjadi sebuah bekal untuk masa depanmengahadapi
situasi sesungguhnya. Maka sebagai
Agent Of Change
kitaharus memaknai setiap kalimat yang tertulis didalam makalah yang telahdijelaskan
sebelumnya untuk mendapatkan manfaat dari kegiatan membacamakalah ini dan dapat
menerapkannya dikehidupan yang sesungguhnya. Dantidak hanya menguasai materi akantetapi sulit
untuk membawanya diduniakerja kelak saat menghadapi masa kerja setelah lulus dari perguruan
tinggi.
DAFTAR PUSTAKA
. http://rizkiafandi.blogspot.co.id/2012/03/penjelasan-mengenai-perilaku-individu.html. 25/09/20
15.16:09.Sutrisni, Puji. 2010.
Organisasi.http://lukmancoroners.blogspot.co.id/2010/04/perilaku-individu-dalam-
organisasi.html. 25/09/2015. 15:11.
.Bandung : Alfabeta.