Anda di halaman 1dari 62

 Johns (1993): Perilaku organisasi adalah

suatu istilah yang agak umum untuk


menunjukkan sikap dan prilaku individu
dan kelompok dalam organisasi, yang
berkenaan dengan studi yang sistematis
tentang sikap dan perilaku, baik ayng
menyangkut pribadi maupun antar pribadi
dalam konteks organisasi.
 Robbins, SP. (1986): Perilaku organisasional
adalah bidang studi yang menyelidiki
pengaruh yang ditimbulkan oleh individu,
kelompok dan struktur terhadap perilaku
manusia di dalam organisasi dengan tujuan
menerapkan pengetahuan yang didapat
untuk meningkatkan efektifitas organisasi.
organisasi
Faktor lingkungan

kelompok

individu

Faktor lingkungan
1. Menganalisis perilaku organisasional dalam
tingkatan individu
• Organisasi merupakan kumpulan individu.
• Setiap individu memiliki kebutuhan, minat, persepsi,
sikap, nilai, kepribadian, dan berbagai hal lain yang
berbeda.
• Perbedaan ditingkat individu mempengaruhi organisasi.
2. Menganalisis perilaku organisasional dalam
tingkatan kelompok
• Kelompok bukanlah penjumlahan dari perilaku individu-
individu di dalam organisasi.
• Kelompok memiliki norma, budaya, sikap, etika, dan hal
lain yang tersendiri serta membentuk pola perilaku
kelompok.
• Perbedaan ditingkat kelompok mempengaruhi
organisasi.
3. Menganalisis perilaku organisasional dalam
tingkatan organisasi
• Organisasi bukanlah penjumlahan dari perilaku individu
dan kelompok.
• Sama seperti kelompok, organisasi juga memiliki norma,
budaya, dan hal lain yang tersendiri dan membentuk
pola perilaku organisasi.
 Nimran (1996):
◦ Prediksi.
 Kemampuan memprediksi perilaku orang lain
memberikan kesempatan untuk membangun komunikasi
yang baik, efektif, dan efesien sehingga mampu berpikir,
bersikap, dan bertindak tepat dalam berkomunikasi.
◦ Eksplanasi
 Menjelaskan berbagai peristiwa yang terjadi di dalam
organisasi.
◦ Pengendalian.
 Kemampuan prediksi dan eksplanasi akan membantu
pemimpin dalam menjalankan peran mengendalikan
individu, kelompok, bahkan organisasi dalam mencapai
tujuan bersama.
 Memahami perilaku individu akan membantu
dalam memahami perilaku organisasi karena
pada dasarnya manusia itu homo homini
socius.
 Manusia tidak bisa lepas dari organisasi,
manusia merupakan komponen vital dalam
keberadaan dan dinamika sebuah organisasi.
 Memahami perilaku manusia membutuhkan
kerjasama berbagai disiplin keilmuan.
1. Perbedaan individu.
2. Orang seutuhnya.
3. Perilaku yang termotivasi.
4. Martabat/nilai manusia.
 Perbedaan perilaku individual dapat
disebabkan oleh sejumlah faktor penting,
yaitu: persepsi, sikap, kepribadian, dan
belajar.
 Empat asumsi yang penting menurut Gibson,
dkk (1982, 1989) tentang perilaku Individu:
◦ Perilaku timbul karena ada stimulus/penyebab.
◦ Perilaku diarahkan kepada tujuan.
◦ Perilaku yang terarah pada tujuan dapat terganggu
oleh frustasi, konflik, dan kecemasan.
◦ Perilaku timbul karena adanya motivasi.
 Campbell, dkk (1970), motivasi
berhubungan dengan:
◦ Arah perilaku
◦ Kekuatan respons, yaitu usaha karyawan setelah
memilih mengikuti tindakan tertentu.
◦ Ketahanan perilaku,atau berapa lama orang dapat
terus menerus berperilaku menurut cara tertentu.
 Penyebab motivasi dapat terkait:
◦ Kebutuhan
◦ Kekuatan menjawab pilihan tertentu
◦ Adanya usaha untuk memuaskan keinginan yang
terdorong oleh nafsu atau logika.
 Untuk dapat memahami perilaku individu,
kita perlu memahami karakteristik yang
melekat pada individu.
 Karakteristik yang dimaksud terkait dengan:

ciri-ciri biografis, kepribadian, persepsi dam


sikap.
 Ciri-ciri biografis: umur, jenis kelamin, status
perkawinan, jumlah tanggungan, masa kerja.
 Kepribadian:
◦ Ada 3 pendekatan dalam upaya untuk memahami
terjadinya perilaku manusia. Ketiga pendekatan
tersebut adalah: pendekatan kognitif, pendekatan
kepuasan, dan pendekatan psikoanalisis.
◦ Lebih lanjut, pemahaman atas kepribadian dapat
dilihat melalui sejumlah teori, seperti teori
psikoanalisis, teori pemenuhan kebutuhan Maslow,
teori konsistensi, teori 2 faktor, dan teori prestasi
dari McCelland.
 Atribut kepribadian
◦ Daerah pengendalian (dalam keberhasilan mencapai
tujuan yang terdiri dari internal dan eksternal).
◦ Paham otoritarian
◦ Orientasi prestasi
 Introversi dan ekstrovensi
 Persepsi
◦ Robbins (1986): suatu proses dengan mana individu
mengorganisasikan dan menafsirkan kesannya
untuk memberi arti tertentu pada lingkungannya.
◦ I. Gitosudarmo (1997): suatu proses
memperhatikan dan menyeleksi,
mengorganisasikan dan menafsirkan stimulus
lingkungan.
◦ Sejumlah faktor yang mempengaruhi persepsi
ukuran, intensitas, frekuensi, kontras, gerakan,
perubahan, baru, dan unik.
◦ Adanya perbedaan persepsi dalam memahami
sesuatu dapat disebabkan oleh: pemberian kesan,
sasaran (atribut yang melekat pada objek yang
diamati), situasi, attitude, belajar. Faktor lainnya
menurut I. Gitosudamo: stereotyping, hallo effect,
projection (sentimental).
 Sebagaimana telah disampaikan
sebelumnya, ada 3 pendekatan yang dapat
diaplikasi dalam menelaah proses
pembentukan sikap dan perilaku, yaitu:
◦ Pendekatan kognitif sebagaimana yang dibahas
oleh Littlejohn (1992) yang menganalisa
mengenai stimulus dan respon.
◦ Pendekatan kepuasan. Pendekatan ini
memfokuskan perhatian pada faktor-faktor pada
diri seseorang yang menguatkan, mengarahkan,
mendukung, dan menghentikan perilakunya. Ada
sejumlah teori yang terkait dengan pendekatan
ini, yaitu: teori hierarki kebutuhan, teori dua
faktor, dan teori prestasi.
◦ Pendekatan psikoanalisis yang mengaitkan kita
dengan pemikiran Sigmund Freud terkait dengan id,
ego, dan super ego.
 Id adalah satu-satunya komponen kepribadian yang hadir sejak lahir.
Aspek kepribadian sepenuhnya sadar dan termasuk dari perilaku
naluriah dan primitif. Menurut Freud, id adalah sumber segala energi
psikis, sehingga komponen utama kepribadian.
 Id didorong oleh prinsip kesenangan, yang berusaha untuk kepuasan
segera dari semua keinginan, keinginan, dan kebutuhan. Jika kebutuhan
ini tidak puas langsung, hasilnya adalah kecemasan negara atau
ketegangan.
 Sebagai contoh, peningkatan rasa lapar atau haus harus menghasilkan
upaya segera untuk makan atau minum. id ini sangat penting awal
dalam hidup, karena itu memastikan bahwa kebutuhan bayi terpenuhi.
Jika bayi lapar atau tidak nyaman, ia akan menangis sampai tuntutan id
terpenuhi.
 Namun, segera memuaskan kebutuhan ini tidak selalu realistis atau
bahkan mungkin. Jika kita diperintah seluruhnya oleh prinsip
kesenangan, kita mungkin menemukan diri kita meraih hal-hal yang kita
inginkan dari tangan orang lain untuk memuaskan keinginan kita
sendiri. Perilaku semacam ini akan baik mengganggu dan sosial tidak
dapat diterima. Menurut Freud, id mencoba untuk menyelesaikan
ketegangan yang diciptakan oleh prinsip kesenangan melalui proses
utama, yang melibatkan pembentukan citra mental dari objek yang
diinginkan sebagai cara untuk memuaskan kebutuhan.
 Ego adalah komponen kepribadian yang bertanggung jawab
untuk menangani dengan realitas. Menurut Freud, ego
berkembang dari id dan memastikan bahwa dorongan dari id
dapat dinyatakan dalam cara yang dapat diterima di dunia nyata.
Fungsi ego baik di pikiran sadar, prasadar, dan tidak sadar.
 Ego bekerja berdasarkan prinsip realitas, yang berusaha untuk
memuaskan keinginan id dengan cara-cara yang realistis dan
sosial yang sesuai. Prinsip realitas beratnya biaya dan manfaat
dari suatu tindakan sebelum memutuskan untuk bertindak atas
atau meninggalkan impuls. Dalam banyak kasus, impuls id itu
dapat dipenuhi melalui proses menunda kepuasan – ego pada
akhirnya akan memungkinkan perilaku, tetapi hanya dalam
waktu yang tepat dan tempat.
 Ego juga pelepasan ketegangan yang diciptakan oleh impuls
yang tidak terpenuhi melalui proses sekunder, di mana ego
mencoba untuk menemukan objek di dunia nyata yang cocok
dengan gambaran mental yang diciptakan oleh proses primer
id’s.
 superego adalah aspek kepribadian yang menampung semua standar
internalisasi moral dan cita-cita yang kita peroleh dari kedua orang tua
dan masyarakat – kami rasa benar dan salah. Superego memberikan
pedoman untuk membuat penilaian.
 Ada dua bagian superego:
 Yang ideal ego mencakup aturan dan standar untuk perilaku yang baik.
Perilaku ini termasuk orang yang disetujui oleh figur otoritas orang tua
dan lainnya. Mematuhi aturan-aturan ini menyebabkan perasaan
kebanggaan, nilai dan prestasi.
 Hati nurani mencakup informasi tentang hal-hal yang dianggap buruk
oleh orang tua dan masyarakat. Perilaku ini sering dilarang dan
menyebabkan buruk, konsekuensi atau hukuman perasaan bersalah dan
penyesalan. Superego bertindak untuk menyempurnakan dan
membudayakan perilaku kita. Ia bekerja untuk menekan semua yang
tidak dapat diterima mendesak dari id dan perjuangan untuk membuat
tindakan ego atas standar idealis lebih karena pada prinsip-prinsip
realistis. Superego hadir dalam sadar, prasadar dan tidak sadar.
 Dengan kekuatan bersaing begitu banyak, mudah
untuk melihat bagaimana konflik mungkin timbul
antara ego, id dan superego. Freud
menggunakan kekuatan ego istilah untuk
merujuk kepada kemampuan ego berfungsi
meskipun kekuatan-kekuatan duel. Seseorang
dengan kekuatan ego yang baik dapat secara
efektif mengelola tekanan ini, sedangkan mereka
dengan kekuatan ego terlalu banyak atau terlalu
sedikit dapat menjadi terlalu keras hati atau
terlalu mengganggu.
 Menurut Freud, kunci kepribadian yang sehat
adalah keseimbangan antara id, ego, dan
superego.
 Kepribadian merupakan suatu keseluruhan
yang terorganisasi
 Kepribadian terlihat terorganisasi dalam pola-
pola, yang hingga tingkat tertentu dapat
diobservasi dan diukur.
 Walaupun kepribadian memiliki landasan
biologikal, pengembangan spesifiknya
merupakan sebuah produk dari lingkungan
sosial dan kultural.
 Kepemimpinan memiliki aspek-aspek
superfisial.
 Kepribadian mencakup ciri-ciri umum, maupun
ciri unik.
 “…..kepribadian seorang individu, merupakan
suatu kelompok ciri-ciri yang relatif stabil,
tendensi-tendensi, dan tempramen-
tempramen yang sangat dipengaruhi oleh
faktor-faktor yang diwarisi, dan oleh faktor-
faktor sosial, kultural, dan lingkungan.
 PENDEKATAN SIFAT
◦ Teori ini menyediakan sebuah katalog yang
melukiskan sang individu. Katalog itu dapat
berdasarkan ciri fisik atau psikologikal seseorang.
 PENDEKATAN PSIKODINAMIK
◦ Pendekatan ini sama dengan pendekatan
psikoanalisis. Teori-teori psikodinamik
mengintegrasi ciri-ciri manusia dan menerangkan
sifat dinamik pengembangan kepribadian.
 PENDEKATAN HUMANISTIK
◦ Teori humanistik menitikberatkan person, dan
pentingnya aktualisasi diri bagi kepribadian.
Persona ( dari bhs Greek / Yunani ) : topeng
Personality = seperti topeng
(Hergenhahn & Olson 2003)

Personality = kepribadian
: public self atau
tampilan diri, yaitu :
presentasi diri seseorang ke
dunia luar
29
 Kepribadian (Atkinson dkk. ( 1998 : 202 )
segala bentuk pola pikiran, emosi, dan
perilaku yang berbeda dan merupakan
karakteristik yang menentukan gaya personal
individu dan mempengaruhi interaksinya
dengan lingkungan.

 Whiterington (Rumini, 1988 : 140)


menggambarkan kepribadian sebagai
keseluruhan tingkah laku seseorang yang
diintegrasikan, sebagaimana yang nampak
pada orang lain

By FH 30
How every human being is:
◦ Like all other human beings
◦ Like some other human
beings
◦ Like no other human being
Watak dan pribadi seseorang dalam
manifestasi sehari-hari tidak selalu
menggambarkan diri apa adanya
 menggunakan tutup muka untuk
menutupi kelemahan.

31
 Unik terdapat perbedaan individual
antar manusia dan dengan makhluk-
makhluk yang lain.
 Kompleks  melibatkan berbagai aspek
yaitu kognitif, afektif, psikomotor, dan
sosial  saling berinteraksi dan
bersifat dinamis.
Kepribadian berkaitan dengan adanya
perbedaan karakteristik yang paling dalam
pada diri (inner psychological characteristics)
manusia.

Perbedaan karakteristik tersebut


menggambarkan ciri unik dari masing-masing
individu
 Watak dan kepribadian adalah sama, tapi
dapat berbeda.
 Watak digunakan untuk memberi penilaian
tentang perangai dan perbuatan manusia
berdasarkan norma-norma masyarakat.
 Kepribadian lebih cenderung memberikan
gambaran apa adanya.
 Kepribadian merupakan organisasi yang
dinamis yang ada pada individu, dimana
terdapat beberapa sistem psikophisical
yang menentukan perilaku dan berpikir
individu.
 Organisasi dinamis  keyakinan
terdiri dari perilaku dan pikiran yang
diterima individu sbg pola yang
berkaitan untuk mencapai tujuan.
Dinamis berarti kepribadian itu selalu
terbuka untuk berubah sebagai
akibat pengalaman-pengalaman baru
dan tujuan-tujuan baru.
 Psiko-fisik
 kepribadian merupakan
kerja tubuh dan jiwa. Keduanya tidak
dapat dipisahkan dan saling
mempengaruhi.
 Menentukan (determine) kepribadian
memainkan peranan aktif dalam tingkah
laku individu.
 Karakteristik dalam berperilaku dan berpikir

 setiap individu memiliki pola berperilaku


dan berpikir yang khas sebagai
karakteristiknya dalam menghadapi
lingkungan, sehingga kepribadian juga
memiliki fungsi adaptasi.
 Kepribadian memiliki keunikan atau
kekhasan yang berbeda antara
individu satu dengan yang lain.
 Individu memiliki style atau gaya
untuk berpikir dan berperilaku yang
konsisten dalam menghadapi
lingkungan yang berbeda-beda.
 Kepribadian memiliki fungsi adaptasi,
yaitu menyesuaikan diri dengan
lingkungan hidupnya
Kepribadian pola- Temperament adalah gejala karakteristik
pola perilaku yang dari pola sifat emosi individu termasuk
dimiliki subyek mudah tidaknya kena rangsang, kekuatan
diperoleh dari faktor serta kecepatan bereaksi, intensitas
pembawaan dan
lingkungan suasana hati, gejala ini terutama berasal
Lebih dinamis dan dari keturunan
dapat diubah melalui
fungsi insentif Temperament diperoleh
dari pembawaan dan
merupakan disposisi yang
sangat erat hubungannya
dengan faktor biologis
atau fisiologis atau
keturunan
Sifat-sifat kepribadian
yang tidak banyak
berubah karena insentif
atau hal-hal lain yang
lebih komplek
Faktor internal Faktor eksternal

Faktor herediter, pembawaan Fisik


yang diperoleh dari Pengalaman pada usia dini
orangtuanya  temperament Pengaruh kebudayaan
Nama dan pemberian cap
pada anak
Perasaan berhasil dan gagal
Keluarga pola pendidikan,
Dapat diubah melalui sikap orangtua, situasi
pelatihan-pelatihan emosional dalam keluarga
(Goleman) penerimaan lingkungan
sosial
Ekstrovert  bersifat mudah terbuka, tertarik
atau senang bergaul dengan individu lain.
Responnya bersifat realistis, dapat bertingkah
laku sesuai tuntutan lingkungannya.
Segalanya ditanggapi secara obyektif./
Introvert  segalanya ditanggapi sesuai
dengan keadaan dirinya, malu thd masyarakat
(menutup diri) sangat sensitif thd kritik. Dlm
menghadapi msl dianalisa dg kacamata
sendiri. Jadi sifatnya subyektif.
Ambivert  tipe ini bersifat realistis/obyektif,
tetapi kadang-kadang bersifat subyektif tdk
dpt digolongkan ekstrovert atau introvert.
Lavater

phisiognomi

Pra ilmiah

Chirologi/palmistry Semi ilmiah:


Astrologi Hipocrates
Grafologi
Cara-cara ilmiah
Phrenologi Cairan badaniah
onychologi
 Tujuan penilaian kepribadian adalah memenuhi
sejumlah kebutuhan praktis masyarakat dalam
melakukan seleksi kepribadian individu untuk
berbagai kepentingan
1) Teknik proyektif : Tes Rorschach, Tes
Melengkapi Gambar (The Drawing Completion
Test), TAT (Thematic Apperception Test)
2) Teknik objektif : inventori, skala
3) Teknik subyektif : observasi, wawancara

46
47
 Tes objektif menurut Samuel
(1981) merupakan salah satu
teknik asesmen (pengukuran)
kepribadian dengan menggunakan
pertanyaan-pertanyaan yang
terstruktur dan dapat diskor
secara objektif.
 Syarat mutlak dari pengukuran
kepribadian secara objektif ini
adalah keterandalan (reliability)
dan keabsahan (validity).

 Contoh : inventory, skala


48
 Interview - method of
personality assessment in
which the professional
asks questions of the client
and allows the client to
answer, either in a
structured or unstructured
fashion.
 Halo effect – tendency of
an interviewer to allow
positive characteristics of a
client to influence the
assessments of the client’s
behavior and statements.
49
 Observasi langsung –
mengukur dan menilai
perilaku klien
kesehariannya, baik di
situasi klinis maupun alami
 Ceklis - mengukur dan
menilai perilaku klien
melalui cek dan angka thd
perilaku khusus yg
tercantum dlm skala.
 Menghitung frekuensi,
durasi dan intensitas
perilaku
50
51
1. Paradigma Biologis
2. Paradigma Psikodinamik
3. Paradigma Behavioristik
4. Paradigma Kognitif
5. Paradigma Phenomenologis
(Eksistential/Humanistik)
6. Paradigma Trait
7. Paradigma Sosiokognitif
8. Paradigma Timur
 Mereduksi kepribadian ke aspek biologis
 Fokus pada anatomi dan fisiologis
 Fokus pada tingkat di mana kepribadian

diwariskan
 Fokus pada teori evolusi
 Teori Dinamika psikologis
 Ketidaksadaran, represi dan
mekanisme pertahanan diri
 Freud, Psikoanalisis (Jung),
Psikologi Individual (Adler),
Perkembangan psikososial (Erik
Erickson), Karen Horney
 Lingkungan penentu
kepribadian
 Psikologi : ilmu yg

mempelajari perilaku
 Tokoh : Pavlov, Skinner,

Watson,
 Individu mampu berpikir, dan
apa yg terjadi tidak menjadi
masalah karena tergantung
interpretasi (pikiran) apa yg
terjadi pd kita dan menentukan
apa yang dirasakan (perasaan)
 Tokoh :
- George Kelly
- Rational Emotive therapy
(Albert Ellis)
- Cognitive therapy (Aaron
Beck)
 Pendekatan fenomenologis
 Ada dua model :
1. Humanistik : kebaikan, potensi manusia utk tumbuh
Tokoh : Rogers,
Maslow
2. Eksistential : kebebasan, ketakberartian, isolasi, dan
kematian
Tokoh : Viktor Frankl, Erich Fromm, Rollo May, Fritz
Perls
◦ Tokoh Humanistik : Rogers, Maslow
◦ Teori Aktualisasi Diri, Person Centered Therapy

Carl Rogers Abraham Maslow


 Tokoh Eksistential : Viktor Frankl, Erich Fromm,
Rollo May, Fritz Perls
 Teknik Gestalt

Viktor Frankl Erich Fromm Rollo May Fritz Perls


 Fokus pd perbedaan individual
baik pada konsep dan
pengukurannya
 Mencoba menentukan

karakteristik trait pada


individual
 Tokoh : Eysenk, Cattel, Allport
 Menekankan peran lingkungan sosial
 Tokoh :

◦ Bandura (teori belajar sosial)


◦ Julian Rotter (sosial kognitif)
 Harmoni individu dalam hubungan dengan
masyarakat, alam dan Tuhan
 Lebih ke dalam: menerima dan menahan
diri. Nilai-nilai yang muncul: Kebaikan hati,
tidak suka turut campur, melupakan diri,
turut merasakan, menarik diri, moderat,
sabar, pasrah, damai batin
 Konfusius, Taoisme, Budhaisme, Islam,
Sufisme,

Anda mungkin juga menyukai