Anda di halaman 1dari 7

BAB 2

 Perilaku organisasi merupakan bidang ilmu terapan yang dibentuk berdasarkan


kontribusi dari sejumlah bidang yang berkaitan dengan perilaku
 Bidang-bidang ilmu yang mendukung perilaku organisasi :
1. Psikologi
2. Psikologi sosial
3. Sosiologi
4. Antropologi
 Kontribusinya psikologi pada perilaku organisai :
1. Teoritikus pengetahuan
2. Teoritikus kepribadian
3. Psikologi konseling
4. Psikologi industri dan organisasi
 Kontribusinya psikologi sosial pada perilaku organisasi :
1. Dalam bidang pengukuran mengenai individu
2. Pemahaman
3. Perubahan sikap
4. Pola komunikasi
5. Pembangunan kepercayaan
 Kontribusinya sosiologi pada perilaku organisasi :
1. Untuk penelitian tentang organisasi, struktur, dan teori organisasi formal
2. Teknologi organisasi
3. Komunikasi
4. Kekuatan dan konflik
 Kontribusinya antropologi pada perilaku organisasi :
1. Kultur organisasional
2. Lingkungan organisasional kekuatan
BAB 3
 6 identifikasi tantangan dan kesempatan yang dimiliki manajer dalam menerapkan
konsep perilaku organisasi :
1. Merespon tekanan ekonomi
2. Merespon globalisasi
3. Meningkatkan penugasan keluar negeri
4. Bekerja dengan orang-orang dari budaya yang berbeda
5. Mengawasi perpindahan pekerjaan ke negara dengan upah buruh yang
rendah
6. Beradaptasi dengan budaya yang berbeda dan norma peraturan
 Keragaman tenaga kerja (workforce diversity) : konsep bahwa organisasi menjadi
semakin heterogen dari segi ras, jenis kelamin, umur, ernis, orientasi seksual, dan
inklusi kelompok sebaran lainnya
 Cara manajer dalam menerapkan perilaku organisasi untuk mencapai tujuan
perusahaan :
1. Mengelola keragaman tenaga kerja
2. Meningkatkan layanan pelanggan
3. Meningkatkan keterampilan bermasyarakat
4. Bekerja dalam organisasi jaringan
5. Meningkatkan kesejahteraan pekerja saat bekerja
6. Menciptakan lingkungan kerja yang positif
7. Meningkatkan perilaku etis
 Model yang mendefinisikan bidang perilaku organisasi adalah sebuah abstraksi dari
realita, sebuah representasi yang disederhanakan dari fenomena dunia nyata
 3 level Analisa dalam model perilaku organisasi :
1. Masukan
Level individu : keragaman, kepribadian, nilai
Level kelompok : struktur kelompok, peran kelompok, tanggung jawab tim
Level organisasi : struktur, budaya

2. Proses
Level individu : emosi dan suasana hati, motivasi, persepsi, pengambilan
keputusan
Level kelompok : komunikasi, kepemimpinan, kekuasaan dan politik, konflik
dan negosiasi
Level organisasi : manajemen sumber daya manusia, praktik perubahan

3. Keluaran
Level individu : sikap dan stress, kinerja tugas, perilaku kewargaan, perilaku
penarikan diri
Level kelompok : kohesi kelompok, pendayagunaan kelompok
Level organisasi : produktivitas, ketahanan
BAB 4
 Dasar-dasar perilaku individu
1. Karakteristik biografis
2. Kemampuan
3. Kepribadian dan pembelajaran
4. Perilaku organisasi positif
 Kemampuan adalah kapasitas seorang individu untuk melakukan beragam tugas
dalam suatu pekerjaan
 Kemampuan dibagi menjadi 2, yaitu : kemampuan intelektual dan kemampuan fisik
 7 dimensi pembentukan kemampuan intelektual :
1. Kecerdasan angka
2. Pemahaman verbal
3. Kecepatan persepsi
4. Penalaran induktif
5. Penalaran deduktif
6. Visualisasi spasial
7. Daya ingat
 9 kemampuan dasar yang tercakup dalam kinerja tugas fisik :
1. Kekuatan dinamis
2. Kekuatan tubuh
3. Kekuatan statis
4. Kekuatan eksplosif
5. Fleksibilitas luas
6. Fleksibilitas dinamis
7. Koordinasi tubuh
8. Keseimbangan
9. Stamina
 Karakteristik biografis adalah karakteristik perseorangan yang di dapat dari arsip
pribadi seseorang dalam suatu perusahaan. Contohnya seperti usia, gender, ras, dan
masa jabatan
 Pembelajaran adalah setiap perubahan perilaku yang relative permanen terjadi
sebagai hasil dari pengalaman
 3 teori pembelajaran :
1. Pengondisian klasik
2. Pengondisian operant
3. Pembelajaran social
BAB 5
 Sikap (attitude) adalah pernyataan-pernyataan evaluative baik menyenangkan atau
tidak menyenangkan mengenai objek, orang, atau peristiwa
 3 komponen sikap
1. Komponen kognitif (evaluasi)
“Atasan saya memberikan promosi pada rekan kerja kurang pantas
mendapatkannya disbanding saya. Atasan saya tidak adil”
2. Komponen afektif (perasaan)
“Saya tidak menyukai atasan saya”
3. Komponen perilaku (Tindakan)
“Saya akan mencari pekerjaan lain, saya telah mengeluh mengenai
atasan saya pada orang yang mau mendengarkan.”
 3 sikap kerja yang utama pada lingkungan kerja :
1. Kepuasan kerja
2. Keterlibatan kerja
3. Komitmen organisasi
 4 cara mengidentifikasi respon pekerja terhadap ketidak puasan :
1. Keluar
2. Suara
3. Loyalitas
4. Pengabdian
BAB 6
 Kepribadian adalah keseluruhan cara dimana seorang individu bereaksi dan
berinteraksi dengan individu lainnya
 Kepribadian paling sering dideskripsikan dalam istilah sifat yang bisa diukur, yang
ditunjukkan oleh seseorang
 Faktor penentuan kepribadian ada 2, yaitu : faktor keturunan dan faktor lingkungan
 4 karakteristik tipe indicator didalam tes kepribadian, yaitu :
1. Ekstraver vs intover
Individu ekstraver digambarkan sebagai individu yang ramah, suka
bergaul, dan tegas. Sedangkan introver digambarkan sebagai individu yang
pendiam dan pemalu
2. Sensitive vs intuitif
Individu sensitive digambarkan individu yang praktis, lebih menyukai rutinitas
dan urutan. Sebaliknya, individu intuitif mengandalkan proses tidak sadar dan
melihat gambar umum
3. Pemikir vs perasa
Individu yang pemikir menggunakan alasan dan logika untuk menangani
berbagai masalah. Sedangkan individu perasa mengandalkan nilai-nilai dan
emosi pribadi mereka
4. Memahami vs menilai
Individu yang memahami kendali dan lebih suka dunia mereka teratur dan
terstruktur. Sedangkan individu menila cenderung lebih fleksiber dan spontan
 Nilai (value) adalah menunjukkan alasan dasar bahwa “cara pelaksanaan atau
keadaan terakhir tertentu lebih disukai secara pribadi atau social dibandingkan cara
pelaksanaan atau keadaan akhir yang berlawanan
 Nilai memuat elemen pertimbangan yang membawa ide-ide seorang individu
mengenai hal-hal yang benar, baik atau yang diinginkan
 2 jenis nilai menurut Milton Rokeach :
1. Nilai terminal, yaitu : tujuan-tujuan yang ingin dicapai seseorang selama
hidupnya
2. Nilai instrumental, yaitu : perilaku yang lebih disukai untuk mencapai nilai-
nilai terminal seseorang
BAB 7
 Persepsi adalah sebuah proses individu mengorganisasikan dan
menginterprestasikan kesan sensoris untuk memberikan pengertian pada
lingkungannya
 Persepsi penting bagi perilaku organisasi, karena orang-orang didasarkan pada
persepsi mereka tentang apa realita yang ada bukan mengenai realita itu sendiri
 Faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi :
1. Faktor dalam situasi
 Waktu
 Keadaan kerja
 Keadaan sosial
2. Faktor dalam diri seseorang
 Sikap
 Motif
 Minat
 Pengalaman
 Harapan
3. Faktor dalam diri target
 Sesuatu yang baru
 Gerakan
 Suara
 Ukuran
 Latar belakang
 Kedekatan
 Kemiripan
 Teori hubungan (attribution theory), teori ini mengemukakan bahwa kita
mengobservasi perilaku seorang individu, kita berupaya untuk menentukan apakah
perilaku disebabkan secara internal atau eksternal
 Perilaku internal adalah perilaku yang diyakini dipengaruhi oleh kendali pribadi
individu
 Contok perilaku internal : ada seorang karyawan terlambat masuk kantor, anda
mungkin menghubungkan keterlambatannya dengan pesta atau acara yang sampai
larut malam, kemudian bangun kesiangan
 Teori eksternal adalah perilaku yang disebabkan sebagai akibat dari sebab-sebab luar
 Contoh teori eksternal : seorang karyawan yang terlambat masuk ke kanto anda
menghubungkan keterlambatannya dengan adanya kecelakaan mobil yang membuat
kemacetam lalu lintas pada jalan yang menghubungkan karyawan tersebut ke kantor
 Diagram teori atribusi

BAB 8
 Motivasi adalah proses yang menjelaskan mengenai kekuatan, arah, dan ketekunan
seseorang dalam upaya untuk mencapai tujuan
 Tujuan organisasi terhadap perilaku terkait pekerjaan :
1. Kekuatan (intensity) : menggambarkan seberapa kerasnya seorang karyawan
dalam berusaha
2. Arahan (direction) : upaya untuk disalurkan untuk memberikan keuntungan
perusahaan
3. Ketekunan (persistence) : mengukur berapa lama seseorang dapat
mempertahankan upaya
 Hierarki kebutuhan dari Abraham moslow :
1. Fisiologi
2. Rasa aman
3. Sosial
4. Penghargaan
5. Aktualisasi diri
 Teori sudut pandang mengenai manusia menurut Douglas Mc Gregor :
1. Teori X (tidak suka bekerja)
2. Teori Y (pekerja suks bekerja)
 Teori dua faktor menurut Fredrick Hertzberg, yaitu suatu teori yang mengaitkan
factor-factor intrinsic dengan kepuasan kerja dan menghubungkan factor ekstrinsik
dengan ketidak puasan kerja. Disebut juga teori motivasi murni
 Teori kebutuhan Mc Clelland :
1. Kebutuhan akan mencapai
2. Kebutuhan akan kekuasaan
3. Kebutuhan akan afilasi
 Teori-teori kontemporer mengenai motivasi :
1. Teori penentuan nasib sendiri (self determination)
2. Teori evaluasi kognitif (cognitive evaluation theory)
BAB 9
 Kelompok adalah sebagai 2 individu atau lebih yang berinteraksi saling bergantung,
yang dating Bersama-sama untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu
 Kelompok dibagi menjadi 2, yaitu : bersifat formal, dan bersifat informal
 Karakteristik yang membuat identitas social, yaitu : kesamaan, keunikan, status, dan
penurunan yang tidak pasti
 Tahap pengembangan kelompok :
1. Tahap membentuk
2. Tahap mempeributkan
3. Tahap Menyusun norma
4. Tahap mengerjakan
5. Tahap membubarkan
 Kelompok kerja memiliki property yang membentuk perilaku para anggota dengan
kinerja kelompok itu sendiri, yaitu :
1. Peranan
2. Norma
3. Status
4. Besaran
5. Kekompakan
6. Karagaman
 Kelompok-kelompok yang berbeda menerapkan peranan pada individu yang
berbeda seperti :
1. Persepsi peran
2. Ekspetasi peran
3. Konflik peran
BAB 10
 Team work merupakan suatu kelompok yang memiliki uoaya individu yang
menghasilkan kinerja yang lebih besar dari jumlah input individu

BAB 11
BAB 12
BAB 13
BAB 14

Anda mungkin juga menyukai