Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH TENTANG FAKTOR INDIVIDU DALAM ORGANISASI

Disusun untuk memnuhi tugas mata kuliah: Pengantar Manajemen oleh dosen pengampu Miftah
Rakhmadian, S.kom, M.M

Di Susun

Oleh Kelompok 8:

1.Monalisa Sogalrey (2211000420009)

2.Nimas Rahayu Sri Wilujeng (22110004217)

3.Aldi Boiratan (2211000420032)

4.Mohammad Syahli Fahmi Safik (2211000420078)

5.Hasin Hakiki (2211000420111)

INSTITUT KEGURUAN PENDIDIKAN BUDI UTOMO MALANG

FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI


2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita panjatkan Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan
karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Makalah ini kami susun sebagai tugas mata kuliah Pengantar Manajemen. Kami menyadari
bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak
yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Selesainya penyusunan makalah ini berkat bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu,
pada kesempatan ini kami ucapkan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada
yang terhormat Bapak Miftah Rakhmadian S.kom, M.M selaku Dosen mata kuliah Pengantar
Manajemen

Malang, 15 Oktober 2021

Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENFANTAR
DAFTAR ISI
BAB 1
1.1 Latar Belakang …………………………………………………………………………….
1.2 Rumusan Masalah …………………………………………………………………………
1.3 Tujuan ……………………………………………………………………………………….

BAB 2
2.1 Kontribusi dan kompeasasi ……………………………………………………………….
2.2 Faktor yang terkait dengan individu dalam organisasi ………………………………….
2.3 Faktor Indovidu dan kepribadian ………………………………………………………..
2.4 Beberapa perilaku lain dari individu …………………………………………………….
2.5 Perilaku individu dan sikap berorganisasi ………………………………………………
2.6 Beberapa Isu Tentang Perilaku Individu
BAB 3
3.1 Kesimpulan ……………………………………………………………………………….
3.2 Saran ……………………………………………………………………………………..
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Dalam kehidupan sehari-hari, tanpa kita sadari kita sering melakukan kegiatan
berorganisasi.Misalnya dalam keluarga kita, ada ayah yang menjadi seorang pemimpin, ibu
menjadi diibaratkan seorang manajer, dan kita anaknya sebagai anggota dari organisasi. Ada
banyak faktor, salah satunya adalah faktor individu yang akan kita bahas dalam makalah ini.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang di maksud dengan perilaku individu?
2. Apa saja tingkat analisis dalam perilaku organisasi?
3. Bagaimana pendekatan-pendekatan untuk mengerti perilaku individu?
4. Apa saja konsep mengenai perilaku individu dalam organisasi?
5. Bagaimana Perilaku individu dalam organisasi?

1.3. Tujuan
Penulisan makalah ini memiliki tujuan sebagai berikut:
1. Untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah perilaku organisasi
2. Untuk mengerti konsep mengenai perilaku individu dalam organisasi
3. Untuk mengetahui sejauh mana peran organisasi dalam individu
BAB II
KAJIAN TEORI

2.1 Kontribusi dan Kompensasi


Ada dua konsep yang mendasari mengapa faktor individu perlu untuk di pelajari dan di
pahami sehubungan dengan manajemen perusahaan, khususnya dalam fungsi implementasi dan
fungsi perusahaan. Dua konsep ini adalah kontribusi, yaitu apa yang akan di berikan oleh
individu bagi organisasi. Sebaliknya, kompensasinya, yaitu apa yang akan diberikan oleh
organisasi bagi individu.kedua konsep ini akan saling mempengaruhi dalam hal implimentasi
rencana organisasi.

2.2 Faktor yang terkait dengan Individu dalam Organisasi


Selain dua konsep di atas, ada tiga factor lain yang perlu kita pahami lebih lanjut mengenai
faktor individu dalam organisasi. Ketiga hal tersebut adalah:
1. Kontrak spikologis
Yang di maksud mkontrak spikologis adalah suatu kesepakatan tak tertulis antara individu
dan organisasi/pewrusahaan.kesepakatan tak tertulis tersebut adalah secara spikologis tenaga
kerja tersebut akan memberikan hal yang terbaik bagi organisasi. Sebaliknya, individu tersebut
memiliki semacam pengharapan kepada organisasi.
2. Kesesuaian tenaga kerja yang di butuhkan perusahaan
Kesuaian tenaga kerja yang dibutuhkan perusahaan terkait dengan factor individu dari
tenaga kerja.Dalam kenyataan, perusahaan tidak selalu mendapatkan tenaga kerja yang benar-
benar sesuai harapan dan tuntutan dalam pekerjaan.Hal tersebut bisa di karenakan individu
benar-benar tidak ada yang sempurna.
3. Keragaman individu dalam organisasi
Manusia di takdirkan tidak sama, baik dari sisi belakang biologisnya,pendidikan,
karakteristik setiap individu tenaga kerja. Oleh karena itu perusahaan perlu memahami
keragaman ini secara lebih terbuka dan menerimanya sebagai dinamika yang terdapat dalam
organisasi manapun.
2.3 Faktor Individu dan Kepribadian
Kepribadian atau personality pada dasarnya merupakan karakteristik psikologi dan perilaku
dari individu yang sifatnya permanent yang membedakan satu individu dengan individu
lainnya.Sedangkan prilaku merupakan bentuk perwujudan tingkah laku dari individu yang di
tentukan oleh kepribadiannya masing-masing. Di antara pemahaman yang harus diketahui para
manager adalah apa yang dinamakan sebagai “model lima dimensi mengeanai kepribadian”( the
big five of personality), sebagaimana yang di kemukakan oleh griffin(2000). Kelima jenis
prilaku adalah:
1. Agreeableness(tingkat persetujuan),yaitu tingkat kemampuan individu dalam berinteraksi
dan bekerja dengan orang lain.
2. Conscistiousness(tingkat kesadaran dan keseriusan), yaitu keseriusan individu terhadap
rencana pencapaian tujuan dari organisasi.
3. Negative emotion(tingkat emosi negative),yaitu tingkat emosi yang negative merujuk
kepada ketidakstabilan emosi yang di milki oleh individu dalam pekerjaan.
4. Extravertion(tingkat keleluasaan dan kenyamanan),yaitu prilaku yang merujuk kepada
kemampuan individu untuk merasa nyaman dan leluasa bagi orang lain untuk berinteraksi
dengannya.
5. Openness(tingkat keterbukaan), yaitu tingkat keterbukaan merujuk kepada prilaku
individu untuk bersikap terbuka terhadap orang lain.

2.4 Beberapa Perilaku Lain dari Individu


Selain perilaku kelima perilaku yang di jelaskan dalam model lima dimnensi kepribadian di
atas. Terdapat beberapa perilaku lainnya yang mempengaruhi perilaku di dalam organisasi.
Perilaku-perilaku tersebut adalah:
1. Locus of control, prilaku ini merujuk kepada sebuah keyakinan yang di miliki individu
mengenai hasil yang mereka peroleh merupakan akibat dari apa yang mereka lakukan.
2. Self-eficasy,prilaku ini merujuk kepada kepercayaan diri individu untuk melakukan
sesuatu.
3. Authoritarianism, prilaku ini merujuk kepada keyakinan individu akan peran tingkatan
hierarki dalam sebuah organisasi dengan kekuasaan organisasi.
4. Machiavelism, ini merujuk kepada prilaku untuk merekayasa prilaku orang lain selama
rekayasa prilaku tersebut akan membantu kita dalam mencapai tujuan.
5. Self-estem, prilaku ini merujuk kepada keyakinan dari seseorang atau individu bahwa
dirinya layak mendapatkan penghargaan.
6. Risk propensity, prilaku ini merujuk kepada kecendrungan individu dalam hal resiki dan
menjawab tantangan.

2.5 Perilaku Individu dan Sikap Berorganisasi


Sikap atau attitude pada dasarnya merupakan prinsip yang di ambil oleh individu berdasarkan
kepribadian, keyakinan, dan perasaannya menyangkut suatu gagasan, situasi, atau lingkungan
yang di hadapinya.
Griffin(2000) menjelaskan bahwa sikap memiliki tiga komponen utama, yaitu
1. Komponen afektif menyangkut perasaan yang dirasakan oleh seseorang mengenai
gagasan, situasi aau lingkungan yang dihadapinya.
2. Komponen kognitif menyangkut pengetahuan seseorang mengenai suatu yang terkait
dengan gagasan, situasi maupun lingkungan yang di hadapinya.
3. Komponen intense, yaitu menyangkut harapan dari seseorantg akibat dari gagasan,
situasi maupun lingkungan yang di hadapinya.

2.6 Beberapa Isu Tentang Perilaku Individu


a. Perilaku Individu dan Stres
Salah satu isu yang di bahas disini adalah stress.Stres pada dasarnya merupakan respons
individu terhadap tekanan yang tinggi dalam pekerjaan.Tekanan yang tinggi ini sering kali
dinamakan sebagai stressor. Stres terjadi seiring dengan pengalaman yang dilalui oleh individu
yang dinamakan general adaptation syndrome (GAS).berikut tahapan-tahapan dalam GAS:
✓ Tahap1(alarm), yaitu tahap dimana individu mengalami sesuatu yang menyebabkan
dirinya memberikan respon yang tidak biasanya. Sesuatu itu bisa berupa, tekanan, kondisi
fisik, atau perintah diluar kebiasaan.
✓ Tahap2(resistence), yaitu tahap di mana individu melakukan penyesuaian diri berupa
reaksi atas respon yang dia lakukan pada tahap alarm. Seperti tindakan membiarkan
Sesutu atau menyelesaikannya.

✓ Tahap3(exhaustion), tahap dimana individu mengalami indikasi lain sebagai akibat dari
penyesuaian yang dilakukan pada tahap sebelumnya. Indikasi ini dapat berupa indikasi
yang lebih baik dari keaddaan di tahap1, tahap2 atau sebaliknya ketika respon yang
dilakukan pada tahap1 dan 2 tidak menyelesaikan masalah yang di alami pertama kali di
tahap1.
❖ Penyebab-penyebab stres
Di antara Penyebab-penyebab stres dalam pekerjaan adalah tuntutan pekerjaan (task
demands) yaitu tekanan-tekanan terhadap individu yang di sebabkan oleh adanya tuntutan tugas
dari organisasi yang harus di selesaikan, tuntutan fisik(physical demands) terkait dengan fisik
dari organisasi dimana dirinya bekerja, seperti kualitas tempat kerja atau kondisi fisik yang
tengah sakit, tuntutan peran atau fungsi(roledemands) terkait dengan tekanan yang diakibatkan
adanya ambisi dari individu mengenai sesuatu yang ingin di capai di organisasi, dan tuntutan
interpersonal l(interpersonal demands)terkait dengan tekanan yang muncul dari rekan
kerja,kelompok kerja, maupun ada konflik personal dalam organisasi.

❖ Konsekuensi-konsekuensi stres
Di antara konsekuensi-konsekuensi stres adalah konsekuensi-konsekuensi psikologis,
atau medis dari stres berhubungan dengan kesehatan mental dan kebahagiaan individu, misal
depresi, gangguan tidur.Stres individual juga memiliki konsekuensi langsung ke perusahaan.Bagi
karyawan operasi misal, stres bisa berdampak pada kualitas kerja yang buruk dan produktivitas
yang rendah. Dan konsekuensi lain adalah burnout perasaan letih(secara fisik dan mental) yang
mungkin muncul saat seseorang mengalami stres yang terlalu parah dalam jangka waktu yang
lama. Burnout berakibat pada kelelahan berkepanjangan, frustasi, dan keputusasaan.

❖ Pengendalian stres
Bagaimana stres dapat dikendalikan?Di antara upaya yang dapat di upayakan adalah di
antaranya melalui olah raga yang teratur, relaksasi, manajemen waktu, Merubah suasana atau
lingkungan pekerjaan, dan support group.

b.Kreativitas Individu dalam Organisasi


Selain stres, salah satu isu penting yang terkait dengan karakteristik individu adalah
kreativitas. Kreativitas adalah kemampuan individu dalam memunculkan suatu gagasan baru
mengenai sesuatu, terutama dari apa yang sudah di ketahui. Kreativitas sangat di perlukan dalam
organisasi sebagai bagian dari kemampuan organisasi untuk terus beradaptasi dengan
perubahan.Perubahan senantiasa memunculkan suatu yang baru. Oleh karena itu individu yang
mampu untuk menghasilkan suatu yang baru memiliki kontribusi positif bagi organisasi.
Ada beberapa faktor yang menyebabkan atau pendorong individu menjadi kreatif.
Faktor-faktor tersebut adalah:
1. Pengalaman individu dengan kreativitas terkait dengan latar belakang individu
sebelumnya yang terkait dengan kreativitas.
2. Perlakuan terhadap individu terkait dengan bagaimana cara manager misalnya
memperlakukan tenaga kerja. yang terakhir adalah
3. kemampuan kognitif dari individu terkait dengan keragaman karakteristik Individu
dalam hal kemampuan kognitifnya. Ada individu yang cenderung
Invergentcognitifthinking, yaitun terbiasa untuk melihat berbagai perbedaan dari berbagai
persamaan yang ada.Ada pula individu yang convergent cognitif thinking, yaitu individu
yang terbiasa untuk melihat persamaan dari perbedaan yang ada.

Bagaimana tahapan kreativitas terbangun?Paling tidak ada 4 tahap yang terjadi ketika
sebuah gagasan kreatif muncul. Tahapan tersebut adalah:
➢ Tahap persiapan.
Tahapan ini bisa berupa proses pendidikan tertentu atau pelatihan yang di berikan kepada
individu. Juga dapat berupa pemberian informasi kepada individu mengenai hal-hal
organisasi atau perusahaan.
➢ Tahap inkubasi.
Pada tahap ini individu di kondisikan pada kondisi tertentu yang memungkinkan dirinya
untuk mendapatkan gagasan baru mengenai sesutu.

➢ Tahap penemuan gagasan.


Pada tahap ini individu berhasil menemukan gagasan yang mungkin akan memberikan
manfaat perubahan bagi organisasi.
➢ Tahap pengujian.
Tahap ini merupakan tahapan terakhir untuk menyelesaikan gagasan kreatif.
BAB III

KESIMPULAN
3.1 Kontribusi dan Kompensasi
Kontribusi, yaitu apa yang akan di berikan oleh individu bagi organisasi. Sebaliknya,
kompensasinya, yaitu apa yang akan diberikan oleh organisasi bagi individu.kedua konsep ini
akan saling mempengaruhi dalam hal implimentasi rencana organisasi.

✓ Faktor yang terkait dengan Individu dalam Organisasi


1. Kontrak spikologis
2. Kesesuaian tenaga kerja yang di butuhkan perusahaan
3. Keragaman individu dalam organisasi

✓ Faktor Individu dan Kepribadian


1. Agreeableness (tingkat persetujuan)
2. Conscistiousness (tingkat kesadaran dan keseriusan)
3. Negative emotion (tingkat emosi negative)
4. Extravertion (tingkat keleluasaan dan kenyamanan)
5. Openness (tingkat keterbukaan)

3.2Perilaku Individu dan Sikap Organisiasi


Griffin(2000) menjelaskan bahwa sikap memiliki tiga komponen utama, yaitu komponen afektif
menyangkut perasaan yang dirasakan oleh seseorang mengenai gagasan, situasi aau lingkungan
yang dihadapinya. Komponen kognitif menyangkut pengetahuan seseorang mengenai suatu yang
terkait dengan gagasan, situasi maupun lingkungan yang di hadapinya.Dan komponen intense,
yaitu menyangkut harapan dari seseorantg akibat dari gagasan, situasi maupun lingkungan yang
di hadapinya.

DAFTAR PUSTAKA

Robbin, Stefanus P. 2003. Organisasi Perilaku, kemudian edisi.Baru


Jersey: Pearson Pendidikan Inc. alih bahasa: Molanbenyamin. (2006).
Perilaku Organisasi. Jakarta: Gramedia
afandi. Beresiko. 2012 Penjelasan Mengenai Perilaku individu dan Contoh
Kasusnya. http//rizkiafandi.blogs pot.co.id/2012/03/penjelasan-mengen-ai-perilaku-individu-
html. 25/09/2015.16:09.
Sutrisni, Puji. 2010. Perilaku Individu dalam Organisasi.
http: //lukmancoroners. b logspot.co.id/20 04/10/ Perilaku-individu-dalam-
organisasi.html. 25/09/2015. 15:11.
Kuspriatni, daftar 2010 Perilaku individu dan pengaruhnya terhadapat organisasi.
Bandung: Alfabeta.

Anda mungkin juga menyukai