Anda di halaman 1dari 19

PERILAKU

ORGANISASI
(ORGANIZATIONAL BEHAVIOR)

NAMA KELOMPOK :
1. ASEP SEPTIAN
2. AYU ISTIYANA
3. HERMELIA PUTRI
4. IIN INAYAH
5. MUKHAMAD NOER
KHAALIQ
Table Of Content
Team 1 Job Desk Presentation

MODERATOR

“DEFINISI PERILAKU ORGANISASI”

“PERILAKU INDIVIDU DAN KEPRIBADIAN KERJA”

PERUBAHAN ORGANISASI DAN PENGEMBANGAN ORGANISASI

MENGELOLA KONFLIK DAN ORGANISASI


Table of contents

01 02
Definisi Perilaku Perilaku individu dan
organisasi kepribadian kerja

03 04
Perubahan dan Mengelola konflik
pengembangan organisasi dalam Organisasi
01
Definisi
Perilaku
Organisasi
Apa itu perilaku organisasi?
Istilah
Istilah perilaku terdiri dari dua suku kata yaitu
peri dan laku. Kata peri diartikan sebagai sifat,
keadaan, kejadian, adab, kelakuan. Sedangkan
laku berarti gerak-gerik, tindakan, cara
berbuat, cara melakukan, tindak tanduk, Pengertian
gelagat, sikap. Sedangkan secara terminology
perilaku dapat diartikan sebagai tanggapan Perilaku Organisasi adalah suatu disiplin ilmu yang
individu terhadap adanya stimulus dari luar mempelajari tentang perilaku tingkat individu dan
dirinya. Perilaku menurut skinner seperti yang tingkat kelompok dalam suatu organisasi serta
dikutip dalam bentuk pengetahuan, sikap, dampaknya terhadap kinerja.
serta tindakan.
02
Perilaku
Individu dan
Kepribadian
Kerja
Pengertian Individu

pengertian individu merupakan sebuah unit terkecil pembentuk suatu


masyarakat yang tidak dapat dibagi-bagi lagi menjadi bagian yang
lebih kecil. Hal ini dapat disimpulkan bahwa individu sama halnya
melihat atau menilai manusia tinggal atau perseorangan. Beberapa
pendapat juga mengemukakan bahwa individu juga merupakan unit
terkecil pembentuk masyarakat. Dalam lingkungan keluarga, yang
merupakan Kelompok kecil dari lingkungan masyarakat. Sebuah
keluarga yang terdiri dari ayah, ibu, dan anak. Ayah, ibu, dan anak
secara perseorangan merupakan bagian terkecil keluarga yang disebut
individu.
Pengertian Kepribadian

Kepribadian atau personality adalah sikap yang melekat pada diri


seseorang dan biasanya merupakan ciri/penanda (signature) pada
setiap manusia. Kepribadian seseorang cenderung akan terlihat
secara tindakan konkret, seperti apa yang akan dilakukan dan akan
tampak di permukaan. Kepribadian setiap orang bersifat uni/ khas,
sehingga dapat dipastikan kepribadian manusia di dunia ini tidak
akan ada yang sama persis kepribadiaannya.
Teori Hipocrates - Galenius
Ada berbagai macam teiru megenai kepribadian. Teori hipocrates – Galenius adalah teori
yang popular dan terus berkembang. Hiprocates dari Yunani mengenalkan teori bahwa
kepribadian dipengaruhi oleh empat macam cairan pada tubuh, sebagai berikut :

a) Sifat panas terdapat dalam sanguis


(darah)
b) Sifat dingin terdapat dalam phlegma
(lender)
c) Sifat kering terdapat dalam chole
(empedu kuning)
d) Sifat basah terdapat dalam melanchole
(empedu hitam)
Teori Claudius Galenius
Dengan teorinya bahwa jika dari keempat cairan tersebut, terdapat salah satu cairan
yang lebih banyak atau lebih dominan, ini akan berpengaruh pada pembentukan
kepribadian tertentau pada diri manusia. Berikut adalah empat peribadian yang
terdapat dalam diri manusia antara lain :
1. koleris > dijuluki si “kuat” karena sering dominan dan
kompetitif. Memiliki karakter : Extrovert – pelaku - optimis .
2. sanguinis > dijuluki si “popular” karena pandai persuasive dan
ingin terkenal. Memiliki karakter : extrovert – pembaca - optimis.
3. Melakolis > dijuluki si “sempurna” karena perfeksionis dan
serba teratur. Memiliki karakter : introvert – pemikir – pesimis.
4. Plegmatis > dijuluki si “cinta damai” karena kesetiannya dan
menghindari konflik. Memiliki karakter : introvert – pengamat –
pesimis.
Kepribadian Yang Baik
Kepribadian adalah keseluruhan cara seorang individu berekasi dan berinteraksi dengan individu lain di
lingkungan, baik di lingkungan organisasi maupun di masyarakat. Disamping itu kepribadian juga sering
diartikan sebagai ciri-ciri yang menonjol pada diri individu. Hal ini terlihat secara kasat mata, bagaimana
seorang individu bersifat atau berprilaku.
Individu dengan kepribadian yang baik, akan mudah di terima di lingkungan atau organisasi. Adanya
kemampuan keterampilan dalam berkomunikasi, ini juga menjadi bekal berharga dan sebagai modal
kemampuan dasar dalam keberhasilan membina hubungkan. Pada dasarnya individu sulit untuk
mendapatkan apa yang diinginkannya dan sulit juga memahami keinginan serta kemauan orang lain, sifat
egosentris akan selalu ada di dalam diri individu.

Perilaku Individu dalam Organisasi


Perilaku individu adalah sesuatu yang dikerjakan seseorang. Seperti berbicara dengan manager,
mendengarkan rekan sekerja, menyusun laporan, mengetik memo, menempatkan unit barang ke dalam
Gudang dan lain sebagainya, perilaku individu juga diartikan sebagai suatu fungsi dari interaksi antara
individu dengan lingkungannya. Individu akan membawa tatanan atau perilaku dalam organisasi berupa
kemampuan, cara berfikir, sikap, kepercayaan pribadi, pengharapan, kebutuhan, dan pengalaman masa
lainnya. Sikap dalam organisasi dianggap penting karena berpangaruh terhadap perilaku dan komitmen
oragnisasional sebagai bagian dari sikap mempengaruhi berbagai perilaku penting agar organisasi
berfungsi dan berjalan secara efektif.
03
Perubahan Dan Pengembangan
Organisasi
Pengertian perubahan dan pengembangan organisasi
Perubahan organisasi ini merupakan salah satu kunci dalam mencapai pengembangan organisasi.
Organisasi terus berubah karena merupakan system terbuka yang selalu berinteraksi dengan
lingkungannya. Pengembangan organisasi merupakan program yang berusaha meningkatkan
efektivitias keorganisasian dengan mengintegrasikan keinginan Bersama akan pertumbuhan dan
perkembangan dengan tujuan keorganisasian.

Faktor-faktor perubahan organisasi


Perubahan terhadap suatu organisasi disebabkan oleh dua factor yaitu factor internal dan eksternal.
1. Faktor Internal
Faktor internal adalah penyebab yang berasal dari dalam organisasi yang bersangkutan, yang dapat berasal dari
berbagai sumber antara lain:
a. Problem hubungan antaranggota;
b. Problem dalam proses kerja sama;
c. Problem keuangan.

2. Faktor Eksternal
Penyebab perubahan yang berasal dari luar, atau bersifat sering disebut lingkungan. Organisasi bersifat
responsive terhadap perubahan yang terjadi di lingkungannya. Oleh karena itu, jarang sekali suatu organisasi
melakukan perubahan besar tanpa adanya dorongan yang kuat dari lingkungannya.
Proses Perubahan
Hal ini merupakan suatu strategi untuk memenuhi beberapa
keseluruhan tujuan dari suatu organisasi. Langkah tersebut terdiri dari :
1. Mengadakan Pengajian
2. Mengadakan Identifikasi
3. Menetapkan Perubahan
4. Menentukan Strategi
5. Melakukan Evaluasi

Pendekatan Perubahan Organisasi


Harold J.Leavitt (1999) menyatakan bahwa organisasi dapat diubah melalui pengubahan struktur, teknologi
dan atau orang-orangnya.
1. Pendekatan Struktur
2. Pendekatan Teknologi
3. Pendekatan Orang
04
Mengelola
Konflik dalam
Organisasi
Definsi Konflik
Konflik dapat diartikan sebagai sesuatu yang saling bertentangan,
berbantah-bantahan satu sama lain, berselisih paham, saling cekcok,
maupun perbedaan persepsi tentang tujuan yang tidak sama atau adanya
gangguan dari pihak lain dalam mencapai tujuan dan keadaan ini
berlangsung secara terus menerus.
Jenis konflik
Konflik Kepribadian
Setiap individu memiliki karakter tersendiri yang tidak mudah berubah. Karakter yang
tidak mudah berubah inilah yang sering menimbulkan konflik.

Konflik Antarkelompok
Konflik antarkelompok ini sering terjadi karena adanya perebutan
sumber daya. Hal ini karena sumber daya sifatnya terbatas.

Konflik Lintas Budaya


Konflik ini muncul dari pihak-pihak yang berasal dari
latar belakang budaya yang berbeda.
Mengatasi Konflik Disfungsional
Konflik disfungsional merupakaan konflik yang tidak diharapkan dalam sebuah
organisasi karena bisa mengganggu jalannya proses atau kegiatan organisasi yang pada
akhirnya dapat mengganggu kinerja organisasi. Maka, manajerlah yang bertanggung
jawab untuk mengatasi konflik tersebut.

Peran komunikasi dalam Manajemen Konflik


Beberapa cara yang paling sering digunakan untuk mengelola konflik di antara manajer dalam industri
jasa adalah:
1. Manajer harus mengembangkan strategi beragam, namun yang tepat umtuk mengatasi dan mengelola
konflik yang muncul sebelu meningkat ke level yang tidak terkendali.
2. Upaya harus dilakukan oleh manajer untuk sesekali merangsang konflik dengan mendorong
pandangan yang berbeda dari staf yang memiliki kinerja bagus.
3. Prosedur komunikasi yang tepat harus digunakan untuk menyelesaikan konflik.
4. Upaya yang harus dilakukan oleh manajemen adalah mengatur seminar/lokakarya tentang pengelolaan
konflik organisasi dari waktu ke waktu untuk karyawan.
5. Interaksi dan kegiatan kelompok harus ditindak lanjuti sehingga dapat memastikan tingkat
fungsionalitas yang kompatibel dari konflik.
Sesi tanya jawab!

Jadi jangan nanya semua cukup 2 aja!

Anda mungkin juga menyukai