Anda di halaman 1dari 6

17 April 2020

KISI – KISI PSIKOLOGI INDUSTRI


1. Pengertian psikologi secara umum dan tantangannya di abad ke 21
Psikologi industri dan organisasi ialah aplikasi sederhana prinsipprinsip, teori, dan riset
psikologis terhadap setting kerja. Psikologi industri dan organisasi menaruh perhatian
pada dampak kerja terhadap perilaku di luar tempat kerja.

Untuk memberi kontribusi pada organisasi, pegawai, dan masyarakat, PIO harus
menjawab empat tantangan:
a. PIO harus relevan : Pada abad 21, relevansi berarti membahas masalah-masalah
terkini.
b. PIO harus bermanfaat : Harus mampu menerapkan teori dan riset dalam tindakan.
c. PIO harus berfikir lebih besar : Dulu PIO lebih fokus pada perilaku individu.
Sekarang, PIO harus memiliki fokus yang lebih luas.
d. PIO harus tertanam dalam metode ilmiah : Pengembangan PIO harusnya dilakukan
dengan metode ilmiah.

2. Teori motivasi menurut robin dan jenis motivasi


Teori motivasi menurut Robbin (2003:208) yang mengatakan bahwa suatu proses yang
menghasilkan suatu intensitas, arah dan ketekunan individual dalam usaha untuk
mencapai satu tujuan. Sementara motivasi umum bersangkutan dengan upaya ke arah
setiap tujuan.

Jenis Motivasi :
a. Motivasi internal
Motivasi internal adalah motivasi yang tumbuh dari dalam diri seseorang tanpa
dipengaruhi oleh orang lain untuk melakukan sesuatu untuk mencapai tujuan.
b. Motivasi eksternal
Motivasi eksternal adalah motivasi yang datang dari luar diri seseorang dengan
harapan dapat mencapai sesuatu tujuan yang dapat menguntungkan dirinya. 

3. Apa yang dimaksud kepribadian ( binder )


Kepribadian adalah organisasi dinamik dalam individu yang memiliki sistem psikologis
tersebut yang menentukan penyesuaian uniknya terhadap lingkungannya. Kepribadian
sebagai jumlah total cara individu beraksi dengan lainnya.

4. Yang dimaksud emosi dan dimensi emosi, batasan eksternal emosi ( binder )
5. Pengertian stress, penyebab stress
Stress adalah suatu bentuk ketegangan fisik, psikis, emosi, dan mental, yang dialami oleh
seseorang sehingga dapat mempengaruhi kegiatan orang tersebut.
Dari sisi psikologis, pengertian stress disebut juga sebagai suatu gangguan mental yang
terjadi pada seseorang akibat adanya tekanan, baik itu tekanan dari luar maupun dari
dalam dirinya sendiri.

Penyebab Stres
1.Faktor Individu
Penyebab stress yang paling dominan adalah berasal dari diri sendiri, keluarga, dan
orang-orang terdekat. Seringkali stress yang disebabkan oleh faktor individu akan
berlangsung lama.

Beberapa yang termasuk penyebab stress karena faktor individu adalah:

 Masalah ekonomi
 Perceraian/ perpisahan dan pertengkaran dengan pasangan
 Ditinggal oleh orang yang dikasihi
 Karakter atau kepribadian seseorang yang terbentuk dari keluarga
 Sakit keras tak kunjung sembuh

2.Faktor Lingkungan
Situasi dan kondisi lingkungan tempat tinggal akan mempengaruhi tingkat stress
seseorang. Kebiasaan orang-orang di lingkungan tempat tinggal dan peristiwa yang
terjadi di sekitar tempat tinggal dapat membuat seseorang mengalami stress.

Beberapa penyebab stress yang berasal dari faktor lingkungan diantaranya:

 Tingkat kriminalitas
 Pola hidup masyarakat
 Situasi politik
 Bencana alam yang terjadi (banjir, kebakaran, dan lainnya)
 Kemajuan teknologi

3.Faktor Organisasi/ Pekerjaan


Lingkungan organisasi, baik formal maupun informal, juga dapat mengakibatkan
stress pada seseorang. Salah satu contohnya adalah tekanan dari lingkungan kerja yang
begitu tinggi sehingga membuat seseorang mengalami stress.

Beberapa penyebab stress yang berasal dari faktor organisasi/ pekerjaan diantaranya:
 Target pekerjaan yang tinggi
 Tekanan dari atasan
 Persaingan yang tidak sehat antar sesama pekerja di kantor
 Karir yang tak kunjung meningkat
 Fasilitas kantor yang tidak memadai

6. Pengertian kepemimpinan (leadership), 5 tipe kepemimpinan, faktor yang mempengaruhi


kepemimpinan
Teori kepemimpinan adalah Kepemimpinan atau leadership merupakan ilmu terapan dari
ilmu-ilmu social, sebab prinsip-prinsip dan rumusannya diharapkan dapat mendatangkan
manfaat bagi kesejahteraan manusia (Moejiono, 2002).

5 Tipe Kepemimpinan
1. Tipe Otokratis.
Seorang pemimpin yang otokratis ialah pemimpin yang memiliki kriteria atau ciri sebagai
berikut: Menganggap organisasi sebagai pemilik pribadi, Mengidentikkan tujuan pribadi
dengan tujuan organisasi, Menganggap bawahan sebagai alat semata-mata, Tidak mau
menerima kritik, saran dan pendapat, Terlalu tergantung kepada kekuasaan formalnya,
Dalam tindakan pengge-rakkannya sering mempergunakan pendekatan yang
mengandung unsur paksaan dan bersifat menghukum.

2. Tipe Militeristis
Perlu diperhatikan terlebih dahulu bahwa yang dimaksud dari seorang pemimpin tipe
militerisme berbeda dengan seorang pemimpin organisasi militer. Seorang pemimpin
yang bertipe militeristis ialah seorang pemimpin yang memiliki sifat-sifat berikut : Dalam
menggerakan bawahan sistem perintah yang lebih sering dipergunakan, Dalam
menggerakkan bawahan senang bergantung kepada pangkat dan jabatannya, Senang pada
formalitas yang berlebih-lebihan, Menuntut disiplin yang tinggi dan kaku dari bawahan,
Sukar menerima kritikan dari bawahannya, Menggemari upacara-upacara untuk berbagai
keadaan.

3. Tipe Paternalistis.
Seorang pemimpin yang tergolong sebagai pemimpin yang paternalistis ialah seorang
yang memiliki ciri sebagai berikut : menganggap bawahannya sebagai manusia yang
tidak dewasa, bersikap terlalu melindungi (overly protective), jarang memberikan
kesempatan kepada bawahannya untuk mengambil keputusan, jarang memberikan
kesempatan kepada bawahannya untuk mengambil inisiatif, jarang memberikan
kesempatan kepada bawahannya untuk mengembangkan daya kreasi dan fantasinya, dan
sering bersikap maha tahu.
4. Tipe Karismatik.
Hingga sekarang ini para ahli belum berhasil menemukan sebab-sebab mengapa
seseorang pemimpin memiliki karisma. Umumnya diketahui bahwa pemimpin yang
demikian mempunyai daya tarik yang amat besar dan karenanya pada umumnya
mempunyai pengikut yang jumlahnya sangat besar, meskipun para pengikut itu sering
pula tidak dapat menjelaskan mengapa mereka menjadi pengikut pemimpin itu. Karena
kurangnya pengetahuan tentang sebab musabab seseorang menjadi pemimpin yang
karismatik, maka sering hanya dikatakan bahwa pemimpin yang demikian diberkahi
dengan kekuatan gaib (supra natural powers). Kekayaan, umur, kesehatan, profil tidak
dapat dipergunakan sebagai kriteria untuk karisma. Gandhi bukanlah seorang yang kaya,
Iskandar Zulkarnain bukanlah seorang yang fisik sehat, John F Kennedy adalah seorang
pemimpin yang memiliki karisma meskipun umurnya masih muda pada waktu terpilih
menjadi Presiden Amerika Serikat. Mengenai profil, Gandhi tidak dapat digolongkan
sebagai orang yang ‘ganteng”.

5. Tipe Demokratis.
Pengetahuan tentang kepemimpinan telah membuktikan bahwa tipe pemimpin yang
demokratislah yang paling tepat untuk organisasi modern. Hal ini terjadi karena tipe
kepemimpinan ini memiliki karakteristik sebagai berikut : dalam proses penggerakan
bawahan selalu bertitik tolak dari pendapat bahwa manusia itu adalah makhluk yang
termulia di dunia, selalu berusaha mensinkronisasikan kepentingan dan tujuan organisasi
dengan kepentingan dan tujuan pribadi dari pada bawahannya, senang menerima saran,
pendapat, dan bahkan kritik dari bawahannya, selalu berusaha mengutamakan kerjasama
dan teamwork dalam usaha mencapai tujuan, ikhlas memberikan kebebasan yang seluas-
luasnya kepada bawahannya untuk berbuat kesalahan yang kemudian diperbaiki agar
bawahan itu tidak lagi berbuat kesalahan yang sama, tetapi lebih berani untuk berbuat
kesalahan yang lain, selalu berusaha untuk menjadikan bawahannya lebih sukses
daripadanya, dan berusaha mengembangkan kapasitas diri pribadinya sebagai pemimpin.

Faktor yang Mempengaruhi Kepemimpinan


Davis menyimpulkan ada empat faktor yang mempengaruhi kepemimpinan dalam
organisasi, yaitu :
1. Kecerdasan : seorang pemimpin harus mempunyai kecerdasan yang melebihi para
anggotanya.
2. Kematangan dan keluasan sosial(Social manutary and breadth): seorang pemimpin
biasanya memiliki emosi yang stabil, matang, memiliki aktivitas dan pandangan yang
ckup matang.
3. Motivasi dalam dan dorongan prestasi(Inner motivation and achievement drives) :
dalam diri seorang pemimpin harus mempunyai motivasi dan dorongan untuk
mencapai suatu tujuan.
4. Hubungan manusiawi : pemimpin harus bisa mengenali dan menghargai para
anggotanya Menurut Greece, di dalam suatu organisasi, hubungan antara bawahan
dengan pimpinan bersifat saling mempengaruhi.

7. Pengertian dan Perbedaan pemimpin dengan manajer, hubungan dengan manusiawinya,


yang mempengaruhi pemimpin paling dominan ( inner motivation and
achievement)
 Pemimpin (leader) adalah seorang pemimpin yang mempunyai sifat-sifat
kepemimpinan personality atau authority (berwibawa).  Ia disegani dan berwibawa
terhadap bawahan atau pengikutnya karena kecakapan dan kemampuan serta
didukung perilakunnya yang baik.  Pemimpin (leader) dapat memimpin organisasi
formal maupun informal, dan menjadi panutan bagi bawahan (pengikut)
nya. Biasanya tipe kepemimpinannya adalah “partisipatif leader” dan falsafah
kepemimpinannya adalah “pimpinan untuk bawahan”.

 manajer juga merupakan seorang pemimpin, yang dalam praktek kepemimpinannya


hanya berdasarkan “kekuasaan atau authority formalnya” saja.  Bawahan atau
karyawan atau staf menuruti perintah-perintahnya karena takut dikenakan hukuman
oleh manajer tersebut.  Manajer biasanya hanya dapat memimpin organisasi formal
saja dan tipe kepemimpinannya ialah “autocratis leader” dengan falsafahnya ialah
bahwa “bawahan adalah untuk pemimpin”.

Manajer Pemimpin
 Mengelola  Berinovasi
 Dapat di cetak  Tidak dapat di cetak
 Memelihara  Mengembangkan
 Memfokuskan pada sistem dan  Memfokuskan pada orang-orang
struktur (bawahan)
 Mengandalkan control  Menumbuhkan kepercayaan
 Berorientasi jangka pendek  Memiliki perspektif jangka panjang
 Bertanya bagaimana dan kapan  Bertanya apa dan mengapa
 Berorientasi pada hasil  Berorientasi pada peluang-peluang
 Meniru masa depan

 Menerima status quo  Menciptakan


 Seperti tentara yang siap selalu  Menentang status quo
diperintah
 Adalah dirinya sendiri
 Melakukan dengan benar
 Melakukan hal yang benar
Perbedaan Pemimpin dan Manajer

Lebih spesifik, perbedaan pemimpin (leader) dan manajer dapat dilihat dari tiga hal yang selalu
berkaitan dengannya, yaitu: sumber kekuasaan yang diperoleh, bawahan, dan lingkungan kerja.

Anda mungkin juga menyukai