TINJAUAN PUSTAKA
sampai yang tidak tampak, dari yang dirasakan sampai paling yang tidak
diamati dan mempunyai frekuensi spesifik, durasi dan tujuan baik disadari
(rangsangan dari luar). Pengertian ini dikenal dengan teori „S-O‟R” atau
bersifat relatif tetap disebut juga eliciting stimuli. Perilaku emosional yang
9
atau lucu, sedih jika mendengar musibah, kehilangan dan gagal serta minum
2. Operan Respon
dengan baik dikarenakan gaji yang diterima cukup, kerjanya yang baik
1. Perilaku sadar, perilaku yang melalui kerja otak dan pusat susunan saraf,
2.2 Kepemimpinan
10
arah, karena pemimpin mungkin memiliki kualitas-kualitas tertentu yang
pengaruh secara tidak langsung dan sebagai sarana untuk membentuk kelompok
kelompokYoung (2011).
11
c. Senang kepada formalitas yang berlebih-lebihan
tahu
adalah bahwa pemimpin yang demikian mempunyai daya tarik yang amat besar
dalam arti bahwa para anggota organisasi boleh saja bertindak sesuai dengan
keyakinan dan hati nurani, asal kepentingan bersama tetap terjaga dan
12
b. Organisasi akan berjalan lancar dengan sendirinya karena para anggota
organisasi terdiri dari orang- orang yang sudah dewasa yang mengetahuiapa
yang menjadi tujuan organisasi, sasaran yang dicapai, dan tugas yang harus
kehidupan organisasional.
mencapai tujuan
13
a. Kecerdasan (Intelligence)
b. Kedewasaan, Sosial dan Hubungan Sosial yang luas (Social maturity and
Breadht)
Seorang pemimpin yang sukses akan mengakui harga diri dan martabat
menggerakkan orang lain atau bawahan agar berusaha mencapai tujuan kelompok
secara sukarela.
orang agar bekerja sama dalam mencapai tujuan yang dikehendaki bersama.
14
g. Memiliki Sifat-Sifat Tertentu
baik, kemampuan tinggi dan kemampuan tinggi dan kemauan keras, sehingga
i. Mampu Berinteraksi
Seorang pemimpin yang baik akan selalu berinteraksi secara baik dengan
sesama pemimpin, bawahan dan masyarakat yang dipimpinnya, dalam situasi dan
j. Mampu Memberdayakan
harus mempunyai tingkat kecerdasan yang lebih tinggi daripada bawahannya dan
hal atau kerja suatu bagian tubuh. Sedangkan fungsi kepemimpinan berhubungan
15
yang mengisyaratkan bahwa setiap pemimpin berada di dalam dan di luar situasi
kelompok/organisasi.
kepemimpinan, yaitu:
a. Fungsi Instruksi/Perintah
agar keputusan dapat dilaksanakan secara efektif. Hal ini sejalan dengan
b. Fungsi Konsultatif
Fungsi ini bersifat dua arah. Pada tahap pertama dalam usaha menetapkan
menetapkan keputusan.
c. Fungsi Partisipatif
16
Yaitu dalam fungsi ini pemimpin berusaha mengaktifkan orang-orang
d. Fungsi Delegasi
sehingga dapat meningkatkan kinerja karyawan. Fasilitas kerja adalah sarana dan
Fasilitas kerja merupakan faktor-faktor yang tidak dapat dipisahkan dari dunia
17
kerja dan merupakan hal yang vital bagi karyawan untuk menyelesaikan tugas-
1. Fasilitas alat kerja merupakan suatu perkakas atau barang yang berfungsi
secara langsung untuk digunakan dalam proses produksi. Dalam bekerja sehari-
pelayanan makan dan minum, adanya kamar mandi, kantin, tempat ibadah,
sebagai berikut:
3. Alat transportasi
18
4. Alat komunikasi
4. Mempunyai jangka waktu relative permanen lebih dari satu periode akuntansi
pendukung bagi kelancaran tugas yang mereka kerjakan, sehingga pekerjaan dapat
perusahaan berbeda dalam bentuk dan jenisnya tergantung jenis usahan dan besar
19
c. Perlengkapan kantor, yaitu fasilitas yahg mendukung aktivitas kegiatan yang
ada diperkantoran, seperti perabot kantor (meja, kursi, lemari, dan lainnya).
e. Tanah, yaitu aset yang terhampar luas baik yang digunakan ditempat bangunan,
g. Alat transportasi, yaitu semua jenis peralatan yang digunakan untuk membantu
pesan, dimana pesan ini dapat berbentuk fakta, gagasan, perasaan, data atau
informasi dari seseorang kepada orang lain. Proses ini dilakukan dengan tujuan
20
untuk mempengaruhi dan/ atau mengubah informasi yang dimiliki serta tingkah
pesan verbal maupun non verbal antara pengirim dengan penerima pesan untuk
mengubah tingkah laku. Komunikasi merupakan suatu konsep yang multi makna.
sosial Komunikasi pada makna ini ada dalam konteks ilmu sosial. Dimana para
komunikasi yang secara umum menfokuskan pada kegiatan manusia dan kaitan
karena adanya beberapa unsur yang terkait untuk membangun sebuah komunikasi.
a. Sumber
pada kita, bisa dari satu orang atau lebih (kelompok) misalnya sebuah
b. Penerima
Yaitu pihak dimana ia menjadi tujuan untuk dikirimi pesan atau info oleh
sumber (komunikator). Penerima bisa terdiri dari satu orang atau lebih.
21
c. Pesan
d. Media
e. Efek
f. Umpan Balik
efektif, yaitu:
a. Pemahaman
dan untuk sampai pada tujuan itu, maka seorang komunikator maupun komunikan
22
b. Kesenangan
juga dapat berlangsung dalam suasana yang menyenangkan kedua belah pihak.
Suasana yang lebih rileks dan menyenangkan akan lebih enak untuk berinteraksi
fleksibel. Dengan adanya suasana semacam itu, maka akan timbul kesan yang
menarik.
maka komunikasi yang terjadi adalah efektif, dan jika tidak ada perubahan pada
persepsi yang sama, kemiripan karakter, cocok, dengan sendirinya hubungan akan
e. Tindakan
23
2.5. Kinerja Karyawan
untuk tercapainya tujuan. Tujuan tidak mungkin terwujud tanpa peran aktif
canggih yang dimiliki tidak akan bermanfaat jika peran aktif karyawan tidak
hasil kerja atau prestasi kerja. Kinerja mempunyai makna yang lebih luas, bukan
strategis organisasi. Faktor utama yang berkaitan dengan tujuan organisasi adalah
(Moeheriono, 2012).
program kegiatan atau kebijakan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, visi, dan
organisasi.Kinerja adalah sebagai hasil kerja yang telah dicapai seseorang dari
24
2.5.2 Penilaian Kinerja
(Mangkunegara, 2010).
sejauhmana individu berperilaku sesuai dengan apa yang diharapkan oleh suatu
25
organisasi atau perusahaan yaitu prestasi kerja pada umumnya dikaitkan dengan
pencapaian hasil kerja dari standar kerja yang telah ditetapkan. Pengukuran
prestasi kinerja atau kinerja diarahkan pada 6 (enam) aspek yang merupakan
e. Sikap meliputi tingkat semangat kerja dan sikap positif dalam melakukan tugas
pekerjaan.
a. Kuantitas
diukur dari persepsi karyawan terhadap jumlah aktivitas yang ditugaskan beserta
hasilnya.
b. Kualitas
26
menyesuaikan beberapa cara ideal dari penampilan aktivitas, maupun memenuhi
tujuan-tujuan yang diharapkan dari suatu aktivitas. Kualitas kerja diukur dari
c. Keandalan
d. Kehadiran
Kehadiran adalah keyakinan akan masuk kerja setiap hari dan sesuai
untuk bekerja bersama dengan orang lain dalam menyelesaikan suatu tugas, dan
nilai yang mempengaruhi individu untuk mencapai hal yang spesifik sesuai
dengan tujuan individu. Sikap dan nilai tersebut memberikan kekuatan untuk
27
Pengertian lain diuraikan oleh Robbins, dkk., (1999) motivasi adalah
adanya motivasi karyawan akan tetap melaksanakan tugas yang diberikan, namun
hasil dari tugas yang diberikan tersebut belum tentu sesuai dengan yang
motivasi terutama dari atasan, dengan begitu diharapkan karyawan akan tetap
28
2.6.3 Bentuk-bentuk Motivasi
seorang karyawan tersebut dapat bersumber dari dirinya sendiri maupun dari luar,
dimana keduanya akan lebih baik jika bersama-sama menjadi pendorong motivasi
Motivasi ekstrinsik muncul dari luar diri seseorang atau karyawan, kemudian
semangat motivasi pada diri karyawan tersebut untuk merubah seluruh sikap yang
dimiliki saat ini kearah yang lebih baik, misalnya motivasi yang diberikan oleh
atasan. Sedangkan motivasi intrinsik adalah motivasi yang muncul dan tumbuh
motivasi. Secara umum bentuk motivasi yang dianut memiliki empat unsur utama,
yaitu:
Salah satu bentuk yang paling sering diberikan kepada karyawan adalah
berwujud uang. Rasa takut kehilangan pekerjaan atau sumber uang merupakan
perangsang kerja yang sangat efektif karena uang sangat diperlukan untuk
29
b Pengarahan dan Pengendalian
hasil kerja.
pekerja dari pekerjaan yang membosankan kepada waktu luang untuk istirahat
d Kebijakan
karyawan. Dengan kata lain, kebijakan adalah usaha untuk membuat tenaga
karyawan bahagia.
30
2.6.4. Unsur Penggerak Motivasi
a. Kinerja (Achievement)
b. Penghargaan (Recognition)
Penghargaan atas suatu kinerja yang telah dicapai seseorang akan menjadi
perangsang yang kuat. Pengakuan atas suatu kinerja yang telah dicapai seseorang
akan memberikan kepuasan batin yang lebih tinggi dari pada penghargaan
c. Tantangan (Challenge)
manusia untuk mengatasinya. Suatu sasaran yang tidak menantang atau dengan
Adanya rasa ikut memiliki akan menimbulkan motivasi untuk turut merasa
tanggung jawab.
e. Pengembangan (Development)
kesempatan untuk maju, dapat menjadi perangsang yang kuat bagi karyawan
31
f. Keterlibatan (Involvement)
g. Kesempatan (Opportunity)
Kesempatan untuk maju dalam bentuk jenjang karier yang terbuka, dari
a. Need (Kebutuhan)
menimbulkan perilaku.
c. Satisfaction (Kepuasan)
seseorang.
d. Equity (Keadilan)
mengejar kejujuran dan keadilan dalam pertukaran sosial, atau hubungan memberi
dan menerima.
32
e. Expectation (Harapan)
2.7. PenelitianTerdahulu
33
perangkat Desa
di kecamatan
Limpung
Kabupaten
Batang.
34
PR Fajar Berlian karyawan
Tulungagung
35
dan lingkungan kinerja karyawan karyawan
kerja terhadap
kinerjakaryawan
(studi kasus
pada kantor
Bappeda
Kabupaten
Sukoharjo).
36
Gambar 2.1 Kerangka konsep penelitian
H8
Motivasi Kerja
H10 H4
(Z)
Fasilitas
Kerja H7
(X1) H1
H6 H5
H8
Kepemimpina
n H2
(X2)
Kinerja Pegawai
(Y)
H9
Komunikasi H3
(X3)
yang dibuat untuk menjelaskan hal itu dan juga dapat menuntun atau
37
mengarahkan penyelidikan selanjutnya. Berdasarkan pada kerangka pemikiran
berikut:
Pegawai tidak dapat melakukan pekerjaan yang ditugaskan kepadanya tanpa alat
adalah sesuatu yang digunakan, dipakai, ditempati dan dinikmati oleh pegawai
Irvan Trang (2016) yang berjudul “Pengaruh Evaluasi Pekerjaan, Gaji, Dan
Fasilitas Kerja Terhaadap Kinerja Pegawai pada RS. Pancaran Kasih Manado”,
hal ini menunjukkan bahwa fasilitas kerja berpengaruh terhadap kinerja pegawai
kepemimpinan yang baik dan maksimal akan mampu mencapai efektivitas kerja
yang optimal, baik itu disiplin waktu, tata tertib dan peraturan yang telah
menaati semua peraturan perusahaan dan norma-norma sosial yang berlaku serta
38
(2014) yang berjudul “Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Disiplin Kerja
Adanya komunikasi yang berjalan dengan baik akan sangat berpengaruh terhadap
kinerja yang dihasilkan oleh para karyawan. Komunikasi yang baik dicirikan oleh
beberapa pihak. Komunikasi yang baik dan efektif dapat membuat kinerja
karyawan menjadi lebih baik. Karena pada dasarnya komunikasi dibutuhkan pada
kegiatan yang ada, sehingga dengan adanya komunikasi yang baik maka dapat
memacu para karyawan untuk dapat meningkatkan kreatifitas dan semangat kerja
mereka masing-masing. Hal ini didukung dengan penelitian yang dilakukan oleh
39
Seorang karyawan dalam bekerja sudah tentu harus memiliki motivasi
yang tinggi karena hal ini dapat mempengaruhi terhadap hasil kerjanya. Motivasi
dalam bekerja akan memberikan semangat lebih terhadap diri seorang. Stephen P.
seberapa keras orang berusaha”. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Slamet
terhadap kinerja karyawan. Penelitian lain yang dilakukan oleh Windy Aprilia
kinerja karyawan.
40
5. Pengaruh Fasilitas Kerja Terhadap Kinerja Karyawan melalui motivasi
Pegawai tidak dapat melakukan pekerjaan yang ditugaskan kepadanya tanpa alat
adalah sesuatu yang digunakan, dipakai, ditempati dan dinikmati oleh pegawai
Irvan Trang (2016) yang berjudul “Pengaruh Evaluasi Pekerjaan, Gaji, Dan
Fasilitas Kerja Terhaadap Kinerja Pegawai pada RS. Pancaran Kasih Manado”,
hal ini menunjukkan bahwa fasilitas kerja berpengaruh terhadap kinerja pegawai
kepemimpinan yang baik dan maksimal akan mampu mencapai efektivitas kerja
yang optimal, baik itu disiplin waktu, tata tertib dan peraturan yang telah
menaati semua peraturan perusahaan dan norma-norma sosial yang berlaku serta
41
Kepolisian Daerah Sulawesi Utara”, menunjukkan bahwa kepemimpinan
motivasi
Karena segala sesuatu tidak mungkin berjalan dengan lancar apabila komunikasi
maksud dan tujuan dari komunikasi itu dipahami oleh penerima pesan. Hal
tersebut sejalan dengan penelitian Rahmad Restu Udayanto (2015) yang meneliti
dan bawahan. Komunikasi seperti ini terjadi ketika pimpinan Direktorat Jenderal
pekerjaan sehari-hari atau saat rapat bulanan. Hal lain yang sering terjadi yaitu
ketika para karyawan Direktorat Jenderal Pajak memberikan laporan hasil kerja.
Komunikasi inilah yang paling sering digunakan dalam melakukan kegiatan kerja
melalui motivasi
42
8. Pengaruh Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan
Motivasi kerja merupakan kondisi yang menggerakkan diri pegawai yang terarah
untuk mencapai tujuan organisasi (tujuan kerja). Indra Jaya (2012), pada
tempat penelitiannya. Hal ini juga senada dengan penelitian yang dilakukan
Windy Aprilia Murty dan Gunasti Hudiwinarsih (2012), bahwa hasilnya terdapat
kepemimpinan yang baik dan maksimal akan mampu mencapai efektivitas kerja
yang optimal, baik itu disiplin waktu, tata tertib dan peraturan yang telah
simultan terhadap semangat kerja karyawan pada Grand Komodo Tour & Travel.
43
10. Pengaruh Fasilitas Kerja Terhadap Motivasi Kerja
maupun memperbaiki fasilitas kerja yang telah mengalami kerusakan atau kurang
(Damanik, 2019) yang menyatakan ada pengaruh positif dan signifikan antara
44