Anda di halaman 1dari 65

KEPEMIMPINAN

DALAM
ORGANISASI
COPYRIGHT@FERRYSISWADHI

1
2
3
4
5
Presiden Joko Widodo
(2014 – SEKARANG)

6
Rakyat yang sabar ya..ini
kami lagi rapat-kan solusi
segala permasalahan
Indonesia.....

7
PENGERTIAN KEPEMIMPINAN

 adalah perilaku dari seorang individu yang


K memimpin aktifitas-aktifitas suatu kelompok
E kesuatu tujuan yang ingin dicapai bersama (share
P goal) (Hemhill& Coons, 1957)
E  adalah pengaruh antar pribadi yang dijalankan
M dalam suatu situasi tertentu, serta diarahkan
I melalui proses komunikasi, kearah pencapaian
satu atau beberapa tujuan tertentu
M (Tannenbaum, Weschler & Massarik, 1961)
P
I  adalah peningkatan pengaruh sedikit demi
sedikit pada dan berada diatas kepatuhan
N mekanis terhadap pengarahan rutin organisasi
A (Katz & Kahn, 1978)
N
8
KEPEMIMPINAN

Usaha yang positif untuk mempengaruhi/mengerahkan orang lain


untuk tetap atau lebih bersemangat melakukan tugas atau
mengubah tingkah laku mereka

Kemampuan / seni mempengaruhi orang


lain / semesta untuk mencapai suatu tujuan
yang ditentukan

9
KEPEMIMPINAN SECARA LUAS MELIPUTI :
 PROSES MEMPENGARUHI DALAM MENENTUKAN TUJUAN
ORGANISASI.
 MEMOTIVASI PERILAKU PENGIKUT UNTUK MENCAPAI
TUJUAN
 MEMPENGARUHI UNTUK MEMPERBAIKI KELOMPOK DAN
BUDAYANYA.
 MEMPENGARUHI INTERPRESTASI MENGENAI PERISTIWA-
PERISTIWA PARA PENGIKUTNYA.
 PENGORGANISASIAN DAN AKTIVITAS - AKTIVITAS UNTUK
MENCAPAI SASARAN TUJUAN.
 MEMELIHARA HUBUNGAN KERJASAMA DAN KERJA
KELOMPOK.
 PEROLEHAN DUKUNGAN DAN KERJASAMA DARI ORANG-
ORANG DI LUAR KELOMPOK ATAU ORGANISASI.

10
ALASAN KENAPA DIBUTUHKAN SEORANG PEMIMPIN :

1.KARENA BANYAK ORANG MEMBUTUHKAN FIGUR YANG


MEMIMPIN SEBAGAI SOSOK YANG DIIKUTI.

2.DALAM BEBERAPA SITUASI DIPERLUKAN SESEORANG YANG BISA


MEWAKILI KELOMPOKNYA.

3.SEBAGAI TEMPAT PENGAMBILALIHAN RESIKO BILA TERJADI


TERHADAP KELOMPOKNYA

4.SEBAGAI TEMPAT MELETAKKAN KEKUASAAN.

11
Kepemimpinan juga dikatakan sebagai proses mengarahkan dan
mempengaruhi aktivitas-aktivitas yang ada hubungannya dengan pekerjaan
para anggota kelompoknya ;

terdapat 3 (tiga) implikasi penting dalam hal ini, yaitu :

1. Kepemimpinan itu melibatkan orang lain baik itu bawahan atau


pengikut.
2. Kepemimpinan melibatkan pendistribusian kekuasaan antara
pemimpin dan anggota kelompok secara seimbang karena anggota
kelompok juga memiliki sumber daya.
3. Adanya kemampuan untuk menggunakan bentuk kekuasaan yang
berbeda mempengaruhi pengikutnya dengan berbagai cara.

Beberapa faktor yang bisa menggerakkan orang yaitu, karena :

1.Ancaman
2.Penghargaan
3.Otoritas
4.Bujukan
12
PEMIMPIN :

1.PEMIMPIN FORMAL :

seseorang yang ditunjuk sebagai pemimpin atas dasar


keputusan dan pengangkatan resmi untuk memangku jabatan
dalam suatu struktur organisasi dengan segala hak dan kewajiban
yang melekat berkaitan dengan posisinya itu. Contoh : di lembaga
Eksekutif, Yudikatif , Legislatif dan organisasi resmi lainnya.

2.PEMIMPIN INFORMAL :

seseorang yang ditunjuk dan diakui untuk memimpin


secara tidak formal karena yang bersangkutan memiliki kualitas
dan kemampuan yang lebih dari pengikutnya. Contoh : pemangku
adat, tokoh masyarakat, ulama, cendikiawan, dan sebagainya.
PM@H. Ferry Siswadhi 13
KEPEMIMPINAN DAN MANAJEMEN

Seorang dapat merupakan pemimpin tanpa harus menjadi


seorang manajer (contoh : seorang pemimpin informal)

Seorang dapat menjadi manajer tanpa memimpin (contoh :


manajer financial accounts)

Seorang manajer dapat berperilaku sebagai seorang pemimpin,


asalkan ia dapat mempengaruhi orang lain.Tetapi seorang
pemimpin tidak harus menjabat jabatan manajer untuk dapat
mempengaruhi orang lain.

PM@H. Ferry Siswadhi 14


PERBEDAAN PEMIMPIN DAN MANAJER

PEMIMPIN MANAJER
1. Diangkat oleh pengikut 1. Diangkat oleh kekuasaan
2. Mengandalkan kewibawa- 2. Mengandalkan pada ke-
an pribadi (personal po- kuasaan
wer) 3. Bertindak sebagai pengua
3. Bertindak sebagai pence- sa
tus ide 4. Bertanggung jawab pada
4. Bertanggung jawab kepa- atasan
da anak buah/pengikut. 5. Bagian dari organisasi
5. Bagian dari pengikut.

PM@H. Ferry Siswadhi 15


PERBEDAAN KEPEMIMPINAN DAN MANAJEMEN

KEPEMIMPINAN MANAJEMEN
1.Mengarah pada kemampuan indi- 1.Mengarah pada sistem dan
vidu dan tidak dipengaruhi oleh mekanisme kerja dan sangat dibatasi
birokrasi serta bisa terjadi dimana oleh birokrasi dan organisasi.
saja. 2.Berorientasi kepada stabilitas.
2.Berorientasi kepada inovasi. 3.Merupakan fungsi, status, dan
3.Merupakan kualitas hubungan. kewenangan.
4.Diarahkan untuk mencapai ke- 4.Diarahkan untuk mencapai tujuan
inginan pemimpin organisasi.
5.Mempengaruhi orang lain untuk 5.Membuat orang lain berbuat
berbuat sesuatu. sesuatu dengan efisien.
6.Menggantungkan diri pada sum- ber 6.Menggantungkan diri pada daya
yang ada pada dirinya dan dana yang ada

PM@H. Ferry Siswadhi 16


DIKOTOMI PANDANGAN ASAL-USUL KEPEMIMPINAN

1. Pemimpin dilahirkan ( leaders are born) :


seorang hanya akan menjadi pemimpin jika
dilahirkan dengan bakat-bakat kepemimpinan.

2. Pemimpin dibentuk / ditempa (leaders are made) :


efektifitas kepemimpinan seseorang dapat
dibentuk dan ditempa; melalui pendidikan dan
latihan kepemimpinan.

PM@H. Ferry Siswadhi 17


Berdasarkan dikotomi tersebut, seseorang dapat
menjadi pemimpin yang efektif apabila :

a.Seseorang secara genetika telah memiliki bakat


kepemimpinan (leaders are born)

b.Bakat tersebut dipupuk dan dikembangkan melalui


kesempatan untuk menduduki jabatan

c.Ditopang oleh pengetahuan teoritikal yang


diperoleh melalui pendidikan dan latihan ( leaders
are made)
PM@H. Ferry Siswadhi 18
FUNGSI KEPEMIMPINAN
 Fungsi yang terkait dengan tugas atau pekerjaan (task
related functions)

 Fungsi yang terkait dengan hubungan sosial atau


pemeliharaan kelompok (group maintanance functions)

1. Pimpinan sebagai penentu arah / eksekutif (executive leader)


2. Pimpinan sebagai wakil dan juru bicara organisasi dalam
hubungan dengan pihak di luar organisasi (propagandis).
3. Pimpinan sebagai komunikator yang efektif.
4. Pimpinan sebagai mediator (penengah).
5. Pimpinan selaku integrator (pemersatu).
6. Pemimpin sebagai moderator (pimpinan diskusi).
PM@H. Ferry Siswadhi 19
TIPE KEPEMIMPINAN

1. Tipe Otokratik
Dilihat dari persepsinya seorang pemimpin yang otokratik adalah seorang yang
sangat egois. Seorang pemimpin yang otoriter akan menunjukkan sikap yang
menonjol ”ke-aku-annya”, antara lain dalam bentuk :

 Kecenderungan memperlakukan para bawahannya sama dengan alat-alat


lain dalam organisasi, seperti mesin, dan dengan demikian kurang
menghargai harkat dan martabat mereka.
 Pengutamaan orientasi terhadap pelaksanaan dan penyelesaian tugas tanpa
mengaitkan pelaksanaan tugas itu dengan kepentingan dan kebutuhan para
bawahannya.
 Pengabaian peran para bawahan dalam proses pengambilan keputusan.

Gaya kepemimpinan yang dipergunakan adalah:


 Menuntut ketaatan penuh dari bawahannya.
 Dalam menegakkan disiplin menunjukkan keakuannya.
 Bernada keras dalam pemberian perintah atau instruksi.
 Menggunakan pendekatan punitif dalam hal terjaduinya penyimpang an
oleh bawahan.
PM@H. Ferry Siswadhi 20
2. Tipe Paternalistik

Tipe pemimpin paternalistik hanya terdapat dilingkungan


masyarakat yang bersifat tradisional, umumnya di masyarakat
agraris atau masyarakat tradisional.

Ciri utama dari pemimpin paternalistik adalah :

 Rasa hormat yang tinggi yang ditujukan oleh para


anggota masyarakat kepada orang tua atau seseorang
yang dituakan.
 Pemimpin seperti ini kebapakan, sebagai tauladan atau
panutan masyarakat.
 Pemimpin ini sangat mengembangkan sikap kebersa-
maan.
PM@H. Ferry Siswadhi 21
3. Tipe Kharismatik
Tidak banyak hal yang dapat disimak dari literatur yang ada
tentang kriteria kepemimpinan yang kharismatik.

Memang ada karakteristiknya yang khas yaitu daya tariknya


yang sangat memikat sehingga mampu memperoleh pengikut
yang jumlahnya kadang-kadang sangat besar.

Tegasnya seorang pemimpin yang kharisnatik adalah


seseorang yang dikagumi oleh banyak pengikut meskipun
para pengikut tersebut tidak selalu dapat menjelaskan secara
konkret mengapa orang tersebut dikagumi.

PM@H. Ferry Siswadhi 22


4. Tipe Laissez Faire

Pemimpin ini berpandangan bahwa umumnya


organisasi akan berjalan lancar dengan sendirinya
karena para anggota organisasi terdiri dari orang-
orang yang sudah dewasa yang mengetahui apa
yang menjadi tujuan organisasi, sasaran-sasaran apa
yang ingin dicapai, tugas yang harus ditunaikan
oleh masing-masing anggota dan pemimpin tidak
terlalu sering intervensi.

PM@H. Ferry Siswadhi 23


5. Tipe Demokratis

1.Pemimpin yang demokratik biasanya memandang peranannya


selaku koordinator dan integrator dari berbagai unsur dan
komponen organisasi.

2.Menyadari bahwa mau tidak mau organisasi harus disusun


sedemikian rupa sehingga menggambarkan secara jelas aneka
ragam tugas dan kegiatan yang tidak bisa tidak harus dilakukan
demi tercapainya tujuan.

3.Melihat kecenderungan adanya pembagian peranan sesuai


dengan tingkatnya.

4.Memperlakukan manusia dengan cara yang manusiawi dan


menjunjung harkat dan martabat manusia.
PM@H. Ferry Siswadhi 24
CIRI-CIRI KEPEMIMPINAN

1. Persepsi Sosial
Persepsi sosial dapat diartikan sebagai kecakapan dalam
melihat dan memahami perasaan, sikap dan kebutuhan
anggota-anggota kelompok.

Kecakapan ini sangat dibutuhkan untuk memenuhi tugas


kepemimpinan.

Persepsi sosial ini terutama diperlukan oleh seorang pemimpin


untuk dapat melaksanakan tugasnya dalam memberikan
pandangan dan patokkan yang menyeluruh dari keadaan-
keadaan didalam dan diluar kelompok.
PM@H. Ferry Siswadhi 25
2. Kemampuan berpikir abstrak
Kemampuan berpikir abstrak dapat menjadikan indikasi bahwa seseorang
mempunyai kecerdasan yang tinggi.

Kemampuan abstrak yang sebenarnya merupakan salah satu segi dari


struktur intelegensi, khusus dibutuhkan oleh seorang pemimpin untuk dapat
menafsirkan kecenderungan-kecenderungan kegiatan di dalam kelompok
dan keadaan umum diluar kelompok dalam hubungannya degan tujuan
kelompok.

Ini berarti bahwa ketajaman persepsi dan kemampuan menganalisis


didampingi oleh kemampuan abstrak dan mengintegrasikan fakta-fakta
interaksi sosial didalam dan diluar kelompok.

Kemampuan tersebut memerlukan taraf intelegensia yang tinggi pada


seorang pemimpin yang harus diarahkan oleh persepsi sosial yang telah
diterangkan diatas.
PM@H. Ferry Siswadhi 26
3. Keseimbangan emosional

Merupakan faktor paling penting dalam kepemimpinan. Jelasnya, pada diri


seorang pemimpin harus terdapat kematangan emoional yang berdasarkan
kesadaran yang mendalam akan kebutuhan-kebutuhan, keinginan-
keinginan, cita-cita, dan alam perasaan, serta pengintegrasian kesemuanya
itu kedalam suatu kepribadian yang harmonis.

Ini bukanlah suatu kepribadian harmoni yang beku dan statis, melainkan
suatu harmoni dalam ketegangan-ketegangan emosional, suatu
keseimbangan yang dinamis, yang dapat bergerak kemana-mana, tetapi
mempunyai dasar yang matang dan stabil.

Kematangan emosional ini diperlukkan oleh seorang pemimpin untuk dapat


turut merasakan keinginan dan cita-cita anggota kelompok dalam rangka
melaksanakan tugas kepemimpinan dengan sukses.

PM@H. Ferry Siswadhi 27


TEORI KEPEMIMPINAN

bagaimana seseorang menjadi pemimpin


atau
bagaimana timbulnya seorang pemimpin.

1.Teori Genetik
2.Teori Sosial
3.Teori Ekologis
PM@H. Ferry Siswadhi 28
1. Teori Genetik

Inti dari teori ini tersimpul dalam mengadakan "leaders are born and
not made“
made : bahwa penganut teori ini mengatakan bahwa seorang
pemimpin akan karena ia telah dilahirkan dengan bakat pemimpin.

Dalam keadaan bagaimana pun seorang ditempatkan pada suatu waktu ia


akan menjadi pemimpin karena ia dilahirkan untuk itu, artinya takdir
telah menetapkan ia menjadi pemimpin.

2. Teori Sosial

Penganut teori sosial mengatakan sebaliknya yaitu : "Leaders are made


and not born“
born : teori ini berpendapat bahwa setiap orang akan dapat
menjadi pemimpin apabila diberi pendidikan dan kesempatan untuk itu.

PM@H. Ferry Siswadhi 29


3. Teori Ekologis

Teori ini merupakan penyempurnaan dari kedua teori genetis dan teori
sosial. Penganut-penganut teori ini berpendapat bahwa seseorang hanya
dapat menjadi pemimpin yang baik apabila pada waktu lahirnya telah
memiliki bakat-bakat kepemimpinan, bakat mana kemudian dikembang-
kan melalui pendidikan yang teratur dan pangalaman-pengalaman yang
memungkinkan nya untuk mengembangkan lebih lanjut bakat-bakat yang
memang telah dimilikinya itu.

Teori ini menggabungkan segi-segi positif dari kedua teori genetis dan
teori sosial dan dapat dikatakan teori yang paling baik dari teori-teori
kepemimpinan.

Namun demikian penyelidikan yang jauh yang lebih mendalam masih


diperlukan untuk dapat mengatakan secara pasti apa faktor-faktor yang
menyebabkan seseorang timbul sebagai pemimpin yang baik.

PM@H. Ferry Siswadhi 30


HAMBATAN DALAM KEPEMIMPINAN

1. Faktor internal

a. Kurangnya motivasi dari pemimpin itu sendir


b. Emosi yang tidak stabil
c. Tidak percaya diri
d. Takut dalam mengambil resiko
e. Terbatasnya kecakapan pemimpin.

2. Faktor eksternal

a. Tidak adanya dukungan dari orang terdekat


b. Tidak adanya dukungan dari bawahan
c. Terlalu banyak tekanan.

PM@H. Ferry Siswadhi 31


KRITERIA KEPEMIMPINAN DAN MANAJERIAL

Pemimpin yang berhasil hendaknya memiliki


beberapa kriteria, yang tergantung kepada sudut
pandang atau pendekatan yang digunakan :

 sifat kepribadiannya
 keterampilannya
 bakatnya
 sifat-sifatnya
 kewenangan yang dimilikinya.

PM@H. Ferry Siswadhi 32


Pemimpin memiliki sifat kepribadian, seperti :
 vitalitas dan stamina fisik.
 kecerdasan dan kearifan dalam bertindak
 kemauan menerima tanggung jawab
 kompeten dalam melaksanakan tugas
 memahami kebutuhan pengikutnya
 memiliki keterampilan dalam berhubungan dengan orang lain
 kebutuhan untuk berprestasi
 mampu memotivasi dan memberi semangat
 mampu memecahkan masalah
 meyakinkan
 memiliki kapasitas untuk menang
 memiliki kapasitas untuk mengelola, memutuskan dan menentukan
prioritas
 mampu memegang kepercayaan
 memiliki pengaruh
 mampu berdaptasi atau memiliki fleksibilitas.
Artinya dapat menjadi suri teladan yang baik untuk menuju perubahan
dalam suatu organisasi.
PM@H. Ferry Siswadhi 33
Pemimpin memiliki sifat dan keterampilan tertentu :
 dapat berdaptasi dengan situasi
 peka terhadap lingkungan sosial
 ambisius serta berorientasi pada hasil
 memiliki ketegasan
 dapat bekerja sama
 meyakinkan dan mandiri
 mampu mempengaruhi orang lain
 energik, tekun, percaya diri dan tahan stres
 memikul tanggung jawab

Keterampilan yang harus dimiliki :


 cerdas dan termpil secara konseptual
 kreatif, diplomatis dan taktis
 lancar berbahasa
 memiliki pengetahuan terhadap tugas kelompok
 mampu mengorganisasi
 mampu mempengaruhi dan meyakinkan
 memiliki keterampilan sosial
PM@H. Ferry Siswadhi 34
Pemimpin harus memiliki bakat,
bakat antara lain :
 kekuatan fisik dan susunan syaraf
 penghayatan terhadap arah dan tujuan organisasi
 mandiri dan multi terampil
 memiliki rasa ingin tahu yang besar
 humoris adaptif
 memiliki kewaspadaan (peka, jujur, optimis, berani dan gigih)
 realistis dan komunikatif
 berjiwa wiraswasta dan berani mengambil resiko
 berpengetahuan luas
 memiliki motivasi tinggi
 imajinatif, inovatif dan antusiasme
 keramahtamahan dan integritas
 keahlian teknis dan kemampuan menyampaikan
 kemampuan mengambil keputusan
 kecerdasan pribadi dan kepribadian luhur
 mampu membina hubungan baik dengan setiap orang.

PM@H. Ferry Siswadhi 35


Sifat-sifat yang didentifikasikan erat hubungannya dengan
kepemimpinan :
 kecerdasan (inteligentie)
 kemampuan untuk bergaul dengan orang lain.
 keterampilan teknis dalam bidangnya.
 kemempuan untuk memotivasi diri sendiri dan orang lain.
 kestabilan emosi dan kontrol diri.
 keterampilan perencanaan dan pengorganisasian.
 keinginan yang kuat untuk menyelesaikan pekerjaan.
 kemamampuan untuk menggerakkan kelompok.
 kemampuan untuk berbuat secara efektif dan efisien.
 memiliki ketegasan.

Pemimpin dituntut untuk memiliki kredibilitas dan


keilmuan yang mumpuni.

PM@H. Ferry Siswadhi 36


Efektivitas kepemimpinan dalam kaitannya dalam jumlah dan jenis
kekuasaan yang dimiliki dan cara kekuasaan itu digunakan :

1. Berdasarkan posisi :
 kekuasaan otoritas formal (legitimate power)
 kontrol terhadap sumber daya dan penghargaan
 kontrol terhadap hukuman
 kontrol terhadap informasi
 kontrol terhadap lingkungan

2. Berdasarkan personal :
 kepakaran / keahlian keilmuan pada bidangnya.
 loyalitas
 kesetiakawanan.
 kharisma.

3. Berdasarkan politik :
kontrol terhadap proses pengambilan keputusan
Koalisi dan kerjasama
Pelembagaan.
PM@H. Ferry Siswadhi 37
PEMIMPIN YANG EFEKTIF

1. Bersikap luwes / fleksibilitas tinggi.


2. Sadar mengenai diri, kelompok dan situasi.
3. Memberi tahu bawahan tentang setiap persoalan dan bagaimana pemimpin
pandai dan bijak menggunakan kewenangannya.
4. Mahir menggunakan pengawasan umum dimana bawahan tersebut mampu
dan mau mengerjakan sendiri pekerjaan rutinitas harian mereka dan mampu
menyelesaikannya dalam waktu yang ditentukan.
5. Selalu ingat dengan masalah yang mendesak, maupun keefektifan jangka
panjang secara individual maupun kelompok sebelum bertindak.
6. Memastikan keputusan yang dibuat sesuai dan tepat waktu baik secara
individu maupun kelompok.
7. Selalu mudah ditemukan apabila bawahan ingin membicarakan masalah dan
pemimpin menunjukkan minat dalam setiap gagasannya.
8. Menepati janji yang diberikan kepada bawahan, cepat menangani keluhan
dan memberikan jawaban secara sungguh-sunggu dan tidak berbelit.
9. Memberikan petunjuk dan jalan keluar tentang metode atau mekanisme
pekerjaan, meningkatkan keamanan dan menghindari kesalahan seminimal
mungkin
PM@H. Ferry Siswadhi 38
CIRI EFEKTIVITAS MANAJERIAL
1. Tingkat energi dan toleransi terhadap stres.
2. Rasa percaya diri.
3. Integritas
4. Motivasi kekuasaan.
5. Orientasi kepada keberhasilan.
6. Kebutuhan afiliasi rendah.

KETERAMPILAN EFEKTIVITAS MANAJERIAL

1. Keterampilan teknis
2. Keterampilan antar pribadi.
3. Keterampilan konseptual

PM@H. Ferry Siswadhi 39


SYARAT–SYARAT PEMIMPIN YANG BAIK

Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa seorang yang


tergolong sebagai pemimpin yang baik adalah seorang
yang pada waktu lahirnya memang telah diberkahi
dengan bakat-bakat kepemimpinan dan berhasil dengan
karirnya mengembangkan bakat genetisnya melalui
pendidikan dan pengalaman kerja.

Pengembangan kemampuan itu adalah suatu proses


yang berlangsung terus menerus dengan maksud agar
yang bersangkutan semakin memiliki lebih banyak ciri-
ciri kepemimpinan.
PM@H. Ferry Siswadhi 40
Walaupun belum ada kesatuan pendapat antara para ahli mengenai syarat-
syarat ideal yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin,
pemimpin akan tetapi beberapa
di antaranya yang terpenting adalah sebagai berikut :

a. Memiliki inteligensi yang tinggi dan pendidikan umum yang luas


b. Bersifat ramah tamah dalam tutur kata, sikap, dan perbuatan
c. Berwibawa dan memiliki daya tarik
d. Sehat jasmaniah maupun rohaniah (fisik maupun mental)
e. Kemampuan analistis
f. Memiliki daya ingat yang kuat
g. Mempunyai kapasitas integratif
h. Keterampilan berkomunikasi
i. Keterampilan mendidik
j. Personalitas dan objektivitas
k. Jujur (terhadap diri sendiri, atasan, bawahan, sesama pegawai)

PM@H. Ferry Siswadhi 41


KEPEMIMPINAN
DAN
MOTIVASI

PM@H. Ferry Siswadhi 42


PM@H. Ferry Siswadhi 43
Motivasi adalah sesuatu yang dapat
menimbulkan semangat dan dorongan untuk
M melakukan sesuatu, baik bersumber dari
O dalam diri (internal) maupun dari luar
T (eksternal).
I
Salah satu faktor penting yang mempengaruhi
V kinerja karyawan adalah motivasi.
A
S Motivasi kerja adalah sesuatu yang dapat
menimbulkan semangat dan dorongan untuk
I melakukan pekerjaannya.
PM@H. Ferry Siswadhi
44
 Motivasi dapat bersumber dari internal maupun eksternal.

 Motivasi eksternal dapat bersumber dari organisasi,


sehingga menjadi tugas manager untuk menciptakan
lingkungan kerja yang dapat menimbulkan adanya suatu
motivasi.

PM@H. Ferry Siswadhi 45


Selama ini sebagian besar manager menggunakan
pendekatan yang kurang tepat dalam memahami
motivasi.

Pendekatan mereka menggunakan asumsi-asumsi


yang keliru:

menganggap semua pekerja adalah sama/all


employees are alike;
semua situasi adalah sama/all situations are
alike; dan
hanya ada satu cara terbaik/one best way

(Nadler dan Lawler, 1977).


PM@H. Ferry Siswadhi 46
TEORI HUBUNGAN MOTIVASI DAN PRODUKTIVITAS

GOAL THEORY

merumuskan bahwa produktivitas merupakan


fungsi dari motivasi
P = f (M)

EXPECTANCY THEORY

menyatakan produktivitas merupakan perkalian antara


motivasi dengan kemampuan /ability
P= M xA
PM@H. Ferry Siswadhi
47
Keberhasilan seorang pemimpin akan ditentukan oleh
kemampuan memberikan motivasi terhadap
bawahannya.
(Dessler, 1997)

MOTIVASI SEBAGAI PENDORONG INDIVIDU

Kebutuhan atau Pencarian Jalan Keluar bagi Pilihan Perilaku untuk


Kesenjangan memenuhi dan memuaskan memenuhi dan memuaskan
Kebutuhan kebutuhan kebutuhan

Penentuan kebutuhan di masa yang akan Evaluasi atas


datang dan pencarian bagi cara Pemuasan Kebutuhan
pemenuhannya

PM@H. Ferry Siswadhi


48
PERSPEKTIF KONTEMPORER MOTIVASI

1. Perspektif Kebutuhan (Need perspectives)


2. Perspektif Keseimbangan dan Keadilan
(equity perspectives)
3. Perspektif Pengharapan (expectancy
perspectives)
4. Perspektif Penguatan (reinforcement
perspectives)
5. Perspektif Penyusunan Tujuan (Goal Setting
Theory)
PM@H. Ferry Siswadhi 49
PERSPEKTIF KEBUTUHAN
TEORI KEPUASAN ( CONTENT THEORIES )

Teori kepuasan memusatkan perhatian faktor dalam diri


individu yang menguatkan (energize) , mengarahkan (direct),
mendukung (sustains), dan menghentikan (stop) perilaku

Ada 4 (empat) teori penting tentang teori kepuasan yaitu :

1. Teori hirarki kebutuhan dari Abraham Maslow (Five Needs


Hierarchies)
2. Teori ERG dari Alderfer (ERG Theories)
3. Teori Dua Faktor dari Herzberg (Two Factors Theories)
4. Teori Tiga Kebutuhan dari David Mc. Celland & Atkinson
(Three Factors Theories)

PM@H. Ferry Siswadhi 50


PROSES TIMBULNYA MOTIVASI (KEBUTUHAN DAN KEINGINAN)

Rangkaian proses interaksi yg terus menerus


di dalam diri seseorang
dalam menghadapi lingkungan sekitarnya.

Persepsi diri
( proses mental yg terjadi dalam diri ).

Kebutuhan dan keinginan


( suatu sikap dan sifat )
PM@H. Ferry Siswadhi
51
TEORI KEBUTUHAN MASLOW

AKTUALISASI DIRI

PENGHARGAAN

S O S IAL

RASA AMAN

F I S I K / FISIOLOGIS

PM@H. Ferry Siswadhi


52
TEORI MASLOW TEORI ERG DARI ALDERFER

AKTUALISASI DIRI
GROWTH
NEEDS
PENGHARGAAN

S O S IAL RELATEDNESS
NEEDS
RASA AMAN

FISIK EXISTENCE
NEEDS

PM@H. Ferry Siswadhi


53
TEORI DUA FAKTOR DARI HERZBERG
1. Motivating Factors
a. kesempatan untuk berprestasi (achievement)
b. pengakuan dalam lingkungan pekerjaan (recognition)
c. kesempatan untuk bertanggungjawab (responsibility)
d. kesempatan untuk berkembang dan mengembangkan diri
(advancement and growth)

2. Hygiene Factors
a. kebutuhan akan kebijakan dan administrasi perusahaan yang jelas
dan adil (company policy and administration)
b. supervisi yang memadai (supervision)
c. keserasian hubungan dengan supervisi ( relationship with
supervision)
d. kondisi pekerjaan yang kondusif (working condition)
e. gaji atau upah yang layak(salary)
f. hubungan yang baik antar pekerja (relationship with peers)
g. adanya penghargaan terhadap kehidupan pribadi ( personal life)
h. hubungan yang serasi dengan bawahan ( relationship with
subordinates)
i. kejelasan status pekerjaan (job status)
j. masa depan dari
PM@H.pekerjaan yang dijalani (job safety)
Ferry Siswadhi
54
TEORI TIGA KEBUTUHAN
ATKINSON & McLELLAND

Kebutuhan untuk Kebutuhan untuk Kebutuhan akan


Berprestasi Berafiliasi Kekuasaan
(N-Ach) (N-Aff) (N-Pow)

PM@H. Ferry Siswadhi


55
PERBANDINGAN TEORI MOTIVASI
BERDASARKAN ISINYA
TEORI PENJELASAN

1. The Need Hierarchy (Maslow) - Fisiologi = gaji pokok


- Rasa Aman = perencanaan yg regular
- Sosial = kerjasama tim
- Penghargaan = pencapaian posisi
- Aktualisasi diri = tantangan dlm bekerja

2. ERG Theory (Clayton Alderfer) -E = existence (fisiologi & aman)


-R = Relatedness (hubungan kasih sayang)
-G = Growth (harga diri & aktualisasi diri)

3. Two Factors Theory - Motivators = kepuasan kerja


(Frederich Herzberg) - Hygiene = lingkungan yang kondusif

4. Learned Theory (McClelland) - Affiliation = bersahabat


- Power = memerintah orang lain
- Achievement = suka tantangan, kompetisi &
PM@H. Ferry Siswadhi
menyelesaikan masalah secara efektif
56
PERSPEKTIF KESEIMBANGAN
DAN KEADILAN
(Equity Theory)

Motivasi Individu ditentukan oleh kesesuaian antara Job Input


dan Job Rewards

Job Inputs : Job Rewards:

 Usaha  Upah
 Kemampuan  Kepastian dan
Keamanan Kerja
 Keahlian  Benefit
 Loyalitas  Peluang Karir
 Waktu  Status
 Kompetensi  Peluang Promosi
PM@H. Ferry Siswadhi
57
PERSPEKTIF PENGHARAPAN

4 (empat) asumsi dasar (Nadler & Lawler) :


1. Perilaku sangat ditentukan oleh kombinasi dari
berbagai faktor individu dan berbagai faktor
lingkungan
2. Perilaku individu dalam organisasi senantiasa
ditentukan oleh kesadaran dari keputusan setiap
individu.
3. Individu memiliki keragaman kebutuhan,
pengharapan dan tujuan.
4. Masing-masing individu cenderung akan
berperilaku berdasarkan pilihan alternatif
perilaku yang terkait dengan harapan mereka
PM@H. Ferry Siswadhi
58
KOMPONEN UTAMA DALAM
PERSPEKTIF PENGHARAPAN :

1. Pengharapan terhadap hasil yang akan


diperoleh (outcome performance expec-
tancy)
2. Dorongan terhadap motivasi (valence)
3. Pengharapan akan usaha yang perlu di -
lakukan (effort performance expectan-
cy)

PM@H. Ferry Siswadhi


59
PENGHARGAAN INTRINSIK DAN EKSTRINSIK

HARAPAN ATAS PENGHARGAAN

Intrinsik Ekstrinsik
Contoh : Puas atas Contoh: Bonus, Promosi,
pekerjaan, kepercayaan Pujian, dll
diri, dll

PM@H. Ferry Siswadhi


60
PERSPEKTIF PENGUATAN

Kerangka Pikir BF Skinner

Perlakuan Respon
Stimulan Respon
yang Selanjutnya
diterima

PM@H. Ferry Siswadhi


61
MODIFIKASI PERILAKU
1.Penguatan positif (positive reinforcement)
2.Pembelajaran melalui penghindaran terhadap
sesuatu (avoidance learning)
3.Pengecualian atau peniadaan (extinction)
4.Hukuman (punishment)

PM@H. Ferry Siswadhi


62
PERSPEKTIF PENYUSUNAN TUJUAN

Menyangkut tingkat keterlibatan anggota dalam


penyusunan dan penentuan tujuan organisasi

Anggota yang bertipe-X cenderung kurang


dilibatkan dalam penyusunan tujuan, sedangkan
yang bertipe-Y cenderung untuk lebih dilibatkan
dalam penyusunan tujuan. (Kerangka
McGregor)
PM@H. Ferry Siswadhi
63
MASALAH PADA MOTIVASI
Motivasi akan menjadi suatu masalah apabila 3 (tiga) hal di
bawah ini tidak dapat terpenuhi :
MASALAH MOTIVASI POTENSIAL SOLUSI

1. Pembagian tugas yang tdk jelas Penjabaran job description


Penjabaran standar pelaksanaan
Tujuan
Umpan balik pelaksanaan

2. Hambatan dlm pelaksanaan Seleksi karyawan yg baik


Penyusunan ulang penugasan
Menciptakan lingk yg sehat (aman & nyaman,
gaji, waktu istirahat, peralatan yg lengkap,dll)

3. Kurang/tidak adanya penghargaan (rewards) Reinforcement


Penghargaan secara adil
Peningkatan kualitas karyawan
Peningkatan harga diri dan pemberian peran
Peningkatan kerjasama antar karyawan &
atasan
PM@H. Ferry Siswadhi 64
INSHAA ALLAH
KITA AKAN BERTEMU KEMBALI PADA PERKULIAHAN
BERIKUTNYA DENGAN KAJIAN MATERI :

FUNGSI
PENGAWASAN DAN
PENGENDALIAN
CATATAN PENTING :

Persiapkan diri anda untuk presentasi mandiri & berpartisipasi dalam diskusi
kelas.
TERIMA KASIH

-- FERRY SISWADHI --
PM@H. Ferry Siswadhi 65

Anda mungkin juga menyukai