BAB 1
PENDAHULUAN
Pudjiastuti
2
Pudjiastuti
3
Pudjiastuti
4
Pudjiastuti
5
2. Servant
Servant membantu bawahan untuk mencapai tujuan bersama dengan
memfasilitasi pengembangan individu, pemberdayaan dan kerjasama
bawahan.
3. Spiritual
Spiritual merupakan tipe kepemimpinan di mana pemimpin membangun
kesadaran dari bawahan mengenai pentingnya arti spiritual dalam
pekerjaan. Hal ini selanjutnya akan meningkatkan motivasi intrinsik yang
dapat berpengaruh terhadap kinerja karyawan itu sendiri dan komitmen
dalam organisasi.
4. Authentic
Authentic merupakan tipe kepemimpinan yang digambarkan sebagai
pemimpin yang ideal di mana pemimpin memiliki nilai-nilai yang dianut
dan dapat konsisten dalam memegang dan mengamalkan nilai-nilai
tersebut. Hal ini akan menimbulkan kepercayaan dari para bawahan bahwa
pemimpin terus teguh memegang nilai tersebut bersama dengan mereka.
2.5 Gaya Kepemimpinan
Robinss (2006) mengidentfikasi empat jenis gaya kepemimpinan antara lain :
1. Gaya Kepemimpinan Kharismatik
Para pengikut terpacu kemampuan kepemimpinan yang heroik atau
yang luar biasa ketika mereka mengamati perilaku-perilaku tertentu
pemimpin mereka. Terdapat lima karakteristik pokok pemimpin
kharismatik :
a. Visi dan artikulasi
Dia memiliki visi yang ditujukan dengan sasaran ideal yang berharap
masa depan lebih baik daripada status quo, dan mampu
mengklarifikasi pentingnya visi yang dapat dipahami orang lain.
b. Rasio Personal
Pemimpin kharismatik bersedia menempuh risiko personal tinggi,
menanggung biaya besar, dan terlibat ke dalam pengorbanan diri untuk
meraih visi.
c. Peka terhadap lingkungan
Mereka mampu menilai secara realistis kendala lingkungan dan
sumber daya yang dibutuhkan untuk membuat perubahan.
d. Kepekaan terhadap kebutuhan pengikut
Pemimpin kharismatik perseptif (sangat pengertian) terhadap
kemampuan orang lain dan responsif terhadap kebutuhan dan perasaan
mereka.
e. Perilaku tidak konvensional
Pemimpin kharismatik terlibat dalam perilaku yang dianggap baru dan
berlawanan dengan norma.
Pudjiastuti
6
Pudjiastuti
7
BAB 3
PEMBAHASAN
3.1 Latar Belakang Karier Susi Pudjiastuti
Ibu Susi Pudjiastuti dilahirkan di Pangandaran, Jawa Barat pada tanggal
15 Januari 1965 dari pasangan Haji Ahmad Karlan dan Hajjah Suwuh
Lasminah. Orang tua ibu Susi berasal dari Jawa Tengah, namun sudah
menetap di Pangandaran. Ketika selesai menyelesaikan bangku SMP, beliau
meneruskan pendidikan ke SMAN 1 Yogyakarta, namun ketika kelas 2, beliau
dikeluarkan dari sekolah karena aktif dalam gerakan golput pada masa itu.
Setelah tidak bersekolah lagi, ia mencoba untuk berbisnis dengan menjual
perhiasan dengan hanya bermodalkan Rp 750.000. Pada tahun 1983, Susi
memulai profesi sebagai pengepul ikan di Pangandaran. Pada tahun 1996 dia
mendirikan pabrik pengolahan ikan PT ASI Pudjiastuti Marine Product dengan
produk unggulan berupa lobster dengan merek Susi Brand. Ketika bisnis
pengolahan ikannya meluas dengan pasar hingga ke Asia dan Amerika, Susi
Pudjiastuti
8
Pudjiastuti
9
Pudjiastuti
10
Pudjiastuti
11
Kelemahan
Kurang mendapat dukungan dari
lembaga hukum Indonesia
Memiliki integritas
Berani mengambil risiko
Menjunjung tinggi kedaulatan negara
Sedikit berbicara, banyak kerja
Taat pada peraturan atau kebijakan
Bertanggung jawab
3.5 Refleksi dan Pembelajaran
Setelah melihat sosok dan teladan yang ditunjukkan oleh Ibu Susi
Pudjiastuti, banyak hal yang dapat saya pelajari dan refleksikan terhadap diri
saya. Ibu Susi merupakan sosok pemimpin yang memiliki ketegasan yang
sangat tinggi, sedangkan saya adalah seorang pemuda yang cukup fleksibel,
sehingga ketika teman atau kerabat saya melakukan sebuah kesalahan, saya
lebih sering untuk bertoleransi dengan kesalahan mereka. Di sini saya belajar
untuk menjadi seorang yang meskipun masih muda untuk memiliki ketegasan
terhadap hal-hal yang memang salah dan perlu dilakukan pembenaran.
Kemudian, yang dapat saya pelajari adalah Ibu Susi adalah sosok
pemimpin yang berani mengambil risiko. Saya belajar bahwa seorang
pemimpin memang seharusnya memiliki karakter seperti ini, tetapi tentunya
mengambil risiko dengan pertimbangan yang matang sebelumnya. Saya
merefleksikan ke diri saya sendiri, dan saya menyadari bahwa saya bukanlah
seorang pribadi yang berani mengambil risiko seperti Ibu Susi, saya adalah
pribadi yang suka bermain aman. Melalui keteladanan Ibu Susi, saya belajar
bahwa saya tidak selamanya boleh bermain aman, di suatu kondisi saya harus
belajar untuk mengambil risiko dengan mempertimbangkan secara matang
sebelumnya untuk dapat maju dan berkembang.
Ibu Susi juga adalah seorang yang sedikit berbicara, tetapi banyak bekerja.
Hal ini yang saya akan tanamkan juga ke dalam diri saya. Saya termasuk
orang yang tidak banyak bicara, tetapi banyak bekerja. Saya termasuk ke
dalam golongan orang yang memiliki komitmen tinggi dalam bekerja, dan ini
yang akan terus saya pegang sebagai prinsip saya ketika bekerja atau
Pudjiastuti
12
berorganisasi. Selain itu Ibu Susi adalah pemimpin yang memiliki integritas
yang artinya bahwa apa yang diucapkan oleh Ibu Susi, hal itu jugalah yang
dilakukannya. Saya termasuk orang yang memiliki integritas. Saya menyadari
bahwa apa yang saya katakan, harus sejalan dengan tindakan saya, agar orang
dapat percaya atas apa yang kita ucapkan.
Selain itu, Ibu Susi juga adalah seorang pemimpin yang bertanggung
jawab dan sangat taat pada peraturan, terbukti ketika ia melaksanakan
tugasnya sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan di mana ia mengikuti
kebijakan yang mengharuskan dia menghukum para pelaku illegal fishing.
Saya merefleksikan hal tersebut ke diri saya sendiri, dan saya mendapati
bahwa saya masih kurang bertanggung jawab dalam melaksanakan setiap
tugas dan tanggung jawab saya secara khusus sebagai seorang mahasiswa.
Ketika di dalam kelas di mana saya seharusnya belajar dengan sungguhsungguh, terkadang saya merasa malas dan hanya melakukannya sebagai
rutinitas saja.
Kemudian, saya merefleksikan diri saya mengenai ketaatan pada
peraturan, saya mendapati bahwa saya masih kurang taat. Sebagai contoh,
ketika saya seharusnya masuk kelas pukul 13.00, saya terkadang mengalami
keterlambatan, yang berarti saya sudah melanggar peraturan yang ada. Melalui
keteladanan Ibu Susi, saya belajar untuk menjadi pribadi yang lebih
bertanggung jawab ketika melakukan tugas dan menjadi pribadi yang lebih
taat pada peraturan di lingkungan tempat saya berada.
3.6 Rencana Pengembangan Diri
Melalui proses pembelajaran selama satu semester ini, banyak hal yang
bisa saya dapat dan bisa saya terapkan dalam kehidupan saya sehari-hari.
Secara khusus, melalui mata kuliah kepemimpinan dalam bisnis saya banyak
belajar dan mengubah cara pandang serta pola pikir saya dalam melihat segala
sesuatu. Saya dituntut untuk melihat segala sesuatu dari sudut pandang yang
berbeda, dan mencoba menggali suatu hal secara lebih mendalam. Saya diajar
untuk menjadi pribadi yang lebih bertanggung jawab dan mampu menjadi
integritas di dalam kehidupan sehari-hari saya.
Saya menyadari bahwa ke depannya akan semakin banyak tantangantantangan yang berat secara khusus dalam lingkungan pekerjaan. Setelah lulus
dari Universitas Surabaya, saya ingin bekerja dan mencari pengalaman
terlebih dahulu selama 3-5 tahun, kemudian saya memiliki rencana untuk
membuka usaha sendiri di bidang desain visual dan fotografi. Oleh karena itu,
mulai sejak dini saya ingin membuat perencanaan untuk mengembangkan diri
Pudjiastuti
13
saya secara pribadi maupun secara kelompok dengan komunitas di mana saya
berada yang saya cantumkan dalam bentuk tabel di bawah ini.
Pengembangan Pribadi
Mengikuti pelatihan Leadership
Melatih diri untuk berbicara di depan
umum
Tetap menjaga integritas dan
tanggung jawab
Mengasah softskill di bidang musik
Melatih diri untuk disiplin dengan
cara membuat time table
Melatih diri untuk menjadi pribadi
yang memiliki inisiatif
Menjaga sikap jujur dan tegas
Menghargai pola pikir serta
pandangan yang berbeda dari orang
lain
Melatih softskill di bidang desain
visual dan fotografi
Pengembangan Kelompok
Melatih diri di dalam
kepanitiaan/organisasi
Belajar bekerja sama dalam sebuah
kelompok (kampus)
Mengikuti KTB (Kelompok Tumbuh
Bersama) di gereja
Belajar menjadi seorang koordinator
dari sebuah kepanitiaan
Mengikuti training secara kelompok
dalam bidang desain
Rencana
Lulus sarjana Strata 1
Bekerja di perusahaan
Membuka usaha sendiri
22
23
Usia
24 25 26
27
28
Pudjiastuti
14
BAB 4
KESIMPULAN
Dari hasil pembahasan dan analisa di atas, dapat disimpulkan karakteristik
kepemimpinan dari Ibu Susi Pudjiastuti, yaitu sebagai berikut :
1. Gaya kepemimpinan Ibu Susi adalah transaksional dan transformasional
2. Ibu Susi adalah seorang pemimpin yang rela berkorban
3. Ibu Susi merupakan sosok pemimpin yang sedikit berbicara, tetapi banyak
bekerja
4. Dari sisi gender, Ibu Susi termasuk ke dalam golongan pemimpin yang
maskulin
5. Ibu Susi adalah seorang pemimpin yang tegas, bertanggung jawab, dan
taat pada peraturan
6. Ibu Susi memiliki rasa kepedulian yang tinggi terhadap kondisi dan situasi
yang terjadi di sekitarnya
7. Ibu Susi adalah pemimpin yang berani mengambil risiko dalam setiap
pengambilan keputusannya
Ibu Susi adalah sosok pemimpin yang luar biasa dan sangat berdampak bagi
Indonesia, namun Ibu Susi juga tidak lepas dari yang namanya kekurangan.
Ibu Susi tidak menunjukkan etika yang baik dalam beberapa hal. Pertama
adalah Ibu Susi adalah seorang perokok yang memberikan kesan yang buruk
kepadanya. Ibu Susi juga memiliki tato di badannya yang juga memberikan
kesan yang kurang baik. Tetapi, Ibu Susi tetap menjadi dirinya sendiri, apa
adanya, tetapi tetap melaksanakan setiap tugas dan tanggung jawabnya dengan
baik.
Pudjiastuti
15
DAFTAR PUSTAKA
Yukl, Gary A. 2002. Leadership in Organizations 5th edition. Upper Saddle
River, NJ: Prentice-Hall.
WDI. 2014. Susi Pudjiastuti
http://news.okezone.com/read/2014/12/09/17/1076725/susi-pudjiastuti
Widianto, Willy. 2014. Profil Menteri Kelautan dan Perikanan Susi
Pudjiastuti
http://www.tribunnews.com/nasional/2014/10/26/profil-menteri-kelautan-danperikanan-susi-pudjiastuti
Malau, Srihandriatmo. 2014. Susi Pudjiastuti Langsung Lengser Dari
Jabatan Dirut Susi Air
http://www.tribunnews.com/nasional/2014/10/26/susi-pudjiastuti-langsunglengser-dari-jabatan-dirut-susi-air
Gunawan, Hendra. 2014. Gaya Eksentrik Susi Pudjiastuti dan Bisnisnya
http://www.tribunnews.com/bisnis/2014/10/27/gaya-eksentrik-susi-pudjiastutidan-bisnisnya
Pudjiastuti
16
LAMPIRAN