3. SIFAT INKUISITIF
Sifat inkuisitif atau rasa ingin tahu merupakan suatu sikap yang
mencerminkan 2 hal, yaitu:
1
4. KEMAMPUAN ANALITIK
6. KAPASITAS ITEGRATIF
Guna lebih menjamin bergeraknya organisasi sebagai suatu totalitaslah
peranan pimpinan selaku integrator menjadi sangat pimpinanlah yang
mempunyai pandangan yang holistik mengenai organiasi ,sedangkan para
pelaksana kegiatan operasional akan memiliki pandangan yang parsial dan
bahkan mungkin sangant bersifat mikro.
7. KETERAMPILAN BERKOMUNIKASI SECARA EFEKTIF
Fungsi dari komunikasi ialah sebagai wahana penyampaian informasi
yang diperlukan oleh berbagai pihak untuk memperlancar jalannya proses
pengambilan keputusan,seperti dimaklumi proses pengambil keputusan sukar
berlangsung dengan lancar dan efektif tanpa tersedianya berbagai jenis
informasi ,terutama dalam usaha mencari dan menemukan serta menganalisa
berbagai alternatif yang mungkin ditempuuh dalam memiliki salah satu
diantaranya untuk ditempuh.
2
8. KETERAMPILAN MENDIDIK
Setiap Pimpinan adalah seorang pendidik yang berarti secara luas tidak
terbatas hanya pada cara – cara mendidik yang ditempuh secara formal
,tujuannya untuk meningkatkan kemampuan bawahan serta mengubah sikap dan
perilakunya.dan meningkatkan dedikasinya kepada organisasi
9. RASIONALITAS
Setiap pejabat pimpinan harus mampu berpikir dan bertindak secara
rasional , tidak hanya menyelenggarakan berbagai fungsi kepemipinannya, akan
tetapi dalam menentukan sikap dan perilakunya dalam berinteraksi dengan
berbagai pihak,baik didalam maupun diluar organisasi.
10. OBJEKTIVITAS
Seriap pejabat pimpinan dituntut berperan sebagai bapak dan penasehat
bagi bawahannya bahwa para pejabat pimpinan menjadi tempat bertanya
bagi para anggota organisasi , tidak hanya menyangkut soal organisasi
tetapi juga diluar organisasi,bahkan bersifat pribadi .
11. PRAGMATISME
Pragmatis pada dasarnya berarti berpikir dan bertindak secara
realistik,berpikir dan bertindak secara pragmatik sama sekali tidak berarti
tidak boleh mempunyai ciri-ciri yang tinggi,bersifat fatalistik menganut
paham deterministik atau bersifat pasrah.
3
organisasional akan tetapi juga oleh situasi yang dihadapi ,kondisi yang
menantang ,rintangan yang menghadang dan ancaman yang timbul .
4
17. KETELADANAN
Efektifitas kepemimpinan seseorang akan lebih besar apabila
keteladanannya tidak hanya tercermin dalam kehidupan organisasi ,akan tetapi
juga dalam kehidupan pribadinya seperti keluarga yang harmonis gaya hidup
sesuai kemampuan dan kepekaan terhadap kondisi sosial sekitarnya.
19. ADAPTABILITAS
20. FLEKSIBILITAS
Sikap pleksibel berarti mampu melakukan perubahan dalam cara berpikir
,cara bertindak sikap dan perilaku agar sesuai dengan tuntutan situasi dan
kondisi tertentu yang dihadapi tanpa mengorbankan prinsip –prinsip hidup
yang dianut seseorang.
21. KETEGASAN
Jika usaha pembinaan dan pengarahan tidak mendatangkan hasil yang
diharapkan sudah barang tentu hukuman harus diambil ,agar hukuman itu
diterima orang yang dikenakan tindakan tersebut menerimanya secara ikhlas
dan tidak justru menimbulkan sikap yang antipati dan dalam bentuknya ekstrim
yang menjurus kepada penolakan aktif .
5
22. KEBERANIAN
Seorang pemimpin memerlukan keberanian dalam pengambilan
keputusan dan penuh perhitungan untuk mengatasi yang problematik ,ada hal
tertentu yang harus diluruskan agar roda organisasi tetap berada rel yang benar.
6
ANALISIS KEPEMIMPINAN BERDASARKAN PERILAKU
7
- Penekanan pada pentingya kaitan tugas yang diselenggarakan
dengantujuan dan berbagai sasaran yang telah ditetapkan
sebelumnya.
8
9