Anda di halaman 1dari 4

Nama :OKKY PRASETYO

NIM :B.133.19.0062

MAKUL :MANAJEMEN

PRODI :D.3 MANAJEMEN PERUSAHAAN (SORE)

KEPEMIMPINAN
Kepemimpinan atau leadership adalah kemampuan seseorang untuk mempengaruhi orang-orang lain
agar bekerjasama sesuai dengan rencana demi tercapainya tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.
Dengan demikian kepemimpinan memegang peranan yang sangat penting dalam manajemen, bahkan
dapat dinyatakan, kepemimpinan adalah inti darimanagemen.
Di dalam kenyataan, tidak semua orang yang menduduki jabatan pemimpin memiliki kemampuan untuk
memimpin atau memiliki ‘kepemimpinan’, sebaliknya banyak orang yang memiliki bakat kepemimpinan
tetapi tidak pernah mendapat kesempatan untuk menjadi pemimpin dalam arti yang sebenarnya.
Sedang pengertian ‘kepala’menunjukan segi formal dari jabatan pemimpin saja, maksudnya secara
yuridis-formal setiap orang dapat saja diangkat mengepalai sesuatu usaha atau bagian (berdasarkan
surat keputusan atau surat pengangkatan), walaupun belum tentu orang yang bersangkutan mampu
menggerakan mempengaruhi dan membimbing bawahannya serta (memimpin) memiliki kemampuan
melaksanakan tugas-tugas untuk mencapai tujuan.
1. Jenis-jenis kepemimpinan
Sepanjang perjalanan sejarah manusia, selalu ditemui adanya pemimpin-pemimpin dalam berbagai
bidang kegiatan yang pada dasarnya dapat digolongkan menjadi 4 jenis kepemimpinan:
1. Kepemimpinan di bidang rohaniah
2. Kepemimpinan di bidang politik
3. Kepemimpinan di bidang militer, dan
4. Kepemimpinan di bidang managerial
2. Teori-teori Kepemimpinan
Ada 2 macam pendapat atau konsepsi tentang timbulnya kemampuan seseorang untuk menggerakan
orang-orang lain dalam bekerja sama untuk mencapai tujuan.

- Teori Genetik (pembawaan sejak lahir)


Di masa lalu banyak orang percaya bahwa seseorang dapat menjadi pemimpin karena darah
atau keturunan. Teori ini biasanya hidup di kalangan bangsawan. Lihat misalnya dalam
ceritera pewayangan: Mahabarata, Ramayana, Panji, dan sejarah kerajaan – kerajaan hindu
dan islam di Indonesia.
- Teori Sosial
Teori sosial mengatakan bahwa kepemimpinan bukannya diperoleh berdasarkan keturunan,
tetapi karena pengaruh situasi dan kondisi masyarakat. Dengan perkataan lain teori ini
menyatakan bahwa semua orang dapat saja menjadi pemimpin asal memiliki bakat-bakat
yang cukup dapat dikembangkan melalui pendidikan, pengalaman, dan latihan tergantung
pula akan ada tidaknya kesempatan serta iklim yang memungkinkannya menjadi pemimpin.
Teori sosial ini sekarang lebih banyak dipakai karena lebih sesuai dengan alam demokrasi dan tuntutan
hak-hak asasi manusia.
3. Jalan Menjadi Pemimpin
Ada beberapa jalan bagi seseorang untuk menjadi pemimpin, diantaranya adalah:
- Dengan jalan membentuk diri sendiri
Orang-orang yang memiliki kemampuan mencipta atau orang-orang yang kreatif dan
memiliki prakarsa (inisiatif) yang tinggi dapat memupuk dan mengembangkan
kemampuannya sehingga akhirnya akan dapat menciptakan suatu usaha yang dipimpinnya
sendiri secara baik.
- Melalui pemilihan orang banyak
Biasanya hal ini terjadi di dalam organisasi-organisasi politik, serikat sekerja, organisasi
kesenian, olahraga, dan sebagainya. Lazimnya pemimpin yang dipilih orang banyak ini
bertugas dalam jangka waktu yang terbatas: dua tahun, tiga tahun, dan seterusnya.
- Melalui penunjukan
Pada kantor-kantor pemerintah dan banyak kantor swasta, seseorang dapat menjadi
pemimpin karena ditunjuk oleh orang lain yang lebih tinggi kedudukannya dalam instansi
yang bersangkutan.
- Melalui kombinasi pemilihan dan penunjukan
Dalam hal ini ada dua macam cara yang dapat ditempuh:
1. Dari atasan ditunjuk beberapa calon pemimpin, dan kemudian para anggota memilih
salah seorang dari calon-calon tersebut.
2. Para anggota memilih beberapa calon pemimpin, dan kemudian atasan memilih salah
satu diantaranya.
4. Tipe dan Aspek Kepemimpinan
Tipe-tipe kepemimpinan :
Berdasarkan sikap-sikap pemimpin dan dari cara mereka menjalankan kepemimpinan, dikenal
adanya beberapa tipe kepemimpinan:
-Kepemimpinan Pribadi
Tipe kepemimpinan di mana pemimpin secara langsung mengadakan kontak dengan
bawahan. Sehingga hasil kerja langsung diketahui oleh pimpinan tingkat atas yang
juga menginginkan mengetahui segala hal sampai detail. Dalam hal ini mudah
timbul kepemimpinan yang sentralistis yang kurang memperhatikan hirarki atau
pendelegasian wewenang dan tanggung jawab. Akibatnya jika ada pekerjaan yang
gagal, banyak pihak tidak mau ikut bertanggung jawab.
-Kepemimpinan Non-Pribadi
Tipe kepemimpinan di mana pimpinan tidak mengadakan kontak langsung dengan
bawahan, melainkan melalui saluran jenjang hirarki yang sudah ada. Dengan
demikian masing-masing bagian lebih merasa bertanggung jawab. Kelemahannya
ada kemungkinan pekerjaan dan keputusan berjalan lambat, karena segala sesuatu
harus diputuskan melalui tingkatan-tingkatan hirarki yang panjang.
Kepemimpinan Otoriter
Tipe kepemimpinan di mana pemimpin menganggap bahwa kepemimpinan adalah
hak pribadinya sehingga ia tidak perlu berkonsultasi dengan orang lain dan tidak
boleh ada orang lain yang turut campur. Kepemimpinan semacam ini sering
dianggap berbahaya dan banyak mengandung resiko.
-Kepemimpinan Demokratis
Tipe kepemimpinan di mana pemimpin selalu bersedia menerima dan menghargai
saran-saran, pendapat, dan nasehat dari staf dan bawahan, melalui forum
musyawarah untuk mencapai kata sepakat
-Kepemimpinan Kebapakan
Tipe kepemimpinan di mana pemimpin bertindak sebagai ayah kepada anak-
anaknya: mendidik, mengasuh, mengajar, membimbing, dan menasehati. Pada
dasarnya kepemimpinan semacam ini baik, tetapi kelemahannya tidak memberikan
kesempatan kepada bawahan untuk tumbuh menjadi dewasa dan lebih bertanggung
jawab.
-Kepemimpinan Karismatis
Tipe kepemimpinan di mana pemimpin memiliki daya tarik yang amat kuat. Seolah-
olah dalam diri pemimpin tersebut terdapat kekuatan yang luar biasa, sehingga
dalam waktu singkat dapat menggerakkan banyak pengikut. Termasuk pemimpin
semacam ini misalnya: Gandhi, dan J.F.Kennedy. Kepemimpinan tipe ini adalah
baik selama pemimpin berpegang teguh kepada moral yang tinggi dan hukum-
hukum yang berlaku.
Aspek-aspek kepemimpinan
Pada umumnya dikenal 2 aspek kepemimpinan, yaitu aspek internal dan aspek eksternal yang
sekaligus harus dimiliki oleh seorang pemimpin.
- Aspek internal, adalah pandangan seorang pemimpin ke arah masalah masalah ketata-
lembagaan yang meliputi: keadaan, gerak tuntutan, dan tujuan
organisasi yang dipimpinnya.
Dalam aspek ini harus diperhatikan bahwa :
1. Pandangan pemimpin terhadap organisasi harus menyeluruh.
2. Pengambilan keputusan harus dilakukan dengan cepat, tepat, dan tegas.
3. Pendelegasian wewenang dan tanggung jawab kepada bawahan dilaksanakan dengan
baik.
4. Hubungan dengan bawahan harus terbina baik sehingga mudah mendapatkan dukungan
dan menggerakan mereka.
- Aspek eksternal atau aspek politik, adalah pandangan seorang pemimpin yang diarahkan
ke luar organisasi untuk melihat perkembangan
situasi masyarakat
5. 3 hal yang harus dimiliki Dari orang-orang yang di pimpipimpinya
-Kelebihan dalam bidang ratio.
Artinya seseorang pemimpin harus memiliki pengetahuan tentang tujuan dan asas
organisasi yang dipimpinnya. Memiliki pengetahuan tentang cara-cara untuk menjalankan
organisasi secara efisien. Dan dapat memberikan keyakinan kepada orang-orang yang
dipimpin ke arah berhasilnya tujuan.
-Kelebihan dalam bidang rohaniah.
Artinya seorang pemimpin harus memiliki sifat-sifat yang memancarkan keluhuran budi,
ketinggian moral, dan kesederhanaan watak.
-Kelebihan dalam bidang lahiriah/jasmaniah
3 buah syarat yang harus dipenuhi oleh seorang pemimpin yang baik, yaitu
memiliki:
-Kekuatan atau energi
Seorang pemimpin harus memiliki kekuatan lahiriah dan rokhaniah sehingga
mampu bekerja keras dan banyak berfikir untuk memecahkan masalah-masalah
yang dihadapi.
-Penguasaan emosional
Seorang pemimpin harus dapat menguasai perasaannya dan tidak mudah marah
dan putus asa.
-Pengetahuan mengenai hubungan kemanusiaan
Seorang pemimpin harus dapat mengadakan hubungan yang manusiawi dengan
bawahannya dan orang-orang lain, sehingga mudah mendapatkan bantuan dalam
setiap kesulitan yang dihadapinya. Adapun beberapa kecakapan/kemampuan
yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin antara lain :
1. Motivasi dan dorongan pribadi, yang akan mampu menimbulkan semangat,
gairah, dan ketekunan dalam bekerja.
2. Kecakapan berkomunikasi: kemampuan menyampaikan ide, pendapat serta
keinginan dengan baik kepada orang lain, serta dapat dengan mudah
mengambil intisari pembicaraan.
3. Kecakapan mengajar pemimpin yang baik adalah guru yang mampu mengajar
dan memberikan teladan dan petunjuk-petunjuk, menerangkan yang belum
dengan gambaran jelas serta memperbaiki yang salah.
4. Kecakapan bergaul: dapat mengetahui sifat dan watak orang lain melalui
pergaulan agar dengan mudah dapat memperoleh kesetiaan dan
kepercayaan. Sebaiknya bawahan juga bersedia bekerja dengan senang hati
dan sukarela untuk mencapai tujuan.
5. Kemampuan teknis kepemimpinan: mengetahui dengan jelas azas dan tujuan
dari organisasi tersebut. Mampu merencanakan, mengorganisasi,
mendelegasikan wewenang, mengambil keputusan, mengawasi, dan lain-lain
untuk tercapainya tujuan. Seorang pemimpin harus menguasai baik
kemampuan managerial maupun kemampuan teknis dalam bidang usaha yang
dipimpinnya.

Anda mungkin juga menyukai