Anda di halaman 1dari 32

KEPEMIMPINAN

PENGERTIAN
• Kepemimpinan adalah suatu seni atau proses
mempengaruhi sekelompok orang, shg
mereka mau bekerja dgn sungguh2 untuk
meraih tujuan kelompok (H. Koonts and Cyril
O’Donnel)
• Kepemimpinan adalah kegiatan untuk
mempengaruhi orang2 agar supaya bekerja
dgn ikhlas untuk mencapai tujuan bersama
(Terry)
Lanjutan. . .
• Menurut Hemhill dan Coons,
kepemimpinan adalah perilaku dari seorang
individu yang memimpin aktivitas-aktivitas
suatu kelompok ke suatu tujuan yang ingin
dicapai bersama (shared goals)
• Menurut Katz dan Kahn menyatakan
kepemimpinan bahwa adalah peningkatan
pengaruh sedikit demi sedikit pada, dan berada
di atas kepatuhan mekanis terhadap pengarahan-
pengarahan rutin organisasi
Lanjutan. . .
• Kepemimpinan adalah suatu proses
memberikan arti (pengarahan yg berarti) thd
usaha kolektif dan yg mengakibatkan
kesediaan untuk melakukan usaha yg
diinginkan untuk mencapai sasaran (Yukl)
• Kepemimpinan adalah merupakan tindakan
seseorg pemimpin thd anggota kelompoknya
dalam upaya mencapai tujuan bersama yg
telah ditentukan
Natural Leader dan
Management Leader
• Natural leader adalah seseorang dg
kemampuannya dpt menciptakan keadaan shg
orang lain yang dipimpinnya dapat saling bekerja
sama untuk mencapai tujuan.
• Management leader adalah seseorang dg
kedudukannya sbg pemimpin melaksanakan
tugasnya berdasarkan prinsip manajemen (4P →
perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan,
pengendalian) shg dpt menciptakan keadaan
orang lain yang dipimpinnya dapat saling bekerja
sama untuk mencapai tujuan.
PERAN PEMIMPIN

• Morgan ( 1996 : 156 ) mengemukakan 3 macam peran


pemimpin yang disebut dengan 3A, yakni :
– Alighting → Menyalakan semangat pekerja dengan tujuan
individunya.
– Aligning → Menggabungkan tujuan individu dengan
tujuan organisasi sehingga setiap orang menuju ke arah
yang sama.
– Allowing → Memberikan keleluasaan kepada pekerja
untuk menantang dan mengubah cara kerja mereka.
Lanjutan
• Sebagai Penghubung Interpersonal
Yaitu merupakan simbol kepada suatu kelompok dalam melakukan tugas
secara hukum dan sosial, mempunyai tanggung jawab memotivasi, mengatur
tenaga dan mengadakan pengembangan, serta merupakan penghubung
jaringan kerja diluar kelompok.
• Sebagai penginformasi
Yaitu memonitor informasi yang ada dilingkungan organisasi,
menyebarluaskan informasi dari luar kepada bawahan dan mewakili
kelompok sebagai pembicara.
• Sebagai pengambil keputusan
Dalam hal menangani konflik, mendesign peningkatan organisasi, sumber
penyediaan sarana/ prasarana, dan negosiator.
• Inovator /pembaharuan
Bahwa seorang pemimpin selalu dapat membawa pembaharuan dalam
menghidupkan situasi dan kondisi dilingkungan kerja staf.
Syarat-Syarat Kepemimpinan
• Kekuasaan
ialah kekuatan, otoritas dan legalitas yang memberikan wewenang
kepada pemimpin guna mempengaruhi dan menggerakkan bawahan
untuk berbuat sesuatu
• Kewibawaan
ialah kelebihan, keunggulan, keutamaan sehingga orang mampu
mengatur orang lain serta patuh pada pemimpin dan bersedia
melakukan perbuatan-perbuatan tertentu.
• Kemampuan
Yaitu : segala daya, kesanggupan, kekuatan dan kecakapan atau
ketrampilan teknis maupun sosial, yang dianggap melebihidan
kemampuan anggota biasa.
Pola Dasar Kepemimpinan
• Ada dua pola dasar dalam kepemimpinan :
– Kepemimpinan formal, yang dapat diartikan
kepemimpinan yang bersifat resmi dalam organisasi,
diatur sesuai pangkat, jabatan, hierarki, dan struktur
dalam organisasi.
– Kepemimpinan informal, yang dapat diartikan
kepemimpinan yang tidak didasarkan atas hierarki,
akan tetapi lebih didasarkan pada pengakuan nyata
dari orang-orang disekitarnya karena kemampuan
memikat, kemampuan ilmu, kemampuan membina
hubungan kerja, dll.
Teori Kepemimpinan
1. T. Genetis
Orang yang mjd pemimpin adalah orang yang dilahirkan dengan
bakat- bakat kepemimpinan. “leader are born and not made”.
2. T. Sosial
Orang bisa mjd pemimpin jika diberi pendidikan dan pengalaman
yang cukup. “leader are made not born”. Dia dapat menjadi
pemimpin karena lingkungannya yang mendukung, keadaan dan
waktu memungkinkan ia bisa menjadi pemimpin.
3. T. Ekologis
Gabungan adanya T. Genetis dan Sosial; seseorang akan menjadi
pemimpin membutuhkan bakat dan bakat tersebut mesti selalu dibina
agar berkembang. Kemungkinan untuk bisa mengembangkan bakat
tersebut itu tergantung dari lingkungannya.
Lanjutan. . .
4. Teori situasi, dalam teori kepemimpinan situasi ini
menyatakan bahwa seseorang dapat menjadi
pemimpin ketika berada dalam situasi tertentu
karena dia memiliki kelebihan-kelebihan yang
dibutuhkan dalam situasi tersebut. Akan tetapi pada
situasi yang lainnya, kelebihannya tersebut tidak
dibutuhkan, akhirnya ia tidak akan menjadi
pemimpin lagi, bahkan bisa jadi menjadi pengikut
saja.
Pendekatan Kepemimpinan

• Secara umum, kita mengenal tiga pendekatan


kepemimpinan untuk memimpin suatu unit
organisasi yaitu : Pendekatan berdasarkan
sifat ( Traits Theory), Pendekatan berdasarkan
perilaku (Behaviour Theory), dan berdasarkan
situasi (Contigency Theory).
Lanjutan. . .
• Berdasarkan sifat ( Traits Theory)
– bertolak dari dasar pemikiran bahwa keberhasilan seorang
pemimpin ditentukan oleh sifat-sifat, perangai atau ciri-ciri
yang dimiliki pemimpin itu. Atas dasar pemikiran tersebut
timbul anggapan bahwa untuk menjadi seorang pemimpin
yang berhasil, sangat ditentukan oleh kemampuan pribadi
pemimpin.
– yang perlu dimiliki diantaranya pengetahuan umum yang
luas, daya ingat yang kuat, rasionalitas, obyektivitas,
pragmatisme, fleksibilitas, adaptabilitas, orientasi masa
depan,dsb
Lanjutan. . .
– Keith Devis merumuskan 4 sifat umum yang berpengaruh terhadap
keberhasilan kepemimpinan organisasi, antara lain :
• Kecerdasan
pemimpin yang mempunyai kecerdasan yang tinggi di atas kecerdasan
rata – rata dari pengikutnya akan mempunyai kesempatan berhasil
yang lebih tinggi pula.
• Kedewasaan dan Keluasan Hubungan Sosial
Umumnya di dalam melakukan interaksi sosial dengan lingkungan
internal maupun eksternal, seorang pemimpin yang berhasil mempunyai
emosi yang matang dan stabil. Hal ini membuat pemimpin tidak mudah
panik dan goyah dalam mempertahankan pendirian
• Motivasi Diri dan Dorongan Berprestasi
Seorang pemimpin yang berhasil umumnya memiliki motivasi
diri yang tinggi serta dorongan untuk berprestasi yg tercermin pada
kinerja yang optimal, efektif dan efisien.
• Sikap Hubungan Kemanusiaan
Adanya pengakuan terhadap harga diri dan kehormatan
Lanjutan. . .
– Berdasarkan perilaku (Behaviour Theory)
Pendekatan pemimpin berdasarkan perilaku seperti :
a. Pendekatan bertolak pada anggapan bahwa perilaku
pemimpin yang membuat seseorang menjadi pemimpin
yang efektif.
b. Pemimpin yang efektif adalah pemimpin yang
manggunakan cara-cara yang dapat mewujudkan
sasarannya. Misalnya : mendelegasikan tugas,
komunikasi yang efektif, memotivasi bawahan dan
melaksanakan control.
Lanjutan. . .
– Berdasarkan penelitian, perilaku seorang pemimpin yang
mendasarkan pada pendekatan ini memiliki kecendrungan
kearah 2 hal :
a. Pertama yang disebut dengan Konsiderasi yaitu kecendrungan
seorang pemimpin yang menggambarkan hubungan akrab dengan
bawahan. Contoh gejala yang ada dalam hal ini seperti : membela
bawahan, memberi masukan kepada bawahan dan bersedia
berkonsultasi dengan bawahan.
b. Kedua disebut Struktur Inisiasi yaitu Kecendrungan seorang
pemimpin yang memberikan batasan kepada bawahan. Contoh yang
dapat dilihat , bawahan mendapat instruksi dalam pelaksanaan
tugas, kapan, bagaimana pekerjaan dilakukan, dan hasil yang akan
dicapai.
– Jadi, berdasarkan teori ini, seorang pemimpin yang baik
adalah bagaimana seorang pemimpin yang memiliki
perhatian yang tinggi kepada bawahan dan terhadap hasil
yang tinggi pula.
Lanjutan. . .
• Berdasarkan situasi (Contigency Theory)
Pendekatan yang membahas hubungan antara pemimpin
dengan situasi. Keberhasilan seorang pemimpin menurut
teori situasional ditentukan oleh ciri kepemimpinan dengan
perilaku tertentu yang disesuaikan dengan tuntutan situasi
kepemimpinan dan situasi organisasional yang dihadapi
dengan memperhitungkan faktor waktu dan ruang. Ada tiga
situasional yang dapat membantu pemimpin yang efektif :
a. Hubungan atasan dengan bawahan
b. Struktur tugas yang harus dikerjakan
c. Posisi kewenangan seseorang
SIFAT KEPEMIMPINAN
• Menurut Terry
– Kekuatan → pny kekuatan jasmani & rohani
– Keseimbangan emosi
– Pengetahuan ttg hub. kemanusiaan →
– Kecakapan berkomunikasi → pandai menyampaikan
informasi dan maksud-maksudnya kpd pihak lain
– Kecakapan mengajar → mengajarkan sesuatu dhn
memberi petunjuk maupun keteladanan bagi bawahan
– Kemampuan teknis → menguasai kecakapan2
memimpin dalam merencana, mengorganisir,
melimpahkan tugas, memberi nasehat, membuat
keputusan, mengawasi, dan kerjasam
Lanjutan. . .

• Menurut Wexley dan Yukl


– Memiliki kecerdasan yg cukup
– Memiliki kemampuan berbicara
– Memiliki kepercayaan diri
– Memiliki inisiatif
– Memiliki motivasi berprestasi
– Memiliki ambisi
Wewenang Kepemimpinan
• Merupakan hak untuk bertindak atau
mempengaruhi tingkah laku orang lain yang
dipimpinnya.
1. Top Down Authority

2. Bottom Up Authority
top down authority
To Management

Pekerja Pekerja Pekerja Pekerja Pekerja


bottom up authority

Manager

pekerja pekerja pekerja pekerja pekerja


GAYA
KEPEMIMPIN
AN
PENGERTIAN

• Menurut Silalahi, gaya kepemimpinan adalah


pola perilaku spesifik yg ditampilkan oleh
pemimpin dalam upaya mempengaruhi orang
lain guna mencapai tujuan organisasi atau
kelompoknya
Gaya Kepemimpinan Otokratik
• Banyak memberikan pengarahan, sedikit memberikan
dukungan
• Pemimpin menentukan semua kebijakan
• Inisiatif pengambilan keputusan dilakukan pemimpin
• Wewenang & tanggung jawab terpusat pada pemimpin
• Komunikasi berlangsung satu arah (top down)
• Menggunakan imbalan (reward) dan hukuman
(punishment)
• Perhatian yg tinggi pd tugas, rendah pd manusia
• Menuntut prestasi & hasil
• Kurang memperhatikan kesejahteraan karyawan
Gaya Kepemimpinan Suportif
• Banyak memberikan pengarahan & dukungan
• Pengambilan keputusan dilakukan dengan
mempertimbangkan usul & saran staf
• Memperlihatkan adanya pelimpahan wewenang kpd staf
• Tanggung jawab dilakukan bersama-sama pemimpin &
staf
• Meminta masukan & saran dr staf ttg keputusan yg akan
diambil
• Memperhatikan kesejahteraan pegawai
• Menunjukkan keramahan & kemampuan untuk
melakukan pendekatan
Gaya Kepemimpinan Delegatif
• Sedikit memberikan pengarahan & dukungan
• Pengambilan keputusan dilimpahkan sepenuhnya
kpd staf
• Tanggung jawab pelaksanaan tugas berada pd
pegawai
• Tdk melakukan pengawasan
• Tdk ada komunikasi (hny ada bila diperlukan)
• Rendah perhatian pd tugas & pegawai
• Tdk memperhatikan lingkungan kerja &
kesejahteraan pegawai
Gaya Kepemimpinan Partisipatif

• Banyak memberikan dukungan, sedikit memberikan


pengarahan
• Pengambilan keputusan dilakukan bersama-sama
pegawai
• Aktif mencari masukan & saran dlm menentukan
keputusan/ kebijakan
• Peranan pemimpin adalah memfasilitasi, mempermudah
• Komunikasi berlangsung dua arah
• Tinggi perhatian pd tugas & pegawai
• Memperhatikan kesejahteraan karyawan
Konsistensi Dlm Gaya Kepemimpinan

Adalah gaya kepemimpinan yang berorientasi


thd efektifitas organisasi sesuai dengan kondisi
yang dihadapi pimpinan tsb.
Hal- Hal yang harus Diperhatikan :
1. Tingkat kesiapan bawahan, dipengaruhi oleh
:
Kemampuan (pengetahuan & ketrampilan)
Kemauan (kehendak, keinginan, motivasi)
Lanjutan. . .
2. Pemilihan gaya kepemimpinan sesuai dengan
tingkat kesiapan bawahan
 Memerintah (telling): dg penugasan/ perintah
dan memberi hub. Kemanusiaan
 Menjual (selling): kombinasi penugasan tinggi
dan persahabatan
 Partisipasi (participating) : prioritas tinggi thd
hub.kemanusiaan dg teknik komunikasi dua
arah yg persuatif, penugasan&pengarahan
rendah.
 Pendelegasian tugas (delegating) :
pendelegasian tugas, tanggung jawab, dan
wewenang yg besar thd bawahan.
Tinggi K3 = Partisipasi K2 = Menjual tinggi

HUBUNGAN TINGKAH LAKU


PIMPINAN

K4 = Pendelegasian K1 = Memerintah
Tugas

Rendah PENUGASAN Tinggi (+)


K4 K3 K2 K1
Mampu Mampu Tidak Tidak
mampu mampu

Dan Tetapi Tetapi Dan

Mau Tidak mau Mau Tidak mau

Pengarahan oleh Pengarahan oleh


bawahan atasan

Anda mungkin juga menyukai