Anda di halaman 1dari 15

KEPEMIMPINAN PERUSAHAAN

I. DEFINISI KEPEMIMPINAN

ANUNG PRAMUDYO, S.E., M.M.


AMA YPK YOGYAKARTA
2012
Arti Pemimpin dan Kepemimpinan
• Pemimpin (Leader) pada dasarnya adalah
orang yang mampu menggerakan sumberdaya
(terutama manusia) untuk bekerja bersama
untuk mencapai tujuan.
• Kepemimpinan (leadership) adalah
kemampuan seseorang untuk mempengaruhi
orang-orang lain agar bekerjasama sesuai
dengan rencana demi tercapainya tujuan yang
telah ditetapkan sebelumnya.
Teori Kemunculan Pemimpin
a. Teori Genetis, menyatakan:
Bahwa pemimpin itu tdk dibuat, ia lahir jadi pemimpin karena
bakat yg luar biasa yg dibawa sejak lahir. Bisa dipengaruhi oleh gen
keturunan orang tua.
b. Teori Sosial (lawan teori genetis), menyatakan:
Bahwa pemimpin tdk lahir begitu saja, tapi ia harus disiapkan dan
dibentuk utk menjadi pemimpin. Setiap org bisa menjadi
pemimpin melalui usaha penyiapan/kaderisasi dan melalui proses
pendidikan/ pembelajaran.
c. Teori Ekologis, merupakan sintesa kedua teori sebelumnya,
menyatakan :
Bahwa Pemimpin yang ideal, jika sejak lahir telah memiliki bakat
kepemimpinan kemudian bakat tsb dikembangkan melalui
pengalaman dan usaha pendidikan yang disesuaikan dengan
perkembangan lingkungan/ ekologinya.
Jalan Menjadi Pemimpin

• Tradisi / Warisan : seseorang menjadi pemimpin


karena warisan/keturunan.
• Kekuatan pribadi : karena alasan fisik maupun
kecakapannya.
• Pengangkatan atasan : seseorang menjadi
pemimpin karena diangkat oleh atasannya.
• Pemilihan : seseorang menjadi pemimpin karena
dipilih.
Syarat-Syarat Kepemimpinan
Syarat kepemimpinan biasanya selalu dikaitkan dengan
tiga aspek penting, yaitu:
• Kekuasaan adalah : kekuatan, otoritas dan legalitas
yg memberikan wewenang/ kepercayaan sebagai
pemimpin utk mempengaruhi dan menggerakkan
para pengikutnya.
• Kewibawaan (gezaag) adalah : kelebihan, keunggulan
keutamaan, pemimpin mampu mengatur
pengikutnya.
• Kapasitas/Kemampuan adalah : segala daya,
kekuatan, kecakapan, kesanggupan, dan kecakapan/
keterampilan teknis maupun sosial yg dianggap
melebihi anggota biasa. (IQ – EQ – SQ)
Skills yang harus dimiliki pemimpin
1. Ketrampilan Teknis (technical skills):
kemampuan untuk menggunakan peralatan-
peralatan, prosedur-prosedur, atau teknik-
teknik dari suatu bidang tertentu.
2. Ketrampilan Manusiawi (human skills) :
kemampuan untuk bekerja dengan orang
lain, memahami dan memotivasi orang lain
baik sebagai individu atau kelompok.
3. Ketrampilan Konseptual (conceptual skills) :
kemampuan mental untuk mengkoordinasi
dan memadukan semua kepentingan dan
kegiatan organisasi.
Jenis-jenis kepemimpinan

• Kepemimpinan di bidang rohaniah


• Kepemimpinan di bidang politik
• Kepemimpinan di bidang militer, dan
• Kepemimpinan di bidang managerial
Tipe-tipe kepemimpinan
• Kepemimpinan Pribadi
Tipe kepemimpinan di mana pemimpin secara langsung mengadakan kontak
dengan bawahan. Sehingga hasil kerja langsung diketahui oleh pimpinan tingkat
atas yang juga menginginkan mengetahui segala hal sampai detail. Dalam hal ini
mudah timbul kepemimpinan yang sentralistis yang kurang memperhatikan hirarki
atau pendelegasian wewenang dan tanggung jawab. Akibatnya jika ada pekerjaan
yang gagal, banyak pihak tidak mau ikut bertanggung jawab.

• Kepemimpinan Non-Pribadi
Tipe kepemimpinan di mana pimpinan tidak mengadakan kontak langsung dengan
bawahan, melainkan melalui saluran jenjang hirarki yang sudah ada. Dengan
demikian masing-masing bagian lebih merasa bertanggung jawab. Kelemahannya
ada kemungkinan pekerjaan dan keputusan berjalan lambat, karena segala sesuatu
harus diputuskan melalui tingkatan-tingkatan hirarki yang panjang.

• Kepemimpinan Otoriter
Tipe kepemimpinan di mana pemimpin menganggap bahwa kepemimpinan adalah
hak pribadinya sehingga ia tidak perlu berkonsultasi dengan orang lain dan tidak
boleh ada orang lain yang turut campur. Kepemimpinan semacam ini sering
dianggap berbahaya dan banyak mengandung resiko.
Tipe-tipe kepemimpinan (lanjutan)
• Kepemimpinan Demokratis
Tipe kepemimpinan di mana pemimpin selalu bersedia menerima dan menghargai
saran-saran, pendapat, dan nasehat dari staf dan bawahan, melalui forum
musyawarah untuk mencapai kata sepakat

• Kepemimpinan Kebapakan
Tipe kepemimpinan di mana pemimpin bertindak sebagai ayah kepada anak-
anaknya: mendidik, mengasuh, mengajar, membimbing, dan menasehati. Pada
dasarnya kepemimpinan semacam ini baik, tetapi kelemahannya tidak memberikan
kesempatan kepada bawahan untuk tumbuh menjadi dewasa dan lebih
bertanggung jawab.

• Kepemimpinan Karismatis
Tipe kepemimpinan di mana pemimpin memiliki daya tarik yang amat kuat. Seolah-
olah dalam diri pemimpin tersebut terdapat kekuatan yang luar biasa, sehingga
dalam waktu singkat dapat menggerakkan banyak pengikut. Termasuk pemimpin
semacam ini misalnya: Gandhi, dan J.F.Kennedy. Kepemimpinan tipe ini adalah baik
selama pemimpin berpegang teguh kepada moral yang tinggi dan hukum-hukum
yang berlaku.
Aspek-aspek kepemimpinan
• Aspek internal, adalah pandangan seorang pemimpin ke arah
masalah-masalah ketata-lembagaan yang meliputi: keadaan,
gerak tuntutan, dan tujuan organisasi yang dipimpinnya.
Dalam aspek ini harus diperhatikan bahwa :
1. Pandangan pemimpin terhadap organisasi harus menyeluruh.
2. Pengambilan keputusan harus dilakukan dengan cepat, tepat,
dan tegas.
3. Pendelegasian wewenang dan tanggung jawab kepada bawahan
dilaksanakan dengan baik.
4. Hubungan dengan bawahan harus terbina baik sehingga mudah
mendapatkan dukungan dan menggerakan mereka.

• Aspek eksternal atau aspek politik, adalah pandangan seorang


pemimpin yang diarahkan ke luar organisasi untuk melihat
perkembangan situasi masyarakat
Sifat-sifat atau syarat-syarat kepemimpinan

Menurut Dr. Roeslan Abdulgani seorang pemimpin harus memiliki


kelebihan dalam 3 hal dari orang-orang yang dipimpinnya :
• Kelebihan dalam bidang ratio.
Artinya seseorang pemimpin harus memiliki pengetahuan tentang
tujuan dan asas organisasi yang dipimpinnya. Memiliki pengetahuan
tentang cara-cara untuk menjalankan organisasi secara efisien. Dan
dapat memberikan keyakinan kepada orang-orang yang dipimpin ke
arah berhasilnya tujuan.
• Kelebihan dalam bidang rohaniah.
Artinya seorang pemimpin harus memiliki sifat-sifat yang memancarkan
keluhuran budi, ketinggian moral, dan kesederhanaan watak.
• Kelebihan dalam bidang lahiriah/jasmaniah.
Artinya dengan kelebihan ketahanan jasmaniah ini seorang pemimpin
akan mampu memberikan contoh semangat dan prestasi kerja sehari –
hari yang baik terutama ditujukan kepada orang – orang yang
dipimpinnya.
Sifat-sifat atau syarat-syarat kepemimpinan (lanjutan)
Terry menyebutkan adanya 3 buah syarat yang harus dipenuhi
oleh seorang pemimpin yang baik, yaitu memiliki:
• Kekuatan atau energi
Seorang pemimpin harus memiliki kekuatan lahiriah dan
rokhaniah sehingga mampu bekerja keras dan banyak berfikir
untuk memecahkan masalah-masalah yang dihadapi.
• Penguasaan emosional
Seorang pemimpin harus dapat menguasai perasaannya dan
tidak mudah marah dan putus asa.
• Pengetahuan mengenai hubungan kemanusiaan
Seorang pemimpin harus dapat mengadakan hubungan yang
manusiawi dengan bawahannya dan orang-orang lain,
sehingga mudah mendapatkan bantuan dalam setiap
kesulitan yang dihadapinya.
Sifat-sifat atau syarat-syarat kepemimpinan (lanjutan)
Jenderal Soeharto menyimpulkan beberapa sifat yang harus dimiliki oleh seorang
pemimpin,
• Ketuhanan Yang Maha Esa, yaitu kesadaran beragama dan beriman teguh
• Ing ngarsa sung tulada, yaitu memberi suri-tauladan yang baik di hadapan anak
buah.
• Ing madya mangun karsa, yaitu bergiat dan menggugah semangat di tengah-tengah
masyarakat (anak buah).
• Tut Wuri handayani, yaitu memberi pengaruh baik dan mendorong dari belakang
kepada anak buah.
• Waspada purba wisesa, yaitu mengawasi dan berani mengoreksi anak buah.
• Ambeg parama arta, yaitu memilih dengan tepat mana yang harus didahulukan.
• Prasaja, yaitu bertingkah laku yang sederhana dan tidak berlebih-lebihan
• Satya, yaitu sikap loyal timbal balik dari atasan terhadap bawahan, dari bawahan
terhadap atasan dan juga ke samping.
• Hemat, yaitu kesadaran dan kemampuan membatasi penggunaan dan pengeluaran
segala sesuatu untuk keperluan yang benar-benar penting.
• Sifat terbuka, yaitu kemauan, kerelaan, keikhlasan, dan keberanian untuk
mempertanggung jawabkan tindakan-tindakannya.
• Penerusan, yaitu kemauan, kerelaan, dan keikhlasan untuk pada saatnya
menyerahkan tugas dan tanggung jawab serta kedudukan kepada generasi muda
guna diteruskannya.
Kecakapan/kemampuan yang harus
dimiliki oleh seorang pemimpin
• Motivasi dan dorongan pribadi, yang akan mampu menimbulkan semangat,
gairah, dan ketekunan dalam bekerja.
• Kecakapan berkomunikasi: kemampuan menyampaikan ide, pendapat serta
keinginan dengan baik kepada orang lain, serta dapat dengan mudah
mengambil intisari pembicaraan.
• Kecakapan mengajar : pemimpin yang baik adalah guru yang mampu mengajar
dan memberikan teladan dan petunjuk-petunjuk, menerangkan yang belum
dengan gambaran jelas serta memperbaiki yang salah.
• Kecakapan bergaul: dapat mengetahui sifat dan watak orang lain melalui
pergaulan agar dengan mudah dapat memperoleh kesetiaan dan kepercayaan.
Sebaiknya bawahan juga bersedia bekerja dengan senang hati dan sukarela
untuk mencapai tujuan.
• Kemampuan teknis kepemimpinan: mengetahui dengan jelas azas dan tujuan
dari organisasi tersebut. Mampu merencanakan, mengorganisasi,
mendelegasikan wewenang, mengambil keputusan, mengawasi, dan lain-lain
untuk tercapainya tujuan. Seorang pemimpin harus menguasai baik
kemampuan managerial maupun kemampuan teknis dalam bidang usaha yang
dipimpinnya.
Tugas dan tanggung jawab pemimpin
• Mengantarkan atau mengarahkan yaitu; mempengaruhi dan membawa
anggotanya kearah tujuan atau cita-cita yang sudah ditetapkan.

• mengetahui artinya menempatkan diri sebagai orang yang dituakan, diandalkan


dan mendapat kepercayaan dari anggotanya untuk mengambil keputusan.

• Mempelopori atau merintis yaitu menjadi pelopor,memberi contoh/teladan


untukditiru.

• Memberi petunjuk, nasihat, petuah agar pengikut-pengikutnya bersikap dan


bertindak benar.

• Memberi bimbingan agar pengikut – pengikutnya maju dalam


usaha/pekerjaannya,tidak putus asa dan berani bertindak.

• Membina guna meningkatkan pengetahuan dan ketermapilan anggotanya.

• Menggerakkan yaitu memberikan dorongan atas kepada anggotanya agar mau


bekerja dan beusaha mencapai tujuan/cita – cita.

Anda mungkin juga menyukai