Anda di halaman 1dari 20

KATA PENGANTAR

Peserta LDKMS SMA Negeri 1 PURI yang kami hormati,

Puji syukur patutlah kita haturkan kehadirat Tuhan yang Maha Kuasa karena atas rahmat
dan hidayahNya kita masih diberikan kesempatan untuk mengadakan kegiatan yang sesuai
dengan program yang kita rencanakan.

Peserta LDKMS yang kami banggakan,

Pendidikan dan Pelatihan yang dikemas dalam bentuk Outbound Management Training ini,
adalah bagian dalam Pembinaan Kesiswaan. Kami berharap anak-anak dapat mengikuti diklat
manajemen ini dengan lancar yang selanjutnya dapat mengimplementasikan pada kegiatan
disekolah.

Peserta LDKMS yang kami andalkan,

Lakukan dan ikuti apa saja yang ada dalam rangkaian kegiatan LDKMS ini. Tempa sekeras-
kerasnya mental anak-anak. Maka, secara bertahap, anak-anak akan memperoleh manfaatnya.
Bila anak-anak menjalaninya dengan keinginan dan motivasi tinggi untuk selalu maju, Insya
Allah anak-anak dapat menjadi pengurus OSIS & MPK yang tangguh, kompetitif, dan
memberikan kebanggaan bagi diri sendiri, agama, almamater/sekolah, keluarga, masyarakat,
bangsa dan Negara.

Anak-anak yang kami banggakan,

Sebelum kami akhiri pengantar ini, ijinkan kami berpesan satu kata kepada anak-anak :
Menjadi orang PENTING itu memang baik, tetapi menjadi orang BAIK itu lebih penting

LDKMS PENGURUS OSIS & MPK SMAN 1 PURI | 2014/2015


Semoga usai mengikuti kegiatan ini, anak-anak mendapatkan manfaat dan mampu
menjadi pengurus OSISM & MPK yang handal dan bertanggung jawab. Selamat datang di
kawah Candradimuka. Bravo OSIS MPK SMAN 1 PURI !!!

Mojokerto,29 Oktober 2014

Hormat Kami,

BINOS-SMANIP

LDKMS PENGURUS OSIS & MPK SMAN 1 PURI | 2014/2015


KEBIJAKAN PEMBINAAN KESISWAAN
DAN MENYUSUN PROGRAM KERJA OSIS
( PERMENDIKNAS NOMOR 39 TAHUN 2008 )

Dunia pendidikan di Indonesia, jelas memiliki perbedaan dengan dunia pendidikan di negara
lain. Hal itu dipengaruhi oleh ideologi bangsa dan budaya masyarakat. Oleh karenanya, adalah
suatu kewajaran bila sistem pendidikan di Indonesia juga berbeda dengan sistem pendidikan di
negara lain. Meskipun, secara teknis tak dapat dihindari bahwa banyak pula persamaan yang
muncul atas kondisi dunia pendidikan kita dengan dunia pendidikan di negara lain. Ciri khas itu
tak dapat dipisahkan dengan karakteristik sosial budaya masyarakat. Namun, penulis yakin
seyakin-yakinnya, bahwa tujuan pendidikan yang ada di negara kita dengan negara lain pasti
memiliki kesamaan. Setidaknya adalah untuk membentuk manusia-manusia yang berkualitas
demi menjaga dan mempertahankan harkat dan martabat bangsa di mata dunia atau negara lain.

Di dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 2008
tentang Pembinaan Kesiswaan, disebutkan pada pasal 1 bahwa tujuan pembinaan kesiswaan
antara lain :
a. Mengembangkan potensi siswa secara optimal dan terpadu yang meliputi bakat, minat, dan
kreativitas;
b. Memantapkan kepribadian siswa untuk mewujudkan ketahanan sekolah sebagai lingkungan
pendidikan sehingga terhindar dari usaha dan pengaruh negatif dan bertentangan dengan
tujuan pendidikan;
c. Mengaktualisasikan potensi siswa dalam pencapaian prestasi unggulan sesuai bakat dan
minat;

LDKMS PENGURUS OSIS & MPK SMAN 1 PURI | 2014/2015


d. Menyiapkan siswa agar menjadi warga masyarakat yang berakhlak mulia, demokratis,
menghormati hak-hak asasi manusia dalam rangka mewujudkan masyarakat madani (civil
society).

Dari tujuan pembinaan kesiswaan yang sudah dijelaskan di atas, maka pada pasal 3 ayat 1
disebutkan bahwa pembinaan kesiswaan dilaksanakan melalui kegiatan ekstrakurikuler dan
kokurikuler. Sedangkan pada ayat 2 dijelaskan tentang materi pembinaan kesiswaan yang
meliputi 10 (sepuluh) aspek utama, antara lain :

a. Keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa;


b. Budi pekerti luhur atau akhlak mulia;
c. Kepribadian unggul, wawasan kebangsaan, dan bela negara;
d. Prestasi akademik, seni, dan/atau olahraga sesuai bakat dan minat;
e. Demokrasi, hak asasi manusia, pendidikan politik, lingkungan hidup, kepekaan dan
toleransi sosial dalam konteks masyarakat plural;
f. Kreativitas, keterampilan, dan kewirausahaan;
g. Kualitas jasmani, kesehatan, dan gizi berbasis sumber gizi yang terdiversifikasi;
h. Sastra dan budaya;
i. Teknologi informasi dan komunikasi;
j. Komunikasi dalam bahasa Inggris;

Tantangannya sekarang, bagaimana optimalisasi pembinaan kesiswaan di sekolah dapat


dilakukan, sebagai upaya membentuk generasi muda bangsa yang berkualitas. Apakah perlu
menunggu dialirkannya dana besar untuk kepentingan pembinaan kesiswaan tersebut? Ataukah
dengan segenap daya inovatif dan kreativitas masyarakat sekolah, pembinaan kesiswaan itu
sudah dapat dilaksanakan dengan baik dan prospektif?

Untuk menjawab pertanyaan tersebut memang tidaklah mudah. Namun, ada alternatif yang
dapat dilakukan tanpa harus menunggu kucuran dana pemerintah dalam hal pembinaan
kesiswaan. Solusi alternatif yang ditawarkan adalah dengan memaksimalkan pemberdayaan
potensi sekolah, melalui aktivitas Latihan Dasar Kepemimpinan dan Manajemen Siswa

LDKMS PENGURUS OSIS & MPK SMAN 1 PURI | 2014/2015


(LDKMS). Melalui LDKMS, setidaknya beberapa aspek yang terkandung dalam tujuan dan
fungsi pendidikan nasional dapat diaktualisasikan, termasuk optimalisasi pembinaan kesiswaan.

SEPUTAR KE-OSIS-AN

Setiap sekolah pada jenjang pendidikan yang sudah ditentukan, khususnya di tingkat satuan
pendidikan SMP/MTs dan SMA/MA atau yang sederajat, berkewajiban membentuk organisasi
kesiswaan yang berupa Organisasi Siswa Intra Sekolah, disingkat OSIS. Keberadaan OSIS
merupakan satu-satunya wadah organisasi siswa di sekolah untuk mencapai tujuan pembinaan
dan pengembangan kesiswaan. Secara struktural di dalam OSIS melibatkan unsur kepala sekolah,
guru, dan siswa itu sendiri. Oleh karenanya, tidaklah salah, bila penulis menilai bahwa OSIS
merupakan suatu bentuk sistem komunikasi internal sekolah yang menjadi organisasi kontrol
sosial di dalam sekolah itu sendiri. Selain itu, OSIS pun dapat berperan sebagai organisasi
harmonisasi hubungan antara sekolah dengan masyarakat, guru dengan siswa, maupun siswa
dengan siswa.

Berdasarkan pengalaman dan pengamatan yang dilakukan penulis, masih banyak sekolah
yang membentuk OSIS hanya sekedar sebagai pelengkap administrasi sekolah atau yayasan
pendidikan yang menaungi saja. Setelah OSIS dibentuk, ironisnya pengurus OSIS diperlakukan
tak lebih dari sosok siswa yang dapat disuruh oleh guru untuk melakukan pekerjaan atau kegiatan
sekolah. Ekstrimnya, pengurus OSIS tak lebih dari siswa yang dikondisikan sebagai pembantu
pekerjaan guru di sekolah. Buruknya lagi, tidak sedikit oknum kepala sekolah maupun pembina
OSIS yang hanya memanfaatkan keberadaan OSIS sebagai salah satu peluang untuk
menggunakan dan atau menghabiskan anggaran sekolah. Intinya, berbagai program kerja OSIS
yang sudah disusun siswa dijadikan dasar oleh pihak sekolah untuk menggali dan memanfaatkan
dana sekolah. Sehingga bila ada pemeriksaan dari pihak komite sekolah maupun badan pengawas
daerah, penggunaan anggaran itu sendiri diarahkan untuk alasan kegiatan pembinaan kesiswaan.

Fenomena itulah yang dapat memperburuk citra pendidikan di negeri kita ini. Oleh
karenanya, siapa pun siswa yang menjadi pengurus OSIS harus mampu melakukan penajaman
dan kontrol akan berbagai kegiatan yang akan dilakukannya. Bilamana sudah menyusun program
kerja OSIS, sebaiknya benar-benar sudah direncanakan sesuai dengan alokasi waktu dan
LDKMS PENGURUS OSIS & MPK SMAN 1 PURI | 2014/2015
perkiraan biaya yang tersedia di sekolah. Pengurus OSIS harus memposisikan diri sebagai sosok
aktivis organisasi yang independen dan mampu menjadi tauladan bagi siswa lain dalam berbagai
hal. Namun perlu diketahui, bukan berarti dengan aktif sebagai pengurus OSIS, kemudian
prestasi akademik pengurus OSIS jadi turun. Prinsipnya, kegiatan akademik adalah tujuan utama
dan OSIS merupakan aktivitas dalam rangka menempah diri menjadi generasi muda yang lebih
baik dibading siswa lain yang tidak terlibat dalam aktivitas keorganisasian di OSIS.

Agar OSIS betul-betul menjadi organisasi yang mampu meningkatkan kualitas siswa sebagai
generasi muda bangsa, tentulah harus ada parameter atau syarat-syarat pengurus OSIS. Masing-
masing sekolah, dalam menerapkan kebijakan tersebut memang ada perbedaan. Hal itu tentunya
disesuaikan dengan kondisi sekolah maupun keadaan masyarakat di sekitar sekolah.

SEPULUH BENTUK MATERI PEMBINAAN KESISWAAN


( Berdasarkan Permendiknas No. 39 Tahun 2008 Tentang Pembinaan Kesiswaan)

1. Pembinaan Keimanan dan Ketaqwaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa :


a.Melaksanakan peribadatan sesuai dengan ketentuan agama masing-masing;
b. Memperingati hari-hari besar keagamaan;
c.Melaksanakan perbuatan amaliah sesuai dengan norma agama;
d. Membina toleransi kehidupan antar umat beragama;
e.Mengadakan kegiatan lomba yang bernuansa keagamaan;
f. Mengembangkan dan memberdayakan kegiatan keagamaan di sekolah.

2. Pembinaan Budi Pekerti Luhur atau Akhlak Mulia :


a.Melaksanakan tata tertib dan kultur sekolah;
b. Melaksanakan gotong royong dan kerja bakti (bakti sosial);
c.Melaksanakan norma-norma yang berlaku dan tatakrama pergaulan;
d. Menumbuhkembangkan kesadaran untuk rela berkorban terhadap sesama;
e.Menumbuhkembangkan sikap hormat dan menghargai warga sekolah;
LDKMS PENGURUS OSIS & MPK SMAN 1 PURI | 2014/2015
f. Melaksanakan kegiatan 7K (Keamanan, Kebersihan, Ketertiban, Keindahan,
Kekeluargaan, Kedamaian, dan Kerindangan).

3. Pembinaan Kepribadian Unggul, Wawasan Kebangsaan, dan Bela Negara :


a.Melaksanakan upacara bendera pada hari senin dan / atau hari sabtu, serta hari-hari besar
nasional;
b. Menyanyikan lagu-lagu nasional (Mars dan Hymne);
c.Melaksanakan kegiatan Kepramukaan;
d. Mengunjungi dan mempelajari tempat-tempat bernilai sejarah;
e.Mempelajari dan meneruskan nilai-nilai luhur, kepeloporan, dan semangat perjuangan
para pahlawan;
f. Melaksanakan kegiatan bela Negara;
g. Menjaga dan menghormati simbol-simbol dan lambang-lambang Negara;
h. Melakukan pertukaran siswa antar daerah dan antar Negara.

4. Pembinaan Prestasi Akademik, seni, dan/atau olahraga sesuai bakat dan minat :
a.Mengadakan lomba mata pelajaran/program keahlian;
b. Menyelenggarakan kegiatan ilmiah;
c.Mengikuti kegiatan workshop, seminar, diskusi panel yang bernuansa ilmu pengetahuan
dan teknologi (Iptek);
d. Mengadakan studi banding dan kunjungan (studi wisata) ke tempat-tempat sumber
belajar;
e.Mendesain dan memproduksi media pembelajaran;
f. Mengadakan pameran karya inovatif dan hasil penelitian;
g. Mengoptimalkan pemanfaatan perpustakaan sekolah;
h. Membentuk klub sains, seni dan olahraga;
i. Menyelenggarakan festival dan lomba seni;
j. Menyelenggarakan lomba dan pertandingan olahraga.

LDKMS PENGURUS OSIS & MPK SMAN 1 PURI | 2014/2015


5. Pembinaan Demokrasi, Hak Asasi Manusia, Pendidikan Politik, Lingkungan Hidup,
Kepekaan dan Toleransi Sosial dalam Konteks Masyarakat Plural :
a.Memantapkan dan mengembangkan peran siswa di dalam OSIS sesuai dengan tugasnya
masing-masing;
b. Melaksanakan latihan kepemimpinan siswa;
c.Melaksanakan kegiatan dengan prinsip kejujuran, transparan, dan professional;
d. Melaksanakan kewajiban dan hak diri dan orang lain dalam pergaulan masyarakat;
e.Melaksanakan kegiatan kelompok belajar, diskusi, debat dan pidato;
f. Melaksanakan kegiatan orientasi siswa baru yang bersifat akademik dan pengenalan
lingkungan tanpa kekerasan;
g. Melaksanakan penghijauan dan perindangan di lingkungan sekolah.

6. Pembinaan Kreativitas, Keterampilan dan Kewirausahaan :


a.Meningkatkan kreativitas dan keterampilan dalam menciptakan suatu barang menjadi
lebih berguna;
b. Meningkatkan kreativitas dan keterampilan di bidang barang dan jasa;
c.Meningkatkan usaha koperasi siswa dan unit produksi;
d. Melaksanakan praktek kerja nyata (PKN)/pengalaman kerja lapangan (PKL)/praktek
kerja industri (Prakerin);
e.Meningkatkan kemampuan keterampilan siswa melalui sertifikasi kompetensi siswa
berkebutuhan khusus.

7. Pembinaan Kualitas Jasmani, Kesehatan dan Gizi Berbasis Sumber Gizi yang
Terdiversifikasi :
a.Melaksanakan perilaku hidup bersih dan sehat;
b. Melaksanakan usaha kesehatan sekolah (UKS);
c.Melaksanakan pencegahan penyalahgunaan narkotika, psikotropika, dan zat adiktif
(narkoba), minuman keras, merokok, dan HIV / AIDS;
d. Meningkatkan kesehatan reproduksi remaja;
LDKMS PENGURUS OSIS & MPK SMAN 1 PURI | 2014/2015
e.Melaksanakan hidup aktif;
f. Melakukan diversifikasi pangan;
g. Melaksanakan pengamanan jajan anak sekolah.

8. Pembinaan Sastra dan Budaya :


a.Mengembangkan wawasan dan keterampilan siswa di bidang sastra;
b. Menyelenggarakan festival/lomba, sastra dan budaya;
c.Meningkatkan daya cipta sastra;
d. Meningkatkan apresiasi budaya.

9. Pembinaan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) :


a.Memanfaatkan TIK untuk memfasilitasi kegiatan pembelajaran;
b. Menjadikan TIK sebagai wahana kreativitas dan inovasi;
c.Memanfaatkan TIK untuk meningkatkan integritas kebangsaan.

10. Pembinaan Komunikasi dalam Bahasa Inggris :


a.Melaksanakan lomba debat dan pidato;
b. Melaksanakan lomba menulis dan korespondensi;
c.Melaksanakan kegiatan English Day;
d. Melaksanakan kegiatan bercerita dalam bahasa Inggris (Story Telling);
e.Melaksanakan lomba puzzies words/scrabble.

LDKMS PENGURUS OSIS & MPK SMAN 1 PURI | 2014/2015


ABAD 21 ADALAH SUATU ERA
DI MANA GLOBALISASI SEMAKIN MEWARNAI
TATA BUDAYA, TATA EKONOMI, TATA HUKUM, MAUPUN TATA POLITIK
DARI SETIAP NEGARA MAUPUN BANGSA.
PERSAINGAN YANG BERSIFAT REGIONAL DAN GLOBAL SEMAKIN KUAT.
OLEH KARENA ITU . . . SEKARANG INI DIBUTUHKAN
KADER PEMIMPIN YANG TANGGUH DAN UNGGUL
SEBAGAI UPAYA MENYEIMBANGKAN KEADAAN DI SEMUA BIDANG.

PENGANTAR
Dalam pembahasan tentang kepemimpinan (leadership) kita pasti mengenal istilah pimpinan
dan pemimpin. Kedua istilah tersebut tak dapat dipisahkan, mengingat antara kepemimpinan,
pemimpin, dan pimpinan merupakan satu kesinambungan yang pada intinya memiliki makna
yang sama.
Kepemimpinan (leadership) adalah ilmu pemimpin yang membahas tentang berbagai karakter
kepemimpinan baik secara individual maupun dalam kajian kelompok, organisasi, perusahaan,
maupun pemerintahan.
Pemimpin (leader) adalah sebutan bagi seseorang yang memiliki kemampuan untuk
mengkoordinasikan, mengendalikan, dan menjalankan suatu kelompok (organisasi/institusi)
tertentu yang ingin secara bersama-sama mencapai tujuan yang sudah disepakati bersama.
Pimpinan adalah sebutan jabatan yang dipegang oleh seseorang yang duduk sebagai
pemimpin organisasi, masyarakat, perusahaan, maupun pemerintahan. Korelasi (hubungan)
antara pemimpin dengan berbagai bentuk organisasi yang ada di masyarakat, kepentingannya
sebagaimana yang telah dikemukakan beberapa pakar kepemimpinan, dapat dijelaskan sebagai
berikut :
LDKMS PENGURUS OSIS & MPK SMAN 1 PURI | 2014/2015
1. KEKUATAN ORGANISASI terletak pada proses interaksi tiga kekuatan utama, yaitu :
kekuatan hubungan pribadi, mutu pola pikir yang ada, serta kekuatan tata nilai yang diterima
dan berlaku dalam organisasi yang bersangkutan;
2. DINAMIKA ORGANISASI sangat ditentukan oleh pola piker yang dimiliki oleh pimpinan
organisasi;
3. KEBERHASILAN atau kemajuan dalam persaingan perang, baik masa lalu maupun
sekarang tetap ditentukan oleh pola pikir dan sikap mental komandan atau pemimpin.

Menjadi pemimpin dan pimpinan itu memang faktanya tidak mudah. Disamping dasarnya
dari bakat individu seseorang, sifat kepemimpinan itu pun muncul dengan sendirinya seiring
dengan proses belajarnya seseorang dalam menghadapi kehidupan nyata. Tanpa adanya tempaan
yang bagus, tentunya seorang pemimpin tidak akan mampu menjadi pemimpin yang baik.
Bijaksana, tahu etika, beriman dan bertaqwa kepada Tuhan, bermental baja, dan selalu
mendahulukan kepentingan banyak orang dibanding kepentingannya sendiri, merupakan sifat
utama yang selayaknya dimiliki seorang pemimpin.
Seorang pemimpin yang baik, tentunya ketika memimpin organisasinya dan atau memimpin
orang lain, dirinya lebih disegani dan bukan ditakuti. Sebab, pemimpin yang ditakuti justru
memiliki sifat tangan besi dan otoriter.
Selanjutnya, akan dijelaskan berbagai hal yang berhubungan dengan sifat-sifat utama seorang
pemimpin. Disamping itu, bagaimanakah karakteristik kepemimpinan yang baik, akan menjadi
bahasan yang menarik ketika kita berbicara mengenai kepemimpinan. Fakta di lapangan acap kali
memberikan bukti adanya seorang pemimpin yang sewenang-wenang karena kebodohannya. Tapi
ada pula pemimpin yang aspiratif karena mampu mengayomi, melindungi, dan menghargai apa
yang sudah dilakukan anak buahnya.

LDKMS PENGURUS OSIS & MPK SMAN 1 PURI | 2014/2015


PEMIMPIN ABAD 21

Dalam situasi yang penuh persaingan, diperlukan profil kepemimpinan abad 21 yang
mencerminkan nilai-nilai atau karakteristik sebagai berikut :
Menampilkan diri sebagai pribadi yang memiliki visi yang kuat;
Selalu berorientasi untuk menghasilkan kinerja organisasi yang bermutu tinggi;
Menyelaraskan pemberian kompensasi dengan tingkat kinerja atau produktifitas;
Menciptakan mitra kerja atau kolaborasi dengan tingkat intensitas dan mutu yang tinggi;
Menekankan betapa pentingnya kesetiaan pada etika kerja;
Merencanakan dengan cermat kesinambungan kepemimpinan.

Enam karakter yang dijelaskan di atas, sudah selayaknya menjadi bahan pelajaran yang
berharga, untuk dapat dijabarkan menjadi kondisi yang riil dan faktuil. Sehingga, seorang
pemimpin akan memiliki wawasan yang mantap tentang bagaimana menjadi pemimpin dan
pimpinan yang baik dan dapat dihormati serta disegani anak buahnya.

SIFAT KEPEMIMPINAN
1. Kepemimpinan yang Visioner
Pemimpin yang memiliki arah dan wujud masa depan yang jelas yang merupakan gambaran
masa depan yang disepakati dengan rasa kebersamaan dan komitmen yang tinggi untuk
mewujudkannya.
ciri-ciri pokok dalam kepemimpinannya, yaitu :
a. memiliki wawasan pandang ke depan;
b. mampu menggerakkan seluruh potensi organisasi
c. sebagai pribadi yang mampu menggetarkan rasa setiap pribadi lain,
d. kepemimpinannya bermakna sebagai proses untuk mewujudkan visi bersama.

LDKMS PENGURUS OSIS & MPK SMAN 1 PURI | 2014/2015


2. Kepemimpinan Kreatif
Pola pikir yang disebut pula paradigma, komitmen kepemimpinan yang telah dibicarakan,
pada hakekatnya merupakan dua kekuatan kepemimpinan yang strategis. Karena kedua
kekuatan tersebut diperlukan untuk menumbuhkan keyakinan pemimpin akan tugas dan
peranan seorang pemimpin.
Pola perilaku kepemimpinan yang diperlukan di era globalisasi ini adalah :
sifat kreatif dan inovatif;
kolaboratif;
pelayanan prima; dan
arif bijaksana.

KOMITMEN KEPEMIMPINAN
Ada SEPULUH KOMITMEN KEPEMIMPINAN yang diharapkan dari setiap pemimpin, yaitu :
1. Mencari peluang-peluang yang menantang;
2. Berani mencoba dan bersedia tanggung resiko;
3. Memimpikan masa depan;
4. Membina kesamaan visi;
5. Menggalang kerjasama;
6. Memperkuat mitra kerja;
7. Menunjukkan keteladanan;
8. Merencanakan keberhasilan bertahap;
9. Menghargai setiap peran individu;
10. Mensyukuri setiap keberhasilan.
Bilamana seorang pemimpin mampu memahami dan menjalankan ke-sepuluh komitmen
pemimpin tersebut, maka pemimpin itu layak mendapat sebutan sebagai pemimpin hebat.
Yang pasti, seorang pemimpin itu harus mampu menunjukkan kearifan dan kebijakannya
dalam menghadapi segala permasalahan yang timbul dalam organisasi yang dipimpinnya.

LDKMS PENGURUS OSIS & MPK SMAN 1 PURI | 2014/2015


Organisasi adalah suatu koordinasi rasional kegiatan
sejumlah orang untuk mencapai tujuan umum melalui
pembagian pekerjaan dan fungsi lewat hirarki otoritas dan
tanggungjawab (Schein). Karakterisitik organisasi menurut
Schein meliputi : memiliki struktur, tujuan, saling
berhubungan satu bagian dengan bagian yang lain untuk
mengkoordinasikan aktivitas di dalamnya.
Organisasi berasal dari kata organon dalam bahasa Yunani yang
berarti alat. Pengertian organisasi telah banyak disampaikan para ahli, tetapi pada dasarnya tidak
ada perbedaan yang prinsip,
Dari beberapa pengertian organisasi di atas, dapat disimpulkan bahwa setiap organisasi harus
memiliki tiga unsur dasar, yaitu :
a. Orang-orang (sekumpulan orang),
b. Kerjasama,
c. Tujuan yang ingin dicapai,
Ciri-Ciri Organisasi
organisasi memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
a. Adanya suatu kelompok orang yang dapat dikenal dan saling mengenal,
b. Adanya kegiatan yang berbeda-beda, tetapi satu sama lain saling berkaitan
(interdependent part) yang merupakan kesatuan kegiatan,
c. Tiap-tiap orang memberikan sumbangan atau kontribusinya berupa; pemikiran,
tenaga, dan lain-lain,
d. Adanya kewenangan, koordinasi dan pengawasan,
e. Adanya tujuan yang ingin dicapai.

BENTUK ORGANISASI
- Organisasi Garis
LDKMS PENGURUS OSIS & MPK SMAN 1 PURI | 2014/2015
Suatu organisasi yang dimana jumlah karyawannya masih sedikit dan belum memiliki keahlian
yang tinggi, dimiliki oleh suatu perusahaan yang masih kecil Dengan hanya memiliki satu
pemimpin dapat menimbulkan sikap kepemimpinan yang meninggi terhadap bawahannya.
- Organisasi Garis Dan Staff
Organisasi ini dibutuhkan pada perusahaan yang besar karena memiliki bidang tenaga kerja
yang banyak. Kelebihannya adalah pengambilan kepurusan dapat diambil dengan tepat karena
adanya perumusan dari manajemen yang ahli dalam bidangnya.Kelemahan dari organisasi ini
adalah rasa solidaritas antar bawahan sulit terjalin dengan baik (tidak saling kenal) karena
banyaknya karyawan dan kesibukkan yang melanda.
- Organisasi Staff Dan Fungsional
Penyatuan dari organisasi staff dan fungsional, dalam organisasi ini dapat dilakukan perumusan
tujuan yang jelas untuk menangani masalah dalam perusahaan. Pembagian kerja yang
profesional berdasarkan bidangnya.

Apakah Anda Merasa Sebagai Sosok Generasi Muda yang


Tangguh???
Untuk Menjawabnya . . . Cukup Tanyakan Pada Diri Anda Sendiri !
Apa yang Sudah Anda Lakukan Hingga Hari ini . . .
Apa yang Sudah Anda Rencanakan untuk Hari Esok . . .
Semua Kembali Pada Diri Anda Sendiri !
Sebab . . .
KEGAGALAN itu Karena Diri Kita Sendiri.
Sedangkan KESUKSESAN itu Justru Karena Dukungan Orang
Lain !!!
LDKMS PENGURUS OSIS & MPK SMAN 1 PURI | 2014/2015
Seseorang mampu mengemas ide dan kreatifitasnya dalam bentuk konsep. Tujuannya,
tentu agar konsep yang diciptakan itu dapat dilakukan atau direalisasikan orang lain. Salah satu
bentuk kemasan konsep yang didasarkan ide dan kreatifitas adalah menyusunnya dalam bentuk
proposal.
Proposal yang sudah kita susun, akan memberikan gambaran mendasar tentang sesuatu yang
ingin kita buat. Proposal juga dapat dikatakan sebagai pencitraan ide, gagasan, inovasi, dan
kreatifitas pikir manusia. Dengan proposal, maka setiap orang akan dapat menyalurkan
aspirasinya dalam bentuk aktifitas sesuai dengan bidang yang dikuasainya.

Kenapa kita harus membuat proposal?ada beberapa alasan sebagai berikut :


Adanya KEINGINANyang harus diwujudkan dan diketahui khalayak;
Adanya IDE, GAGASAN, INOVASI, dan KREATIFITASseseorang untuk menciptakan
sesuatu yang baru di bidang tertentu dengan tujuan yang menguntungkan masyarakat;
Adanya tujuan untuk Menjelaskan ide, gagasan, kreatifitas, dan inovasi seseorang atau
kelompok (organisasi) secara konseptual yang sistematik dan konstruktif;
Mendeskripsikan program kerja organisasi secara signifikan sesuai dengan bidang masing-
masing;
Menjelaskan keinginan organisasi dan atau bentuk-bentuk kegiatan yang akan dilakukan
sehingga menimbulkan berbagai manfaat dan pada akhirnya dapat membuat pihak lain
tertarik;
Persyaratan teknis administrasi organisasi, institusi, dan perusahaan;
Pencitraan eksistensi, kredibilitas, dan kapabilitas individu, organisasi, instansional;
Penawaran atau usaha dalam proses legitimasi organisasi dalam rangka memberdayakan
potensi dan atau mengkolaborasikannya antara potensi internal dengan potensi eksternal.

I. DASAR PEMIKIRAN
Dasar pemikiran dalam penyusunan atau pembuatan proposal dapat berasal dari berbagai
aspek. Hanya saja, proposal apapun yang kita susun, sudah seharusnya dapat menjawab
minimal seperti pada konsep 5W + 1H. Agar lebih jelasnya, simak penjelasan berikut ini :
1. WHAT (Apa)

LDKMS PENGURUS OSIS & MPK SMAN 1 PURI | 2014/2015


Pertanyaan ini berhubungan dengan dasar hukum pelaksanaan kegiatan, tujuan, manfaat, tema,
jenis kegiatan, maupun fasilitas dan perlengkapan yang dibutuhkan
2. WHEN (Kapan)
Pertanyaan ini untuk menjawab waktu penyelenggaraan atau pelaksanaan kegiatan.
3. WHERE (Dimana)
Pertanyaan ini menjawab tentang tempat penyelenggaraan atau pelaksanaan kegiatan
4. WHY (Mengapa)
Memuat tentang penjelasan mengapa kegiatan itu perlu dilakukan.
5. WHO (Siapa)
Pertanyaan ini dikhususkan untuk menjawab siapa penyelenggara atau pelaksana kegiatan,
6. HOW (Bagaimana)
penyusun proposal harus mempertimbangkan masalah teknis operasional kegiatan. Misalkan
tentang bentuk kegiatan, metode kegiatan, system penilaian kegiatan, hingga teknik
evaluasi kegiatannya. Disamping itu, anggaran dana yang dibutuhkan untuk
menyelenggarakan dan melaksanakan kegiatan juga harus disebutkan secara rinci dan
proporsional.

II. SISTEMATIKA
Secara umum, sistematika proposal kegiatan yang selama ini digunakan secara
perorangan maupun organisasi, institusi/lembaga, maupun perusahaan mengikuti unsur-unsur
penjelasan sebagai berikut :
Cover Proposal
Halaman Pengesahan
Latar Belakang (Pendahuluan)
Nama dan Bentuk Kegiatan
Waktu dan Tempat
Dasar Hukum Kegiatan
Tujuan (Umum dan Khusus)
Manfaat
Tema-Motto
Peserta
Penyelenggara
Pelaksana
Materi Kegiatan
Susunan Panitia

LDKMS PENGURUS OSIS & MPK SMAN 1 PURI | 2014/2015


Anggaran Dana
Jadwal Kegiatan
Ketentuan Tambahan
Ketentuan Sponsorship
Penutup
Lampiran lampiran.

Dalam sebuah proposal, bukan berarti semua sistematika tersebut dapat diberlakukan.
Ada kalanya, sistematika yang digunakan tidak sesuai dengan sistematika di atas. Hal itu
disebabkan jenis atau bentuk kegiatan yang akan dilakukan, tergantung bentuk kegiatannya.
Agar proposal yang kita susun menjadi menarik, maka perlu diperhatikan beberapa hal
sebagai berikut :
Penggunaan bahasa dan istilah
Pengetikan (setting) dan penggunaan huruf
Desain Art (Perwajahan Proposal)
Sampul Proposal
Organisasi Penyelenggara/Pelaksana
Legitimasi/keabsahanProposal

Selamat Belajar dan Selamat Mencoba !!!

KREATIFITAS ITU AMAT MAHAL


NAMUN, BILA ANDA MENYADARINYA . . .

LDKMS PENGURUS OSIS & MPK SMAN 1 PURI | 2014/2015


INISIATIF ITU JUSTRU LEBIH MAHAL
KARENA INISIATIF ADALAH DASAR DARI KREATIFITAS

Who really I am: Tips Mengenali Potensi Diri


Ada peribahasa mengatakan tak kenal maka tak sayang.Jika direfleksikan pada pribadi masing-
masing, sejauh mana sih kita telah mengenal diri kita selama ini?Kita sering berpikir bahwa kita
lah yang paling mengerti tentang diri kita sendiri.Hanya saja pada kenyataannya kita sering
merasa salah melangkah atau salah mengambil keputusan dalam hidup.
Menurut Rudi Widiyanto, M.Psi, Psikolog, potensi diri merupakan bukti eksistensi kita di dunia.
Tanpa kita sadari potensi diri atau yang kita sebut dengan talenta merupakan bentuk kepercayaan
dari Sang Pencipta kepada kita agar dapat dikembangkan bagi kebaikan diri kita dan sesama.
Pengenalan akan potensi diri sejak dini diperlukan untuk menentukan tujuan hidup kita. Hal
tersebut juga merupakan langkah awal sebelum kita dapat mengembangkan diri.
beberapa tips untuk mengenali potensi diri sehingga tak ada lagi penyesalan di kemudian hari.
Toh tidak ada kata terlambat jika memang kita beritikad baik untuk berubah menjadi pribadi yang
lebih baik.

Kenali diri sendiri


tips yang pertama dengan mengenali diri sendiri, dengan begitu kita akan tahu potensi yang
terpendam didalam diri kita, ada beberapa cara untuk bisa mnegenali diri sendiri diantaranya
Coba buat daftar pertanyaan, seperti: apa yang membuat kamu bahagia; apa yang kamu inginkan
dalam hidup ini; apa kelebihan dan kekuatan kamu; dan apa aja kelemahan kamu. Kemudian
jawablah pertanyaan tersebut secara jujur dan objektif.kamu bisa meminta bantuan kepada
keluarga atau sahabat untuk menilai kelemahan dan kekuatan kamu.

Tentukan tujuan hidup


Tips yang kedua yaitu menentukan tujuan hidup kamu baik itu tujuan jangka waktu pendek
maupun jangka panjang secara realistis.Realistis maksudnya yang sesuai dengan kemampuan dan
kompetensi yang kamu miliki.Dalam menentukan tujuan hidup setinggi-tingginya asalkan
dibarengi semangat untuk bisa mewujudkannya.

LDKMS PENGURUS OSIS & MPK SMAN 1 PURI | 2014/2015


Hilangkan negative thinking
buang jauh-jauh pikiran-pikiran negatif yang bisa menghambat langkah kamu dalam mencapai
tujuan. Setiap kali kamu menghadapi hambatan, coba untuk tidak menyalahkan orang lain. Lebih
baik kamu mengevaluasi lagi langkah kamu mungkin ada sesuatu yang perlu diperbaiki.
Jangan mengadili diri sendiri
Tips yang terakhir ini yang sulit kita hindari, Jika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan dalam
mencapai tujuan kamu, jangan menyesali dan mengadili diri sendiri berlarut-larut. Hal ini cuma
akan membuang waktu dan energi. kamu harus bisa bangkit dan tataplah masa depan. Jadikan
kegagalan sebagai pengalaman dan bahan pelajaran untuk maju.

Bersikap terbuka
Keterbukaan dan kesediaan menerima masukan dari orang lain diperlukan bagi setiap individu
agar lebih mengenal potensi dirinya. Dalam teori Joe-Harry Windows dikemukakan 4 pembagian
hal berkenaan dengan persepsi individu. Ada bagian dimana aku tidak tahu, orang lain tahu.Ini
disebut area buta. Masukan dari orang lain atau lingkungan sekitar dibutuhkan terutama dari
orang-orang yang dekat dan telah mengenal kita. Coba lah untuk mendengar dan
merenungkannya.

Perluas wawasan dan jaringan


Dengan memperluas wawasan, kita dibantu agar lebih bijak melihat segala sesuatu dari sudut
pandang yang berbeda.Termasuk dalam menyikapi potensi diri yang ada dalam diri kita.Begitu
juga dengan memiliki relasi. Semakin banyak kita bersosialisasi, semakin banyak
pula feedback yang akan kita dapatkan dari mereka. Secara tidak langsung mereka dapat menjadi
cermin bagi kita.

LDKMS PENGURUS OSIS & MPK SMAN 1 PURI | 2014/2015

Anda mungkin juga menyukai