PEMBAHASAN
Menurut Duncan (1981), diambil dari Susatyo Herlambang (2017 : 3), perilaku
organsasi adalah bidang baru dari ilmu tingkah laku yang dikembangkan dengan titik
perhatiannya pada pemahaman perilaku manusia di dalam suatu organisasi yang
sedang berproses. Definisi tentang perilaku organisasi selalu berawal dari perilaku
manusia dan lebih banyak menekankan pada aspek-aspek psikologi dari tingkah laku
individu, aspek-aspek lain yang perlu dipertimbangkan dalam memepelajari ilmu
perilaku organsasi, dijelaskan oleh Duncan, antara lain :
Perbedaan kemampuan ini ada yang berpendapat karena sejak lahir manusia
diciptakan tidak sam kemampuannya, tetapi ada yang beranggapan bukan
disebabkan sejak lahir, melainkan karena perbedaan penyerapan informasi.
Para ahli perilaku secara umum sering membicarakan bahwa manusia berperilaku
karena didorong oleh serangkaian kebutuhan dalam dirinya. Kebutuhan ini yang
menyebabkan seseorang berbuat untuk mencapai suatu hasil yang diharapkan.
3. Orang berpikir tentang masa depan, dan membuat pilihan tentang bagaimana
bertindak mewujudkannya.
Memahami lingkungan adalah sebuah proses yang dilakukan oleh manusia aktif
di dalam hidupnya. Proses yang aktif ini melibatkan seorang individu manusia,
menilai dirinya, mengevaluasi apa yang telah dialaminya, dan apa yang sedang
dialaminya.
Perilaku manusia dalam sebuah organisasi dipengaruhi oleh motivasi indvidu,
motivasi yang paling kuat dalam menggerakkanperilaku manusia dalam organisasi
adalah kekuatan impian dari seorang individu.
Banyak orang yang salah memebedakan antara keinginan, kebutuhan, dan impian.
Keinginan dapat berdimensi jauh kedepan tetapi hanya bersifat sementara, tidak
mendesak dan tidak mempunyai kekuatan emosional yang besar untuk
mewujudkannya. Kebutuhan bersifat mendesak dan mempunyai kekuatan emosional
yang besar untuk mewujudkannya, tetapi tidak berdimensi jauh, sehingga hasilnya
pun tidak jauh, hanya menjangakau kebutuhan-kebutuhan jangka pendek yang
mendesak saja. Impian mempunyai dimensi jauh ke depan dan mempunyai kekuatan
emosional yang besar untuk mewujudkannya, impian bersifat sangat emosional,
impian yang kuat tumbuh dari benih cint, baik cinta akan dirinya maupun orang lain
seperti keluarga, anak dan sebagainya.
Tipe-tipe kepribadian ini dilakukan oleh Hipocrates pada tahun 460-377 Sebelum
Masehi, Beliau adalah seorang bapak Ilmu Kedokteran pada abad ke IV Sebelum
Masehi, yang mengelompokkan tipe kepribadian manusia berdasarkan
cairan-cairan tubuh yang mempengaruhi temperamen seseorang.
Pendekatan tipologi yang saat ini banyak dipergunakan dan sangat sederhana
adalah tipologi kepribadian manusia Introvert dan Ekstrovert yang mula-mula
dikembangkan oleh Carl Gustav Jung (1875-1961), mengatakan bahwa
kepribadian manusia dapat dibagi menjadi dua kecenderungan ekstrim
berdasarkan reaksi individu terhadap pengalaman dalam hidupnya, yaitu :
a. Kepribadian Introvert
Seseorang yang menarik diri dan tenggelam dalam pengalaman-pengalaman
batinnya sendiri. Orang yang mempunyai kecenderungan ini biasanya terlihat
tertutup, tidak terlalu memperhatikan orang lain, dan agak pendiam.
b. Kepribadian Ekstrovert
Seseorang yang membuka diri dalam kontak dengan orang-orang,
peristiwa-peristiwa, dan benda-benda di sekitarnya. Terlihat tidak tertutup,
berbicara ceplas-ceplos, memperhatikan orang lain dan lingkungan dimana dia
berada.
D. Kepribadian Utama yang Mempengaruhi Keberhasilan Organisasi
1. Evaluasi inti diri
Evaluasi inti diri adalah tingkat di mana individu menyukai atau tidak
menyukai diri mereka sendiri, apakah mereka menganggap diri mereka cakap dan
efektif, dan apakah mereka merasa memegang kendali atau tidak berdaya atas
lingkungan mereka. Evaluasi inti diri seorang individu ditentukan oleh dua
elemen utama: harga diri dan lokus kendali. Harga diri didefinisikan sebagai
tingkat menyukai diri sendiri dan tingkat sampai mana individu menganggap diri
mereka berharga atau tidak berharga sebagai seorang manusia.
2. Machiavellianisme
3. Narsisisme
4. Pemantauan diri
5. Kepribadian tipe A
6. Kepribadian proaktif