PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Manusia merupakan sumber utama bagi setiap organisasi, termasuk organisasi
lembaga pendidikan. Karena tidak ada organisasi tanpa manusia, karenanya proses
interaksi, bekerja, berkarya dan saling kerjasama antar manusia dalam suatu organisasi
disebut perilaku organisasi. Para ahli perilaku dan manajemen yakin bahwa perilaku
organisasitersebut sangat penting dalam menentukan efektivitas dan produktivitas setiap
organisasi. Perilaku organisasi itu tidak lepas dari persoalan hubungan antara individu
dengan individu (interaksi sosial), hubungan individu dengan organisasi/lembaga, serta
hubungan individu dengan lingkungan sekitarnya. Cepi Triatna memberikan pandangan
bahwa ruang lingkup perilaku organisasi meliputi, bagaimana memahami orang-orang
dalam satuan sosial, mengelola, dan memprediksi bagaimana mereka dapat bekerja secara
efektif.
Dalam konteks lembaga pendidikan Islam, perilaku organisasi tersebut dapat
dipelajari pada dua aspek yakni: Pertama, manajemen kerja (managing work), yakni
sebuah konsep yang dapat mengetahui bagaimana perilaku individu beradaptasi dengan
lingkungan kerjanya, bagaimana menjalankan program kerja, serta mengontrol tujuan
kerja. Kedua, manajemen orang (managing people), yakni aspek-aspek yang terkait
dengan bagaimana faktor komunikasi, kepemimpinan, dan motivasi dari setiap individu
dalam menjalankan tugas dan peran kelembagaan. Perilaku organisasi pada dasarnya
menunjukkan sikap dan kemampuan dari setiap individu dan kelompok dalam memahami
dan menjalankan tugas dan tanggung jawabnya dalam memajukan organisasinya. (Cepi
Triatna, 2015, p. 2).
Menurut Stephen P. Robbins sebagaimana yang dikutip Cepi Triatna
menggambarkan secara sederhanaskema berikut ini: Input Proses Output. (Cepi
Triatna,2015, p. 8).Gambaran skema tersebut, menunjukkan bahwa input manusia dalam
organisasi harus dikelola secara proporsional (sesuai kebutuhan dan kapasitas), untuk
meminimalisir berbagai fenomena kerja dan perilaku organisasi yang tidak sesuai dengan
kapasitas dan kebutuhan kerja, hal ini memungkinkan terjadinya ketidakpuasan kinerja
dan mempengaruhi proses dan produktivitas organisasi, karena pekerjaan dijalankan oleh
yang bukan ahlinya, sehingga faktor tersebut berpengaruh sampai pada output (hasil).
Untuk itu lembaga pendidikan Islam harus melakukan strategi manajemen yang
handal dengan sistem manajemen pengelolaan dan pengembangan lembaga pendidikan
yang tepat dan manajemen sumber daya manusia yang maksimal. Semua hal tersebut
memiliki peran yang strategisdalam mengangkat citra dan daya saing lembaga pendidikan
Islam dipercaturan pendidikan nasional yang sedemikian ketat.Apalagi sampai kini kita
masih kesulitan untuk menghilangkan kesan, anggapan dan image masyarakat, bahwa
sekolah yang berlabel Islam di sebut pendidikan kedua dan bukannya lembaga pilihan
utama atau lembaga unggulan yang benar-benar dibutuhkan masyarakat. Apalagi dalam
menghadapi kompetesi yang begitu ketat, baik antara lembaga pendidikan maupun
outputnya, maka langkah-langkah dan inovasi pendidikan merupakan suatu yang tidak
bisa ditawarkan lagi dan harus diwujudkan.
B. TUJUAN
Tujuan dar penulisan ini adalah untuk :
1. Mengetahui konsep dasar Prilaku dalam organisasi
2. Motivasi dalam Organisasi
3. Ruanglingkup Perilaku Organisasi Lembaga Pendidikan
4. Implikasi dari Perilaku Kinerja Oganisasi Lembaga Pendidikan
BAB II
PEMBAHASAN
.
DAFTAR PUSTAKA
Thoha, Miftah. (2012). Perilaku Organisasi, Konsep dasar dan Aplikasinya. Jakarta :
Rajawali Pers
Presthus (Wahab), Robert, The Organizational Society, New York Knopf, 1962
Rusdiana. (2016). Pengembangan Organisasi Lembaga Pendidikan. Bandung: Pustaka Setia
Syafarudin (Rusdiana). (2008). Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Kedua,
Yogyakarta: BPFE Yogyakarta.