Anda di halaman 1dari 24

PRILAKU INDIVIDU DALAM

ORGANISASI

INTRODUCTION
Salah satu faktor yang berpengaruhi besar terhadap
keberhasilan persaingan dalam usaha adalah SDM. Untuk itu
organisasi perlu mengelola SDM dengan optimal.
Fakta menunjukan bahwa, permasalahan yang banyak timbul
dalam organisasi adalah gagalnya membina hubungan baik
dengan rekan kerja serta pimpinan, dimana hal ini akan
berakibat terhadap rendahnya hasil kinerja organisasi secara
keseluruhan.
Pada sebuah organisasi perilaku organisasi terdiri dari dua
faktor yaitu perilaku individu dan kelompok.Oleh karena itu,
saya akan mencoba membahas prilaku individu dalam
organisasi.

FOKUS PERILAKU INDIVIDU DALAM


ORGANISASI
RUMUSAN MASALAH
Apa yang dimaksud dengan perilaku individu ?
Apa saja tingkatan analisis dalam perilaku organisasi ?
Bagaimana pendekatan-pendekatan untuk memahami perilaku
individu ?
Apa saja konsep mengenai perilaku individu dalam organisasi ?
Bagaimana perilaku individu dalam organisasi ?

DEFINISI PRILAKU INDIVIDU DALAM


ORGANISASI
Perilaku Keorganisasian merupakan bidang studi
yang mempelajari tentang interaksi manusia
dalam organisasi, meliputi studi secara sistimatis
tentang prilaku, struktur dan proses dalam
Organisasi. Sedangkan Perilaku individu adalah
sebagai suatu fungsi dari interaksi antara individu
dengan lingkungannya. Individu membawa tatanan
dalam
organisasi
berupa
kemampuan,
kepercayaan pribadi, pengharapan, kebutuhan,
dan pengalaman masa lainnya.

Perilaku individu juga dapat disebut sebagai perilaku atau interaksi


yang dilakukan oleh manusia atau individu di lingkungannya,
perilaku setiap individu sangatlah berbeda dan hal ini dipengaruhi
oleh lingkungan dimana individu tersebuut tinggal, perilaku yang
berbeda mengakibatkan berbedanya kebutuhan setiap individu,
untuk itu perlunya suatu organisasi agar kebutuhan yang berbeda
tersebut dapat terpenuhi dengan bekerja sama antar individu.
Perilaku individu akan membentuk pada perilaku organisasi.

Organisasi diciptakan oleh manusia untuk mencapai suatu tujuan,


dan pada saat yang sama manusia juga membutukan Organisasi
untuk mengembangkan dirinya. Oleh sebab itu antara organisasi
dengan manusia memiliki hubungankan yang saling membutuhkan
dan menguntungkan.

TINGKATAN ANALISA DALAM PERILAKU


ORGANISASI
Kejadian-kejadian atau permasalahan yang terjadi
dalam organisasi dapat dianalisis dari tiga tingkatan
analisis, yaitu :
tingkat individu,
Kejadian yang terjadi dalam organisasi dianalisis
dalam hubungannya dengan perilaku seseorang dan
interaksi kepribadian dalam suatu situasi. Masingmasing orang dalam organisasi memiliki sikap,
kepribadian, nilai dan pengalaman yang berbeda
bedayang mempengaruhinya dalam berperilaku.

kelompok
Perilaku anggota kelompok dipengaruhi oleh
dinamika anggota kelompok, aturan kelompok,
aturan kelompok dan nilai-nilai yang dianut oleh
kelompok.
organisasi.
Kejadian-kejadian yang terjadi dalam kontek
struktur organisasi, struktur dan posisi
seseorang
dalam
organisasi
membawa
pengaruh pada setiap interaksi sosial dalam
organisasi.

PENDEKATAN-PENDEKATAN UNTUK
MEMAHAMI PERILAKU INDIVIDU
Untuk memahami perilaku individu dapat
menggunakan pendekatan yang dikelompokan
menjadi tiga pendekatan, yaitu:
Pendekatan kognitif adalah bahwa suatu perilaku
oleh suatu rangsangan, dimana perilaku individu
terjadi
atau
timbul
dikarenakan
adanya
rangsangan sehingga timbulah respon atas
rangsangan tersebut, contohnya jika kita bertemu
dengan teman dan kemudian dia bersikap baik
terhadap kita tentu saja kitapun akan bersikap baik
pula.

Pendekatan penguatan adalah bahwa suatu perilaku


dipengaruhi oleh gerakan reflex yang digerakan oleh
system syaraf motorik yang ada di otak kita, contohnya
jika tangan kita terkena api maka secara otomatis kita
menjauhkan atau menarik tangan dari api tersebut.
Pendekatan psikoanalitis adalah bahwa perilaku
dipengaruhi oleh kepribadiannya, sedangkan individu
yang memiliki pribadi yang baik adalah individu yang
telah matang yaitu orang yang dapat membedakan
mana yang baik dan tidak baik bagi dirinya dan
lingkungannya, orang yang tidak semata-mata
mementikngkan kepentingan pribadinya saja melainkan
mementingkan kepentingan lingkungannya.

SIKAP
Unsur-unsur penyusun sikap :

UNSUR SIKAP
Kognitif :
Pekerjaan
saya sangat
menarik

Afektif :
Saya sangat
menyukai
perkerjaan saya

Behavior :
Saya akan ke
kantor tepat
waktu

KONSEP PERILAKU INDIVIDU DALAM KELOMPOK

Konsep Persepsi
Menurut Robbins dan Judge (2009),
persepsi (perception) diartikan sebagai cara
individu menganalisis dan mengartikan
pengamatan indrawi mereka dengan tujuan
untuk
memberikan
makna
terhadap
lingkungan sekitar mereka. Seorang individu
akan memandang segala sesuatu dengan
persepsi mereka sendiri yang mungkin saja
berbeda dengan persepsi orang lain.

Ada
beberapa
faktor
yang
dianggap
mempengaruhi pembentukan persepsi seseorang,
yaitu :
Faktor Penerima Persepsi (receiver), berupa
sikap
individu,
kesukaan,
motif
individu,
pengalaman, dan penghargaan.
Faktor Target yang dipersepsikan, berupa suara,
ukuran, gerakan, latar belakang, dan kesamaan.
Faktor Situasi, berupa waktu, tempat, dan kondisi
social ketika proses penganalisaan terjadi.

Salah satu teori yang mencoba menjelaskan


mengapa
persepsi
manusia
berbeda-beda
terhadap suatu hal adalah teori atribusi (attribution
theory). Teori ini menjelaskan ketika seorang
individu mengamati sebuah perilaku, mereka
mencoba menentukan apakah perilaku tersebut
disebabkan oleh internal diri si individu ataukah
disebabkan oleh factor eksternal. Dari sinilah
kemudian seseorang mendasarkan penilaian
terhadap perilaku individu.

Persepsi Seseorang artinya bagaimana persepsi yang dibuat oleh individu


tentang individu yang lainnya. Persepsi seseorang ini dipengaruhi oleh :
1.
Homo Valens
Manusia adalah mahluk yang berkeinginan atau memiliki keinginan.
Dalam diri manusia semua perilaku manusia baik yang nampak (gerakan
otot) maupun yang tersembunyi (pikiran) disebabkan oleh peristiwa
mental sebelumnya.

SIKAP PALING POPULER DALAM SISTEM


ORGANISASI
Kepuasan Kerja
Sikap umum seseorang terhadap pekerjaannya
Keterlibatan kerja
Terkait dengan derajat dimana karyawan
mengenal pekerjaanya aktif didalamnya, dan
menganggap kinerja juga penting untuk
keuntungan dirinya
Komitmen dalam Organisasi
Orientasi karyawan pada organisasi yang diukur
dari kesetiaan, identifikasi dan keterlibatanya
dalam organisasi.

KEPRIBADIAN DAN PERILAKU


Kepribadian (personality) =
Serangkaian karakteristik yang
mendasari pola perilaku yang relatif
stabil dalam merespon ide-ide,
obyek, atau orang-orang di
lingkungannya.

IDENTIFIKASI KEPRIBADIAN
1. Indikator Tipe Myer- Briggs
(MBTI-Myers Briggs Type
Indicator)
A. Extrovert (E) vs Introvert (i) :
a. Extrovet
b. Introvert

Contd
B. Sensing (S) vs Intuition (I) :
a. Dimensi sensing terkait dengan bagaimana
individu memproses data dengan bersandar pada
fakta yang kongkrit, praktis, realitis, fokus pada
apa yang diyakini sekarang
divisi perencanaan teknis dan detail aplikatif
b. Sementara intuition memproses data dengan
menlihat pola hubungan, pikiran abstark,
konseptual, penuh inovasi, inspirasi, ide unik dll.
penyusun konsep, ide dan visi jangka panjang

Cont
C. Thinking (T) vs Feeling (F)
a. Thinking adalah mereka yang selalu menggunakan
logika dan kekuatan analitis untuk mengambil
keputusan. Berorientasi pada tugas dan objectiv dan
terkesan kaku serta keras kepala.
melakukan analisandan menjaga prosedur/ standar
b. Feeling adalah mereka yang melibatkan perasaan,
empati serta nilai-nilai yang diyakini ketika hendak
mengambil keputusan.
bagus dalam menjaga keharmonisan dan
memelihara hubungan.

Contd
D. Judging (J) vs Perceiving (P)
Judging adalah tipe orang yang selalu bertumpu
pada rencana yang sistematis, serta selalu
berpikir dan bertindak teratur. Orang yang
tidak suka hal-hal mendadak diluar rencana.
Perceiving adalah mereka yang bersifat fleksibel,
spontan, adaptif, dan bertindak secara acak
untuk melihat beragam peluang yang akan
muncul dimasa depan.

Cont
2. Tipologi Kepribadian menurut Hipocrates
dan Gelanus
Hipocrates dan Gelanus membagi kepribadian kedalam empat tipologi yaitu
a. Koleris
seseorang dengan tipe kepribadian yang sifatnya suka mengatur atau
memerintah orang lain
b. Melankolis
Karakter sifat yang serba teratur, rapi, terjadwal, dan tersusun rapi sesuai
pola.
c. Plegmatis
seseorang dengan kepribadian yang kurang bersemangat, kurang teratur,
serba dingin, cenderung pendiam dan kalem, tetapi ketika memecahkan
masalah umumnya akan sangat menyenangkan
d. Sanguinis
Karakter yang cenderung bersemangat, suka berbicara, memiliki gejolak
emosi yang tinggi, tetapi cenderung pelupa, berpikir pendek, dan hidupnya
serba tidak beraturan.

Discussion
1. Jika saudara menjadi seorang pemimpin,
dan mencoba mengubah sikap bawahan
anda, pendekatan mana menurut
saudara yang lebih efektif? Mengubah
unsur kognitif, afektif atau
perilaku(behavior) Jelaskan!
2. Mengapa seorang manager harus
memahami perilaku organisasi? Apakah
pengetahuan tentang perilaku organisasi
akan menjadi lebih penting pada tingkat
manajemen tertentu?Jelaskan!

Thank You !!

Anda mungkin juga menyukai