ORGANISASI
INTRODUCTION
Salah satu faktor yang berpengaruhi besar terhadap
keberhasilan persaingan dalam usaha adalah SDM. Untuk itu
organisasi perlu mengelola SDM dengan optimal.
Fakta menunjukan bahwa, permasalahan yang banyak timbul
dalam organisasi adalah gagalnya membina hubungan baik
dengan rekan kerja serta pimpinan, dimana hal ini akan
berakibat terhadap rendahnya hasil kinerja organisasi secara
keseluruhan.
Pada sebuah organisasi perilaku organisasi terdiri dari dua
faktor yaitu perilaku individu dan kelompok.Oleh karena itu,
saya akan mencoba membahas prilaku individu dalam
organisasi.
kelompok
Perilaku anggota kelompok dipengaruhi oleh
dinamika anggota kelompok, aturan kelompok,
aturan kelompok dan nilai-nilai yang dianut oleh
kelompok.
organisasi.
Kejadian-kejadian yang terjadi dalam kontek
struktur organisasi, struktur dan posisi
seseorang
dalam
organisasi
membawa
pengaruh pada setiap interaksi sosial dalam
organisasi.
PENDEKATAN-PENDEKATAN UNTUK
MEMAHAMI PERILAKU INDIVIDU
Untuk memahami perilaku individu dapat
menggunakan pendekatan yang dikelompokan
menjadi tiga pendekatan, yaitu:
Pendekatan kognitif adalah bahwa suatu perilaku
oleh suatu rangsangan, dimana perilaku individu
terjadi
atau
timbul
dikarenakan
adanya
rangsangan sehingga timbulah respon atas
rangsangan tersebut, contohnya jika kita bertemu
dengan teman dan kemudian dia bersikap baik
terhadap kita tentu saja kitapun akan bersikap baik
pula.
SIKAP
Unsur-unsur penyusun sikap :
UNSUR SIKAP
Kognitif :
Pekerjaan
saya sangat
menarik
Afektif :
Saya sangat
menyukai
perkerjaan saya
Behavior :
Saya akan ke
kantor tepat
waktu
Konsep Persepsi
Menurut Robbins dan Judge (2009),
persepsi (perception) diartikan sebagai cara
individu menganalisis dan mengartikan
pengamatan indrawi mereka dengan tujuan
untuk
memberikan
makna
terhadap
lingkungan sekitar mereka. Seorang individu
akan memandang segala sesuatu dengan
persepsi mereka sendiri yang mungkin saja
berbeda dengan persepsi orang lain.
Ada
beberapa
faktor
yang
dianggap
mempengaruhi pembentukan persepsi seseorang,
yaitu :
Faktor Penerima Persepsi (receiver), berupa
sikap
individu,
kesukaan,
motif
individu,
pengalaman, dan penghargaan.
Faktor Target yang dipersepsikan, berupa suara,
ukuran, gerakan, latar belakang, dan kesamaan.
Faktor Situasi, berupa waktu, tempat, dan kondisi
social ketika proses penganalisaan terjadi.
IDENTIFIKASI KEPRIBADIAN
1. Indikator Tipe Myer- Briggs
(MBTI-Myers Briggs Type
Indicator)
A. Extrovert (E) vs Introvert (i) :
a. Extrovet
b. Introvert
Contd
B. Sensing (S) vs Intuition (I) :
a. Dimensi sensing terkait dengan bagaimana
individu memproses data dengan bersandar pada
fakta yang kongkrit, praktis, realitis, fokus pada
apa yang diyakini sekarang
divisi perencanaan teknis dan detail aplikatif
b. Sementara intuition memproses data dengan
menlihat pola hubungan, pikiran abstark,
konseptual, penuh inovasi, inspirasi, ide unik dll.
penyusun konsep, ide dan visi jangka panjang
Cont
C. Thinking (T) vs Feeling (F)
a. Thinking adalah mereka yang selalu menggunakan
logika dan kekuatan analitis untuk mengambil
keputusan. Berorientasi pada tugas dan objectiv dan
terkesan kaku serta keras kepala.
melakukan analisandan menjaga prosedur/ standar
b. Feeling adalah mereka yang melibatkan perasaan,
empati serta nilai-nilai yang diyakini ketika hendak
mengambil keputusan.
bagus dalam menjaga keharmonisan dan
memelihara hubungan.
Contd
D. Judging (J) vs Perceiving (P)
Judging adalah tipe orang yang selalu bertumpu
pada rencana yang sistematis, serta selalu
berpikir dan bertindak teratur. Orang yang
tidak suka hal-hal mendadak diluar rencana.
Perceiving adalah mereka yang bersifat fleksibel,
spontan, adaptif, dan bertindak secara acak
untuk melihat beragam peluang yang akan
muncul dimasa depan.
Cont
2. Tipologi Kepribadian menurut Hipocrates
dan Gelanus
Hipocrates dan Gelanus membagi kepribadian kedalam empat tipologi yaitu
a. Koleris
seseorang dengan tipe kepribadian yang sifatnya suka mengatur atau
memerintah orang lain
b. Melankolis
Karakter sifat yang serba teratur, rapi, terjadwal, dan tersusun rapi sesuai
pola.
c. Plegmatis
seseorang dengan kepribadian yang kurang bersemangat, kurang teratur,
serba dingin, cenderung pendiam dan kalem, tetapi ketika memecahkan
masalah umumnya akan sangat menyenangkan
d. Sanguinis
Karakter yang cenderung bersemangat, suka berbicara, memiliki gejolak
emosi yang tinggi, tetapi cenderung pelupa, berpikir pendek, dan hidupnya
serba tidak beraturan.
Discussion
1. Jika saudara menjadi seorang pemimpin,
dan mencoba mengubah sikap bawahan
anda, pendekatan mana menurut
saudara yang lebih efektif? Mengubah
unsur kognitif, afektif atau
perilaku(behavior) Jelaskan!
2. Mengapa seorang manager harus
memahami perilaku organisasi? Apakah
pengetahuan tentang perilaku organisasi
akan menjadi lebih penting pada tingkat
manajemen tertentu?Jelaskan!
Thank You !!