Anda di halaman 1dari 7

Fungsi Kepemimpinan(Actuating)

 Pengertian Kepemimpinan

George R. Terry menyatakan : “Kepemimpinan merupakan pekerjaan yang dilakukan oleh seorang
manajer yang menyebabkan orang-orang lain bertindak, sehingga kemampuan seorang manajer dapat
diukur dari kemampuannya dalam menggerakkan orang lain untuk bekerja.”

Pengertian kepemimpinan timbul dimana pun dengan adanya unsur-unsur berikut :

1. Ada orang yang dipengaruhi.


2. Ada orang yang mempengaruhi.
3. Ada pengarahan dari yang mempengaruhi.

Pola Dasar Kepemimpinan Model kepemimpinan menurut George R. Terry didasarkan pada kenyataan
bahwa kepemimpinan muncul dari adanya suatu hubungan yang kompleks yang terdiri dari :

1. Pemimpin.
2. Pengikut.
3. Struktur organisasi.
4. Nilai sosial dan pertimbangan politik

 Pola Kepemimpinan Formal

Kepemimpinan formal ada secara resmi pada seseorang yang diangkat dalam jabatan kepemimpinan.
Hal ini terlihat pada ketentuan yang mengatur hierarki organisasi di dalam bagan
organisasi.Kepemimpinan formal dikenal juga dengan istilah Headship.

 Pola Kepemimpinan Informal

Kepemimpinan informal tidak didasarkan pada pengangkatan, tidak terlihat dalam hierarki atau bagan
organisasi.Efektivitas kepemimpinan informal terlihat pada pengakuan nyata dan penerimaan dalam
praktek atas kepemimpinan seseorang.

Kepemimpinan informal didasarkan pada kriteria :

1. Kemampuan memikat hati orang.


2. Kemampuan membina hubungan yang serasi dengan organisasi atau orang lain.
3. Penguasaan atas arti tujuan organisasi yang akan dicapai.
4. Penguasaan tentang implikasi-implikasi pencapaian tujuan dalam kegiatan operasional.
5. Pemikiran atas keahlian tertentu yang tidak dimiliki orang lain.

 Gaya Kepemimpinan
Leadership styles adalah cara yang diambil seseorang dalam rangka mempraktekan
kepemimpinannya.Menurut Blake dan Mouton ada lima gaya
kepemimpinan dijaman industri modern, yaitu :
1. Gaya tidak peduli (worst leadership style).
2. Gaya condong pada manusia (people oriented style).
3. Gaya condong pada produksi (production oriented style).
4. Gaya cari keseimbangan (maintain present balance style).
5. Gaya puncak (peak of leadership).

 Tipe-tipe Pemimpin
1. Otoriter

Kepemimpinan tipe ini menganggap bahwa kepemimpinannya adalah hak dia. Biasanya
pemimpin yang termasuk golongan ini ialah pemilik perusahaan.

2. Demokrat

Pemimpin yang bersifat demokratis adalah kebalikan dari pemimpin otoriter. Seorang pemimpin
yang demokratis selalu berunding dengan bawahannya sebelum mengambil keputusan.

3. Paternal

Pemimpin yang bersifat kebapakan pada dasarnya hampir mendekati sifat otokrat, walaupun
sang pemimpin berusaha menganggap bawahan seperti seorang ayah terhadap anaknya.

4. Personal

Tipe personal atau pribadi biasanya ditemui pada perusahaan kecil ketika kontak antara pucuk
pimpinan dan bawahannya lebih sering terjadi bila dibandingkan dengan perusahaan yang besar.
Kontak atau hubungan pribadi antara sang pemimpin dan yang dipimpin sering sangat menolong
dalam kelancaran jalannya perusahaan.

5. Nonpersonal

Suatu pimpinan nonpersonal, jika ada kepemimpinan tersebut dilakukan melalui instruksi,
sumpah atau janji. Jadi, hubungan antara pemimpin dengan yang dipimpin hanyalah melalui
instruksi atau sumpah saja.

6. Interaksi

Pemimpin tipe ini ialah pemimpin yang terjadi pada kelompok-kelompok yang menuju satu
tujuan khusus.

 Kepemimpinan Ditinjau dari Berbagai Pendekatan

George R. Terry mengungkapkan enam teori pendekatan kepemimpinan.


1. Situational Theory
Kepemimpinan yang sifatnya multidimensional. Dinamakan teori situasi karena cara pendekatan
kepemimpinan itu memerlukan suatu fleksibilitas terhadap situasi.
2. Personal Behavior Theory
Pola kepemimpinan dari teori ini ada dua, yaitu pola kepemimpinan serta atas boss centerred
leadership dan pola kepemimpinan serba bawah (subordinate centerred leadership).
3. Suportive Theory
Disebut juga Partisipasive Theory karena kedudukan sang pemimpin mendorong para
pengikutnya untuk berperan serta dalam pelaksanaan suatu pekerjaan sampai tercapai sesuai
dengan yang dicita-citakan.
4. Sociologic Theory
Kepemimpinan menurut teori ini lebih menitikberatkan permasalahan mengenai dua hal, yaitu
upaya melancarkan aktivitas dan mendamaikan setiap konflik di antara pengikutnya. Pemimpin
dalam hal ini menentukan tujuan dan para pengikut berpartisipasi pada pelaksanaannya.
5. Psychologic Theory
Tugas utama seorang pemimpin menurut teori ini mengembangkan motivasi terbaik.
Pemimpin menggerakkan bawahannya untuk mengambil bagian pada tujuan organisasi dan
dapat menunjukkan bahwa tujuan organisasi merupakan tujuan mereka sendiri.
6. Authocratic Theory
Pemimpin bertindak dengan sanksi seperti hukuman bila perintahnya tidak dipatuhi. Sebaliknya,
ia memberi hadiah bila pekerjaannya berjalan dengan baik.

 Kepemimpinan dalam Perusahaan Ditinjau dari Segi Psikologis


1. Defensif Atau reseptif
Tipe ini diterjemahkan oleh Panglaykim, dengan pemimpin yang serba terima.
2. Agresif
Tipe agresif disebut juga tipe ekspoitatif. Pemimpin menganggap, pendapat atau ide dari pikiran
bawahannya harus dapat digunakan, walaupun caranya licik atau dengan kekerasan.
3. Hoarding
Tipe hoarding atau tipe menimbun, artinya sang pemimpin mengangap dirinya cukup kuat dan
berwibawa. Selain itu, ia menganggap tidak perlu meniru dari orang lain.
4. Marketing
Pemimpin menurut tipe ini menganggap dirinya dan kepandaiannya berharga bagi orang lain.
Artinya, ia dan ilmu yang ada padanya amat dibutuhkan orang sehingga ia berusaha
memamerkan dan memainkan peranan seperti yang dikehendakinya.
5. Produktif
Pimpinan tipe ini beranggapan, para bawahannya harus berperan untuk menjadi manusia
produktif, yaitu dengan jalan memberi pendidikan dan memberi mereka kesempatan untuk
berkembang.

 Tindakan-tindakan yang Harus Dilakukan oleh Pemimpin


1. Menganalisis organisasi atau kelompok yang dipimpinnya.
1. Membina struktur organisasi.
2. Mengambil inisiatif.
3. Mencapai tujuan organisasi.
4. Menyediakan fasilitas untuk berkomunikasi.
5. Menciptakan kekompakan.
6. Menumbuhkan rasa bahagia bagi semua anggota organisasi.
7. Sintalitas (mempersatukan).
8. Harus bekerja dengan menggunakan filosofi organisasi yang dipimpinnya.

 Faktor-faktor dan Efektivitas Kepemimpinan


i. Kepribadian, pengalaman masa lampau dan harapan pemimpin.
ii. Harapan dan perilaku atasan.
iii. Kebutuhan tugas.
iv. Karakteristik, pengharapan dan perilaku bawahan.
v. Iklim dan kebijaksanaan organisasi.
vi. Harapan dan perilaku rekan.
Komunikasi Organisasi

 Definisi

Sebuah proses penyampaian pikiran atau informasi dari seseorang kepada orang lain melalui suatu cara
tertentu. sehingga orang lain tersebut mengerti betul apa yang dimaksud oleh penyampai pikiran-
pikiran atau informasi”.

 UNSUR KOMUNIKASI
a. Sumber/komunikator
b. Isi pesan
c. Media/saluran
d. Penerima/komunikan
 FUNGSI, PROSES DAN ARAH KOMUNIKASI
1. Kontrol
2. Motivasi
3. Ekspresi emosi
4. Informasi
 HAMBATAN BAGI KOMUNIKASI YANG EFEKTIF
1. Penyaringan/ Filtering
2. Persepsi Selektif
3. Kelebihan Informasi
4. Emosi
5. Bahasa
6. Kesulitan Komunikasi
 SKEMA KOMUNIKASI ORGANISASI
Komunikasi Organisasi
 Formal
o Jaringan Rantai
o Jaringan Roda
o Seluruh Saluran
 Informal(grapevine)
 Berbantuan Komputer
o Email
o Instant Messaging
o Intranet /Ekstranet
o Video Conference
 Knowledge Management
 ARUS PESAN DAN FUNGSINYA DALAM KOMUNIKASI ORGANISASI
1. Downward communication, pada tataran manajemen mengirimkan pesan kepada bawahannya.
Fungsi : Pemberian atau penyimpanan instruksi kerja (job instruction)

2. Upward communication, bawahan (subordinate) mengirim pesan kepada atasannya.

Fungsi : Penyampaian informasi tentang pekerjaan ataupun tugas yang sudah dilaksanakan

3. Horizontal communication berlangsung di antara para karyawan ataupun bagian yang memiliki
kedudukan yang setara.

Fungsi arus komunikasi horisontal ini adalah: Memperbaiki koordinasi tugas , Upaya pemecahan
masalah ,Saling berbagi informasi

 ORGANISASI

organisasi merupakan suatu kumpulan atau sistem individual yang melalui suatu hirarki/jenjang dan
pembagian kerja, berupaya mencapai tujuan yang ditetapkan.

Ciri-ciri Organisasi

1. Adanya suatu jenjang jabatan ataupun kedudukan yang memungkinkan semua individu dalam
organisasi tersebut memiliki perbedaan posisi yang jelas (ex. pimpinan, staff ).

2. Adanya pembagian kerja

 Komunikasi dalam organisasi


Merupakan komunikasi antar manusia (human communication) yang terjadi dalam konteks organisasi
Komunikasi organisasi adalah pengiriman dan penerimaan berbagai pesan organisasi di dalam
kelompok formal maupun informal dari suatu organisasi (Wiryanto, 2005).
 Komunikasi formal adalah komunikasi yang disetujui oleh organisasi itu sendiri dan sifatnya
berorientasi kepentingan organisasi(ex. memo, kebijakan, pernyataan, jumpa pers, dan surat-
surat resmi).
 Komunikasi informal adalah komunikasi yang disetujui secara sosial. Orientasinya bukan pada
organisasi, tetapi lebih kepada anggotanya secara individual

 FUNGSI KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI


1. Fungsi Informatif
Organisasi dapat dipandang sbg suatu system pemrosesan informasi (information
processing system).Seluruh anggota dalam organisasi berharap akan dpt informasi yg lebih banyak,
lebihbaik, dan tepat waktu
2. Fungsi Regulatif
Berkaitan dengan peraturan-peraturan yg berlaku dalam suatu organisasi Atasan atau orang-orang
dlm jajaran struktural memiliki kewenangan untuk mengendalikan semua informasi yg
Disampaikan
3. Fungsi Persuasif
Dalam mengatur suatu organisasi,kekuasan dan kewenangan tidak akan selalu membawa hasil
sesuai dengan yg diharapkan.Banyak pimpinan lebih suka untuk mempersuasi bawahannya
daripada memberi perintah
4. Fungsi Integratif
Setiap organisasi berusaha menyediakan saluran yang memungkinkan karyawan dapat
melaksanakan tugas &pekerjaan dengan baik. Pelaksanaan komunikasi ini dapat menumbuhkan
keinginan untuk berpartisipasi yg lebih besar dlm diri karyawan terhadap organisasinya.

 GAYA KOMUNIKASI
Gaya komunikasi (communication style) didefinisikan sbg seperangkat perilaku antar pribadi yang
terspesialisasi, yang digunakan dlm suatu situasi tertentu (a specialized set of interpersonal behaviors
that are used in a given situation)
1. The Controlling Style
2. The Equalitarian Style
3. The Structuring Style
4. The Dynamic Style
5. The Relinguishing Style
6. The Withdrawal Style

 Hambatan dalam Komunikasi Organisasi


Hambatan Teknis :Keterbatasan fasilitas dan peralatan komunikasi.
Hambatan Semantik : Gangguan semantik menjadi hambatan dalam proses penyampaian
pengertian atau idea secara secara efektif. Definisi semantik sebagai studi atas pengertian,
yang diungkapkan lewat bahasa.
Hambatan Manusiawi :Terjadi karena adanya faktor, emosi dan prasangka pribadi, persepsi,
kecakapan atau ketidakcakapan, kemampuan atau ketidakmampuan alat-alat pancaindera
seseorang, dll.

Anda mungkin juga menyukai