Anda di halaman 1dari 3

Nama : Shinta Tiara Ramadhanti

NIM : 225030407111114
Prodi : Perpajakan
Kelas / Absensi : F / 37

RANGKUMAN MATERI PERTEMUAN KE-10, 11, 12, dan 13


PENGANTAR ILMU ADMINISTRASI

Materi Pertemuan ke-10


Kelompok 8: Perilaku Organisasi
1. Mengenali Perilaku Individu dalam Organisasi
A. Menemukan umpan balik
Dengan mencari individu lain yang kita percaya dan mendapatkan umpan balik
dari mereka secara jujur.
B. Membuat jurnal
Menulis deskripsi tentang bagaimana cara kita dalam menghadapi situasi yang
terjadi di dalam organisasi.
C. Refleksi
Hal ini dapat kita lakukan dengan cara meninjau situasi dan tindakan untuk lebih
memahami dan belajar.

2. Focus Perilaku Organisasi


Salah satu tantangan dalam menghadapi perilaku organisasi adalah mengatasi
masalah yang tidak jelas. Organisasi dapat dianalogikan seperti gunung es, organisasi
memiliki dimensi kecil yang terlihat dan bagian tersembunyi yang jauh lebih besar.

• Aspek yang terlihat:


- Struktur
- Tujuan
- Kebijakan dan Prosedur
- Teknologi
- Otoritas Formal
- Rantai Komando
• Aspek tersembunyi:
- Sikap
- Persepsi
- Norma Kelompok
- Interaksi Informal
- Konflik

3. Tujuan Perilaku Organisasi


A. Menjelaskan Perilaku Individu
Mempelajari studi perilaku keorganisasian agar kita bisa mengenali kejadian-
kejadian secara teratur dan prediktabel yang terjadi dalam sebuah organisasi.
B. Mengendalikan Perilaku Manusia
Perilaku manusia dalam organisasi harus dikendalikan dengan pengertian perilaku
yang disfungsional harus dihindarkan. Perilaku yang diharapkan perlu ditumbuh
kembangkan untuk meningkatkan kinerja organisasi.
C. Memprediksi Perilaku Manusia
Mempelajari perilaku organisasi yaitu menjelaskan apa yang sedang terjadi dalam
organisasi dan apa kemungkinan serta akibatnya di masa datang dengan
menggunakan kejadian masa kini sebagai prediktornya.

4. Kepuasan Kerja
Kepuasan kerja pada dasarnya merupakan sesuatu yang bersifat individual. Setiap
individu memiliki tingkat kepuasan kerja yang berbeda beda antara satu dengan yang
lain. Makin tinggi penilaian terhadap kegiatan dirasakan sesuai dengan individu, maka
makin tinggi kepuasannya terhadap hal tersebut. Maka dapat disimpulkan bahwa
kepuasan kerja adalah perasaan atau sikap seseorang terhadap pekerjaan yang
dilakukannya, yang dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik itu faktor internal
maupun faktor eksternal.

5. Sikap dan Konsistensi


Orang-orang yang memiliki komitmen pada umumnya mempunyai suatu tujuan
tertentu yang jelas dan mereka tidak mudah menyerah atau berputus asa di bawah
tekanan. Seseorang yang meyakini dan percaya bahwa dia dapat mengontrol atau
mengatur suatu peristiwa atau konsekuensi atas tindakan dalam hidupnya dikatakan
memiliki ‘wadah kontrol internal (internal locus of control). Sederhananya, bahwa hasil,
prestasi, dan prestise adalah fungsi dari tindakan (usaha) seseorang.

6. Teori Disonansi Kognitif


Teori disonansi kognitif membahas mengenai perasaan ketidaknyamanan seseorang
yang diakibatkan oleh sikap, pemikiran, dan perilaku yang tidak konsisten dan
memotivasi seseorang untuk mengambil langkah demi mengurangi ketidaknyamanan
tersebut. Inti dari teori disonasi kognitif yaitu, antara elemen-elemen kognitif mungkin
terjadi hubungan yang tidak pas dan menimbulkan kejanggalan yang mengakibatkan
timbulnya desakan dan hasil dari desakan itu terwujud dalam perubahan pada kognisi,
perubahan tingkah laku, dan menghadapkan diri pada beberapa informasi dan
pendapat-pendapat baru yang sudah diseleksi terlebih dahulu.

7. The Big Five Models of Personality


Contoh ciri kepribadian dalam The Big Five Model yaitu:
a. Extraversion (ekstraversi): Sejauh mana seseorang mudah bergaul, banyak
bicara, tegas, dan nyaman dalam berhubungan dengan orang lain.
b. Agreeableness (mudah akur atau mudah bersepakat): Sejauh mana seseorang itu
baik hati, kooperatif, dan saling percaya.
c. Conscientiousness (sifat berhati-hati): Sejauh mana seseorang dapat diandalkan,
bertanggung jawab, gigih, dan berorientasi pada pencapaian.
d. Stabilitas emosional: Sejauh mana seseorang tenang, antusias, dan aman (dalam
hal positif) atau tegang, gugup, tertekan, dan tidak aman (negatif).
e. Openness to experience (Keterbukaan terhadap pengalaman): Sejauh mana
seseorang memiliki wawasan yang luas berbagai minat dan imajinatif, tertarik
dengan hal baru, dan intelektual.

8. Tipe Kepribadian dalam Budaya yang Berbeda


Perbedaan ditemukan pada penekanan di dimensi. Contohnya orang china yang lebih
banyak menggunakan kategori conscientiousness lebih sering dan lebih jarang
menggunakan kategori agreeableness daripada orang Amerika. Tidak ada tipe
kepribadian yang umum untuk negara tertentu. Contohnya pengambilan risiko tinggi
dan pengambil risiko rendah dapat ditemui di hampir semua budaya. Namun budaya
di sebuah negara tetap mempengaruhi karakteristik kepribadian yang dominan dari
orang-orangnya.

9. Implikasi untuk Manajer


Dokumentasi teori kepribadian yang cocok dengan pekerjaan dikembangkan oleh
psikolog John Holland, yang mengidentifikasi enam tipe kepribadian dasar. Teorinya
menyatakan bahwa kepuasan karyawan terhadap atau pekerjaannya, serta
kemungkinannya untuk meninggalkan pekerjaan itu, tergantung pada tingkat untuk di
mana kepribadian individu cocok dengan lingkungan pekerjaan.

10. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Persepsi


Faktor-faktor tersebut terdapat di penerima, dalam target yang dirasakan, atau dalam
situasi di mana persepsi itu terjadi. Ketika seseorang melihat target dan mencoba
untuk menafsirkan apa yang dia lihat, karakteristik pribadi individu akan sangat
mempengaruhi interpretasi. Karakteristik pribadi ini meliputi sikap, kepribadian, motif,
minat, pengalaman, atau harapan. Contohnya persepsi tentang memakai tato, bagi
pekerja yang lebih tua cenderung menganggap tato di kantor itu tidak pantas,
sedangkan pekerja yang lebih muda tidak menganggap begitu.

11. Teori Atribusi (Attribution Theory)


Teori atribusi digunakan untuk menjelaskan penyebab individu dalam melakukan
suatu Tindakan apakah dipengaruhi oleh faktor internal atau factor eksternal, teori
atribusi juga menjelaskan mengenai berbagai penyebab dan motif yang mendasari
seseorang melakukan suatu tindakan tertentu. Faktor internal auditor dsebabkan oleh
faktor dari dalam diri auditor sendiri, sedangkan faktor eksternal disebabkan oleh
faktor-faktor dari luar atau situasional.

12. Pembelajaran Sosial


Orang dapat belajar dengan mengamati apa yang terjadi pada orang lain atau dari
pengalaman langsung. Pengaruh orang lain (orang tua, guru, teman, idola, atasan,
dsb.) adalah sentral/pusat dalam pembelajaran sosial.

13. Empat Cara untuk Membentuk Perilaku


• Penguatan positif
• Penguatan negative
• Hukuman
• Pemusnahan

14. Lima Ciri Kepribadian


Locus of control, Machiavellianism, harga diri, pemantauan diri, dan pengambilan
risiko. Ciri-ciri kepribadian lainnya termasuk kepribadian Tipe A/Tipe B, kepribadian
proaktif, dan ketahanan. Bagaimana orang merespons secara emosional dan
bagaimana mereka menangani emosi mereka adalah fungsi pengertian kepribadian.

Anda mungkin juga menyukai