Anda di halaman 1dari 8

PRILAKU ORGANISASI

Perilaku organisasi merupakan suatu bidang studi ilmu terapan yang mengkaji hubungan antar
manusia dalam organisasi, baik manusia sebagai individu maupun sebagai anggota kelompok,
serta hubung Anantara manusia dan organisasi.
Mengapa Prilaku Organisasi Penting bagi Perusahaan ???
 Adanya perbedaan Karakteristik Personal
 Adanya perbedaan budaya Kerja
 Adanya kompetisi global
 Adanya perbedaan teknologi
 Adanya perubahan hubungan sosial
Manfaat Prilaku Organisasi :
 Membentuk dan memperbaiki mindset
 Untuk kedewasaan diri individu
 Membangun keterampilan agar efektif dalam bekerja
 Meningkatkan efektivitas organisasi
DASAR DASAR PRILAKU ORGANISASI
Perilaku adalah tindak tanduk orang-orang. Perilaku individu dan kelompok diorganisasi berdasarkan keinginan dan tujuan yang beragam.
Perilaku juga melibatkan interaksi antarindividu dan memiliki dampak pada pencapaian tujuan organisasi. Perubahan perilaku dapat terjadi
karena pengaruh lingkungan. Organisasi perlu menciptakan keselarasan perilaku individu dengan tujuan organisasi.
Prilaku individu dalam organisasi :
Karakteristik Individu Karakteristik Organisasi

Kemampuan Hirarki

Kebutuhan Tugas tugas

Kepercayaan Wewenang

Pengalaman Tanggung Jawab

Pengharapan Sistem Reward

Sistem Kontrol

Biohraphycal & Characteristik seseorang terdiri dari : Age, Gender, Marithal Status, Experience dan Leadership.
Pendekatan Prilaku Individu dalam Organisasi :
 Behaviorisme : Dapat dibentuk melalui proses pembiasaan dan penguatan (Reinforcement) organisme (O) dengan mengkondisikan
atau menciptakan stimulus stimulus (S), (Rangasangan R) tertentu dalam lingkungan (W/World).
Contoh : S>R atau S>O>R, W>S>O>R>W, W>S>O>W>R>W
 Holistik (Humanisme) : Memandang bahwa prilaku itu bertujuan yang berarti aspek aspek intrinsik (niat, motif, tekad) dari dalam
diri individu yang merupakan faktor penentu untuk melahirkan suatu prilaku, meskipun tanpa ada stimulus yang datang dari
lingkungan.
Contoh : WHAT (Yang berkaitan dengan tujuan atau goal), HOW (Cara mencapai suatu goal atau tujuan), WHY (Mengapa goal harus
dicapai).
Prinsip Tujuan dalam Organisasi : Dapat diterima dan dapat dipahami secara mudah dan, Dapat dicapai dan dilaksanakan, Dapat memberikan
motivasi dan dorongan, Sederhana agar tidak salah tafsir, Dapat disosialisasikan dan dikomunikasikan secara terbuka kepada pihak yang terlibat.
Tujuan Organisasi : Fact, Phenomeon, System, Mental Model, Share Vision.
Metode pembentukan prilaku individu dalam organisasi :
1. Positive Reinforcement : Memberikan penghargaan untuk mempertahankan tingkah laku yang diinginkan
2. Negative Reinforcement : Dihentikannya prilaku yang tidak menyenangkan untuk menghindaari akibat yang tidak diinginkan namun
biasanya diikuti tingkah laku baru yang diinginkan
3. Punishment : menerapkan suatu kondisi yang tidak menyenangkan hukuman untuk menghilangkan prilaku yang tidak diinginkan
4. Extinclon : Menyingkirkan penguatan apa saja yang mempertahankan prilaku.
SALAM TLM 97531 :
1. GOODWILL: Tulus, niat baik, dan mulia.
2. STRONG COMMITMENT: Komitmen yang kuat dalam menjaga kesetiaan.
3. QUICK RESPONSE AND QUICK ACTION: Respons cepat dan tindakan yang berguna.
4. CARE: Sangat peduli dalam berbagai situasi.
5. FAIR: Berkeadilan dan jujur.
6. SHARE: Berbagi dan berperan dalam mencapai visi.
7. CREATIVE: Kreatif dalam mencari cara untuk menghasilkan sesuatu.
8. INNOVATIVE: Menghasilkan sesuatu yang baru dan lebih baik.
9. PRODUCTIVE: Selalu menghasilkan karya-karya yang berguna dan dapat menyelesaikan masalah yang dihadapi oleh masyarakat.
SIKAP DAN KEPUASAN KERJA
Komponen Utama Sikap :
1. Komponen Kognitif : Berkaitan dengan opiniatau keyakinan dari sikap
2. Komponen Afektif : Berkaitan emosional atau perasaan dan sikap
3. Komponen Prilaku : Merupakan niat untuk berprilaku dalam cara tertentu terhadap seseorang, sesuatu
atau keadaan
Sikap Kerja Karyawan : Evaluasi Positif atau negatif yang dimiliki karyawan tentang aspek aspek lingkungan
kerja dimana mereka bekerja.
Sikap Kerja mencakup : Kepuasan kerja, Keterlibatan pekerjaan, Komitmen organisasional, Dukungan
organisasional, Keterlibatan karyawan
7 Faktor yang mempengaruhi sikap kerja : Kondisi Lingkungan kerja, rasa aman, pengawasan atasan, fasilitas
kerja, kesempatan berkarir, imbalan, kerja sama dengan rekan kerja.
Faktor penyebab kepuasan kerja karyawan : Pujian yang sesuai, Bonus yang sesuai, Meningkatnya fasilitas,
kebersamaan (Gathering), memberi konsultasi.
Pengaruh kepuasan kerja karyawan : Karyawan yang bahagia cenderung lebih produktif, organisasi cenderung
lebih efektif, tingkat kesetiaan karyawan kepada perusahaan tinggi, meningkatnya kepuasan pelanggan.
Kebutuhan manusia menurut maslow : Self Actualization (Kebutuhan akan aktualisasi diri), Esteem Needs
(Kebutuhan akan penghargaan), Social Needs (Kebutuhan akan memiliki dan kasih sayang), Sfaety needs
(Kebutuhan akan keamanan), Physiological Needs (Kebutuhan Fisiologi)
Faktor penyebab kinerja karyawan menurun :
 Faktor Eksternal : Permasalahan Keluarga, karakter dasar, minimnya motivasi.
 Faktor Internal : Pertengkaran antar karyawan, remunerisasi yang kurang sesuai, fasilitas yang tidak
memadai dan minimnya aspresiasi.
Cara mengukur kepuasan kerja karyawan : Menggunakan skala indeks deskripsi jabatan (Job Description
Index), Job in general, kepuasan karyawan pada prilaku atasan, gaji, karyawan pada rekan kerja dan kesempatan
promosi; menggunakan kuisioner kepuadan kerja minnesota (Minnesota Satisfaction Questionare/MSQ);
Pengukuran berdasarkan eskpresi wajah.
5 Cara mengatasi stress kerja pada karyawan
KEPRIBADIAN DAN EMOSI
Emosi (Suasana Hati) :
1. Afeksi : Kondisi perasaan (bagaimana kita merasakan sesuatu), hanya dirasakan didalam namun tidak melibatkan aspek biologis.
Akan tetapi dapat menimbulkan inconruency (Ketidakseimbangan)
2. Emosi : Perasaan intens yang ditunjukan kepada seseorang atau sesuatu, emosi juga dapat diartikan reaksi terhadap seseorang
terhadap kejadian. Emosi dapat ditunjukkan ketika merasa senang mengenai sesuatu, marah kepada seseorang ataupun takut terhadap
sesuatu.
3. Mood : suasana hati (respon yang terjadi setelah merasakan) melibatkan aspek biologis dan durasi terjadinya biasanya panjang/lama,
bisa dalam hitungan hari, bukan hingga tahun
Kepribadian adalah keseluruhan sikap, ekspresi, perasaan, temperamen, ciri khas, dan perilaku seseorang. Sikap, perasaan, ekspresi, dan
temperamen tersebut akan terwujud dalam tindakan seseorang ketika dihadapkan pada situasi tertentu.
Aspek kepribadian :
1. Pengetahuan : unsur yang mengisi akal dan juga alam jiwa orang yang sadar. Pengetahuan diterima melalui panca indra dan
mengalami proses generalisasi, distorsi, dan penghapusan terhadap informasi yang diterima, membentuk persepsi.
2. Perasaan/ Emosi : Alam kesadaran manusia juga mengandung berbagai macam perasaan. Perasaan tersebut merupakan suatu
keadaan dalam kesadaran manusia yang, karena pengetahuannya, dinilai sebagai keadaan yang positif atau negatif.
3. Dorongan Naluri : Kesadaran manusia mengandung berbagai perasaan lain yang tidak ditimbulkan karena dipengaruhi oleh
pengetahuannya, tetapi karena memang sudah terkandung di dalam organismenya, khususnya di dalam gen-gennya, sebagai
naluri. Kemauan yang sudah merupakan naluri sering disebut "Dorongan".
Jenis Kepribadian Manusia :
1. Introvert : Mengutamakan dunia dalam pikiran manusia itu sendiri dan tidak suka bergaul
2. Extrovert : Cenderung membuka diri, lebih beraktivitas, lebih sedikit berpikir, senang berada di keramaian, dan tidak suka
berada ditempat yang sunyi.
3. Ambievert : Manusia dengan 2 kepribadian yaitu introvert dan extrovert, bersifat fleksibel untuk beraktivitas sebagai introvert
maupun extrovert, dan berinteraksi dengan introvert dan extrovert dengan baik sifatnya sering berubah ubah (Moody)
4 Tipe Kepribadian Manusia :
1. Average : Kurang terbuka
2. Reserved : Emosi yang stabil dan cenderung kurang memiliki karakter keterbukaan atau neurotisisme
3. Role models : Pemiliknya bisa diandalkan dan terbuka mendengarkan ide ide baru dan memiliki kemampuan yang baik untuk menjadi
pemimpin. Tipe role models lebih banyak dimiliki oleh wanita dibandingkan pria
4. Self – centered : nilai keterbukaan, persetujuan, hati nuraninya dibawah rata rata, seiring bertambahnya usia, tipa self centered akan
berkurang drastis baik pada wanita maupun pria.
Hubungan Kepribadian dengan emosi : Perasaan dan emosi saling terkait dan saling memengaruhi satu sama lain. Kepribadian mencakup
karakteristik individu yang relatif stabil, seperti pola perilaku, preferensi (selera), dan sikap. Emosi, di sisi lain, mencakup pengalaman pribadi
dalam menanggapi rangsangan dari lingkungan. Kepribadian dapat memengaruhi bagaimana seseorang merespons situasi emosional. Sebagai
contoh, seseorang yang cenderung introvert mungkin lebih cenderung menahan emosinya daripada seseorang yang ekstrovert yang lebih terbuka
dalam mengekspresikan emosinya. Di sisi lain, emosi yang dirasakan dapat memengaruhi bagaimana seseorang menginterpretasikan dan
menganalisis situasi tertentu, serta memengaruhi kepribadian mereka dalam jangka panjang.
Kecerdasan emosional : Kemampuan seseorang untuk mengetahui emosi didalam diri sendiri dan orang lain mengerti maksud dari emosi
tersebut dan mengatur emosi seseorang. Meliputi :
 Self – Awareness : Menyadari apa yang anda rasakan
 Self management : kemampuan untuk mengelola emosi dan impuls
 Self – Motivation : kemampuan untuk bertahan dalam menghadapi kemunduran dan kegagalan
 Empathy : Kemampuan untuk merasakan perasaan orang lain
 Social skills : Kemampuan untuk menangani emosi orang lain.

NILAI DAN KEPRIBADIAN


Nilai adalah keyakinan dalam menentukan pilihan untuk meningkatkan kehidupan
seseorang. Nilai-nilai ini diterapkan dengan mengikuti aturan atau norma yang berlaku di
suatu daerah atau wilayah tertentu, sebagai panduan untuk mencapai kehidupan yang lebih
baik dan bermoral.
 Terminal Value : Prilaku yang diinginkan
 Instrumen Value : Prilaku yang lebih baik
Nilai dalam Dimensi Budi Pekerti :
1. Nilai Nilai Keberagaman :
 Kekhusukan dalam hubungan dengan Tuhan.
 Kepatuhan terhadap ajaran agama yang dianut.
 Ketaqwaan dalam menjalankan perintah Tuhan.
 Keikhlasan dalam beribadah dan bertindak sesuai dengan ajaran agama.
2. Nilai Nilai Kemandirian
 Harga Diri
 Disiplin
 Etos Kerja (Kemauan untuk berubah, hasrat mengejar kemajuan serta cinta ilmu
teknologi dan seni)
 Bertanggung jawab
3. Nilai nilai Kesusilaan
 Cinta dan kasih sayang
 Teguh memegang janji
 Kebersamaan dan gotong royong
 Kesetiakawanan
Nilai nilai kepribadian Utama
AHLAQ
 Watak (Sifat Batin) : Pikiran, Tingkah Laku dan kebiasaan
 Perangai : Ucapan, Perbuatan/Tingkah Laku manusia dalam menyikapi keadaan
 Budi Pekerti : Ucapan, Perbuatan Prilaku (Sopan santun, disiplin, jujur, ikhlas dan
bertanggung jawab)
PERSEPSI DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Persepsi adalah pandangan individu tentang pengalaman terkait objek atau peristiwa, serta bagaimana cara melihat, mengartikan,
dan menilai sesuatu. Persepsi ini diperoleh berdasarkan informasi yang diterima dan penafsiran pesan.
Pengambilan Keputusan adalah proses pemecahan masalah dengan menentukan pilihan dari beberapa alternetif untuk
menetapkan suatu tindakan dalam rangka menyelesaikan masalah yang dihadapi.
Ciri ciri pengambilan Keputusan :
1. Proses keputusan berdasarkan waktu : Lampau, sekarang dan akan dayang
2. Konsep Ikatan : Menghadapi reaksi dan menyesuaikan perbedaan perbedaan dengan pihak lain
3. Penilaian: kepentingan pribadi atau kepentingan organisasi
4. Perilaku dengan maksud tujuan tertentu
Fungsi pengambilan keputusan
1. Awal dari semua aktivitas manusia yang sadar dan terarah baik secara individual maupun secara kelompok baik secara
institusional maupun secara organisasional
2. Suatu yang bersifat futuristik artinya bersanghkut paut dengan hari depan masa yang akan datang dimana efeknya atau
pengaruhnya berlangsung cukup lama
Tujuan Pengambilan Keputusan :
1. Tujuan yang bersifat Tunggal : Terjadi apabila keputusan yang dihasilkan hanya menyangkut satu masalah artinya
bahawa sekali diputuskan tidak akan ada kaitannya dengan masalah lain
2. Tujuan yang bersifat ganda : terjadi apabila keputusan yang dihasilkan itu menyangkur lebih dari satu masalah artinya
bahwa satu keputusan yang diambil itu sekaligus memecahkan 2 masalah atau lebih yang bersifat tidak kontradiktif
Dasar Pengambilan Keputusan : Intuisi (Pengambilam kepuitusan oleh satu pihak sehingga mudah untuk memutuskan),
pengalaman, fakta, wewenang, rasional
Faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan : Emosional, Rasional, Bahan acuan/fakta dan data, kkepentingan (Pribadi
atau organisasi), alternatif keputusan, tindakan mental, waktu dan kebenaran.
Gaya Pengambilan Keputusan
1. Rational : Gaya pengambilan keputusan ini ditandai dengan strategi sistematis dan berencana dengan orientasi masa
depan yang jelas
2. Intuitive : gaya pengambilan keputusan yang ketergantungan terhadap pengalaman batin, fantasi dan kecenderungan
untuk mengambil keputusan dengan cepat tanpa banyak pertimbangan atau pengumpulan informasi
3. Dependent : gaya pengambilan keputusan yang menolak tanggung jawab terhadap pilihan mereka dan melibatkan
tanggung jawab kepada orang lain.
4. Indecisiveness (keraguan) : gaya pengambilan keputusan lebih mengarah kepada menghindari situasi pengambilan
keputusan atau tanggung jawab kepada orang lain.
Tahapan Pengambilan Keputusan :
1. Kewenangan tanpa diskusi (Authority Rule Without Discussion)
2. Pendapat ahli (Expert Opinion)
3. Kewenangan setelah diskusi (Authority Rule After Discussion)
Hubungan antara persepsi diri dengan pengambilan keputusan : Persepsi dan pengambilan keputusan saling berkaitan.
Persepsi adalah pemahaman individu berdasarkan informasi yang diterima, sedangkan keputusan adalah hasil akhir dari proses
berpikir. Persepsi penting dalam penilaian dan pemahaman, sedangkan pengambilan keputusan menentukan prioritas penting.

KONSEP MOTIVASI DAN PENERAPANNYA


Motivasi adalah : Faktor pendorong dari internal dan eksternal individu untuk melakukan suatu aktivitas. Motivasi dalam
individu dan luar diri seseorang akan mendorong dan mempengaruhi pencapaian kinerja yang dihasilkan serta menghasilkan
produktifitas yang optimal bagi organisasi.
3 Komponen Motivasi : Kebutuhan, Dorongan dan Tujuan
Siklus Motivasi : Adanya Kebutuhan – Timbul rasa tidak puas/ panik karena belum terpenuhi – muncul prilaku untuk memenuhi
kebutuhan – kebutuhan terpenuhi – rasa puas, rasa panik hilang (Refresh)
Hubungan Motivasi dengan Prilaku :
 Sebuah perilaku dapat didasari oleh satu motivasi.
 Sebuah perilaku juga dapat didasari oleh beberapa motivasi.
 Perilaku yang sama dapat dihasilkan oleh motivasi yang sama.
 Perilaku yang sama juga dapat dihasilkan oleh motivasi yang berbeda.
 Perilaku yang berbeda dapat dihasilkan oleh motivasi yang sama.
 Perilaku yang berbeda juga dapat dihasilkan oleh motivasi yang berbeda.
Jenis Motivasi
1. Intrinsik : rasa ingin tahu, hobi, perasaan tidak senang, tanggung jawab, prestasi
2. Ekstrinsik : Takut dimarahi, takut dihukum, pujian, hadiah, quotes atau kata semangat
Fungsi Motivasi : Mendorong manusia untuk berbuat sesuatu, menentukan arah perbuatan yang sesuai dengan tujuan dan
menyeleksi perbuatan hanya yang sesuai dengan tujuan.
Tujuan Motivasi : Menggerakan ataupun menggugah semangat individu supaya muncul kemauan serta keinginannya guna
melaksanakan suatu hal sampai mendapatkan hasil ataupun mewujudkan suatu tujuan.
Manfaat motivasi : Menumbuhkan rasa pantang menyerah, menumbuhkan rasa optimism pengingat tujuan yang ingin dicapai,
melawan rasa takut, selalu konsisten, pekerjaan selesai tepat waktu.

Anda mungkin juga menyukai