Anda di halaman 1dari 8

ISSN 2407-635X Pemberdayaan Karyawan Dan Motivasi Terhadap Kinerja

Karyawan Di Perusahaan Logistik

Pemberdayaan Karyawan Dan Motivasi Terhadap Kinerja


Karyawan Di Perusahaan Logistik

Employees’ Development and Motivation towards Employees’


Performance in Logistics’ Company

Mashita Pinanditaa, Subandib, Basri Fahrizac


a,b,c
Institut Transportasi dan Logistik Trisakti, Jakarta, Indonesia
pinanditam@gmail.coma*, subandi@gmail.comb, Basrifahriza@gmail.comc

Abstract

The purpose of the study is to find out the employees’ development and motivation towards
the performance of PT. Transporindo Agung Sejahtera employees. The method used in the
study was quantitative method. The data analysis technique was using the multiple linear
regression. The population was taken as the samples from the company of 35 employees. The
result shows that there is a positive and significant effect of employees’ development and
motivation towards the performance of the company’s employees.

Keyword : development; motivation; employees’ performance

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemberdayaan karyawan, dan motivasi kerja
terhadap kinerja karyawanpada PT Transporindo Agung Sejahtera. Metode yang digunakan
dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif. Tehnik analisis data menggunakan regresi
berganda. Populasi pada penelitian ini karyawan perusahaan yang berjumlah 35 orang dan
dijadikan sample. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif dan
signifikan pemberdayaan karyawan dan motivasi kerja terhadap kinerja karyawan.

Kata kunci : Pemberdayaan; Motivasi; Kinerja Karyawan

A. Pendahuluan perusahaan untuk meningkatkan kinerja


Dalam meningkatkan kinerja karyawan karyawan, motivasi, komitmen, dan
agar lebih baik dalam suatu perusahaan perlu produktivitas karyawan adalah melalui
dilakukan hal-hal yang bisa meningkatkan pemberdayaan karyawan. Pemberdayaan
kinerja seorang karyawan, Salah satunya karyawan yang dilakukan oleh perusahaan
adalah pemberdayaan karyawan. Karena kepada karyawannya bisa memacu untuk
pemberdayaan karyawan merupakan upaya meningkatkan kreativitas, motivasi dan daya
mendorong dan memungkinkan individu- inovatif yang dimiliki oleh setiap karyawan
individu untuk mengemban tanggung jawab dalam melaksanakan tugas dan tanggung
pribadi atas upaya mereka memperbaiki cara jawabnya. Dengan adanya program
mereka melaksanakan pekerjaan-pekerjaan pemberdayaan karyawan, kinerja karyawan
mereka dan menyambung pada pencapaian akan meningkat. Sehingga tujuan perusahaan
tujuan-tujuan organisasi. Oleh karena itu akan tercapai dengan baik, cepat dan
sering kali jalan yang ditempuh oleh fleksibel.

Jurnal Manajemen Bisnis Transportasi dan Logistik (JMBTL) Vol. 6 No. 2 Mei 2020
https://journal.itltrisakti.ac.id/index.php/jmbtl 85
Pemberdayaan Karyawan Dan Motivasi Terhadap Kinerja ISSN 2407-635X
Karyawan Di Perusahaan Logistik

Di era kompetitif saat ini menuntut lain. Untuk mencapainya dibutuhkan kualitas
organisasi atau perusahaan agar dapat pelayanan yang baik dan stabil serta kerja
memotivasi karyawan agar mampu bersaing. sama yang solid antar karyawan manajerial
Motivasi menjadi hal yang penting untuk maupun nonmaterial sehingga peran dari
memberikan dorongan kepada seseorang sumber daya manusia sangat penting sekali
agar lebih giat dalam melakukan pekerjaan. karena tanpa sumber daya manusia yang
Karyawan yang termotivasi akan merasa berkualitas dikhawatirkan bisa
memiliki rasa kepercayaan yang tinggi dalam mempengaruhi kinerja perusahaan secara
melakukan aktivitas yang melibatkan keseluruhan.
dirinya. Dari hasil pengamatan di PT
Motivasi sebagai proses di mana Transporindo Agung Sejahtera Cabang
organisasi memberikan dorongan kepada Jakarta bahwa perusahaan mengalami
karyawan dalam bentuk penghargaan, bonus, kendala karena minimnya keterampilan
dan lainnya sebagai upaya untuk mencapai karyawan dalam pekerjaan, tidak adanya
tujuan organisasi. Pemberian motivasi yang komunikasi antar sesama karyawan,
sesuai dapat menghasilkan tingkat kinerja karyawan kurang bersosialisasi antar sesama
terbaik dari karyawan. pekerja, rasa kurang aman bagi karyawan,
Kinerja merupakan hal yang penting kerja sama tim yang buruk antar karyawan
yang harus dicapai oleh setiap perusahaan di dan ketidakdisiplinan karyawan dalam
mana pun, karena kinerja merupakan bekerja.
cerminan dari kemampuan perusahaan dalam
mengelola dan mengalokasikan sumber B. Kajian Pustaka
dayanya. Setiap perusahaan selalu berupaya (Koopmans dkk, 2014) mendefinisikan
untuk meningkatkan kinerja karyawannya, kinerja sebagai ukuran hasil yang relevan
karena dengan kinerja karyawan yang baik dari prestasi kerja atau prestasi
tujuan perusahaan akan tercapai dengan baik sesungguhnya yang dicapai oleh seorang
sesuai yang diharapkan, begitu pula karyawan. (Mangkunegara, 2009)
sebaliknya jika kinerja karyawan buruk maka menyatakan kinerja adalah hasil kerja secara
tujuan perusahaan tidak akan tercapai dengan kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh
baik. seseorang karyawan dalam melaksanakan
Menciptakan tenaga kerja yang sesuai tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang
dengan kebutuhan perusahaan merupakan diberikan kepadanya. (Menurut Hasibuan
kunci utama dalam mencapai setiap target 2008) kinerja karyawan adalah suatu hasil
yang harus direalisasikan. Pemberdayaan dan kerja yang dicapai seseorang dalam
motivasi dapat digunakan sebagai suatu cara melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan
untuk mewujudkan tenaga kerja yang efektif kepadanya yang didasarkan atas kecakapan,
sehingga mampu memenuhi kebutuhan pengalaman, kesungguhan, serta ketepatan
perusahaan. waktu.
Banyaknya perusahaan yang berdiri di (Colquitt, 2016) mengemukakan bahwa
Indonesia salah satunya perusahaan yang kinerja adalah nilai serangkaian perilaku
berjalan di bidang ekspedisi. PT. pekerja yang memberikan kontribusi, baik
Transporindo Agung Sejahtera adalah secara positif maupun negatif pada
perusahaan ekspedisi yang bergerak di penyelesaian organisasi. Menurut (Cascio
bidang jasa pengurusan transportasi dalam Wibowo, 2016) mendefinisikan
container baik domestik maupun kinerja sebagai cara untuk memastikan
International. bahwa pekerja individual atau tim tahu apa
Karena jasa ekspedisi di Indonesia yang diharapkan dari mereka dan mereka
akhir-akhir ini semakin meningkat maka tetap fokus pada kinerja efektif dengan
memungkinkan PT Transporindo Agung memberikan perhatian pada tujuan, ukuran,
Sejahtera dapat bersaing dengan perusahaan dan penilaian. (Gibson, Jhon, James, dan

Jurnal Manajemen Bisnis Transportasi dan Logistik (JMBTL) Vol. 6 No. 2 Mei 2020
86 https://journal.itltrisakti.ac.id/index.php/jmbtl
ISSN 2407-635X Pemberdayaan Karyawan Dan Motivasi Terhadap Kinerja
Karyawan Di Perusahaan Logistik

Robet, 2012) menyatakan bahwa kinerja C. Metodologi Penelitian


adalah hasil dari pekerjaan yang berkaitan Teknik analisis data yang digunakan
dengan tujuan organisasi seperti kualitas, untuk menganalisis data kuantitatif dengan
efisiensi dan kriteria lain dari efektivitas. teknik statistik deskriptif. Statistik deskriptif
(Robbins dan Judge 2016) berpendapat adalah statistik yang digunakan untuk
motivasi adalah proses yang ikut menganalisis data dengan cara
menentukan intensitas, arah, dan ketekunan mendeskripsikan atau menggambarkan data
seseorang dalam upaya untuk mencapai yang telah terkumpul sebagaimana adanya
tujuan. tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang
(Maslow, 2016) mengatakan manusia berlaku untuk umum atau generalisasi.
memiliki lima kebutuhan yang membentuk Teknik pengambilan sampel yang digunakan
suatu tingkatan-tingkatan atau disebut juga teknik purposive sampling, teknik penentuan
hirarki dari yang paling penting hingga yang sampel dengan pertimbangan tertentu.
tidak penting dan dari yang mudah hingga Kriteria yang akan digunakan adalah
yang sulit untuk dicapai atau didapat. karyawan PT. Transporindo Agung Sejahtera
Berdasarkan (Barber dkk, 2014) Jakarta divisi HRD, Operasional, dan
mendefinisikan sistem motivasi karyawan Marketing yang berjumlah 35 orang. Metode
membantu organisasi untuk menarik, pengumpulan data menggunakan observasi
menangkap, dan mempertahankan potensi dan memberikan kuesioner. Pengujian
dan mendapatkan tingkat kinerja yang tinggi. kuesioner dengan uji validitas dan
Motivasi adalah pemberian daya reliabilitas. Analisis regresi linier sederhana,
penggerak yang menciptakan kegairahan berganda, product moment, determinant, uji
kerja seseorang agar mereka mau bekerja t, dan uji F.
sama, bekerja efektif, dan terintegrasi dengan
segala daya upayanya untuk mencapai D. Hasil dan Pembahasan
kepuasan (Hasibuan 2008). Selanjutnya, Pengaruh X1 terhadap Y
karyawan termotivasi yang terlibat dalam Hipotesis pertama menyatakan bahwa
pekerjaan akan lebih bersedia mengambil pemberdayaan karyawan berpengaruh positif
tanggung jawab (Kuvaas dan Dysvik, 2014). terhadap kinerja karyawan. Untuk menguji
Menurut (Chaudhary dkk, 2014) hipotesis pertama ini digunakan analisis
menyatakan motivasi sebagai proses di mana regresi linier sederhana.
organisasi memberikan dorongan kepada Dengan bantuan SPSS 18 diperoleh
karyawan dalam bentuk penghargaan, bonus, rangkuman hasil analisis regresi linier
dan lainnya sebagai upaya untuk mencapai sederhana seperti pada tabel sebagai berikut:
tujuan organisasi.

Tabel 1
Persamaan Regresi Sederhana Variabel Pemberdayaan Karyawan (X1)
Terhadap Kinerja Karyawan (Y)
a
Coefficients
Model Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
B Std. Error Beta T Sig.
1 (Constant) 6.263 4.103 1.527 .136
Pemberdayaan .907 .125 .784 7.248 .000
Karyawan
a. Dependent Variable: Kinerja Karyawan

Sumber : Data telah diolah penulis menggunakan SPSS 18.00.

Jurnal Manajemen Bisnis Transportasi dan Logistik (JMBTL) Vol. 6 No. 2 Mei 2020
https://journal.itltrisakti.ac.id/index.php/jmbtl 87
Pemberdayaan Karyawan Dan Motivasi Terhadap Kinerja ISSN 2407-635X
Karyawan Di Perusahaan Logistik

Persamaan regresi linear sederhana (Pemberdayaan Karyawan) sebesar 0,907


tersebut mengandung arti bahwa setiap maka akan diikuti meningkatnya Y (Kinerja
kenaikan 1 unit nilai pada variabel X1 Karyawan) sebesar 7,17.

Tabel 2
Hasil Analisis Regresi Linier Berganda

Coefficientsa
Model Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
B Std. Error Beta T Sig.
1 (Constant) 2.987 4.160 .718 .478
Pemberdayaan .596 .184 .515 3.235 .003
Karyawan
Motivasi Karyawan .359 .163 .350 2.198 .035
a. Dependent Variable: Kinerja Karyawan

Sumber: Data telah diolah penulis menggunakan SPSS 18.00

Berdasarkan hasil yang telah diperoleh kenaikan skor penerapan pada Variabel X1
dari koefisien regresi pada tabel tersebut (Pemberdayaan Karyawan)sebesar 0,596
maka dapat dibuat suatu persamaan regresi maka akan diikuti meningkatnya Y (Kinerja
sebagai berikut : Karyawan). Setiap terjadi kenaikan 1 unit
skor untuk variabel X2 (Motivasi) sebesar
Y = 2,987 + 0,596 X1 + 0,359 X2. 0,359 akan diikuti dengan meningkatnya Y
(Kinerja Karyawan). Dari persamaan di atas,
Koefisien determinasi R2 sebesar 0,464 maka nilai Y akan menjadi 2,707.
yang berarti 46,4% variasi pada variabel Koefisien Determinasi (r2) bertujuan
independen kinerja karyawan dapat untuk mengukur seberapa jauh kemampuan
dijelaskan oleh variasi variabel independen variabel independen (Pemberdayaan
pemberdayaan karyawan. Sedangkan sisanya Karyawan dan Motivasi) dalam menjelaskan
53,6% dipengaruhi oleh variabel yang tidak variasi variabel dependen (Kinerja
dijelaskan dalam model tersebut. Karyawan).
Persamaan regresi linear berganda
tersebut mengandung arti bahwa setiap

Tabel 3 Analisis Koefisien Determinasi

Model Summary
Model
Std. Error of the
R R Square Adjusted R Square Estimate
d
a
1 .815 .665 .644 2.676
i
m
e
n
s
i
o
n
0

a. Predictors: (Constant), Motivasi Karyawan, Pemberdayaan Karyawan

Sumber: Data telah diolah penulis menggunakan SPSS 18.00

Dari tabel tersebut dapat diketahui (r2) sebesar 0,665. Hasil ini berarti variabel
koefisien determinasi yang disesuaikan atau independen, (Pemberdayaan Karyawandan

Jurnal Manajemen Bisnis Transportasi dan Logistik (JMBTL) Vol. 6 No. 2 Mei 2020
88 https://journal.itltrisakti.ac.id/index.php/jmbtl
ISSN 2407-635X Pemberdayaan Karyawan Dan Motivasi Terhadap Kinerja
Karyawan Di Perusahaan Logistik

Motivasi) dapat menjelaskan 66,5% terhadap Melhem(2004) yang menyatakan bahwa


variabel dependen yaitu (Kinerja Karyawan), hasil penelitian pada 517 tenaga kerja pada
sedangkan sisanya 33,5% dijelaskan oleh 14 bank ritel menunjukkan pengaruh positif
variabel lain yang tidak disertakan dalam dan signifikan hubungan antara
model ini. pemberdayaan karyawan terhadap kinerja
Hasil penelitian mendukung hipotesis karyawan.
pertama bahwa variabel pemberdayaan Dengan adanya pemberdayaan karyawan
karyawan (X1) berpengaruh positif secara yang baik, setiap karyawan dapat mengambil
parsial terhadap kinerja karyawan (Y). Hal keputusan sendiri tanpa melanggar peraturan
ini ditunjukkan oleh nilai koefisien regresi perusahaan. Selain itu, karyawan mampu
X1 sebesar 0,596 menyatakan bahwa setiap mengatur pekerjaan dengan baik untuk
kenaikan pemberdayaan karyawan sebesar 1 meningkatkan kinerja karyawan tersebut.
satuan akan meningkatkan kinerja karyawan
sebesar 0,596 satuan. Nilai probabilitas yang Pengaruh X2 terhadap Y
lebih kecil dari 5% yaitu 0,000 < 0,05
mengindikasikan bahwa pemberdayaan Hipotesis kedua menyatakan bahwa
karyawan berpengaruh positif terhadap motivasi berpengaruh positif terhadap kinerja
kinerja karyawan. karyawan. Untuk menguji hipotesis kedua ini
Hasil penelitian ini konsisten dengan digunakan analisis regresi linier sederhana.
hasil penelitian yang dilakukan oleh

Tabel 4 Hasil Analisis Regresi Linier Sederhana X2 terhadap Y

Tabel 5 Koefisien Determinant

Sumber: Data telah diolah penulis menggunakan SPSS 18.00.

Hasil analisis regresi linier sederhana 7,307 jika Motivasi sama dengan nol. Hal ini
seperti pada tabel di atas dapat ditulis dapat dijelaskan bahwa kinerja karyawan
persamaan regresi yaitu sebagai berikut: akan menurun jika tidak ada motivasi.
Variabel motivasi (X2) mempunyai
Y = 7,307 + 0,763X2 pengaruh positif terhadap kinerja karyawan,
dengan koefisien regresi sebesar 0,763
Nilai konstanta sebesar 7,307, hal ini menunjukkan bahwa apabila motivasi
berarti bahwa kinerja karyawan akan sebesar meningkat sebesar 1 persen maka kinerja

Jurnal Manajemen Bisnis Transportasi dan Logistik (JMBTL) Vol. 6 No. 2 Mei 2020
https://journal.itltrisakti.ac.id/index.php/jmbtl 89
Pemberdayaan Karyawan Dan Motivasi Terhadap Kinerja ISSN 2407-635X
Karyawan Di Perusahaan Logistik

karyawan akan meningkat sebesar 0,763 0,000 < 0,05 mengindikasikan bahwa
persen dengan asumsi variabel bebas yang motivasi kerja berpengaruh positif terhadap
lain konstan. Nilai signifikan (sig) sebesar kinerja karyawan.
0,000, nilai ini jauh lebih rendah Hasil penelitian ini konsisten dengan
dibandingkan dengan 0,05 maka pengaruh hasil penelitian yang dilakukan oleh
motivasi terhadap kinerja karyawan adalah Mukhlisoh(2016) yang menyatakan bahwa
signifikan. hasil penelitian pada 250 responden yang
Berdasarkan perhitungan SPSS, nilai t dibagi ke dalam kelompok pegawai negara
hitung sebesar 6,418, sedangkan p value sipil, bahwa motivasi kerja mempengaruhi
sebesar 0,000, sehingga p value< 5% (0,010 kinerja karyawan sebesar 74,7% dan sisanya
< 0,05), artinya ada pengaruh signifikan 25,3% adalah dipengaruhi motivasi lain.
variabel motivasi terhadap kinerja karyawan. Dengan adanya motivasi kerja yang
Hasil ini menunjukkan bahwa semakin tinggi baik, setiap karyawan akan lebih terdorong
motivasi karyawan maka kinerja karyawan untuk melakukan pekerjaannya dengan baik
akan semakin baik, begitu pula sebaliknya. tanpa melanggar peraturan perusahaan.
Koefisien determinasi R2 sebesar 0,763 Selain itu, karyawan mampu mengatur
yang berarti 76,3% variasi pada variabel pekerjaan dengan baik untuk meningkatkan
independen kinerja karyawan dapat kinerja karyawan tersebut.
dijelaskan oleh variasi variabel independen
pemberdayaan karyawan. Sedangkan sisanya Uji F (Simultan)
23,7% dipengaruhi oleh variabel yang tidak
dijelaskan dalam model tersebut. Uji Statistik F menunjukkan apakah
Hasil penelitian mendukung hipotesis semua variabel independen atau bebas yang
kedua bahwa variabel motivasi (X2) dimasukkan dalam model mempunyai
berpengaruh positif secara parsial terhadap pengaruh secara simultan terhadap variabel
kinerja karyawan (Y). Hal ini ditunjukkan dependen atau terikan. Uji Statistik F
oleh nilai koefisien regresi X2 sebesar 0,763 digunakan untuk memenuhi semua pengaruh
menyatakan bahwa setiap kenaikan motivasi variabel independen yang diuji pada tingkat
sebesar 1 satuan akan meningkatkan kinerja signifikansi 5%. Hasil uji koefisien
karyawan sebesar 0,763 satuan. Nilai signifikan simultan dapat dilihat pada tabel.
probabilitas yang lebih kecil dari 5% yaitu

Tabel 6. Uji Signifikansi Simultan (Uji F).

Sumber: Data telah diolah penulis menggunakan SPSS 18.00.

Jika Fhitung > Ftabel maka Ha diterima, pada tabel IV. atas nilai Fhitung sebesar 31,730.
artinya variabel bebas secara simultan Nilai Ftabel dapat dicari dengan persamaan df
mempunyai pengaruh yang signifikan 1 = jumlah variabel bebas; artinya df 1 = 2,
terhadap variabel independen. Berdasarkan sedangkan df 2 = n-k-1; (35-2-1); artinya df 2

Jurnal Manajemen Bisnis Transportasi dan Logistik (JMBTL) Vol. 6 No. 2 Mei 2020
90 https://journal.itltrisakti.ac.id/index.php/jmbtl
ISSN 2407-635X Pemberdayaan Karyawan Dan Motivasi Terhadap Kinerja
Karyawan Di Perusahaan Logistik

= 32. Dengan menggunakan signifikansi 5% Hasil penelitian ini konsisten dengan


(0,05) dapat dilihat pada tabel F pada kolom 2 hasil penelitian yang dilakukan oleh Arifin,
baris 32 yaitu 3,29. Berdasarkan hasil dalam Hamid, dan Hakam (2014) yang menyatakan
perhitungan tersebut maka dapat disimpulkan bahwa hasil penelitian menunjukkan bahwa
bahwa Fhitung> Ftabel (31,730 > 3,29) dan nilai variabel pemberdayaan karyawan
signifikansi 0,000 < 0,05 sehingga Ho ditolak berpengaruh signifikan terhadap variabel
dan Ha diterima. Kesimpulan dari diterimanya kinerja karyawan, variabel motivasi
Ha adalah nilai koefisien regresi tidak sama berpengaruh signifikan terhadap variabel
nol artinya Variabel pemberdayaan karyawan kinerja karyawan, serta variabel
(X1) dan motivasi (X2) berpengaruh secara pemberdayaan karyawan dan motivasi
signifikan dan simultan terhadap Variabel berpengaruh signifikan terhadap variabel
kinerja karyawan (Y). kinerja karyawan.

Untuk lebih jelas dapat dilihat pada gambar 1. Kurva Uji Signifikansi.

Wilayah
Penerimaan
H0 Wilayah
Penolakan
H0
H

3,29 31,730
Ftabel Fhitung

Gambar 1.Kurva Uji F

E. Simpulan mengatur pekerjaan dengan baik untuk


Hasil penelitian mendukung hipotesis meningkatkan kinerja karyawan tersebut.
ketiga bahwa variabel pemberdayaan
karyawan (X1) dan motivasi (X2) F. Daftar Pustaka
berpengaruh positif secara parsial terhadap Wibowo. (2016). Manajemen Kinerja.
kinerja karyawan (Y). Hal ini ditunjukkan Jakarta: Raja Grafindo Persada.
oleh nilai koefisien regresi X1 sebesar 0,596 Gibson, J. L., Ivancevich, J. M., Donnelly, J.
dan X2 sebesar 0,763. Hasil perhitungan H., & Konopaske, R. (2012).
diketahui koefisien korelasi sebesar 0,815 Organizations. New York: McGraw-
menyatakan bahwa kedua variabel tersebut Hill.
memiliki hubungan yang signifikan. Koopmans, L. B., Hildebrant, V. H., Vet, H.
Dengan adanya pemberdayaan karyawan C., & Beek, A. (2014). Contruct Validity
dan motivasi kerja yang baik, setiap of the Individual Work Performance
karyawan akan lebih mempunyai rasa Questionnaire. Journal of Occupational
tanggung jawab terhadap pekerjaannya dan and Environmental Medicine, 56(3),
terdorong untuk melakukan yang terbaik 331-337.
untuk perusahaan tanpa melanggar peraturan Hasibuan, M. S. (2008). Manajemen Sumber
perusahaan. Selain itu, karyawan mampu Daya Manusia. Jakarta: PT. Bumi
Aksara.

Jurnal Manajemen Bisnis Transportasi dan Logistik (JMBTL) Vol. 6 No. 2 Mei 2020
https://journal.itltrisakti.ac.id/index.php/jmbtl 91
Pemberdayaan Karyawan Dan Motivasi Terhadap Kinerja ISSN 2407-635X
Karyawan Di Perusahaan Logistik

Robbins, S. P., & Judge, T. A. (2016).


Perilaku Organisasi edisi 16. Jakarta:
Salemba Empat.
Shahzardi, I., Javed, A., Pirzada, S. S.,
Nasreen, S., & Khanam, F. (2014).
Impact of Employee Motivation on
Employee Performance. European
Journal Of Business and Management,
6(2), 160-165.
Zameer, H., Ali, S., Nisar, W., & Amir, M.
(2014). The Impact of the Motivation on
the Employee’s Performance in
Beverage Industry of Pakistan.
International Journal of Academic
Research in Accounting, Finance and
Management Science, 4(1), 293-298.

Jurnal Manajemen Bisnis Transportasi dan Logistik (JMBTL) Vol. 6 No. 2 Mei 2020
92 https://journal.itltrisakti.ac.id/index.php/jmbtl

Anda mungkin juga menyukai