Abstract
The purpose of the study is to find out the employees’ development and motivation towards
the performance of PT. Transporindo Agung Sejahtera employees. The method used in the
study was quantitative method. The data analysis technique was using the multiple linear
regression. The population was taken as the samples from the company of 35 employees. The
result shows that there is a positive and significant effect of employees’ development and
motivation towards the performance of the company’s employees.
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemberdayaan karyawan, dan motivasi kerja
terhadap kinerja karyawanpada PT Transporindo Agung Sejahtera. Metode yang digunakan
dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif. Tehnik analisis data menggunakan regresi
berganda. Populasi pada penelitian ini karyawan perusahaan yang berjumlah 35 orang dan
dijadikan sample. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif dan
signifikan pemberdayaan karyawan dan motivasi kerja terhadap kinerja karyawan.
Jurnal Manajemen Bisnis Transportasi dan Logistik (JMBTL) Vol. 6 No. 2 Mei 2020
https://journal.itltrisakti.ac.id/index.php/jmbtl 85
Pemberdayaan Karyawan Dan Motivasi Terhadap Kinerja ISSN 2407-635X
Karyawan Di Perusahaan Logistik
Di era kompetitif saat ini menuntut lain. Untuk mencapainya dibutuhkan kualitas
organisasi atau perusahaan agar dapat pelayanan yang baik dan stabil serta kerja
memotivasi karyawan agar mampu bersaing. sama yang solid antar karyawan manajerial
Motivasi menjadi hal yang penting untuk maupun nonmaterial sehingga peran dari
memberikan dorongan kepada seseorang sumber daya manusia sangat penting sekali
agar lebih giat dalam melakukan pekerjaan. karena tanpa sumber daya manusia yang
Karyawan yang termotivasi akan merasa berkualitas dikhawatirkan bisa
memiliki rasa kepercayaan yang tinggi dalam mempengaruhi kinerja perusahaan secara
melakukan aktivitas yang melibatkan keseluruhan.
dirinya. Dari hasil pengamatan di PT
Motivasi sebagai proses di mana Transporindo Agung Sejahtera Cabang
organisasi memberikan dorongan kepada Jakarta bahwa perusahaan mengalami
karyawan dalam bentuk penghargaan, bonus, kendala karena minimnya keterampilan
dan lainnya sebagai upaya untuk mencapai karyawan dalam pekerjaan, tidak adanya
tujuan organisasi. Pemberian motivasi yang komunikasi antar sesama karyawan,
sesuai dapat menghasilkan tingkat kinerja karyawan kurang bersosialisasi antar sesama
terbaik dari karyawan. pekerja, rasa kurang aman bagi karyawan,
Kinerja merupakan hal yang penting kerja sama tim yang buruk antar karyawan
yang harus dicapai oleh setiap perusahaan di dan ketidakdisiplinan karyawan dalam
mana pun, karena kinerja merupakan bekerja.
cerminan dari kemampuan perusahaan dalam
mengelola dan mengalokasikan sumber B. Kajian Pustaka
dayanya. Setiap perusahaan selalu berupaya (Koopmans dkk, 2014) mendefinisikan
untuk meningkatkan kinerja karyawannya, kinerja sebagai ukuran hasil yang relevan
karena dengan kinerja karyawan yang baik dari prestasi kerja atau prestasi
tujuan perusahaan akan tercapai dengan baik sesungguhnya yang dicapai oleh seorang
sesuai yang diharapkan, begitu pula karyawan. (Mangkunegara, 2009)
sebaliknya jika kinerja karyawan buruk maka menyatakan kinerja adalah hasil kerja secara
tujuan perusahaan tidak akan tercapai dengan kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh
baik. seseorang karyawan dalam melaksanakan
Menciptakan tenaga kerja yang sesuai tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang
dengan kebutuhan perusahaan merupakan diberikan kepadanya. (Menurut Hasibuan
kunci utama dalam mencapai setiap target 2008) kinerja karyawan adalah suatu hasil
yang harus direalisasikan. Pemberdayaan dan kerja yang dicapai seseorang dalam
motivasi dapat digunakan sebagai suatu cara melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan
untuk mewujudkan tenaga kerja yang efektif kepadanya yang didasarkan atas kecakapan,
sehingga mampu memenuhi kebutuhan pengalaman, kesungguhan, serta ketepatan
perusahaan. waktu.
Banyaknya perusahaan yang berdiri di (Colquitt, 2016) mengemukakan bahwa
Indonesia salah satunya perusahaan yang kinerja adalah nilai serangkaian perilaku
berjalan di bidang ekspedisi. PT. pekerja yang memberikan kontribusi, baik
Transporindo Agung Sejahtera adalah secara positif maupun negatif pada
perusahaan ekspedisi yang bergerak di penyelesaian organisasi. Menurut (Cascio
bidang jasa pengurusan transportasi dalam Wibowo, 2016) mendefinisikan
container baik domestik maupun kinerja sebagai cara untuk memastikan
International. bahwa pekerja individual atau tim tahu apa
Karena jasa ekspedisi di Indonesia yang diharapkan dari mereka dan mereka
akhir-akhir ini semakin meningkat maka tetap fokus pada kinerja efektif dengan
memungkinkan PT Transporindo Agung memberikan perhatian pada tujuan, ukuran,
Sejahtera dapat bersaing dengan perusahaan dan penilaian. (Gibson, Jhon, James, dan
Jurnal Manajemen Bisnis Transportasi dan Logistik (JMBTL) Vol. 6 No. 2 Mei 2020
86 https://journal.itltrisakti.ac.id/index.php/jmbtl
ISSN 2407-635X Pemberdayaan Karyawan Dan Motivasi Terhadap Kinerja
Karyawan Di Perusahaan Logistik
Tabel 1
Persamaan Regresi Sederhana Variabel Pemberdayaan Karyawan (X1)
Terhadap Kinerja Karyawan (Y)
a
Coefficients
Model Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
B Std. Error Beta T Sig.
1 (Constant) 6.263 4.103 1.527 .136
Pemberdayaan .907 .125 .784 7.248 .000
Karyawan
a. Dependent Variable: Kinerja Karyawan
Jurnal Manajemen Bisnis Transportasi dan Logistik (JMBTL) Vol. 6 No. 2 Mei 2020
https://journal.itltrisakti.ac.id/index.php/jmbtl 87
Pemberdayaan Karyawan Dan Motivasi Terhadap Kinerja ISSN 2407-635X
Karyawan Di Perusahaan Logistik
Tabel 2
Hasil Analisis Regresi Linier Berganda
Coefficientsa
Model Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
B Std. Error Beta T Sig.
1 (Constant) 2.987 4.160 .718 .478
Pemberdayaan .596 .184 .515 3.235 .003
Karyawan
Motivasi Karyawan .359 .163 .350 2.198 .035
a. Dependent Variable: Kinerja Karyawan
Berdasarkan hasil yang telah diperoleh kenaikan skor penerapan pada Variabel X1
dari koefisien regresi pada tabel tersebut (Pemberdayaan Karyawan)sebesar 0,596
maka dapat dibuat suatu persamaan regresi maka akan diikuti meningkatnya Y (Kinerja
sebagai berikut : Karyawan). Setiap terjadi kenaikan 1 unit
skor untuk variabel X2 (Motivasi) sebesar
Y = 2,987 + 0,596 X1 + 0,359 X2. 0,359 akan diikuti dengan meningkatnya Y
(Kinerja Karyawan). Dari persamaan di atas,
Koefisien determinasi R2 sebesar 0,464 maka nilai Y akan menjadi 2,707.
yang berarti 46,4% variasi pada variabel Koefisien Determinasi (r2) bertujuan
independen kinerja karyawan dapat untuk mengukur seberapa jauh kemampuan
dijelaskan oleh variasi variabel independen variabel independen (Pemberdayaan
pemberdayaan karyawan. Sedangkan sisanya Karyawan dan Motivasi) dalam menjelaskan
53,6% dipengaruhi oleh variabel yang tidak variasi variabel dependen (Kinerja
dijelaskan dalam model tersebut. Karyawan).
Persamaan regresi linear berganda
tersebut mengandung arti bahwa setiap
Model Summary
Model
Std. Error of the
R R Square Adjusted R Square Estimate
d
a
1 .815 .665 .644 2.676
i
m
e
n
s
i
o
n
0
Dari tabel tersebut dapat diketahui (r2) sebesar 0,665. Hasil ini berarti variabel
koefisien determinasi yang disesuaikan atau independen, (Pemberdayaan Karyawandan
Jurnal Manajemen Bisnis Transportasi dan Logistik (JMBTL) Vol. 6 No. 2 Mei 2020
88 https://journal.itltrisakti.ac.id/index.php/jmbtl
ISSN 2407-635X Pemberdayaan Karyawan Dan Motivasi Terhadap Kinerja
Karyawan Di Perusahaan Logistik
Hasil analisis regresi linier sederhana 7,307 jika Motivasi sama dengan nol. Hal ini
seperti pada tabel di atas dapat ditulis dapat dijelaskan bahwa kinerja karyawan
persamaan regresi yaitu sebagai berikut: akan menurun jika tidak ada motivasi.
Variabel motivasi (X2) mempunyai
Y = 7,307 + 0,763X2 pengaruh positif terhadap kinerja karyawan,
dengan koefisien regresi sebesar 0,763
Nilai konstanta sebesar 7,307, hal ini menunjukkan bahwa apabila motivasi
berarti bahwa kinerja karyawan akan sebesar meningkat sebesar 1 persen maka kinerja
Jurnal Manajemen Bisnis Transportasi dan Logistik (JMBTL) Vol. 6 No. 2 Mei 2020
https://journal.itltrisakti.ac.id/index.php/jmbtl 89
Pemberdayaan Karyawan Dan Motivasi Terhadap Kinerja ISSN 2407-635X
Karyawan Di Perusahaan Logistik
karyawan akan meningkat sebesar 0,763 0,000 < 0,05 mengindikasikan bahwa
persen dengan asumsi variabel bebas yang motivasi kerja berpengaruh positif terhadap
lain konstan. Nilai signifikan (sig) sebesar kinerja karyawan.
0,000, nilai ini jauh lebih rendah Hasil penelitian ini konsisten dengan
dibandingkan dengan 0,05 maka pengaruh hasil penelitian yang dilakukan oleh
motivasi terhadap kinerja karyawan adalah Mukhlisoh(2016) yang menyatakan bahwa
signifikan. hasil penelitian pada 250 responden yang
Berdasarkan perhitungan SPSS, nilai t dibagi ke dalam kelompok pegawai negara
hitung sebesar 6,418, sedangkan p value sipil, bahwa motivasi kerja mempengaruhi
sebesar 0,000, sehingga p value< 5% (0,010 kinerja karyawan sebesar 74,7% dan sisanya
< 0,05), artinya ada pengaruh signifikan 25,3% adalah dipengaruhi motivasi lain.
variabel motivasi terhadap kinerja karyawan. Dengan adanya motivasi kerja yang
Hasil ini menunjukkan bahwa semakin tinggi baik, setiap karyawan akan lebih terdorong
motivasi karyawan maka kinerja karyawan untuk melakukan pekerjaannya dengan baik
akan semakin baik, begitu pula sebaliknya. tanpa melanggar peraturan perusahaan.
Koefisien determinasi R2 sebesar 0,763 Selain itu, karyawan mampu mengatur
yang berarti 76,3% variasi pada variabel pekerjaan dengan baik untuk meningkatkan
independen kinerja karyawan dapat kinerja karyawan tersebut.
dijelaskan oleh variasi variabel independen
pemberdayaan karyawan. Sedangkan sisanya Uji F (Simultan)
23,7% dipengaruhi oleh variabel yang tidak
dijelaskan dalam model tersebut. Uji Statistik F menunjukkan apakah
Hasil penelitian mendukung hipotesis semua variabel independen atau bebas yang
kedua bahwa variabel motivasi (X2) dimasukkan dalam model mempunyai
berpengaruh positif secara parsial terhadap pengaruh secara simultan terhadap variabel
kinerja karyawan (Y). Hal ini ditunjukkan dependen atau terikan. Uji Statistik F
oleh nilai koefisien regresi X2 sebesar 0,763 digunakan untuk memenuhi semua pengaruh
menyatakan bahwa setiap kenaikan motivasi variabel independen yang diuji pada tingkat
sebesar 1 satuan akan meningkatkan kinerja signifikansi 5%. Hasil uji koefisien
karyawan sebesar 0,763 satuan. Nilai signifikan simultan dapat dilihat pada tabel.
probabilitas yang lebih kecil dari 5% yaitu
Jika Fhitung > Ftabel maka Ha diterima, pada tabel IV. atas nilai Fhitung sebesar 31,730.
artinya variabel bebas secara simultan Nilai Ftabel dapat dicari dengan persamaan df
mempunyai pengaruh yang signifikan 1 = jumlah variabel bebas; artinya df 1 = 2,
terhadap variabel independen. Berdasarkan sedangkan df 2 = n-k-1; (35-2-1); artinya df 2
Jurnal Manajemen Bisnis Transportasi dan Logistik (JMBTL) Vol. 6 No. 2 Mei 2020
90 https://journal.itltrisakti.ac.id/index.php/jmbtl
ISSN 2407-635X Pemberdayaan Karyawan Dan Motivasi Terhadap Kinerja
Karyawan Di Perusahaan Logistik
Untuk lebih jelas dapat dilihat pada gambar 1. Kurva Uji Signifikansi.
Wilayah
Penerimaan
H0 Wilayah
Penolakan
H0
H
3,29 31,730
Ftabel Fhitung
Jurnal Manajemen Bisnis Transportasi dan Logistik (JMBTL) Vol. 6 No. 2 Mei 2020
https://journal.itltrisakti.ac.id/index.php/jmbtl 91
Pemberdayaan Karyawan Dan Motivasi Terhadap Kinerja ISSN 2407-635X
Karyawan Di Perusahaan Logistik
Jurnal Manajemen Bisnis Transportasi dan Logistik (JMBTL) Vol. 6 No. 2 Mei 2020
92 https://journal.itltrisakti.ac.id/index.php/jmbtl