Anda di halaman 1dari 29

PERILAKU ORGANISASI

(ORGANIZATION BEHAVIOR)

EDI SUGIONO
LITERATUR YANG DIANJURKAN:
 FRED LUTHANS; ORGANIZATIONAL BEHAVIOR, (1995),
McGRAW-HILL
 STEPHEN. P. ROBBINS, (2001); ORGANIZATIONAL BEHAVIOR.
PRENTICE-HALL, INC.
 MARY JO HATCH, (1997), ORGANIZATION THEORY, OXFORD
UNIVERSITY PRESS INC.
 JAMES L. GIBSON, JOHN M. IVANCEVICH, JAMES H.
DONNELY, Jr, ORGANIZATIONS: BEHAVIOR, STRUCTURE &
PROCESS, BUSINESS PUBLICATIONS, INC.
 Mitha Thoha, Perilaku Organisasi
 Indrio Gito Sudarmo, Perilaku Organisasi
 ARTIKEL JURNAL
 AKSES DARI INTERNET
PENGERTIAN ORGANISASI
 Organisasi adalah sekelompok orang yang
bekerjasama dalam struktur dan
koordinasi tertentu dalam mencapai
serangkaian tujuan tertentu.(Griffin,2002)

 Sekumpulan orang atau kelompok yang


memiliki tujuan tertentu dan berupaya
untuk mewujudkan tujuannya tersebut
melalui kerjasama.
(Ernie&Kurniawan,2005)
PENGERTIAN MANAJEMEN
 MANAJEMEN adalah sebagai seni dalam menyelesaikan
pekerjaan melalui orang lain. (Mary Parker Follett).
 MANAJEMEN adalah proses perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan usaha-
usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber
daya-sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan
organisasi yang telah ditetapkan. (James A.F. Stoner)
 MANAJEMEN adalah Sebagai suatu bidang ilmu
pengetahuan (science) yang berusaha secara sistematis
untuk memahami mengapa dan bagaimana manusia
bekerja ini lebih bermanfaat bagi kemanusian. (Luther
Gulick)
 MANAJEMEN adalah ilmu dan seni proses mengatur
sumber daya manusia dan sumber-sumber daya lain secara
efektif dan efisien untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan. (Hasibuan Malayu)
ALASAN MENGGUNAKAN
ORGANISASI & MANAJEMEN
 Untuk mencapai tujuan
 Untuk menjaga keseimbangan diantara tujuan-
tujuan yang saling bertentangan.
 Untuk mencapai efektifitas dan efisiensi.
• Efisiensi adalah kemampuan untuk menyelesaikan
suatu pekerjaan dengan benar. Atau melakukan
pekerjaan dengan benar (doing things right)
• Efektifitas adalah kemampuan untuk memilih tujuan
yang tepat atau peralatan yang tepat untuk mencapai
tujuan yang telah ditetapkan. Atau melakukan pekerjaan
yang benar (doing the right things).
DEFINISI PERILAKU
ORGNANISASI
 Adalah bidang ilmu yang mempelajari tentang
interaksi manusia dalam organisasi yang meliputi
studi secara sistematis tentang perilaku, struktur
dan proses didalam organisasi, dengan tujuan
mengaplikasikan pengetahuan semacam itu
untuk memperbaiki efektifitas organisasi.
 Yaitu studi tentang perilaku manusia, sikapnya
dan hasil karyanya dalam lingkungan organisasi
dg mengambil teori, metode & prinsip dari disiplin
psikologi, sosiologi & antropologi kebudayaan.
ALASAN ORANG MASUK
ORGANISASI
• Manusia adalah mahluk sosial
• Perilaku manusia senantiasa diarahkan
untuk mencapai tujuan tertentu.
4 UNSUR YANG PERLU DIKETAHUI
DALAM MEMPELAJARI PERILAKU
ORGANISASI
 Aspek Psikologis ; tindakan manusia itu sendiri
yang merupakan hasil studi psikologi
 Adanya ilmu lain yang cukup relevan ; ekonomi,
psikologi, sosiologi, politik, dan antropologi
 Perilaku organisasi sebagai suatu disiplin;
mengakui bahwa individu dipengaruhi oleh
bagaimana organisasi diatur dan siapa mengawasi
mereka
 Diupayakan agar usaha masing-masing individu
selaras dengan tujuan organisasi.
SUMBANGAN BEBERAPA BIDANG ILMU
TERHADAP PERILAKU ORGANISASI
PSIKOLOGI Psikologi Organisasi

SOSIOLOGI Sosiologi Organisasi

ANTROPOLOGI Budaya Keorganisasi

PERILAKU
ORGANISASI
Proses Mempengaruhi
ILMU POLITIK
Sejarah Organisasi
SEJARAH Manajemen

Teori Pengambilan
EKONOMI Keputusan
TUJUAN MEMPELAJARI
PERILAKU ORGANISASI
 Memahami perilaku yang terjadi dalam
organisasi.
 Meramalkan kejadian-kejadian yang
terjadi dalam organisasi
 Mengendalikan perilaku
TINGKATAN ANALISIS ATAS
KEJADIAN ORGANISASI
 Tingkat individu
 Tingkat kelompok
 Tingkat organisasi
 Faktor lingkungan
PERBEDAAN INDIVIDU DALAM
PANDANGAN PO.
 Faktor Fisik :
• Bentuk tubuh dan komposisinya
• Tarap kesehatan
• Panca indera
 Faktor Non-Fisik/psikis :
• Inteligensia
• Bakat
• Minat
• Kepribadian
• Motivasi
• edukasi
PRINSIP-PRINSIP DASAR
TINGKAH LAKU MANUSIA
 Tingkah laku manusia (behavior) adalah fungsi
dari stimulus. RUMUS : B = f(S)
• Tingkah laku manusia itu timbul karena adanya
stimulus
• Tidak ada tingkah laku yang terjadi tanpa stimulus
• Stimulus merupakan sebab terjadinya tingkah laku
• Semakin besar stimulus, semakin besar pula
kemampuannya untuk menggerakkan tingkah laku
 Tingkah laku (behavior) adalah fungsi dari
organisme. RUMUS: B = f(O)
Aktivitas individu merupakan respon dari interaksi
antara stimulus yang ada diluar individu dengan yang
ada didalam individu itu sendiri.
PRINSIP-PRINSIP DASAR
TINGKAH LAKU MANUSIA
 Tingkah laku (behavior) adalah fungsi dari
accomplishment. RUMUS :B = (A)
• Apa yang dapat dicapai/tidak oleh suatu
perbuatan membentuk suatu pengalaman
• Pengalaman pahit dari suatu kegagalan akan
dihindari dan sebaliknya yang baik akan
pertahankan
• Kegagalan dan sukses akan membentuk pola
perbuatan yang dijadikan dasar perbuatan yang
dijadikan dasar untuk perbuatan berikutnya.
TANTANGAN & PELUANG
PERILAKU ORGANISASI
 Menyikapi globalisasi
 Mengelola keberagaman tenaga kerja
 Peningkatan kualitas dan produktivitas
 Menyikapi kelangkaan tenaga kerja
 Peningkatan layanan pelanggan
 Meningkatkan ketrampilan personal
 Memberdayakan orang
 Menyikapi kesementaraan
 Merangsang inovasi dan perubahan
 Membantuntu karyawan menyeimbangkan konflik
pekerjaan / kehidupan
 Meningkatkan perilaku etis
PERILAKU INDIVIDU
“PERSEPSI”
 Adalah proses memperhatikan dan menyeleksi,
mengorganisasikan, dan menafsirkan stimulus
lingkungan.
 Proses memperhatikan dan menyeleksi terjadi
karena setiap saat panca indra kita (indera
pendengar, perasa, penglihatan, penciuman dan
indra peraba) dihadapkan begitu banyak stimulus
lingkungan.
 Akan tetapi tidak semua stimulus tersebut kita
perhatikan , karena kalau semuanya kita
persepsikan akan menyebabkan kita bingung dan
kewalahan. Untuk itu ada proses pemilihan
(perseptual selection) untuk mencegah kebingungan
dan menjadikan lingkungan kita berarti.
PROSES PERSEPSI

Stimulus Lingkungan Perhatian dan Seleksi pengorganisasian

Penapsiran
Stimulus

Persepsi
FAKTOR YANG MEMEPENGARUHI
PROSES PERHATIAN TERHADAP
STIMULUS LINGKUNGAN
 UKURAN; Semakin besar ukuran suatu obyek fisik, semakin
besar kemungkinannya untuk diperhatikan
 INTENSITAS; Semakin besar intensitas suatu stimulus,
semakin besar kemungkinannya diperhatikan.
 FREKUENSI; Semakin sering suatu stimulus disampaikan,
semakin besar kemungkinannya untuk diperhatikan
 KONTRAS; stimulus yang kontras kemungkinan besar untuk
diperhatikan dari pada yang biasa saja.
 GERAKAN; Stimulus yang bergerak lebih diperhatikan dari
pada yang tidak
 PERUBAHAN; Stimulus akan lebih diperhatikan, apabila
dalam bentuk yang berubah-ubah.
 BARU; Stimulus yang baru dan unik akan lebih cepat
diperhatikan.
KESALAHAN PERSEPSI
 STEREOTYPING; Mengkatagorikan atau menilai
seseorang hanya atas dasar satu atau beberapa
sifat dari kelompoknya. Stereotip sering kali
didasarkan atas jenis kelamin, keturunan, umur,
agama, kebangsaan, kedudukan atau jabatan.
 HALO EFFECT; Kecenderungan menilai
seseorang hanya atas dasar salah satu sifatnya
saja.
 PROJECTION; Kecenderungan seseorang untuk
menilai orang lain atas dasar perasaan dan
sifatnya.
PERILAKU INDIVIDU
“SIKAP (ATTITUDE)”
 Adalah keteraturan perasaan dan pikiran
seseorang dan kecenderungan bertindak
terhadap aspek lingkungan
 Sikap seseorang tercermin dari
kecenderungan perilakunya dalam
menghadapi suatu situasi lingkungan yang
berhubungan dengannya,seperti, atasan
bawahan maupun lingkungan kerja.
KOMPONEN SIKAP
 AFEKTIF ; adalah komponen emosional atau perasaan
seseorang. Komponen ini dipelajari dari orang tua ,teman,
guru, atau dari lingkungan dimana orang tersebut tumbuh,
berkembang dan berinteraksi.
 KOGNITIF ; adalah merupakan komposisi persepsi,
keyakinan dan pendapat seseorang. Komponen ini
berkaitan dengan proses berfikir yang menekankan pada
rasionalitas dan logika. (ada kesan baik dan kesan tidak
baik terhadap lingkungannya)
 PERILAKU ; Adalah perilaku seseorang dalam bertindak
dengan cara-cara tertentu terhadap lingkungannya.
(teman kerja, atasan, bawahan, dan faktor lingkungan
kerja yang lain, dengan cara yang ramah, sopan,
bermusuhan, menentang, melaksanakan dengan baik. Dll.
PERILAKU INDIVIDU
“KEPRIBADIAN
(PERSONALITY)”
 Adalah cara dengan mana seseorang bereaksi
dan berinteraksi dengan orang lain (robbin).
 Tidak ada suatu teori yang dianggap paling
baik atau paling benar.
 untuk kondisi tertentu suatu teori mungkin
lebih lebih baik dalam menjelaskan perilaku
atau meramalkan respon seseorang.
TEORI-TEORI KEPRIBADIAN
 TEORI PSIKOANALITIS ; menurut Sigmun Freud ,
bahwa kepribadian memiliki tiga komponen yaitu
ID, EGO, dan SUPER EGO.
• ID Adalah komponen kepribadian yang paling dasar yang
merupakan bagian dari kepribadian yang mengandung
kata hati untuk memperoleh kepuasan dan mengejar
kesenangan.
• SUPER EGO Adalah merupakan bagian dari sistem yang
diserap selama manusia itu tumbuh dan merupakan
gudang nilai-nilai dalam diri seseorang.
• EGO Adalah merupakan bagian dari sistem kepribadian
yang bertindak sebagai penengah dalam hal terjadinya
pertentangan antara ID denga SUPER EGO. EGO
berupaya untuk memuaskan ID tetapi tidak melanggar
norma-norma masyarakat.
TEORI PEMENUHAN
(FULL FILLMENT THEORY)
 Teori ini didasarkan pada suatu premis bahwa
manusia hanya memiliki satu dasar kekuatan
yang secara terus menerus mendorongnya
kearah pemenuhan akan aktualisasi diri.
 Didalam konsep aktualisasi diri, manusia
secara konsisten berusaha kearah
pemenuhan akan perkembangan.
 Pemenuhan sifat yang sebenarnya dari
kepribadian manusia adalah berusaha untuk
memperhatikan dan meningkatkan sejalan
dengan tuntutan dari masyarakat.
TEORI KONSISTENSI

 Teori ini menganggap bahwa kepribadian


manusia dipelajari melalui pengalaman dalam
interaksinya dengan lingkungn sekitarnya.
 Disebut teori konsistensi karena orang akan
selalu mencoba mempersiapkan dunia atau
lingkungan disekitarnya, dan mengembangkan
sikap, perilaku yang sesuai dengan tuntutan
dari lingkungannya.
ATRIBUT-ATRIBUT
KEPRIBADIAN
Berikut ini akan dijelaskan beberapa dimensi
utama kepribadian yang mempengaruhi bagaimana
seseorang berperilakudidalam organisasi.
 DAERAH PENGENDALIAN; adalah berkaitan
dengan sejauhmana seseorang merasa yakin
bahwa tindakannya akan mempengaruhi imbalan
yang akan diterimanya. Daerah pengendalian
kepribadian ada dua :
 Kepribadian yang bersifat Internal, yaitu kepribadian
dimana seseorang percaya bahwa ia mengendalikan apa
yang terjadi padanya.
 Kepribadian yang bersifat Eksternal, yaitu keyakinan
seseorang bahwa apa yang terjadi dikendalikan oleh
kekuatan dari luar seperti keberuntungan dan nasib.
PAHAM OTORITARIAN
Adalah berkaitan dengan suatu keyakinan
bahwa ada perbedaan status dan kekuasaan
diantara orang-orang dalam organisasi. Ciri
sifat kepribadian otoritarian yang sangat tinggi :
• Memiliki intelektual yang kaku
• Membedakan posisi atau kedudukan orang dalam
dalam organisasi dn mengeksploitasi mereka yang
berada pada posisi yang rendah
• Curiga dan menolak perubahan
• Prestasi rendah negatif pada pekerjaan yang banyak
membutuhkan perasaan dalam hubungnnya dengan
karyawan yang lain, serta dalam situasi yang selalu
berubah dan komplek
• Lebih cocok untuk pekerjaan yang sangat terstruktur
dan sangat ketat dengan peraturan.
ORIENTASI PRESTASI
 Adalah merupakan karakteristik
kepribadian yang dapat dipergunakan
untuk meramalkan perilaku.
 Menurut DAVID MC. CLELLAND orang
yang memiliki kebutuhan akan prestasi
tinggi dapat digambarkan sebagai orang
yang selalu bekerja keras dalam
melakukan sesuatu untuk prestasi yang
lebih baik
INTROVERSI DAN
EKSTROVERSI
 INTROVERSI ; adalah sifat kepribadian
seseorang yang cenderung menghabiskan
waktunya dengan dunianya sendiri dan
menghasilkan kepuasan atas pikiran dan
perasaannya.
 EKSTROVERSI ; adalah merupakan sifat
kepribadian yang cenderung mengarahkan
perhatiannya pada orang lain dan kejadian
dilingkungan dan menghasilkan kepuasan
dari stimulus lingkungan.

Anda mungkin juga menyukai