Anda di halaman 1dari 8

Tujuan : untuk mengetahui dan memahami bagaimana cara pemeriksaan urine dengan metode

urine carik celup secara tepat.

Prinsip : pengambilan urine dalam metode carik celup dengan melihat hasilnya berdasarkan
perbedaan warna yg terjadi sehingga mengetahui zat apa yang terkandung dalam urine tersebut.

Alat dan bahan :

Strip reagen, botol reagen strip, urine, tabung reaksi.

Hemositometer
Hemositometer adalah satu set alat yang digunakan untuk menghitung jumlah
sel darah, dan sewaktu-waktu digunakan juga untuk menghitung jumlah bakteri. Alat
ini terdiri dari beberapa macam antara lain :
a. Kamar hitung
b.   Pipet Thoma lekosit
c.    Pipet thoma eritrosit
d.   Kaca penutup (Deck Glass)
e.    Aspirator (pengisap)

Kamar hitung (bilik hitung) adalah suatu ruangan dengan ukuran yang sangat kecil yang digunakan
untuk menghitung jumlah sel darah dengan menggunakan sampel yang sangat sedikit. Volume tiap
kamar hitung ini berbeda-beda tergantung jenis sel yang akan dihitung
Macam-macam kamar hitung :
1.   Kamar Hitung Original Neubauer
2.   Kamar Hitung Improved Neubauer
3.   Kamar Hitung Burker
4.   Kamar Hitung Turk
5.   Kamar Hitung Thoma
6.   Kamar Hitung Fucsh – Roshenthal
7.   Kamar Hitung Tatai
8.   Kamar Hitung Speirs-Levy
Dari macam-macam kamar hitung diatas, yang paling banyak dipakai adalah bilik hitung
Improved Neubauer yang berukuran 3mm x 3mm, karena permintaan pemeriksaan yang
paling banyak adalah pemeriksaan eritrosit dan lekosit

b. Pipet Thoma lekosit


Pipet ini digunakan untuk mengencerkan sel darah putih dengan pengenceran sampai
10 kali atau 20 kali.

Di dalam pipet ini terdapat sebutir bola yang berwarna bening dan berguna untuk mengocok
atau mengencerkan.
Pada batang kapiler terdapat garis-garis yang menandakan jumlah volume (0,5 dan 1
serta 11). Angka-angka ini menunjukkan jumlah pengeceran atau perbandingan volume.
Jika darah diambil sampai angka 1 dan larutan pengecer sampai angka 11 sehingga
pengeceran 1/11, tetapi karena pengeceran terjadi didalam ruangan yang berisi bola yaitu 1
sampai 11 sehingga volumenya 10 kali dan dari 0 sampai angka 1 tidak mengandung darah.
Jadi jumlah pengeceran tetap 1/10 atau 10 kali. Maka pada saat dimasukkan ke bilik hitung
kita harus membuangnya sekitar 3 sampai 4 tetes, yaitu untuk mengeluarkan larutan
pengencer yang tidak terencerkan.

c.   Pipet thoma eritrosit


Pipet ini digunakan untuk mengencerkan sel darah merah dengan pengenceran sampai
100 kali atau 200 kali.
 

Didalam pipet ini terdapat sebutir bola yang berwarna merah dan berguna untuk mengosok
atau mencampurkan.
Pada batang kapiler terdapat garis-garis yang menandakan jumlah perbandingan volume (0,5
dan 1 serta 101). Angka-angka ini menunjukkan jumlah pengenceran atau perbandingan
volume.
Jika darah diambil sampai angka 1 dan larutan pengencer sampai angka 101 sehingga
pengenceran 1/101, tetapi karena yang mengandung darah dari angka 1 sampai angka 100,
maka pengenceran tetap 1/100 kali. Sehingga pada saat dimasukkan ke bilik hitung kita harus
membuangnya sekitar 3 sampai 4 tetes, yaitu untuk mengeluarkan larutan pengencer yang
tidak mengandung darah.

d.  Kaca penutup (Deck Glass)


Kaca penutup khusus untuk kamar hitung biasanya lebih tebal daripada kaca penutup
biasa, tetapi sewaktu-waktu kita bisa menggunakan kaca penutup yang biasa. Untuk
menentukan tinggi antara penutup dengan kamar hitung yaitu 1/10 mm ditunjukkan dengan
adanya warnapelangi yang disebut cincin newton.

e.    Aspirator (pengisap)


Aspirator atau pengisap ini terbuat dari bahan yang lentur dan elastis yang bisa
dibengkokkan. Hemositometer ini berisi dua buah aspirator yaitu dengan ujung berwarna
merah untuk menghitung jumlah eritrosit dan yang ujungnya putih untuk menghitung jumlah
leukosit.

 
LAPORAN PRAKTIKUM FAAL PEMERIKSAAN DARAH(HAEMOGLOBIN, HEMATOKRIT
DAN WAKTUPERDARAHAN/PEMBEKUAN)A . P e m e r i k s a a n
Haemoglobin1 . T u j u a n :

Mahasiswa mengetahui cara melakukan haemoglobindalam darah.

m a h a s i s w a m a m p u m e l a k u k a n p e m e r i k s a a n hemoglobin dalam
darah dengan metode sahli dan talquist.2 .
C a r a k e r j a a . P e r s i a p a n a l a t
d a n b a h a n y a n g
d i g u n a k a n .

Jarum Franche / Lanset

Kapas alkohol

Pipet hisap

Pipet penetes

Larutan HCL 0,1 Nyeri

Aquadest

Satu set hemometer sahli

Satu set hemometer Talquist 
b . C a r a p e n g a m b i l a n d a r a h Darah yang diperlukan untuk
pemeriksaan ini hanya sedikit dan diambil dari darah yang menetes dari ujung jari setelah
ditusuk. Untuk menghemat waktu dan banyaknya tusukan, maka pengambilan darah
dilakukan sekaligus untuk kedua m e t o d e . S e b e l u m d i t u s u k , p e r e d a r a n d a r a h
d i p e r l a n c a r d e n g a n m e n g a y u n - ayunkan tangan dan memijat jari yang akan ditusuk. Untuk
membatasi penjalarani n f e k s i y a n g m u n g k i n t i m b u l , t u s u k a n d i l a k u k a n p a d a I I –
I V j a r i . S e t e l a h ditusuk, darah harus dapat keluar dengan spontan dan jari tidak boleh dipijat-
pijatlagi karena nanti cairan jaringan akan ikut keluar yang akan mengencerkan darah. 
 
c.Cara pemeriksaan hemoglobin dengan metode Sahli
a )
T a b u n g d i i s i
d u l u d e n g a n 0 , 1
N y e r i H C L sampai tanda/angka 2 (1/2 –
1 cc), kemudian darah diisap dengan pipetsampai tanda 20 dan sebelum
menjendal segera dihembuskan kedalamtabung. Untuk membersihkan sisa-
s i s a d a r a h d i d a l a m p i p e t , m a k a H C L didalam tabung diisap dan dihembuskan kembali
sampai tiga kali. 
b ) D i t u n g g u d a h u l u
s a m p a i 1 – 2 m e n i t ,
b e r t u r u t - turut akan terjadi hemolisis eritrosit,
dan Hb yang keluar akan dipecahmenjadi hem dan globin. Kemudian hem
d e n g a n H C L a k a n m e m b e n t u k   hematin HCL, hematin HCL merupakan suatu
senyawa yang lebih stabil di udara dari pada Hb dan berwarna coklat
.c ) D e n g a n p i p e t
p e n e t e s ,
h e m a t i n H C L diencerkan
s a m p a i w a e r n a n y a s e s u a i d e n g a n w a r n a s t a n d a r . M e t o d a i n i  banyak dipakai
didalam klinik dan rumah sakit.
d.Cara pemeriksaan Hemoglobin dengan metode Talquist
a)Darah diisap dengan kertas isap sampai meresap betul dan
d i t u n g g u 1 - 2 menit sampai semua Hb menjadi HbO2 (yang warnanya lebuh tua)
dansampai menjadi suram.
 b)Kemudian bercak merah yang terjadi ditempatkan
d i b a w a h l u b a n g dari skala berwarna untuk disamakan. Pembacaan hanya dapat
dilakukan  p a d a s i a n g h a r i ( c a h a y a m a t a h a r i ) . P e r i n c i a n d a n
p e m b a g i a n s k a l a (dibandingkan dengan metode sahli ): 100 % = 16 gram/100 ml. Cara ini
tdak teliti dan hanya dipergunakan untuk mengetahui kekurangan Hb secara kasar saja.3 . H a s i l
Pemeriksaana . P r o b a
n d u s :  Nama : Resdi BudayaUmur : 27 tahunJenis
Kelamin : laki-lakiBangsa : Indonesia
 
Tinggi Badan : 166 CmBerat Badan : 72 KgDarah diambil dari : jari IV tangan kiriKadar Hb dengan
sahli : 13 gr %Kadar Hb dengan Talquist : 80 %Index warna : dengan ketentuanHb normal laki-laki :
15 g% = 100%Eritrosit normal : 4,5 juta = 100%Hb: 13/15 X 100% = 86,6 %Maka indeks warnanya
= 86,6 / 100 = 0,866 (lebih kecil dari 1)

menunjukkankemungkinan kekurangan Hb dalam eritrosit yang biasanya disebabkan
olehkekurangan Fe.4 . P e m b a h a s a n Kadar Hb dalam darah sangat tergantung pada jenis
kelamin dan umur seseorang.Pada perempuan, kadar Hb normal berkisar antara 12-16 gr%
sedangkan padalaki-laki berkisar antara 13-18 gr%. Nilai normal tersebut masih dipengaruhi
oleh jenis alat yang digunakn untuk memeriksa. Pemeriksaan yang dilakukan
pada probandus menunjukkan bahwa Hb probandus dalam batas normal.
Sedangkand e n g a n m e t o d e t a l q u i s t d i d a p a t k a n H b p r o b a n d u s a d a l a h 8 0
%. Apabiladilakukan perbandingan dengan hasil Hb menggunakan
s a h l i , t e r n y a t a  pemeriksaan dengan metode talquist tidak menggambarkan hasil yang sesuai.
Halini terjdi karena metode ini memang kurang akurat dan menentukan jumlah HB namun
hanya untuk menentukan adanya penurunan Hb secara kasaar. Meskipuntidak dilkukan
pemeriksaan eritrosit, namun pada probandus dilakukan harga indeks warna dengan asumsi
bahwa jumlah eritrositnya normal. Dari perhitunganyang dilakukan, ternyata indeks warna
adalah kurang dari 1 (0,866). Apabila asumsi tersebut benar, maka pada probandus terdapat
eritrosit mikrositer. Namunk a r e n a e r i t r o s i t n y a t i d a k d i p e r i k s a , m a k a h a r g a i n d e k s
w a r n a t e r s e b u t t i d a k   merupakan nilai yang akurat

Mikroskop

Mikroskop (bahasa Yunani: micros = kecil dan scopein = melihat) adalah sebuah alat untuk melihat
objek yang terlalu kecil untuk dilihat dengan mata kasar. Ilmu yang mempelajari benda kecil dengan
menggunakan alat ini disebut mikroskopi, dan kata mikroskopik berarti sangat kecil, tidak mudah
terlihat oleh mata.

Mikroskop adalah alat optik yang terdiri dari susunan beberapa lensa pembesar yang digunakan
untuk melihat benda, jasad renik, mikroorganisme, atau bagian tubuh makhluk hidup yang
berukuran sangat kecil yang tidak dapat dilihat dengan mata telanjang.

Tujuan : mampu menggunakan mikroskop dalam mengamati objek yg dteliti dan menngetahui
bagian2nya.

Prinsip :
Alat dan bahan :

Mikroskop, kaca objek/ kaca penutup, rambut.

Cara kerja :

Letakkan mikroskop pada meja yg datar, kemudian saambungkan kekabel, lalu tekan tombol on
pada mikroskop, kemudian letakkan potongan rambut pada ....

Hemometer

Anda mungkin juga menyukai