Anda di halaman 1dari 5

TUGAS ANATOMI FISIOLOGI

FISIOLOGI JANTUNG

Disusun oleh:

Tri Desvita Santi


JURUSAN : ANALIS KESEHATAN
FISIOLOGI JANTUNG

Secara fisiologi, jantung adalah salah satu organ tubuh yang paling vital fungsinya
dibandingkan dengan organ tubuh vital lainnya. Dengan kata lain, apabila fungsi jantung mengalami
gangguan maka besar pengaruhnya terhadap organ-organ tubuh lainya terutama ginjal dan otak.

Fungsi Jantung

Secara umum fungsi jantung manusia adalah sebagai alat atau organ pemompa darah
keseluruh tubuh. Pada saat itu jantung menyediakan oksigen darah yang cukup dan dialirkan ke
seluruh tubuh, serta membersihkan tubuh darih hasil metabolisme (karbondioksida). Sehingga untuk
melaksanakan fungsi jantung mengumpulkan darah yang kekurangan oksigen dari seluruh tubuh dan
selanjutnya memompanya ke paru-paru, dengan cara darah pada jantung mengambil oksigen dan
membuang karbondioksida. Pada jantung darah yang kaya akan oksigen yang berasal dari paru-paru
dipompa ke jaringan seluruh tubuh Manusia.

Ukuran, posisi atau letak Jantung

Anda tahu berapa ukuran jantung anda? Secara anatomi ukuran jantung sangatlah variatif.
Dari beberapa referensi yang saya baca, ukuran jantung manusia mendekati ukuran kepalan
tangannya atau dengan ukuran panjang kira-kira 5" (12cm) dan lebar sekitar 3,5" (9cm).
Jantung terletak di belakang tulang sternum, tepatnya di ruang mediastinum diantara kedua
paru-paru dan bersentuhan dengan diafragma. Bagian atas jantung terletak dibagian bawah
sternal notch, 1/3 dari jantung berada disebelah kanan dari midline sternum , 2/3 nya
disebelah kiri dari midline sternum. Sedangkan bagian apek jantung di interkostal ke-5 atau
tepatnya di bawah puting susu sebelah kiri. (dapat dilihat pada gambar dibawah)
Penjalaran Impuls Jantung ke Seluruh Jantung

potensial aksi dimulai di nodus SA kemudian menyebar ke seluruh jantung. Agar jantung berfungsi
secara efisien, penyebaran eksitasi harus memenuhi 3 kriteria :

1. Eksitasi dan kontraksi atrium harus selesai sebelum kontraksi ventrikel dimulai.
2. Eksitasi serat – serat otot jantung harus dikoordinasi untuk memastikan bahwa setiap bilik
jantung berkontraksi sebagai suatu kesatuan untuk menghasilkan daya pompa yang efisien.
Apabila serat – serat otot di bilik jantung tereksitasi dan berkontraksi secara acak, tidak
simultan dan terkoordinasi (fibrilasi) maka darah tidak akan dapat terpompa.
3. Pasangan atrium dan pasangan ventrikel harus secara fungsional terkoordinasi, sehingga
kedua pasangan tersebut berkontaksi secara simultan. Hal ini memungkinkan darah
terpompa ke sirkulasi paru dan sistemik

Potensial Aksi Pada Sel Kontraktil Otot Jantung

Potensial aksi yang terjadi pada sel kontraktil otot jantung memperlihatkan fase datar (plateu) yang
khas. Pada saat membran mengalami eksitasi, terjadi perubahan gradien membran secara cepat
akibat masuknya Na+. Membran pun mengalami potensial aksi. Segera setelah potensial aksi dicapai,
permeabilitas membran terhadap Na+ berkurang. Namun uniknya, membran potensial
dipertahankan selama beberapa ratus milidetik sehingga menghasilkan fase datar (plateu) potensial
aksi.Perubahan voltase yang mendadak selama fase naik menuju potensial aksi menimbulkan 2
perubahan yang turut serta mempertahankan fase datar tersebut, yaitu pengaktifan slow L-type Ca 2+
channel dan penurunan permeabilitas K +. Pembukaan Ca2+ channel menyebabkan influks Ca 2+ yang
bermuatan positif. Penurunan aliran K+ mencegah repolarisasi cepat membran sehingga
mempertahankan fase datar. Fase turun potensial aksi yang berlangsung cepat terjadi akibat
inaktivasi Ca2+ channel dan peningkatan permeabilitas K +.

Mekanisme dasar terjadinya kontraksi sel miokardium apabila terdapat potensial aksi serupa dengan
proses eksitasi-kontraksi otot rangka. Bedanya, selama potensial aksi sel miokardium berlangsung,
sejumlah besar ion Ca akan berdifusi dari ekstrasel ke sitosol, menembus membran plasma untuk
mempertahankan potensial aksi sel miokardium, melewati T-tubule dan memicu terbukanya kanal
ion Ca dari lateral sacs retikulum sarkoplasma à memperpanjang masa kontraksi à cukup waktu
untuk memompa darah. Peran Ca2+ di sitosol adalah untuk berikatan dengan kompleks troponin-
tropomiosin sehingga memungkinkan terjadinya kontraksi.

Siklus Jantung

Siklus jantung adalah periode dimulainya satu denyutan jantung dan awal dari denyutan selanjutnya.
Setiap siklus dimulai oleh pembentukan potensial aksi yang spontan di nodus sinus. Siklus jantung
terdiri dari periode sistol dan diastol. Sistol adalah periode kontraksi dari ventrikel, dimana darah
akan dikeluarkan dari jantung. Diastol adalah periode relaksasi dari ventrikel, dimana terjadi
pengisian darah.

Diastol dapat dibagi menjadi dua proses yaitu relaksasi isovolumetrik dan ventricular filling. Pada
relaksasi isovolumetrik terjadi ventrikel yang mulai relaksaasi, katup semilunar dan katup
atrioventrikularis tertutup dan volume ventrikel tetap tidak berubah. Pada ventricular filling dimana
tekanan dari atrium lebih tinggi dari tekanan di ventrikel, katup mitral dan katup trikuspid akan
terbuka sehingga ventrikel akan terisi 80% dan akan mencapai 100 % jika atrium berkontraksi.
Volume total yang masuk ke dalam diastol disebut End Diastolic Volume .

Sistolik dapat dibagi menjadi dua proses yaitu kontraksi isovolumetrik dan ejeksi ventrikel. Pada
kontraksi isovolumetrik, kontraksi sudah dimulai tetapi katup – katup tetap tertutup. Tekanan juga
telah dihasilkan tetapi tidak dijumpai adanya pemendekan dari otot. Pada ejeksi ventrikel , tekanan
dalam ventrikel lebih tinggi dibandingkan dengan tekanan pada aorta dan pulmoner sehingga katup
aorta dan katup pulmoner terbuka dan akhirnya darah akan dipompa ke seluruh tubuh. Pada saat ini
terjadi pemendekan dari otot. Sisa darah yang terdapat di ventrikel disebut End Systolic Volume.

Cardiac Output. Merupakan volume darah yang dipompa oleh setiap ventrikel per menitnya. CO dari
setiap ventrikel secara normal sama, walaupun terdapat sedikit variasi. Penentu utama CO adalah
detak jantung dan stroke volume (= Volume darah yang dikeluarkan masing-masing ventrikel). Jika
dalam keadaan istirahat, detak jantung = 70 x/menit dan SV = 70 ml/detak, maka: Cardiac Output=
Detak jantung x SV. Dalam keadaan istirahat, curah jantung (cardiac output) dapat mencapai 5 L per
menit. Saat berolahraga, curah jantung yang dihasilkan dapat mencapai sekitar 20-25 L per menit.
Selisih antara curah jantung saat istirahat dengan curah jantung maksimal disebut cardiac reserve.

faktor yang mempengaruhi CO : Heart Rate (detak Jantung). Dalam keadaan normal nodus SA
merupakan pacemaker jantung dan mengatur HR. Karena nodus SA ini dipersarafi oleh Saraf otonom
(simpatis dan parasimpatis) maka secara tidak langsung HR juga dipengaruhi oleh saraf otonom.

Stroke Volume. Diatur oleh dua factor , yaitu intrinsic (aliran vena) dan ekstrinsik (stimulasi
simpatik). Factor intrinsic diatur oleh mekanisme hukum Franks Starling pada jantung. Semakin
banyak aliran vena yang masuk ke dalam jantung semakin besar pula volume diastole akhir dan
jantung menjadi semaikn tertarik dan melebar. Karena keadaan otot jantung yang semakin panjang
sebelum kontraksi ini, maka semakin kuat pula kontraksinya.

Anda mungkin juga menyukai