Npm : 197210223 Matkul : Prilaku dan Pengembangan Organisasi Kelas : 4/A Administrasi Bisnis
Ujian Akhir Semester Genap 2020/2021
1. Jelaskan mengapa perilaku individu dalam organisasi berpengaruh dalam pengembangan
organisasi?Berikan Contoh! Jawaban: Perilaku individu dalam organisasi merupakan bentuk interaksi antara karakterikstik individu dengan karakteristik organisasi. Perilaku setiap individu dalam organisasi pasti beragam atau berbeda-beda, karena individu satu pasti berbeda dengan individu lainnya. Karakteristik yang dimiliki individu akan dibawa ketika individu tersebut memasuki lingkungan baru, yaitu organisasi, dan organisasi juga merupakan suatu lingkungan yang memiliki karakteristik tersendiri, jadi terkadang terjadi disconnect antara karakter individu dengan karakter organisasi. Pengaruh nya dalam organisasi ialah : Produktivitas suatu ukuran kinerja yang mempengaruhi keefektifan dan efisiensi. Absensi karyawan yang tidak rapi Pengunduran diri (keluar masuknya karyawan) Yaitu penarikan diri secara sukarela dan tidak sukarela dari suatu organisasi Suatu sikap umum terhadap pekerjaan seseorang atau selisih antara banyaknya ganjaran yang diterima seorang pekerja dan banyaknya yang mereka yakini seharusnya karna itu iya jadi tidak puas dengan pekerjaannya Contoh : Permasalahan utama yang memicu terjadinya kesalahpahaman yang berujung pada pertentangan antar kedua belah pihak (Manajer Personalia dan pegawai satpam) dalam kasus tersebut adalah komunikasi internal yang tidak berjalan dengan baik antar pihak.Manajer Personalia sebagai pihak atasan tidak mampu membangun jaringan dan tata cara komunikasi yang baik dalam menyampaikan informasi secara transparan dan bertanggung jawab kepada pihak bawahan (pegawai satpam), terutama yang terkait dengan kesejahteraan pegawai. Pihak Manajer Personalia sebagai pihak yang merumuskan dan memutuskan kebijakan kepegawaian juga tidak melaksanakan proses diplomasi secara bijaksana dalam menanggapi keluhan pegawai atas hal yang dirasa merugikan mereka. Hal ini yang kemudian memicu kemarahan pegawai satpam dan menimbulkan perdebatan antara pegawai satpam dan Manajer Personalia.Pegawai satpam sebagai pihak bawahan menunjukkan sikap yang arogan dan emosional dalam menanggapi kebijakan dari pihak atasan (Manajer Personalia) dalam proses diplomasi. Hal ini tentunya berjalan bertentangan dengan hakikat dan kewajiban pegawai satpam dalam sistem perusahaan, dimana mereka seharusnya mengamankan perusahaan. Hal ini mengakibat kan pertentangan antara kedua belah pihak. 2. Jelaskan bagaimana keterkaitan hubungan antara karakteristik individu, motivasi dan persepsi dalam pengembangan organisasi ! Berikan contoh kasusnya dalam organisasi bisnis ! Jawaban: Setiap individu menyadari identitasnya yang tidak sama secara fisik dan psikis dari individu yang lain. Wajahnya atau bahkan hidung, bibir, mata dan lain-lain sebagian dari wajahnya tidak pernah sama dengan individu yang lain. Jalan dan gaya pun tidak sama. Demikian pula kemampuan psikis (jiwa) berupa bakat, inisiatif, kreatifitas, proses berfikir ,sifat- sifat kepribadian (riang , pemarah, pemalas, pendiam dan lain-lain) tidak lah sama satu dengan yang lain. Dalam ketidaksamaan itu, setiap manusia tampil sebagai individualitas, dan memerlukan perlakuan sesuai individualitasnya masing-masing. dengan adanya perbedaan karakter maka masing-masing individu akan berusaha menyatukan misi mereka untuk mencapai tujuan, karena dalam organisasi perbedaan karakter merupakan hal yang biasa akan tetapi tujuan tetap sama. Karna itu karyawan Akan lebih termotivasi dan menjadi ambisius untuk menjadi yang terbaik untuk kehidupan pekerjaannya. Masing-masing karakter akan mempengaruhi interaksi antar individu dengan lingkungannya.Dalam sebuah organisasi akan terdiri dari beberapa orang, orang-orang yang terdapat dalam organisasi ini memiliki karakter yang berbeda- beda, dengan keragaman karakter tersebut mereka berusaha menyatu untuk mencapai tujuan. Contoh: Karyawan pemalas yang tidak suka bekerja serta senang menghindar dari pekerjaan dan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Pekerja memiliki ambisi yang kecil untuk mencapai tujuan perusahaan namun menginginkan balas jasa serta jaminan hidup yang tinggi. Dalam bekerja para pekerja harus terus diawasi, diancam serta diarahkan agar dapat bekerja sesuai dengan yang diinginkan perusahaan.Id merupakan lapisan psikis yang paling dasariah, kawasan eros dan thanos berkuasa. - Ego adalah sistem kepribadian yang didominasi kesadaran yang terbentuk sebagai pengaruh individu kepada dunia obyek dari kenyataan dan menjalankan fungsinya berdasarkan pada prinsip kenyataan berarti apa yang ada. - Superego merupakan sistem kepribadian yang berisi nilai-nilai moral bersifat evaluatif (memberi kan batasan baik dan buruk) Komponen ini berpengaruh terhadap perilaku individu karna.
3. Jelaskan masing-masing dibawah ini :
a. Teori psikoanalitis (psychoanalytic Theory) : menurut Sigmund Frued tokoh dari teori psikoanalitik. Berdasarkan beberapa penelitiannya, ia menyimpulkan bahwa diri manusia dalam membentuk kepribadianya terdiri atas 3 komponen utama yaitu id, ego, super ego. Jelaskan Mengapa 3 komponen utama ini akan berpengaruh terhadap perilaku individu dalam pengembangan organisasi ? Berikan contoh ! b. Teori Pemenuhan (Fulfillment Theory) : teori pemenuhan yang didasarkan pada premis bahwa manusia hanya memiliki satu dasar kekuatan yang secara terus menerus mendorong kearah pemenuhan akan aktualisasi diri. Jelaskan mengapa setiap individu dalam organisasi memiliki dorongan untuk mengaktualisasikan dirinya ? Berikan contoh ! Jawaban: A. Teori psikoanalitis (psychoanalytic theory) : perilaku manusia menurut Freud, merupakan hasil konflik antara “id” dan „superigo‟. Konflik antara kedua factor ini selalu berhasil didamaikan oleh “ego”. Pola perilaku manusia selalu bersifat defensive dan selalu dapat dipikirkan berdasarkan pengamatan atas kompromi yang terjadi antara “id” dan “superego”. Id = Sistem kepribadian yang asli dibawa sejak lahir. Dari id ini kemudian akan muncul ego dan superego. Saat dilahirkan, id berisi semua aspek psikologi yang diturunkan seperti insting, impuls dan drives. Id berada dan berpotensi dalam daerah Unconscious, mewakili subjektifitas yang tidak pernah disadari sepanjang usia. Id berhubungan erat pada proses fisik untuk memperoleh energy psikis yang digunakan untuk mengoperasikan sistem dari struktur kepribadian lainnya. Ego = Ego berkembang dari Id agar orang mampu mengenali realitas atau kenyataan; sehingga ego beroperasi mengukuti prinsip realitas (reality Principle), usaha memperoleh kepuasan yang dituntut id dengan mencegah terjadinya tegangan baru atau menunda terjadinya kenikmatan sampai ditemukannya objek yang nyata dapat memuaskan kebutuhan. Prinsip realitas itu dikerjakan oleh proses sekunder (secondary process), yakni berpikir realistis. Dari cara kerjanya, dapat dipahami sebagian besar daerah operasi ego berada di kesadaran, namun ada sebagian kecil ego beroperasi di daerah prasadar dan daerah tak sadar. Superego = Superego adalah moral dan etik dari kepribadian, yang beroperasi memakai prinsip idealistis (idealistic principle) sebagai lawan dari prinsip kepuasan id dan prinsip realistis dari ego. Superego berkembang dari ego dan seperti ego dia tidak memiliki energi sendiri. Seperti ego, superego beroperasi di daerah kesadaran. Namun berbeda dengan ego, dia tidak punya kontak dengan dunia luar (sama dengan id). B. Teori Pemenuhan (Fulfillment Theory): teori pemenuhan yang didasarkan pada premis bahwa manusia hanya memiliki satu dasar kekuatan yang secara terus menerus mendorong kearah pemenuhan akan aktualisasi diri. Penjelasan: Teori ini dikemukakan ole Carl Rogers (tahun 1902-1987) dan Abraham Maslow (1908- 1970). Sebagai ahli psikologi keduanya sangat peduli dengan perkembangan dan potensi dari manusia. Keduanya percaya bahwa dalam konsep aktualisasi diri, manusia secara konsisten berusaha kearah pemenuhan akan perkembangan. Contohnya saat anak-anak pulang sekolah, sudah menjadi kebiasaannya untuk mengambil makan siang dan duduk sembari menonton TV. Tidak ada alasan yang benar benar mengapa ia menonton TV bukan nya membaca koran atau majalah, hanya kebiasaan.