Anda di halaman 1dari 11

PAPER TENTANG PERILAKU INDIVIDU

Disusun Guna Memenuhi

Tugas Mata Kuliah : Ilmu Islam Terapan

Dosen pengampu : Dr. Abdul Jalil , S.AG,M.E.I

Disusun oleh :

1. Ramdhani Ahmadus Shufi (2020610068)

PROGRAM STUDI AKUNTASI SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGRI KUDUS

2020
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menurut Marthen luter individu berasal dari kata individum (Latin), yaitu satuan
kecil yang tidak dapat dibagi lagi. Individu smenurut konsep Sosiologis berarti manusia
yang hidup sendiri. Individu sebagai mahkluk ciptaan tuhan di dalam dirinya selalu
dilengkapi oleh kelengkapan hidup yang meliputi raga, rasa, rasio dan rukun. Sedangkan
menurut Viniagustia, individu merupakan suatu sebutan yang dapat dipakai untuk
menyatakan suatu kesatuan yang paling kecil dan terbatas. Dapat disimpulkan bahwa
individu adalah unit terkecil dimana memiliki ciri yang berbeda di tiap masing-masing
individu.

Gibson CS. (1996) menyatakan perilaku individu adalah segala sesuatu yang
dilakukan seseorang, seperti : berbicara, berjalan, berfikir atau tindakan dari suatu sikap.
Sedangkan menurut Kurt Levin, perilaku (Behavior = B) individu pada dasarnya
merupakan fungsi dari interakasi antara Person/individu ( P )yang bersangkutan dengan
lingkungan (Enviroment = E).

Dari pengertian tersebut perilaku individu dapat diartikan sebagai suatu sikap atau
tindakan serta segala sesuatu yang dilakukan manusia atau individu itu sendiri baik yang
dilakukan dalam bekerja maupun diluar pekerjaan seperti menulis, bertukar pendapat,
berfikir dan sebagainya. Setiap individu mempunyai karakteristik yang berbeda, sehingga
setiap manusia mempunyai keunikan-keunikan tersendiri.

B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan perilaku individu ?


2. Bagaimana pendekatan-pendekatan untuk memahami perilaku individu ?
3. Sebut dan jelaskan dasar-dasar perilaku individu?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui definisi perilaku individu.


2. Untuk mengetahui pendekatan-pendekatan untuk memahami perilaku individu.
3. Umtuk mengetahui dasar-dasar perilaku individu
BAB II

PEMBAHASAN

A. DEFINISI PERILAKU INDIVIDU DALAM ORGANISASI

Perilaku individu adalah sebagai suatu fungsi dari interaksi antara individu
dengan lingkungannya. Individu membawa tatanan dalam organisasi berupa kemampuan,
kepercayaan pribadi, pengharapan, kebutuhan, dan pengalamanmasa lainnya.

Perilaku individu juga dapat disebut sebagai perilaku atau interaksi yang
dilakukan oleh manusia atau individu di lingkungannya, perilaku setiap individu
sangatlah berbeda dan hal ini dipengaruhi oleh lingkungan dimana individu tersebuut
tinggal, perilaku yang berbeda mengakibatkan berbedanya kebutuhan setiap individu,
untuk itu perlunya suatu organisasi agar kebutuhan yang berbeda tersebut dapat terpenuhi
dengan bekerja samaantar individu. Perilaku individu akan membentuk pada perilaku
organisasi.

Organisasi diciptakan oleh manusia untuk mencapai suatu tujuan, dan pada saat
yang sama manusia juga membutukan Organisasi untuk mengembangkan dirinya. Oleh
sebab itu antara organisasi dengan manusia memiliki hubungankan yang saling
membutuhkan dan menguntungkan.

B. PENDEKATAN-PENDEKATAN UNTUK MEMAHAMI PERILAKU INDIVIDU

Untuk memahami perilaku individu dapat menggunakan pendekatan yang dikelompokan


menjadi tiga pendekatan, yaitu:

1. Pendekatan kognitif adalah bahwa suatu perilaku oleh suatu rangsangan,dimana perilaku
individu terjadi atau timbul dikarenakan adanya rangsangan sehingga timbulah respon
atas rangsangan tersebut,contohnya jika kita bertemu dengan teman dan kemudian dia
bersikap baik terhadap kita tentu saja kitapun akan bersikap baik pula.
2. Pendekatan penguatan adalah bahwa suatu perilaku dipengaruhi oleh gerakan reflex yang
digerakan oleh system syaraf motorik yang ada diotak kita, contohnya jika tangan kita
terkena api maka secara otomatis kita menjauhkan atau menarik tangan dari api tersebut.
3. Pendekatan psikoanalitis adalah bahwa perilaku dipengaruhi oleh kepribadiannya,
sedangkan individu yang memiliki pribadi yang baik adalah individu yang telah matang
yaitu orang yang dapat membedakan mana yang baik dan tidak baik bagi dirinya dan
lingkungannya, orangyang tidak semata-mata mementingkan kepentingan pribadinya
sajamelainkan mementingkan kepentingan lingkungannya.
C. DASAR-DASAR PERILAKU INDIVIDU

A. Karakteristik individu dalam organisasi antara lain :

  karakteristik biografis

1. Umur

2. Jenis kelamin

3. Status kawin

4. masa kerja

 Kemampuan

1. kemampuan fisik

2. kemampuan intelektual

 Kepribadian

 Proses belajar

 Persepsi

 Sikap

 Kepuasan kerja

B. Perilaku Individu dalam organisasi antara lain :

 Produktifitas kerja

 Kepuasan kerja

 Tingkat absensi

 Tingkat turnover

Pembahasan tentang dasar-dasar Perilaku Individu yang mempunyai karakteristik individu.

1. karakteristik biografis
yaitu karakteristik pribadi seperti umur, jenis kelamin, dan status kawin yang objektif dan
mudah diperoleh dari rekaman pribadi.

Umur (age)
 hubungan Umur - Turnover = umur meningkat maka tingkat turnover menurun.
Alasannya karena alternatif pekerjaan (option) yang semakin sedikit, penghasilan
lebih tinggi yang telah diperoleh, dan tunjangan pensiun yang lebih menarik.

 Hubungan Umur - Absensi = Umur meningkat, maka ketidakhadiran yang disengaja


menurun, dan ketidakhadiran yang tidak disengaja meningkat pula. Mengingat umur
yang bertambah berarti adanya keluarga yang harus dibina. ketidakhadiran yang
disengaja jarang sekali dilakukan, karena melihat pada nilai gaji yang terpotong bila
tidak masuk kerja. Dan ketidakhadiran yang tidak disengaja meningkat pula, contoh :
bila ada salah satu anaknya yang sakit.

 Hubungan Umur - Produktivitas = umur meningkat, maka produktifitas menurun.


Alasan : menurunnya kecepatan, kecekatan, dan kekuatan. Juga meningkatnya
kejenuhan atau kebosanan, dan kurangnya rangsangan intelektual. Namun ada juga
study yang mengemukakan bahwa hubungan umur dengan produktifitas ternyata
tidak ada hubungannya sama sekali. Dengan alasan : menurunnya ketrampilan
jasmani tidak cukup ekstrem bagi menurunnya produktifitas. Dan meningkatnya umur
biasanya diimbangi dengan meningkatnya pengalaman.

 hubungan umur - kepuasan kerja =

 bagi karyawan profesional : umur meningkat, kepuasan kerja juga meningkat

 karyawan non-profesional : kepuasan merosot selama usia tengah baya dan


kemudian naik lagi dalam tahun-tahun selanjutnya. Bila digambarkan dalam
bentuk kurva, akan berbentuk kurva U ("U" curve).

Jenis kelamin (gender)

 tidak ada beda yang signifikan / bermakna dalam produktifitas kerja antara pria
dengan wanita.

 tidak ada bukti yang menyatakan bahwa jenis kelamin karyawan memperngaruhi
kepuasan kerja.

 hubungan gender - turnover = beberapa studi menjumpai bahwa wanita mempunyai


tingkat keluar yang lebih tinggi, dan studi lain menjumpai tidak ada perbedaan antara
hubungan keduanya.

 hubungan gender - absensi = wanita mempunyai tingkat absensi yang lebih tinggi
(lebih sering mangkir). dengan alasan : wanita memikul tanggung jawab rumah
tangga dan keluarga yang lebih besar, juga jangan lupa dengan masalah kewanitaan.

Status kawin (martial status)


 tidak ada studi yang cukup untu menyimpulkan mengenai efek status perkawinan
terhadap produktifitas.

 karyawan yang menikah lebih sediki absensinya, pergantian yang lebih rendah, dan
lebih puas dengan pekerjaannya.

Masa kerja

 tidak ada alasan bahwa karyawan yang lebih lama bekerja (senior) akan lebih
produktif dari pada yang junior.

 senioritas / masa kerja berkaitan secara negatif dengan kemangkiran dan dengan
tingkat turnover.

1. masa kerja tinggi , tingkat absensi dan turnover rendah

2. masa kerja rendah, tingkat absensi dan turnover tinggi

                         Keduanya hal di atas berkaitan secara negatif

1. masa kerja tinggi, kepuasan kerja tinggi

2. masa kerja rendah, kepuasan kerja rendah

kedua hal di atas berkaitan secara positif


2. Kemampuan
yaitu kapasitas individu untuk mengerjakan berbagai tugas dalam suatu pekerjaan.

 kemampuan intelektual. merupakan kemampuan yang diperlukan untuk mengerjakan


kegiatan mental. misalnya : berpikir,menganalisis, memahami. yang mana dapat
diukur dalam berbrntuk tes (tes IQ). Dan setiap orang punya kemampuan yang
berbeda.

Ada tujuah dimensi yang paling sering dikutip yang membentuk kemampuan intelektual,
yaitu:

o Kecerdasan Numerik

Kemampuan untuk berhitung dengan cepat dan tepat.

o Pemahaman Verbal

Kemampuan memahami apa yang dibaca dan didengar serta menghubungkan kata satu
dengan yang lain.

o Kecepatan Konseptual
Kemampuan mengenali kemiripan dan beda visual dengan cepat dan tepat.

o Penalaran Induktif

Kemampuan mengenali suatu urutan logis dalam suatu masalah dan kemudian
memecahkan masalah itu.

 kemampuan fisik. merupakan kemampuan yang diperlukan untuk melakukan tugas


yang menuntut stamina, kecekatan dan kekuatan.

3. Kepribadian
merupakan cara individu bereaksi dan berinteraksi dengan orang lain. kepribadian terbentuk
dari faktor keturunan, juga lingkungan (budaya, norma keluarga dan pengaruh lainnya), dan
juga situasi.

ciri dari kepribadian adalah :


merupakan karakteristik yang bertahan, yang membedakan perilaku seorang individu, seperti
sifat malu, agresif, mengalah, malas, ambisius, setia.

4. Proses belajar (pembelajaran)


adalah bagaimana kita dapat menjelaskan dan meramalkan perilaku, dan pahami bagaimana
orang belajar.

belajar adalah : setiap perubahan yang relatif permanen dari perilaku yang terjadi sebagai
hasil pengalaman.

 belajar melibatkan perubahan (baik ataupun buruk)

 perubahan harus relatif permanen

 belajar berlangsung jika ada perubahan tindakan / perilaku

 beberapa bentuk pengalaman diperlukan untuk belajar. pengalaman dapat diperoleh


lewat pengamatan langsung atau tidak langsung (membaca) atau lewat praktek.

5. Persepsi
merupakan suatu proses dengan mana individu-individu mengorganisasikan dan
menafsirkan kesan-kesan indera mereka agar memberikan makna bagi lingkungannya.

distorsi persepsi (penyimpangan persepsi) :

 persepsi selektif, orang-orang yang secara selektif menafsirkan apa yang mereka
saksikan berdasarkan kepentingan, latar belakang, pengalaman, dan sikap.
 efek halo, menarik suatu kesan umum mengenai individu berdasarkan suatu
karakteristik tunggal (kesan pertama)

 efek kontras, evaluasi dari karakteristik seseorang yang dipengaruhi oleh


perbandingan dengan orang lain yang baru dijumpai, yang berperingkat lebih tinggi
atau lebih rendah pada karakteristik yang sama.

 proyeksi, menghubungkan karakteristik pribadinya terhadap karakteristik pribadi


orang lain.

 stereotype, menilai seseorang atas dasar persepsi kita terhadap kelompok dari orang
tersebut (menggeneralisasikan)

6. Sikap
adalah pernyataan atau pertimbangan evaluatif (menguntungkan atau tidak
menguntungkan) mengenai objek, orang dan peristiwa. Sikap mencerminkan bagaimana
seseorang merasakan mengenai sesuatu. Dalam perilaku organisasi, pemahaman atas
sikap penting, karena sikap mempengaruhi perilaku kerja.

komponen sikap :

 kognitif, segmen pendapat atau keyakinan dari suatu sikap

 afektif, segmen emosional dari suatu sikap

 perilaku,suatu maksud untuk perilaku dalam suatu cara tertentu terhadap seseorang
atau sesuatu.

7. Kepuasan kerja
adalah suatu sikap umum seorang individu terhadap pekerjaannya. atau persaan senang atau
tidak senang terhadap pekerjaannya. Kepuasan kerja mempengaruhi sikap.

apa yang menetukan kepuasan kerja ?

 kerja yang secara mental menantang. kesempatan menggunakan ketrampilan /


kemampuan, tugas yang beragam, kebebasan, dan umpan balik.

 ganjaran yang pantas. sistem upah dan kebijakan promosi yang adil.

 kondisi kerja yang mendukung. lingkungan kerja yang aman, nyaman, fasilitas yang
memadai.

 rekan kerja yang mendukung. rekan kerja yang ramah dan mendukung, atasan yang
ramah, memahami, menghargai dan menunjukan keberpihakan kepada bawahan.
 kesesuaian kepribadian dengan pekerjaan. bakat dan kemampuan karyawan sesuai
dengan tuntutan pekerjaan.

kepuasan kerja yang rendah, mengakibatkan keluhan, absensi, dan tingkat turnover
tinggi. Namun membuat tingkat produktifitas rendah juga
DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/28859527/PERILAKU_INDIVIDU

https://www.academia.edu/22208951/MAKALAH_Perilaku_Individu_dalam_Organisasi

http://rizkiafandi.blogspot.com/2012/03/penjelasan-mengenai-perilaku-individu.html

https://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/02/11/memahami-perilaku-individu/

http://agungpia.multiply.com/journal/item/23?&show_interstitial=1&u=%2Fjournal%2Fitem

Anda mungkin juga menyukai