Disusun oleh :
2020
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menurut Marthen luter individu berasal dari kata individum (Latin), yaitu satuan
kecil yang tidak dapat dibagi lagi. Individu smenurut konsep Sosiologis berarti manusia
yang hidup sendiri. Individu sebagai mahkluk ciptaan tuhan di dalam dirinya selalu
dilengkapi oleh kelengkapan hidup yang meliputi raga, rasa, rasio dan rukun. Sedangkan
menurut Viniagustia, individu merupakan suatu sebutan yang dapat dipakai untuk
menyatakan suatu kesatuan yang paling kecil dan terbatas. Dapat disimpulkan bahwa
individu adalah unit terkecil dimana memiliki ciri yang berbeda di tiap masing-masing
individu.
Gibson CS. (1996) menyatakan perilaku individu adalah segala sesuatu yang
dilakukan seseorang, seperti : berbicara, berjalan, berfikir atau tindakan dari suatu sikap.
Sedangkan menurut Kurt Levin, perilaku (Behavior = B) individu pada dasarnya
merupakan fungsi dari interakasi antara Person/individu ( P )yang bersangkutan dengan
lingkungan (Enviroment = E).
Dari pengertian tersebut perilaku individu dapat diartikan sebagai suatu sikap atau
tindakan serta segala sesuatu yang dilakukan manusia atau individu itu sendiri baik yang
dilakukan dalam bekerja maupun diluar pekerjaan seperti menulis, bertukar pendapat,
berfikir dan sebagainya. Setiap individu mempunyai karakteristik yang berbeda, sehingga
setiap manusia mempunyai keunikan-keunikan tersendiri.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
PEMBAHASAN
Perilaku individu adalah sebagai suatu fungsi dari interaksi antara individu
dengan lingkungannya. Individu membawa tatanan dalam organisasi berupa kemampuan,
kepercayaan pribadi, pengharapan, kebutuhan, dan pengalamanmasa lainnya.
Perilaku individu juga dapat disebut sebagai perilaku atau interaksi yang
dilakukan oleh manusia atau individu di lingkungannya, perilaku setiap individu
sangatlah berbeda dan hal ini dipengaruhi oleh lingkungan dimana individu tersebuut
tinggal, perilaku yang berbeda mengakibatkan berbedanya kebutuhan setiap individu,
untuk itu perlunya suatu organisasi agar kebutuhan yang berbeda tersebut dapat terpenuhi
dengan bekerja samaantar individu. Perilaku individu akan membentuk pada perilaku
organisasi.
Organisasi diciptakan oleh manusia untuk mencapai suatu tujuan, dan pada saat
yang sama manusia juga membutukan Organisasi untuk mengembangkan dirinya. Oleh
sebab itu antara organisasi dengan manusia memiliki hubungankan yang saling
membutuhkan dan menguntungkan.
1. Pendekatan kognitif adalah bahwa suatu perilaku oleh suatu rangsangan,dimana perilaku
individu terjadi atau timbul dikarenakan adanya rangsangan sehingga timbulah respon
atas rangsangan tersebut,contohnya jika kita bertemu dengan teman dan kemudian dia
bersikap baik terhadap kita tentu saja kitapun akan bersikap baik pula.
2. Pendekatan penguatan adalah bahwa suatu perilaku dipengaruhi oleh gerakan reflex yang
digerakan oleh system syaraf motorik yang ada diotak kita, contohnya jika tangan kita
terkena api maka secara otomatis kita menjauhkan atau menarik tangan dari api tersebut.
3. Pendekatan psikoanalitis adalah bahwa perilaku dipengaruhi oleh kepribadiannya,
sedangkan individu yang memiliki pribadi yang baik adalah individu yang telah matang
yaitu orang yang dapat membedakan mana yang baik dan tidak baik bagi dirinya dan
lingkungannya, orangyang tidak semata-mata mementingkan kepentingan pribadinya
sajamelainkan mementingkan kepentingan lingkungannya.
C. DASAR-DASAR PERILAKU INDIVIDU
karakteristik biografis
1. Umur
2. Jenis kelamin
3. Status kawin
4. masa kerja
Kemampuan
1. kemampuan fisik
2. kemampuan intelektual
Kepribadian
Proses belajar
Persepsi
Sikap
Kepuasan kerja
Produktifitas kerja
Kepuasan kerja
Tingkat absensi
Tingkat turnover
1. karakteristik biografis
yaitu karakteristik pribadi seperti umur, jenis kelamin, dan status kawin yang objektif dan
mudah diperoleh dari rekaman pribadi.
Umur (age)
hubungan Umur - Turnover = umur meningkat maka tingkat turnover menurun.
Alasannya karena alternatif pekerjaan (option) yang semakin sedikit, penghasilan
lebih tinggi yang telah diperoleh, dan tunjangan pensiun yang lebih menarik.
tidak ada beda yang signifikan / bermakna dalam produktifitas kerja antara pria
dengan wanita.
tidak ada bukti yang menyatakan bahwa jenis kelamin karyawan memperngaruhi
kepuasan kerja.
hubungan gender - absensi = wanita mempunyai tingkat absensi yang lebih tinggi
(lebih sering mangkir). dengan alasan : wanita memikul tanggung jawab rumah
tangga dan keluarga yang lebih besar, juga jangan lupa dengan masalah kewanitaan.
karyawan yang menikah lebih sediki absensinya, pergantian yang lebih rendah, dan
lebih puas dengan pekerjaannya.
Masa kerja
tidak ada alasan bahwa karyawan yang lebih lama bekerja (senior) akan lebih
produktif dari pada yang junior.
senioritas / masa kerja berkaitan secara negatif dengan kemangkiran dan dengan
tingkat turnover.
Ada tujuah dimensi yang paling sering dikutip yang membentuk kemampuan intelektual,
yaitu:
o Kecerdasan Numerik
o Pemahaman Verbal
Kemampuan memahami apa yang dibaca dan didengar serta menghubungkan kata satu
dengan yang lain.
o Kecepatan Konseptual
Kemampuan mengenali kemiripan dan beda visual dengan cepat dan tepat.
o Penalaran Induktif
Kemampuan mengenali suatu urutan logis dalam suatu masalah dan kemudian
memecahkan masalah itu.
3. Kepribadian
merupakan cara individu bereaksi dan berinteraksi dengan orang lain. kepribadian terbentuk
dari faktor keturunan, juga lingkungan (budaya, norma keluarga dan pengaruh lainnya), dan
juga situasi.
belajar adalah : setiap perubahan yang relatif permanen dari perilaku yang terjadi sebagai
hasil pengalaman.
5. Persepsi
merupakan suatu proses dengan mana individu-individu mengorganisasikan dan
menafsirkan kesan-kesan indera mereka agar memberikan makna bagi lingkungannya.
persepsi selektif, orang-orang yang secara selektif menafsirkan apa yang mereka
saksikan berdasarkan kepentingan, latar belakang, pengalaman, dan sikap.
efek halo, menarik suatu kesan umum mengenai individu berdasarkan suatu
karakteristik tunggal (kesan pertama)
stereotype, menilai seseorang atas dasar persepsi kita terhadap kelompok dari orang
tersebut (menggeneralisasikan)
6. Sikap
adalah pernyataan atau pertimbangan evaluatif (menguntungkan atau tidak
menguntungkan) mengenai objek, orang dan peristiwa. Sikap mencerminkan bagaimana
seseorang merasakan mengenai sesuatu. Dalam perilaku organisasi, pemahaman atas
sikap penting, karena sikap mempengaruhi perilaku kerja.
komponen sikap :
perilaku,suatu maksud untuk perilaku dalam suatu cara tertentu terhadap seseorang
atau sesuatu.
7. Kepuasan kerja
adalah suatu sikap umum seorang individu terhadap pekerjaannya. atau persaan senang atau
tidak senang terhadap pekerjaannya. Kepuasan kerja mempengaruhi sikap.
ganjaran yang pantas. sistem upah dan kebijakan promosi yang adil.
kondisi kerja yang mendukung. lingkungan kerja yang aman, nyaman, fasilitas yang
memadai.
rekan kerja yang mendukung. rekan kerja yang ramah dan mendukung, atasan yang
ramah, memahami, menghargai dan menunjukan keberpihakan kepada bawahan.
kesesuaian kepribadian dengan pekerjaan. bakat dan kemampuan karyawan sesuai
dengan tuntutan pekerjaan.
kepuasan kerja yang rendah, mengakibatkan keluhan, absensi, dan tingkat turnover
tinggi. Namun membuat tingkat produktifitas rendah juga
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/28859527/PERILAKU_INDIVIDU
https://www.academia.edu/22208951/MAKALAH_Perilaku_Individu_dalam_Organisasi
http://rizkiafandi.blogspot.com/2012/03/penjelasan-mengenai-perilaku-individu.html
https://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/02/11/memahami-perilaku-individu/
http://agungpia.multiply.com/journal/item/23?&show_interstitial=1&u=%2Fjournal%2Fitem