Perilaku Organisasi
Latersia Br Gurusinga, S.E., M.Si
Ta 2022/2023
PERILAKU INDIVIDU
Ada sejumlah teori tentang kepribadian yang layak untuk dipahami, yaitu :
a. Teori psikoanalitis
b. Teori pemenuhan
c. Teori konsisten
a. Teori Psikoanalitis
Id adalah komponen dasar dan berkembang ketika masih masa kanak – kanak, bahkan bisa sampai
tua sekalipun. Merupakan subsistem dari kepribadian yang merupakan sumber dan menampung
semua kekuatan jiwa yang menyebabkan berfungsinya suatu sistem. Libido dan Agresi adalah
elemen kepribadian dari unsur Id yang berkenaan dengan kata hati, hasrat dan keinginan untuk
mengejar kesenangan & kepuasan.
Superego adalah elemen kepribadian yang tumbuh dan berkembang, naik turun selama masih hidup.
Yang dianut seseorang dan memungkinkan ego memutuskan apakah sesuatu itu benar atau salah.
Jika seseorang memiliki superego yang baik, maka orang tersebut akan memiliki tingkat kecerdasan
spiritual yang tinggi.
Ego adalah elemen kepribadian yang bersifat penengah dari dua elemen sebelumnya,
id dan superego. Mewakili logika yang dihubungkan dengan prinsip-rinsip realitas dan
merupakan subsistem yang berfungsi ganda yakni melayani sekaligus mengendalikan
(penengah) dua sisi lainnya (Id & Super Ego), dengan cara berinteraksi dengan dunia
atau lingkungan luar.
b. Teori pemenuhan
Menurut Maslow ( 1908 – 1970 ), kebutuhan manusia itu bertingkat, dimulai dari ya
paling rendah sampai yang paling tinggi, yaitu :
1. Kebutuhan Fisiologis,
2. Kebutuhan Akan Rasa Aman,
3. Kebutuhan Sosial,
c. Teori Konsistensi
Kepribadian itu dibawa sejak lahir, tetapi dipelajari melalui pengalaman dan interaksi
dengan lingkungan dimana manusia itu hidup.
Teori ini disebut teori konsistensi karena manusia selalu mempersepsikan setiap yang
datang dari lingkungan dan kemudian mengembangkan sikap dan perilaku sesuai dengan
tuntutan lingkungannya.
3. Atribut Kepribadian
Paham ini berkeyakinan bahwa ada perbedaan status dan kekuasaan pada orang –
orang yang ada dalam organisasi.
Sifat kepribadian otoritarian yang tinggi memiliki intelektual yang kaku, membedakan
orang atau kedudukan dalam organisasi, mengeksploitasi orang yang memiliki status
dibawahnya, suka curiga dan menolak perubahan.
c. Orientasi Prestasi