1. PENGERTIAN GADAI
Gadai adalah suatu hak yang diperoleh seseorang yang berpiutang atas suatu barang
bergerak, yang diserahkan kepadanya oleh seorang yang berutang atau oleh seseorang
lain atas namanya, dan yang memberikan kekuasaan kepada orang berpiutang lainnya;
dengan pengecualian biaya untuk melelang barang tersebut dan biaya yang telah
dikeluarkan untuk menyelamatkannya setelah barang itu digadaikan, biaya – biaya mana
harus didahulukan (Kitab UU Hukum Perdata Pasal 1150).
Perjan pegadaian tidak diperkenankan menarik dana dari masyarakat baik berupa giro,
deposito, atau bentuk tabungan lainnya. Ia tidak diperkenankan memberi pinjaman dengan
jaminan efek, dokumen pengangkutan atau dokumen penyimpanan, atau dokumen fiducier
lain. Ia tidak diperkenankan untuk menghimpun dana dengan mengeluarkan surat-surat
berharga, atau sekuritas dan tidak diperkenankan memberi pinjaman dalam jangka
menengah atau panjang. Pinjaman yang diberikan berjangka pendek dengan jumlah relatif
kecil.
Selain itu berdasarkan neraca pembukaan Perusahaan Umum Pegadaian dan Surat
Menteri Keuangan RI No. 1015/KMK. 013/1991 tanggal 26 September 1991, modal awal
Perusahaan Umum Pegadaian ditetapkan sebesar Rp 205.000.000.000,- sebagaimana
tertuang dalam Neraca Pembukaan. Modal awal yang disetor pemerintah tersebut adalah
kumulatif laba bersih yang diperoleh Perjan Pegadaian. Secara bertahap mulai Tahun 1991,
pemerintah Republik Indonesia memberikan tambahan modal sebagai Penyertaan Modal
Pemerintah sebesar Rp 46.252.000.000,- melalui SK Menteri Keuangan RI masing-
masing sebagai berikut. 0360/KM. 3-42/SKOP/0391 30 Maret 1991 sebesar Rp
20.000.000.000,- kemudian SKMK – RI No. 0136/KM.3-42/SKOP/0891 5
Agustus 1991 sebesar Rp 16.252.000.000,- dan dengan SKMK – RI, No. 0151/MK.
013/1992 29 Juni 1992 sebesar Rp 10.000.000.000,- sehingga total modal awal
sebesar Rp 46.252.000.000,-
Untuk itu pada Tahun 1993 sampai dengan Tahun 2009, Perum Pegadaian telah
menerbitkan emisi obligasi sebanyak 13 kali, dengan jangka waktu masing – masing 5
Tahun untuk obligasi Tahun 1993, 1998, 2001, dan 2009 (Seri A), jangka waktu 8 Tahun
untuk obligasi Tahun 1999, 2000, 2002, 2003 (Seri A), dan 2009 (Seri B), dan jangka
waktu 15 Tahun untuk obligasi Tahun 2003 Seri B serta jangka waktu 10 Tahun untuk
obligasi Tahun 2006, 2007, dan 2009 (Seri C).
Seluruh obligasi dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan rincian sebagai
berikut:
1996 Obligasi III 25 Juni 1996 100 Miliar Bunga 17.75% tetap untuk
Tahun pertama, 4 Tahun
dan
berikutnya mengambang 1.5%
12 Juli 2001 di atas tingkat bunga deposito
Bank Pemerintah dan Swasta.
1997 Obligasi IV 16 Juni 1997 100 Miliar Bunga 14.75% tetap untuk
Tahun pertama, 4 Tahun
dan
berikutnya mengambang 1% di
3 Juli 2002 atas tingkat bunga deposito
Bank Pemerintah dan Swasta.
1998 Obligasi V 23 Juni 1998 64.6 Miliar Bunga Seri A1 49% tetap
untuk Tahun pertama,
dan
seterusnya mengambang
8 Juli 2003 sesuai tingkat bunga JIBOR 3
Bulan ditambah 3% premium.
1999 Obligasi VI 24 Agustus 1999 dan 135 Miliar Bunga 15.5% tetap untuk
Tahun pertama, 7 Tahun
8 September 2007
berikutnya mengambang
sebesar 1.75% di atas tingkat
bunga rata – rata JIBOR 6
Bulan.
2000 Obligasi VII 27 Juni 2000 150 Miliar Bunga 15.625% tetap untuk
Tahun pertama, berikutnya
mengambang 1.725% di atas
tingkat bunga rata – rata
deposito 6 Bulan Bank
Pemerintah.
2001 Obligasi VIII 31 Mei 2001 300 Miliar Bunga Seri A 19.25% tetap,
cicilan 20% pokok per Tahun.
dan
Seri B 19.25% tetap.
12 Juni 2006
Seri C 0.50% tetap menurun
per Tahun 20.25% untuk
Tahun pertama.
2002 Obligasi IX 24 Mei 2002 300 Miliar Bunga Seri A 18.25% tetap
per Tahun.
dan
Seri B 18.25% per Tahun,
6 Juni 2010
amortisasi 10% sampai dengan
Tahun ke4 emisi, 20% Tahun
ke5 sampai dengan ke7 30%
Tahun ke8 emisi.
2003 Obligasi X 27 Juni 2003 400 Miliar Bunga Seri A 12.93% per
Tahun tetap jangka waktu 8
dan
Tahun.
11 Juli 2011
Seri B 11 Juli 2018 jangka
waktu 15 Tahun tingkat bunga
13.125% per Tahun tetap
untuk Tahun pertama sampai
dengan Tahun ke3, selanjutnya
Tahun ke4 s/d Tahun ke15
mengambang berdasarkan
bunga SBI berjangka 3 Bulan
ditambah premi 1.00% per
Tahun, maksimum 15.50%,
minimum 10.50%.
2006 Obligasi XI 23 Mei 2006 500 Miliar Bunga Seri A 13.10% per
Tahun tetap jangka waktu 10
dan
Tahun.
23 Mei 2016
Seri B jangka waktu 10 Tahun
tingkat bunga 13.10% per
Tahun tetap untuk Tahun
pertama, selanjutnya Tahun
ke2 s/d Tahun ke10
mengambang berdasarkan
tingkat bunga SBI berjangka 1
Bulan ditambah premi 1.25%
per Tahun, maksimum 16.00%,
minimum 10.00%.
2007 Obligasi XII 4 September 2007 600 Miliar Bunga Seri A 10.025% per
dan Tahun tetap jangka waktu 10
4 September 2017 Tahun.
2009 Obligasi XIII 1 Juli 2009, 1.500 Miliar Bunga Seri A1, tingkat bunga
tetap 11.675% per Tahun
1 Juli 2014,
untuk Tahun pertama sampai
1 Juli 2017, Tahun ke5. Jangka waktu 5
Tahun dengan jumlah Rp 350
dan miliar.
1 Juli 2019
Seri A2, tingkat bunga tetap
11.675% per Tahun untuk
Tahun pertama dan bunga
mengambang untuk Tahun ke2
sampai Tahun ke5 yang
besarnya berdasarkan tingkat
bunga SBI berjangka waktu 1
Bulan ditambah premi 3% per
Tahun dengan batas atas 13%
dan batas bawah 10%. Jangka
waktu 5 Tahun dengan jumlah
Rp 100 miliar.
Wali amanat atas seluruh obligasi yang diterbitkan oleh Perum Pegadaian tersebut
adalah PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.
1) Pemberi Kredit
Manajer Kantor Cabang mempunyai tugas melaksanakan kegiatan operasional
Pemberian Kredit atas dasar hukum gadai dan melaksanakan usaha – usaha lainnya
serta mewakili kepentingan perusahaan dalam hubungan dengan pihak lainnya atau
masyarakat sesuai ketentuan yang berlaku dalam rangka melaksanakan misi
perusahaan.
2) Penaksir Barang Jaminan
Karyawan kantor cabang yang ditugaskan sebagai penaksir barang jaminan,
memberikan pelayanan dalam bentuk jasa kepada nasabahnya, yaitu dengan melakukan
penilaian terhadap barang jaminan yang akan digunakan untuk meminta jaminan.
Hasil penilaian ini kemudian digunakan untuk menentukan besar kecilnya jumlah
pinjaman yang dapat diterima oleh nasabah pemilik barang jaminan. Hasil penilaian dan
penentuan besar kecilnya jumlah pinjaman yang dapat diterima oleh nasabah kemudian
ditulis dalam Surat Bukti Kredit (SBK) yang selanjutnya diserahkan kepada nasabah
untuk bahan pengambilan uang pinjaman kepada kasir.
1) Kasir
Kasir sebagai petugas yang membayar uang pinjaman kepada nasabah, mencatat
setiap pembayaran pinjaman, serta selanjutnya dilaporkan kepada petugas Tata
Usaha dan Akuntansi yang akan digunakan sebagai bahan laporan keuangan.
2) Penjaga Gudang
Penjaga gudang yaitu petugas yang melaksanakan tugas menerima, menyimpan,
dan memelihara, serta mengeluarkan kembali setiap ada pelunasan barang jaminan
gudang.
3) Penyimpan Barang Jaminan Emas
Petugas penyimpan barang jaminan emas yaitu petugas yang melaksanakan tugas
menerima, menyimpan, dan memelihara serta mengeluarkan kembali setiap ada
pelunasan barang jaminan emas.
4) Petugas Tata Usaha
Petugas tata usaha melakukan tugas – tugas penyusunan akuntansi penyaluran
laporan keuangan hasil pelaksanaan kegiatan penyaluran kredit.
4. KEGIATAN USAHA
Selama tahun 2009 perusahaan tidak melakukan penyesuaian tarif sewa modal.
Selain pengenaan sewa modal, kepada nasabah dikenakan biaya administrasi.
Besarnya biaya administrasi ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Direksi No.
348/OP.1.00211/2004 tanggal 29 September 2004 tentang Penyesuaian Tarif
Biaya Administrasi yang mulai berlaku tanggal 1 Oktober 2004, setiap pemberian
kredit dikenakan biaya administrasi seperti yang dapat dilihat pada tabel Tarif Sewa
Modal Pengadaian.
1 AKN 1% dari UP
2 AK 1% dari UP
3 AG 1% dari UP
4 BK 1% dari UP
5 BG 1% dari UP
6 CK1 1% dari UP
7 CG1 1% dari UP
8 C2 1% dari UP
9 D1 dan D2 1% dari UP
Gadai Baru
Ulang Gadai
2) Usaha Syariah
Berdasarkan Surat Edaran Direksi No. 27/US1.00/2005 tanggal 26 Juli
2005 tentang Perubahan Biaya Administrasi Gadai Syariah yang mulai berlaku sejak
tanggal 26 Juli 2005, dan Surat Edaran Direksi No. 22/US.1.00/2005 tanggal 26
Mei 2005 tentang Perubahan Tarif Ijaroh dan Diskon yang mulai berlaku sejak
tanggal 26 Mei 2005, plafon marhun bih dan biaya administrasi ditetapkan sebagai
berikut.
Rp 10.000 10 hari
Tarif Biaya
Golongan Plafon Marhun Bih (Rp) Jangka Waktu
Administrasi (Rp)
2) Jasa Taksiran
Jasa taksiran adalah pemberian pelayanan kepada masyarakat yang ingin
mengetahui seberapa besar nilai sesungguhnya dari barang yang dimiliki seperti
emas, berlian, batu permata, dan lain – lain.
3) Jasa Titipan
Jasa titipan adalah pemberian pelayanan kepada masyarakat yang ingin
menitipkan barang – barang atau surat berharga yang dimiliki terutama bagi orang
– orang yang akan pergi meninggalkan rumah dalam waktu lama, misalnya
menunaikan ibadah haji, pergi keluar kota, atau mahasiswa yang sedang berlibur.
4) Kreasi
Kreasi atau Kredit Angsuran Fidusia merupakan pemberian pinjaman kepada
para pengusaha mikro – kecil (dalam rangka pengembangan usaha) dengan
kontruksi pinjaman secara fidusia dan pengembalian pinjamannya dilakukan melalui
angsuran. Kredit Kreasi merupakan modifikasi dari produk lama yang sebelumnya
dikenal dengan nama Kredit Kelayakan Usaha Pegadaian.
5) Krasida
Krasida atau Kredit Angsuran Sistem Gadai merupakan pemberian pinjaman
kepada para pengusaha mikro – kecil (dalam rangka pengembangan usaha) atas
dasar gadai yang pengambilan pinjamannya dilakukan melalui angsuran.
Besaran uang pinjaman Kredit Kreasi berdasarkan Surat Edaran Direksi
No. 61/US.2.00/2006 tanggal 13 Desember 2006 maksimum kredit kreasi
sebesar Rp 100.000.000,- per nasabah, sedangkan Krasida terakhir ditetapkan
berdasarkan Surat Keputusan Direksi No. 190/US.2.00/2006 tanggal 28
September 2006, batas minimum uang pinjaman kredit krasida sebesar Rp
20.000.000,- per nasabah.
Secara umum Kreasi dan Krasida mempunyai kemiripan dalam hal
pelaksanaan operasionalnya yang secara ringkas dapat dijelaskan sebagai berikut.
Notaris, Akta Fidusia, Cek Fisik, Materai dan cek fisik untuk
Biaya lainnya
Asuransi, Materai kendaraan bermotor
Besarnya pinjaman 70% dari nilai agunan 95% dari nilai agunan
Krista (Kredit Usaha Rumah Tangga) merupakan pinjaman (kredit) dalam jangka
waktu 12 bulan, 24 bulan, dan 36 bulan yang diberikan oleh Perum Pegadaian kepada
usaha rumah tangga sangat mikro (gurem) yang membutuhkan dana dalam bentuk
pinjaman modal kerja.
Besaran uang pinjaman Kredit Krista berdasarkan Surat Edaran Direksi No.
91/UL.2.00.222/2008 tanggal 24 Desember 2008 maksimum kredit Krista Rp
5.000.000,- terakhir ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Direksi No.
65/UL.2.00.22.2/2009 tanggal 24 Agustus 2009, batas maksimum uang pinjaman
kredit Krista sebesar Rp 8.000.000,- per nasabah. Secara umum pelaksanaan
operasional Krista sebagai berikut.
Uraian Krista
Eksekusi 80%
12) Kucica
Kiriman Uang Cara Instan Cepat dan Aman (Kucica) adalah jasa pengiriman uang,
bekerja sama dengan Western Union, perusahaan yang memiliki jaringan luas, yang
berkedudukan di Kanada. Pada SE.54/UL.2.00.22.2/2007 tanggal 11 Oktober 2007
tentang Pelaksanaan Jasa Pengiriman Uang di Kantor Cabang Perum Pegadaian,
menetapkan dimulainya operasi Jasa Kucica serta berlakunya Pedoman Operasional
Kucica.
13) Arrum
SK Direksi No. 01/US.2.00/2008 tanggal 31 Januari 2008 tentang
Pemberlakuan PO Arrum dan No. 03/US.2.00/2008 tanggal 31 Januari 2008
tentang Batas Minimum dan Maksimum nilai pembiayaan Arrum menyatakan mulai
beroperasinya jasa kredit Arrum dengan jaminan fidusia, maksimum uang pinjaman Rp
50.000.000,- dengan masa kredit maksimum 36 bulan. Pasarnya adalah para
pengusaha mikro yang menginginkan dasar syariah. Biaya administrasi Arrum adalah
sebagai berikut.
Mobil 200.000
Rp 100.000
>30 – 40 3.25
>40 – 50 3.25
>50 – 60 3.00
>60 – 70 3.00
>70 – 80 2.90
>80 – 90 2.80
>30 – 40 5.90
>40 – 50 5.80
>50 – 60 5.70
>60 – 70 5.60
>70 – 80 5.50
>80 – 90 5.00
>40 – 50 11.50
>50 – 60 11.00
>60 – 70 10.50
>70 – 80 10.00
>80 – 90 8.50
>40 – 50 17.00
>50 – 60 16.00
>60 – 70 15.00
>70 – 80 13.30
>80 – 90 11.00
>50 – 60 20.50
>60 – 70 18.50
>70 – 80 16.00
>80 – 90 12.50
>50 – 60 28.50
>60 – 70 24.00
>70 – 80 20.00
>80 – 90 15.00
15) Galeri
Melayani jual dan beli perhiasan (emas, berlian, dan perak) dengan dilampiri
sertifikat jaminan. Pada dasarnya hampir semua barang bergerak dapat digadaikan,
kecuali barang – barang milik pemerintah/ABRI, binatang ternak dan hasil bumi,
barang – barang yang cepat rusak (susut atau busuk) karena proses kimiawi atau
alami, kendaraan roda empat (mobil), serta barang – barang semi yang nilainya
relatif sukar ditentukan. Setiap barang yang digadaikan harus ditaksir nilainya
lebih dahulu untuk menentukan jumlah pinjaman yang dapat diberikan.
Hal ini dilakukan dengan cara melihat contoh barang yang sama dan
perkembangan harga di pasaran misalnya untuk kain (sandang), barang – barang
elektronik pecah belah. Cara lain adalah mengetes dengan jarum penguji, alat
timbang atau alat ukur (misalnya untuk emas dan permata serta barang perhiasan
lainnya, guna melihat keaslian kadar atau karatnya). Penaksiran ini harus dilakukan
oleh pejabat penaksir yang ditunjuk dan dididik serta dilatih khusus untuk tugas
tersebut. Untuk mendapatkan taksiran yang wajar maka penaksiran dilakukan
secara berganda, yaitu mula – mula oleh penaksir di depan loket, oleh pejabat
kuasa pemutus kredit, dan akhirnya oleh kepala cabang.
Agar barang gadai dapat dijual bilamana nasabah tidak mampu bersedia
melunasi pinjaman, maka Perum Pegadaian menentukan pedoman standar taksiran
tertinggi yang dapat ditetapkan oleh kantor cabang pegadaian sebagai berikut
dinyatakan dalam persentase: Permata dari logam ash sebesar 80%, tekstil
(sandang) sebesar 70%, jam dan kendaraan bermotor sebesar 60%, barang –
barang elektronik sebesar 50%, dan untuk barang – barang lain sebesar 70%.
Jumlah pinjaman yang dapat diberikan adalah antara 80 sampai 90% dari nilai
taksiran. Rendahnya nilai taksiran relatif dibanding dengan harga pasar setempat
disebabkan oleh kemungkinan rusaknya barang tersebut selama digadaikan,
keusangan, serta perubahan mode dan teknologi.
Walau usianya sudah mencapai 100 tahun pada 1 April 2001, Pegadaian baru
sepuluh tahun menjadi perusahaan yang business oriented – setelah keluar PP
10/1990. Ketika sektor perbankan pelit mengucurkan kredit, Pegadaian menjadi
alternatif. Pada akhir tahun 2000 Pegadaian dapat mengucurkan kredit mencapai
Rp 4.23 triliun yang dilemparkan ke masyarakat. Labanya sebesar Rp 64.72 miliar
– predikatnya sehat sekali. Agar lebih bisa optimal dalam menggali potensi
bisnisnya, Pegadaian mengusulkan pada Departemen Keuangan untuk mengubah
status dari Perum menjadi Persero. Meski melayani 12 juta nasabah sampai akhir
tahun 2000, Pegadaian masih berjuang keras dalam mendapatkan sumber dana.
6. MENGATASI MASALAH TANPA MASALAH
7. KANTOR CABANG
Indonesia 13 3.297
Kredit yang diperoleh dari Perum Pegadaian pada umumnya dipergunakan untuk
menambah biaya produksi,modal kerja,biaya pendidikan, kebutuhan sehari-hari, dan lain-
lain. Nasabah datang ke kantor Pegadaian dengan membawa barang-barang jaminan.
Mayoritas barang jaminan terdiri dari perhiasan emas berlian (terutama di cabang-
cabang kota besar). Selebihnya adalah kendaraan roda dua dan mobil, barang elektronik,
serta peralatan rumah tangga lainnya. Barang jaminan diserahkan pada petugas penaksir,
setelah penaksir menghitung nilai barang jaminan lalu ke kasir untuk menerima kredit yang
diajukan. Penetapan uang pinjaman dapat mencapai 84%-89% dari nilai taksiran.
Petugas
Penaksir
Kasir
Nasabah
Setiap saat uang pinjaman dapat dilunasi tanpa harus menunggu habisnya jangka waktu.
Proses pengembalian kredit sampai penerimaan kembali barang jaminan, memakan waktu
kurang lebih 15 menit serta tidak dikenakan pungutan lain kecuali sewa modal dan biaya
asuransi. Caranya,nasabah langsung membawa uang dan surat pinjaman menemui kasir.
Tidak lama kemudian petugas akan menyerahkan barang-barang yang dijaminkan.
Kasir
Nasabah Pengeluaran
Barang
Jika sampai batas waktu kredit nasabah tidak melunasi, mencicil atau
memperpanjang kredit, barang jaminan akan dilelang pada bulan ke 5. Pelelangan
dilaksanakan oleh pegadaian sendiri. Tanggal lelang diumumkan melalui papan
pengumuman dan media radio. Dalam hal barang jaminan telah dilelang, maka nasabah
masih berhak untuk menerima uang kelebihan yaitu hasil penjualan barang lelang setelah
dikurangi uang pinjaman + sewa modal dan biaya lelang. Apabila kredit belum dapat
dikembalikan pada waktunya, dapat diperpanjang dengan cara dicicil atau digadai ulang.
Kedua cara ini secara otomatis akan memperpanjang jangka waktu kredit.
Jika setelah dilelang terjadi kelebihan maka uang kelebihan dapat diambil sesudah
pelelangan. Tenggang waktu pengambilan uang kelebihan ditentukan selama 1 (satu)
tahun setelah tanggal lelang. Apabila dalam waktu yang ditentukan tidak diambil maka
uang kelebihan (kadaluwarsa) akan menjadi milik perusahaan.
Kegiatan gadai merupakan salah satu produk yang paling banyak diminati oleh
masyarakat terutama di awal tahun ajaran sekolah. Hal ini dikarenakan seseorang bisa
mendapatkan uang dengan cepat tanpa harus menjual barang atau perhiasan yang ada.
Untuk saat ini gadai ada 2 macam, yaitu Gadai Syariah dan Gadai Konvensional.
Gadai sendiri memiliki pengertian (menurut KBBI) meminjam uang dalam batas waktu
tertentu dengan menyerahkan barang sebagai tanggungan, jika telah sampai pada
waktunya tidak ditebus, barang itu menjadi hak yang memberi pinjaman. Gadai Syariah
adalah sistem menjamin utang dengan barang yang dimiliki yang mana memungkinkan
untuk dapat dibayar dengan uang atau hasil penjualannya.